All Chapters of Desakan Perceraian dari Saudara Laki-Laki: Chapter 131 - Chapter 140

810 Chapters

Bab 131

Husein sedikit mengangkat alisnya saat mendengar kata pemeriksaan kehamilan, dia hampir lupa bahwa saat ini Sita sedang berakting sebagai wanita hamil.Dia menjawab dengan ragu, “Hmm, aku tahu.”“Apa yang kamu tahu? Jika aku tidak mengingatkan, kamu tidak akan memikirkan hal ini kan? Besok, kamu bawa Sita ke rumah sakit ini untuk memeriksakan kehamilannya.”Nenek selesai berbicara, lalu menutup teleponnya.Husein mengusap pelipisnya dan menatap sekretarisnya, “Pergilah ke dokter kandungan besok, jangan sampai nenek merasa curiga.”Sekretaris Lia dengan cepat mengangguk lalu meninggalkan kantor.Husein mengambil ponselnya dan mengirim pesan WhatsApp kepada Sita: [Besok datanglah ke rumah sakit, nenek ingin bertemu denganmu.]Setelah selesai makan di bangsal, Sita merasa seperti hidup kembali dengan energi penuh.Ryan berdiri di samping ranjang rumah sakit, “Bawa dan minumlah obat-obatan ini. Hasil pemeriksaan kehamilan belum keluar. Aku akan memberitahumu jika hasilnya sudah keluar. Ist
last updateLast Updated : 2024-01-08
Read more

Bab 132

Sita menjelaskan kepada kakak-kakaknya di rumah dengan semangat bahwa dirinya hanya terkena flu dan bukan penyakit yang berbahaya.Namun, di tengah kekhawatiran keluarganya, Sita tetap merasakan kebahagiaan dari lubuk hatinya yang terdalam.Setelah panggilan video berakhir, Sita berbaring di tempat tidur untuk beristirahat. Namun, saat ini dia tidak bisa tidur. Akhirnya dia mengeluarkan ponselnya untuk membuka-buka WhatsApp dan menemukan pesan yang dikirim oleh Husein.Sita baru saja berbincang dengan keluarganya dan tidak menyadari Husein mengirim pesan padanya.Sita tahu bahwa dia harus terus berakting di depan neneknya, jadi dia menjawab: [Aku tahu.]Sita memejamkan mata dan teringat akan gaun pengantin putih milik Linda yang sangat menarik perhatian dan hal itu membuat dia merasa kesal.Untungnya, satu bulan bukan waktu yang lama.Ini akan segera berakhir.Keesokan harinya, Sita langsung pergi ke rumah sakit swasta tempat nenek di rawat.Dia sedang duduk di dalam taksi dan menerima
last updateLast Updated : 2024-01-08
Read more

Bab 133

Sita menatapnya dengan tidak percaya, “Untuk apa periksa kehamilan?”Apakah Husein curiga?“Apakah kamu lupa, sekarang kamu adalah wanita hamil? Nenek yang mengatur periksa kehamilan. Periksa kehamilan ini hanyalah akting untuk membuat nenek percaya.”Jantung Sita yang awalnya berdegup kencang perlahan-lahan mereda, “Jangan terlalu khawatir. Aku akan memberitahu nenek bahwa aku sudah periksa kehamilan kemarin.”“Tidak, nenek pasti akan meminta untuk melihat hasil periksa kehamilan dan USG. Jadi kamu harus melakukan periksa kehamilan sekarang.”Sita terkejut, “Ini kan rumah sakit keluarga Handoyo. Kamu bisa meminta seseorang memalsukan hasilnya.”Husein tiba-tiba mendekat sambil memegang bahu Sita, dia berkata dengan pelan, “Apa kamu tidak melihat ibu Lisa?”Sita mendongak untuk melihat ibu Lisa dan ekspresinya menjadi kebingungan, “Ada apa?”“Kamu sudah menginap di sekolah beberapa hari dan tidak pulang. Ibu Lisa memberitahu nenek sehingga mungkin nenek pikir kita sedang ada masalah, j
last updateLast Updated : 2024-01-08
Read more

Bab 134

“Jadi kamu masih memiliki hati nurani.”Setelah Wulan selesai berbicara, dia menatap Husein, “Nak, Linda bilang bahwa kakaknya sudah di Surabaya. Ayo kita makan malam bersama agar bisa mendiskusikan tentang pernikahanmu. Bagaimanapun, keluarga kita dengan keluarga Syailendra bukanlah keluarga biasa, jadi soal tunangan ini juga harus didiskusikan dengan baik.”Husein menatap Sita tanpa ekspresi, tapi wanita itu tidak menoleh sedikit pun.Tatapan mata Husein mencibir dirinya sendiri. Pada kenyataannya, Sita tidak peduli dia dengan Linda bertunangan dengan serius atau tidak. Lagipula Sita sudah menemukan pasangan baru, bahkan mampu berpindah-pindah di antara dua pria dengan mudah.Sebenarnya menurutnya itu adalah akhir yang baik, setidaknya Sita tidak akan mengganggu dirinya.Namun, dia tidak sebahagia perkiraannya.Wulan memandang Sita dengan marah saat melihat situasi ini, “Sudah aku katakan kamu tidak perlu ke rumah sakit ini lagi, putraku akan segera bertunangan dengan Linda. Mereka b
last updateLast Updated : 2024-01-08
Read more

Bab 135

Linda menggenggam erat ponselnya, namun pada akhirnya dia berhasil mengendalikan diri untuk tidak membantingnya.Asistennya angkat bicara, “Pihak rumah sakit sudah bertanya, tapi Tuan Ryan sedang tidak bertugas di rumah sakit.”“Kalau kak Ryan tidak bertugas malam ini, mengapa dia tidak menjawab teleponku? Apa dia tidak mau bertemu denganku?”Linda sedikit tidak sabar. Awalnya, dia tidak menyangka kakaknya, Ryan menolak undangannya. Jadi dia secara khusus mengajak makan malam hari ini untuk berdiskusi nanti.Tapi dia tidak menyangka kakaknya tidak datang hari ini!Linda melirik ke ruang privat. Husein dan Nyonya Handoyo sudah datang. Mereka sedang menunggu kedatangan Ryan. Jika kakaknya tidak datang, bagaimana Linda akan menjelaskannya?Dia menatap asistennya dengan dingin, “Bisakah kamu cari tahu ada konflik apa antara kak Ryan dengan Husein? Apa kamu sudah menemukan hasilnya?”Asisten itu menundukkan kepalanya dan berkata, “Saya belum menyelidikinya.”Linda menampar asistennya karena
last updateLast Updated : 2024-01-08
Read more

Bab 136

“Bagus.”Sita belum pernah ke pelelangan, dia menganggukkan kepalanya dan setuju untuk menemani Yoga.Setelah Yoga mengetahui adik perempuannya setuju, dia segera mengambil ponsel dan mengirim pesan ke grup keluarga: [Kak, Sita setuju untuk pergi ke pelelangan bersamaku untuk mensponsori sejumlah dana.]Seketika, ada lima transferan dalam grup, semuanya untuk lelang amal adik perempuan mereka.Yoga dengan senang hati menerima uang itu: [Terima kasih atas dukungan kakak-kakak semua, muaahh.]Rehan berkata: [Penggelapan dana adalah kegiatan yang dilarang. Maka, tunggu surat pengacara.]Yoga menjawab dengan emoji menangis, apakah dia orang yang seperti ini?Dia tidak akan mengadu domba siapa pun dengan adik perempuannya sendiri.Malamnya, Sita pergi ke tempat pelelangan amal bersama kakak keenamnya, Yoga.Sita melihat mobil mewah terparkir di luar. Benar, orang yang tidak punya uang tidak akan bisa berpartisipasi dalam acara seperti itu.“Sita, belilah apa pun yang kamu suka nanti.”Sita
last updateLast Updated : 2024-01-08
Read more

Bab 137

Tatapan Sita tertuju pada jasnya ketika memperhatikan Husein berjalan ke arah mereka.Hampir bisa dipastikan Sita memilih setelan ini untuk Husein beberapa bulan yang lalu.Saat itu, Linda belum kembali, dan dia belum mengajukan gugatan cerai.Husein datang dan melihat tiket di tangan Sita. Tanpa sadar dia mengerutkan keningnya.Linda segera mendekatinya sambil tersenyum, “Husein, aku tidak menyangka akan bertemu Nona Sita di sini. Aku dan Sandi juga merasa heran, jadi kami mengobrol dengannya.”Sandi juga segera mengompori, “Kak, aku tidak tahu pria mana lagi yang berhubungan dengan Sita. Jika tidak, bagaimana mungkin dia dengan statusnya sekarang bisa datang ke acara seperti ini? Ada orang yang jelas-jelas ditakdirkan untuk tinggal di daerah kumuh, masih bermimpi bisa berubah menjadi kaya.Ekspresi Sita menjadi dingin dan di belakangnya terdengar suara dingin dari Yoga, “Aku mencium mulut yang sangat bau dari jauh, bahkan aku tidak bisa menutupinya dengan parfum yang kuat sekali pun.
last updateLast Updated : 2024-01-08
Read more

Bab 138

Husein menoleh ke samping sambil berteriak, “Sandi, apa kamu dibesarkan dengan diberi makanan anjing selama bertahun-tahun? Tutup mulutmu yang sangat tidak sedap itu. Aroma parfum tidak bisa menutupi bau busukmu!”Sandi marah dan berkata, “Kak!”Husein dengan dingin berkata, “Jika kamu tidak tahu bagaimana berbicara dengan baik, diam saja dan jangan mempermalukan diri sendiri.”Pria itu melangkah ke depan setelah melontarkan ucapannya. Linda segera menghibur Sandi sebelum menyusul Husein.Di sisi lain, Sita dan kakaknya sedang mencari tempat duduk bersama.Yoga menatapnya dan berkata, “Sita, apa kamu sering diintimidasi ketika kamu dulu bekerja sebagai perawat di keluarga Handoyo?”Pandangan Sita terpaku sesaat, lalu dia berkata, “Tidak, sebenarnya nenek Handoyo memperlakukanku dengan baik. Jadi tidak ada yang berani menggangguku.”“Sita, perkataan Sandi sangat kasar tadi, berarti dia tidak memperlakukanmu dengan baik sebelumnya. Jangan khawatir, kakak akan menghilangkan orang itu untu
last updateLast Updated : 2024-01-08
Read more

Bab 139

Sita bisa merasakan kemarahan kakaknya dan dengan cepat Sita mengulurkan tangannya untuk menahan Yoga: Tenang!Yoga mencibir sambil memelototi Linda, “Kamu pikir siapa yang bisa membawamu sampai ke tempatmu hari ini? Lihat dulu siapa dirimu!”Wajah Linda tiba-tiba berubah. Dia takut Yoga akan mengungkapkan fakta bahwa dia anak adopsi.Bagaimanapun, hanya beberapa orang di Manado yang mengetahui masalah ini, sedangkan di Surabaya tidak ada yang mengetahuinya. Jadi dia selalu suka datang ke Surabaya karena tidak ada yang tahu latar belakangnya.Di Manado, keluarga-keluarga kaya raya memandang rendah dirinya karena dia hanyalah seorang anak yatim piatu yang diadopsi.Jadi dia bersumpah untuk menikah dengan seorang pria dari latar belakang yang kaya.Husein adalah kandidat yang dia pilih.Setelah dia menjadi istri Husein, tidak ada lagi orang-orang di Manado yang berani merendahkannya!Linda tidak berani berbicara lagi.Sita merasa sedikit aneh. Meskipun kakaknya sekarang sedang berpura-pu
last updateLast Updated : 2024-01-08
Read more

Bab 140

Yoga mendengus dingin dan tersenyum pada Sita, “Perkataanmu benar, Sita. Ini merugikan, kamu memang pintar.”Husein yang sudah berhasil mendapatkan lukisan itu, merasa ada kata tertulis di otaknya ‘merugikan’Dia memegang erat papan nomor itu, menatap lukisan itu tanpa mengucapkan sepatah kata pun. Dia tidak merasa bahagia sama sekali, bahkan lebih tidak nyaman.Saat ini, Linda berkata kepada pelayan, “Simpan lukisan itu dan selesai ini baru dibayar.”Setelah selesai berbicara, dia melirik Sita dan berkata, “Bagaimanapun, acara ini sangat kompetitif, dan Husein membeli untuk memberi penghormatan pada nenek Handoyo.”Sita tahu jika Linda sedang mencari cara untuk menarik Husein, Linda hanya tersenyum tidak berbicaraMata halus Husein tampak pekat, suasana hatinya sangat gelisah.Tidak selang lama, giliran melelang kalung berlian itu dengan harga awal 6 Miliar .Yoga segera berkata, “Sita, aku akan membelikanmu kalung itu. Kamu pasti terlihat sangat cantik memakainya.”Pria yang mengawas
last updateLast Updated : 2024-01-08
Read more
PREV
1
...
1213141516
...
81
DMCA.com Protection Status