Semua Bab Desakan Perceraian dari Saudara Laki-Laki: Bab 111 - Bab 120

810 Bab

Bab 111

Linda sedikit gelisah, “Kak Ryan tidak mau menemuiku, tetapi operasi Nenek semakin dekat. Jika Kak Ryan tidak datang, apa yang harus aku lakukan untuk membuat kesepakatan dengan Husein?”Meminta Kak Ryan untuk melakukan operasi pada Nenek adalah satu-satunya alat negosiasinya.“Nona, bagaimanapun juga, dokter yang dibawa Husein tidak akan bisa melakukan operasi itu. Dia hanya bisa meminta kakak anda untuk melakukan operasi. Masalah ini sangat darurat.”“Gimana aku tidak panik? Kamu tidak melihat hari itu di rumah sakit. Husein lebih memilih untuk menyelamatkan Sita. Bahkan dia menolak syarat dariku dan mencari dokter lain untuk melakukan operasi pada Nenek.”Linda merasa bahwa situasi ini berada di luar kendalinya, terutama sikap Husein pada Sita yang membuatnya merasa terdesak.“Nona, selama Husein membutuhkan bantuan darimu, akan ada titik balik dari masalah ini.”“Kamu benar, tapi Husein belum mencariku.”Hati Linda merasa sangat tidak tenang, dia tidak yakin dengan keputusan apa ya
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-12-29
Baca selengkapnya

Bab 112

Sita keluar dari restoran dan melihat sebuah mobil mewah berwarna hitam terparkir di pinggir jalan. Matanya seketika melotot, Husein ada di sini?Langkah kakinya terhenti dan menatap Govi, “Aturlah agar teman-teman pulang lebih dulu, aku ingin ke kamar mandi.”Sita berbalik dan kembali ke restoran, bersembunyi di dalam selama lebih dari sepuluh menit. Sebelum keluar, dia harus menunggu sampai teman-temannya pergi.Kring, Ponselnya berdering.Sita mengangkat telepon dan mendengar suara lirih Husein di ujung sana, “Keluarlah.”“Iya.”Setelah menutup telepon, Sita diam-diam keluar dari restoran. Ketika dia melihat teman-teman sekelasnya pergi, dia berjalan menuju mobil itu.Sita membuka pintu mobil dan bergegas masuk, seolah sedang bersembunyi dari Dewa Kematian.Husein sedikit menyipitkan matanya, “Apakah kamu masih perlu bergaul saat di sekolah?”“Aku akan bersekolah lagi dan makan bersama mantan teman sekelasku. Ini cuma hubungan sosial yang normal, bukan bergaul.Hening selama perjala
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-12-30
Baca selengkapnya

Bab 113

Setelah mendengar ucapan kepala sekolah, Sita tiba-tiba merasa sedikit tidak nyaman.Dia melihat Husein yang berdiri di sana dengan tatapan penuh penolakan.Akhirnya Husein menjawab dengan santai, “Tidak perlu.”Sita menghela napas lega dan melihat kepala sekolah mengajak Husein duduk di tengah barisan pertama. Itu menunjukkan bahwa kedudukan Husein tidak biasa.Dia tidak mengerti kenapa orang sesibuk Husein datang kemari.Tapi dia dengan cepat mengetahui alasannya.Karena saat dia berdiri di atas panggung, Husein sebagai pemberi beasiswa, naik ke atas panggung secara khusus untuk menyerahkan penghargaan kepada siswa berprestasi.Sita memperhatikan Husein berjalan dengan berpakaian rapi.Husein menatap Sita dari posisi yang lebih tinggi sambil memegang sertifikat penghargaan di tangannya, “Selamat.”Sita, “…”Sita tersenyum kaku dan mengambil sertifikat itu dari tangannya dan ingin melemparkan sertifikat itu ke wajahnya.Upacara penghargaan berakhir dengan cepat, kemudian Sita meningga
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-12-31
Baca selengkapnya

Bab 114

Telepon ditutup dan Sita juga menerima kiriman uang dari kakak keduanya untuk membeli teh susu.Sita sejenak terharu. Saat ini dia sedang hamil dan tidak bisa minum teh susu!Sepuluh menit kemudian, Sita menerima informasi yang dikirim kakak keduanya, Rifan. Ternyata memang benar nama pemilik alamat IP itu adalah ketua kelas.Rifan berkata dengan dingin, “Sita, apa kamu ingin aku membantumu mengungkap informasi orang ini?”“Tidak perlu, aku tahu bagaimana cara menyelesaikan masalah ini.”Kabar di unggahan kampus menyebar dengan sangat cepat. Setidaknya, sebagian besar orang di sekolah sudah mengetahuinya.Sita tidak ada kelas di sore hari dan langsung pergi ke studio.Begitu dia duduk, Felix keluar dari ruangannya, “Sita, aku sudah tahu tentang postingan di sekolah. Jangan khawatir, waktu akan menunjukkan kebenarannya.”“Aku tahu.”Sita tahu siapa yang melakukannya dan dia juga tahu bagaimana menyelesaikan masalah ini.Mendengar hal ini, Wendy segera mengeluarkan ponselnya dan mengirim
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-01-01
Baca selengkapnya

Bab 115

Sebuah suara dingin dan berat terdengar dan memecah suasana ruang kepala sekolah. Sita menoleh dan melihat Husein berdiri di ambang pintu. Sosoknya yang tinggi dan gagah menghalangi cahaya dari luar. Hati Sita gemetar sejenak.Dia melihat Husein berjalan masuk dari pintu dengan penampilan mengesankan di seluruh tubuhnya.Kepala sekolah segera berkata, “Tuan Husein, mengapa anda kemari?”“Saya datang untuk klarifikasi.”Tatapan Husein tajam, “Mobil di dalam foto itu milikku.”Ekspresi kepala sekolah membeku dan dia terdiam untuk beberapa waktu. Dia tidak menyangka mobil itu adalah milik Husein.Kepala sekolah menjawab dengan gugup, “Tuan Husein, kami juga sedang menyelidiki masalah ini dan tidak memiliki maksud lain.”Pria itu duduk di samping kepala sekolah di sofa, “Kalau begitu lanjutkan penyelidikannya.”Sita melihat kepala sekolah lagi dan dia menyerahkan bukti ditangannya, “Ini adalah alamat IP penyebar rumor itu.”Kepala sekolah baru kemudian menerima bukti itu, “Ehem, kami akan
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-01-02
Baca selengkapnya

Bab 116

Sita juga tidak merasa kasihan pada ketua kelas. Dia harus memikirkan konsekuensinya jika ingin membuat perhitungan dengan orang lain.Setelah masalah di sekolah selesai, Sita langsung pergi ke rumah sakit untuk mengunjungi nenek sepulang sekolah.Bagaimanapun, operasinya dijadwalkan pada akhir pekan.Dia baru saja keluar dari lift dan bertemu dengan ibu mertuanya, Wulan. Dia berbicara dengan sombong, “Sita, sepertinya suasana hatimu sedang baik. Apa kamu pikir bisa menyelesaikan masalahmu sendiri di sekolah? Dan bukan karena pengaruh keluarga Handoyo?”Ekspresi Sita melunak, “Saya bisa menyelesaikannya sendiri.”“Hmm, ayolah Sita. Sihir macam apa yang kamu berikan pada anakku? Demi kamu dia bersedia pergi ke sekolah untuk klarifikasi, bahkan dia bersikeras mencari dokter baru untuk melakukan operasi pada nenek karena dia tidak ingin bertunangan dengan Linda, sehingga operasi nenek harus ditunda.” Ekspresi Sita tiba-tiba berubah dan berkata, “Apa maksudnya?”Mengapa Sita tidak mengert
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-01-03
Baca selengkapnya

Bab 117

Husein meletakkan sendoknya, menatap Sita dengan tenang dan tajam.Sita menarik napas dalam, “Kenapa kamu mengganti dokter untuk Nenek? Jelas-jelas Kakak Linda adalah yang terbaik di bidang ini, dan dijamin berhasil jika dia yang melakukan operasi untuk Nenek.”Tatapan Husein berubah sangat tajam dan berkata pelan, “Siapa yang memberi tahumu?”“Hari ini aku pergi ke rumah sakit untuk menjenguk Nenek dan bertemu dengan ibumu.”Tubuh Husein langsung bersandar, bibirnya mengerucut dingin, “Lalu? Ini yang ingin kamu katakan?”“Husein, menurutku kamu harus menyetujui persyaratan Kakak Linda, lagi pula ini tidak ada ruginya untukmu.”Seusai Sita berbicara demikian, suasana ruang makan menjadi hening.Dia menatap pria di depannya, dan tiba-tiba merasa dirinya tidak bisa memahami Husein.Husein tersenyum tipis, “Tidak ada ruginya? Itu karena kamu dari awal ingin bercerai dan kemudian dirimu berlari ke pelukan pria lain. Kenapa mencari alasan yang begitu muluk?”“Benar, apa yang kamu katakan be
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-01-04
Baca selengkapnya

Bab 118

Sita mengangguk, “Tidak salah, meskipun Kak Ryan adalah dokter hewan, kamu juga termasuk salah satu mahasiswa kedokteran. Apa kakak mengenal senior atau teman ahli bedah jantung?”“Ini bukan perkara yang sulit. Kebetulan aku mengenal dokter ahli bedah jantung dari Manado. Aku bisa membantumu untuk membuat janji bertemu dengannya.”Selama teman adiknya membutuhkan bantuan, apa pun yang terjadi Ryan akan meluangkan waktu untuk melakukan operasi.Sebenarnya cukup hemat biaya untuk melakukan operasi sehingga Sita tidak perlu terlalu khawatir.“Benarkah? Baguslah kalau begitu.”Hati Sita menunjukkan kelegaan. Jika Husein menolak untuk menikah dengan Linda, dia bisa mencoba menemui dokter yang dikenalkan oleh Ryan.Dia tidak bisa menemukan dokter yang cocok di Surabaya, mungkin di Manado ada.Malam harinya, Sita tidur di rumah dan tidak pergi kemana-mana.Dia berpikir ingin menceritakan hal ini kepada Husein besok.Di tengah malam, dia terbangun oleh panggilan telepon. Terdengar suara dingin
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-01-05
Baca selengkapnya

Bab 119

Sita melihat dokumen yang familiar itu dan tahu itu apa.Sita menolak, “Sudah kubilang, aku tidak menginginkan apa pun.”Dia tidak membutuhkan kekayaan apapun dari Husein.Husein mengerutkan kening, “Aku tidak punya waktu untuk main-main denganmu sekarang.”“Husein, aku tidak pernah mengatakan sedang main-main, aku serius.”Sita menatap Husein di sampingnya, “Kamu bilang kamu benci diperhitungkan untuk menikah, dan ini semua memang harapanku. Keberadaanku selama tiga tahun terakhir seharusnya sudah cukup membuatmu mual. Anggap saja sebagai biaya kerugian mentalmu jadi kamu tidak perlu memberiku uang. Aku memilih untuk meninggalkan rumah dalam keadaan bersih.Husein meletakkan tangannya dan mengusap keningnya. Dia menoleh ke samping melihat sepasang mata Sita yang bersih dan meneduhkan.Suasana hati Husein tidak terlalu membaik, jadi dia meletakkan dokumen di tengah mereka, “Tidak, ini sudah seharusnya aku berikan. Aku tidak boleh terlalu pelit dengan perempuan yang pernah bersamaku!”S
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-01-06
Baca selengkapnya

Bab 120

“Aku tidak apa-apa, Bu Lisa. Aku bisa memahami pekerjaannya.”Sita berpura-pura seolah-olah tidak terjadi apa-apa. Setelah makan malam, dia belajar beberapa hal tentang ibu hamil dengan terapis bayi. Saat ini dia perlu mempelajarinya.Dia juga ingin melupakan beberapa hal.Keesokan harinya, ketika Sita sedang membaca berita, dia melihat sebuah berita entertainment: [Selepas Makan Malam dengan Pacarnya, Linda, Sang Sosialita Pergi ke Toko Perhiasan untuk Membeli Cincin.]Sita merasa sangat terpukul setelah melihat berita entertaiment tersebut.Meskipun sama seperti sebelumnya, tampilan dari depan tidak diperlihatkan, Sita bisa tahu dari belakang bahwa itu adalah Husein dan Linda.Dia baru saja pergi ke Pengadilan Negeri untuk bercerai kemarin. Namun, malamnya, Husein dan Linda sudah pergi ke toko perhiasan untuk membeli cincin.Ini cukup cepat.Sita menutup ponselnya dan memusatkan seluruh perhatiannya untuk belajar tentang kehamilan, agar tidak terbawa suasana.Tidak ada kelas di sore
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-01-07
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
1011121314
...
81
DMCA.com Protection Status