Semua Bab Desakan Perceraian dari Saudara Laki-Laki: Bab 71 - Bab 80

810 Bab

Bab 71

“Secara spesifik aku juga tidak tahu dengan siapa dia membeli rumah, tapi dia sudah membeli rumah baru.”Husein melirik foto soft furnishing di ponselnya, dia mengerucutkan bibirnya, “Ibu, tahu dari mana?”Dia sama sekali tidak tahu masalah ini.Ibu Husein berdeham dan berkata, “Bukan itu poin utamanya, tapi total rumah itu 12 milyar lebih. Bagaimana dia bisa membelinya dengan pendapatannya sekarang? Atau mungkin, dia mencuri barang di rumah kita selama beberapa tahun atau menggelapkan uang keluarga kita.”Husein langsung mengerutkan keningnya, “Bu, dia bukan orang seperti itu.”“Nak, aku baru menyadari sekarang kenapa kamu selalu membela Sita? Padahal dulu kamu tidak seperti ini.”Husein meletakkan ponselnya di atas meja, dia sedikit tidak sabar, “Bu, aku sudah pernah bilang, masalah ini biar aku selesaikan sendiri, jangan ikut campur.”“Aku juga melakukan ini untuk kebaikanmu, Nona Linda datang bahkan begitu inisiatif, apakah kamu tidak mengerti? Kalian dari status sosial yang sama.
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-12-27
Baca selengkapnya

Bab 72

Sesampainya di kamar utama, tangan Sita sempat ragu, dia takut saat masuk akan menjumpai jejak kehidupan Husein dengan wanita lain.Sita menarik napas dalam, mengulurkan tangan mendorong pintu kamar, bagaimanapun juga ini hanya masalah waktu.Sita mendorong pintu, mendongak dan melihat foto pernikahan itu masih tergantung di atas kepala tempat tidur, “Ternyata masih di sana!”“Nyonya muda, foto pernikahan sudah pasti masih di sana, tidak ada yang berani melepasnya.”Sita merasa ada yang janggal, apakah Linda tidak masalah dengan foto pernikahan itu?Atau Husein menyukai rasa tidak enak seperti itu?Sita melirik kamar, lalu pergi ke ruang penyimpanan pakaian, dan menyadari itu masih sama dengan saat dia pergi, tidak ada perubahan apa pun, bahkan tidak ada satu pun barang perempuan.Seperti Linda tidak pernah tinggal di sini.Tapi hari itu saat Sita keluar dari rumah Husein, Linda sudah tidur di atas tempat tidur dengan anggun.Sita berjalan keluar dari ruang penyimpanan pakaian, dan mel
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-12-27
Baca selengkapnya

Bab 73

Sita duduk di kasur, dan merasa sangat canggung.Begitu Sita bergerak, kakinya langsung menyentuh kaki Husein dan terlihat seperti dia sedang menggodanya.Dia menggeretakkan giginya dan berkata, “Tuan Husein, tolong minggir.”Tapi Husein tidak bergerak, dia merendahkan pandangan, “Kasur yang kamu pilih, bagaimana kamu bisa tahu apakah itu bagus atau tidak jika kamu tidak mencobanya denganku?”“Aku sudah mencobanya, Tuan Husein bisa mencobanya malam ini dan anda akan tahu.”“Kamu mencobanya dengan siapa?”Husein menyipitkan matanya, “Dengar-dengar kamu membeli rumah baru dan sedang direnovasi?”Sita mengerutkan keningnya, Wendy sama seperti Sandi yang bermulut dua.Ekspresi Sita tenang, “Benar, aku tidak melanggar aturan saat membeli rumah, bukan?”“Perlu aku ingatkan padamu, sekarang kita masih terikat hubungan suami istri. Jika kamu selingkuh dengan pria lain yang tidak jelas, pikirkan dengan jernih tentang konsekuensinya.Selingkuh?Benar saja, tidak ada yang baik dari apa yang dikat
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-12-27
Baca selengkapnya

Bab 74

Sekretaris Lia melirik posisi bingkai foto, “Bukankah menarik jika digantung di sini?”“Aku hanya menggantungnya untuk ditunjukkan ke Nenek.”Sekretaris Lia menunjukkan di umur bosnya sekarang tidak seharusnya ada keraguan, dia merasa dirinya makin lama makin tidak mengerti pikiran bosnya.Sita agak linglung beberapa hari ini.Bagaimanapun juga pesanan telah selesai, namun pelunasan masih belum dibayarkan.Tapi saat memikirkan Husein, Sita teringat ciuman yang terjadi di ruang tamu. Dia berharap bisa menggali lubang dan masuk ke dalam.Wendy mendekat dengan memegang kopi, “Orang dengan pesanan milyaran rupiah sudah selesai beberapa hari kemarin, kenapa masih belum menerima pelunasan? Jangan tersinggung jika tidak mendapatkan uangnya ya.”Sita mengambil ponselnya dan pergi ke luar. Dia langsung menelepon Sekretaris Lia, “Itu, aku tidak ada urusan lain, aku hanya ingin menanyakan pembayarannya kapan dilunasi?”“Tunggu sebentar, Nyonya. Aku tanyakan pada bos.”“Kenapa dia bertanya padamu?
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-12-27
Baca selengkapnya

Bab 75

Husein masuk ke dalam kantor dengan ekspresi datar dan dingin.Linda buru-buru mendekat dengan senyum, “Husein, aku memasakkan sup ayam spesial untukmu.”“Kamu keluar dulu.”Linda tampak tidak percaya, dia melirik Sita. Siapa tahu dia salah dengar, Husein menyuruh Sita keluar, kan?Husein menoleh menatap Linda dengan tatapan tidak senang.Mata Linda menyiratkan keengganan, dia berpura-pura bermurah hati dan berkata, “Oke, jika ada yang ingin kalian bicarakan, aku akan menunggumu di luar.”Sita mendengar langkah Linda dengan sepatu hak tingginya meninggalkan kantor dengan enggan.Ruangan yang luas itu hanya menyisakan mereka berdua.Sita duduk di sofa dengan wajah serius dan diam-diam melirik Husein.Husein dengan ekspresi datar melemparkan pulpen di tangannya ke atas meja dan berkata dengan suara yang jelas, “Bicaralah.”Sita berkata menyelidik, “Apakah pembayaran terakhir sudah dilunasi?”Husein sangat marah sampai menarik dasinya dan menatap Sita yang duduk di sofa, “Sita, apakah di
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-12-27
Baca selengkapnya

Bab 76

Linda meninggalkan kantor dengan membawa rantang, bibirnya mencibir: Sita bagaimana kamu bisa bersaing denganku?Linda harus membujuk sepupu ketiga, Rayhan untuk segera melakukan operasi pada Nenek, dengan begitu dia baru bisa mengusir wanita sombong bernama Sita itu sesegera mungkin.——Husein sendirian di kantor, sedang membaca sebuah dokumen dengan lama dan merasa sedikit gelisah.Dia memanggil sekretaris Lia, “Transfer pelunasan terakhir kepada Sita.”Sekretaris Lia dengan cepat menyuruh seseorang untuk melakukannya, lalu meletakkan kotak makan siang ke meja, “Bos, wakunya makan siang.”Husein meletakkan dokumen di tangannya dan menuju meja. Ketika Husein melihat sup di kotak itu, ekspresinya berubah menjadi dingin, “Apa ini?”“Sup iga, anda menyukai ini dulu.”Husein teringat apa yang baru saja dikatakan Sita. Dia mengusap keningnya dengan marah, “Jangan sampai aku melihat makanan ini lagi!” ——Sita baru saja kembali ke studio saat dia menerima notifikasi transfer masuk di ponsel
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-12-27
Baca selengkapnya

Bab 77

Sita berdiri di lorong masuk dan melihat Nenek serta ibu mertua duduk di sofa. Dia merasa sedikit resah.Husein, si bajingan itu, bukankah dia bilang bahwa neneknya baru datang lusa?“Sita, kamu sudah pulang kerja, kemarilah!”Nyonya Handoyo langsung melambaikan tangan kepadanya dan Sita tersenyum. Dia melepas jaketnya dan berjalan dengan tenang menyerahkan tas di tangannya kepada pelayan Sonya.Untungnya, kali ini dia tidak menggunakan koper. Jika tidak, pasti akan ketahuan.Sita berjalan sambil tersenyum dan duduk di sebelah Nenek. Dia merasa bahwa tangan wanita tua itu lebih dingin dari sebelumnya.Tampaknya perkataan Husein benar, kesehatan Nenek menurun akhir-akhir ini.Nenek memegang tangan Sita, “Awalnya aku khawatir dengan hubungan kalian, tapi saat aku melihat foto pernikahan kalian di ruang tamu, aku merasa lega.”Sita baru melihat foto pernikahannya dengan Husein yang tergantung di dinding!Sita tertegun sejenak, ekspresinya tampak tidak biasa.Hal ini sengaja Sita rancang u
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-12-27
Baca selengkapnya

Bab 78

Husein, “…”Sita mendekat dan menggandeng tangan Nenek, mengantar wanita tua itu perlahan-lahan ke depan rumah.Wulan masih di belakang dan melirik foto pernikahan yang tergantung di dinding ruang tamu. Tidak peduli bagaimanapun dia melihatnya, dia tidak menyukainya, “Nak, bukankah kamu sudah mengusirnya?”“Bu, ini hanya akting.”“Aku harus pergi menemui Linda dan memintanya untuk mengatur agar kakaknya segera melakukan operasi pada nenekmu. Agar hal ini tidak terus berlanjut.”Husein berdiri diam, menatap kembali foto pernikahannya di dinding, tatapannya menjadi sedikit rumit.Sita kembali ke ruang tamu dan setelah melihat ibu mertuanya, Wulan pergi. Dia berbalik dan menatap foto pernikahannya.Husein di sampingnya menoleh, “Sebelum nenek menjalani operasi, aku harap kamu bisa memainkan peran dengan baik.”“Aku akan berhati-hati. Karena nenek sudah pergi, bolehkah aku pulang malam ini?”Husein mengerutkan kening, “Kamu buru-buru pulang. Siapa yang menunggumu?”“Tentu saja dia adalah o
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-12-27
Baca selengkapnya

Bab 79

Sita mengangguk, “Baiklah, aku janji.”Hanya mengurus proses perceraian, bukan masalah besar.Lagi pula, perjanjian perceraian sudah ditandatangani.Setelah Linda meninggalkan studio, dia mengeluarkan ponselnya dan menelepon kakak ketiganya, Ryan. Namun, ponsel Ryan sedang dinonaktifkan.Apa yang terjadi?Linda menelepon kakak ketiganya tadi malam juga tidak ada jawaban, bahkan tidak membalas pesan WhatsAppnya. Sekarang ponselnya dinonaktifkan.Linda segera menelepon asisten Ryan, “Tolong cek rencana perjalanan kakakku baru-baru ini. Apa dia sedang pergi ke luar negeri menjadi sukarelawan di Palang Merah lagi?”Linda harus segera membujuk kakak ketiganya pulang untuk melakukan operasi Nenek. Jika tidak, Sita akan memanfaatkan kesehatan Nenek sebagai alasan dan menolak untuk pergi dari sisi Husein .——Di sisi lain, Sita duduk sendirian di meja kerjanya. Dia merasa sedikit bingung saat mengingat apa yang baru saja Linda katakan.Seharusnya dia merekam tadi, agar Husein bisa melihat jela
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-12-27
Baca selengkapnya

Bab 80

Mata Husein semakin dalam menatap wajah Sita yang asing dan tidak dikenalnya. Perasaan yang sulit dimengerti melintas di matanya.Tiga orang datang dan duduk di ruang privat. Suasananya agak hening.Pria itu duduk di kursi, mengeluarkan ponsel dan membuka WhatsApp. Dia melihat pesan yang dikirim Sita tadi pagi tentang pertanyaan apakah dia ada waktu Senin besok.Jari Husein bergerak dan menjawab: [Ya.]Ponsel Sita berkedip. Dia mengira itu adalah pesan dari Yoga dan Ryan yang sudah datang. Jadi dia segera mengambil ponselnya dan tangannya diam sejenak.Diam-diam Sita melirik pria di seberangnya. Dia membalas pesan darinya sekarang?Tatapan Husein kosong. Dia dengan tenang meletakkan ponselnya, seolah orang yang baru saja mengirim pesan itu bukan dia.Sita sedikit tidak paham apa yang sedang dipikirkan pria itu.Meskipun normal bagi Sita untuk bertanya kepada Husein apakah dia punya waktu untuk mengurus perceraian, sekarang pria itu bertingkah seperti sedang berselingkuh!Linda meletakk
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-12-27
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
678910
...
81
DMCA.com Protection Status