Semua Bab Kontrak Cinta Suami Kedua: Bab 131 - Bab 140
155 Bab
131. Sandiwara
“Aku tidak mau!” sergah Jason saat mereka dalam perjalanan ke kantor Forbes Group. Elena yang berpikir bahwa Vera menyukai Jason itu akan melempar umpan dengan menggunakan suaminya. Rencana Elena sangat gila menurut Jason. Jason tak akan sanggup melakukannya. Hanya Elena satu-satunya wanita yang boleh dia sentuh sampai mengembuskan napas terakhir.“Apa kau rela tubuh suamimu dijamah wanita lain?” Jason tak habis pikir dengan rencana Elena.“Astaga! Tidak sampai sejauh itu! Kau hanya perlu mendekati Vera untuk mencari tahu niatnya. Tidak mungkin aku membiarkan ada wanita lain yang menyentuh suamiku yang suka menipu!”Jason senang saat mendengar ucapan Elena di awal. Hanya saja, kata terakhir yang Elena katakan seharusnya ditujukan kepada jiwa Jason yang lain.“Lagi pula, pikiranmu berlebihan jika menganggap dia menyukaiku. Dia mungkin hanya berlagak suka padaku untuk mendapatkan sesuatu dariku.”Jason telah mengatakan tempat penyimpanan benda pusaka warisan Keluarga Wright yan
Baca selengkapnya
132. Firasat Wanita
Elena tahu bahwa Luna merasa cemburu oleh kedekatannya dengan Vera yang tiba-tiba muncul jadi karyawan di Forbes Group. Luna selalu bicara sinis ketika menanggapi Vera ketika mereka sedang bertiga. Apabila Vera sungguh berniat melakukan sesuatu pada hubungan Elena dan Jason, besar kemungkinan jika Vera juga mendekati kelompok Luna demi bisa melancarkan aksinya. ‘Luna dulu pernah membenciku. Vera bisa membujuk Luna secara halus untuk melakukan sesuatu padaku. Di saat aku dan Luna berteman, Vera juga bisa menggunakan kesempatan itu agar lebih dekat denganku, lalu dia mulai merayu Jason,’ batin Elena menebak-nebak. Meski terdengar berlebihan, Elena tak akan lengah pada kemungkinan-kemungkinan kecil yang mudah terlewatkan. Dia sudah banyak memiliki kenangan pahit setelah memiliki ibu dan adik tiri jahat, dan tak akan pernah lagi menyepelekan hal-hal kecil yang dapat membahayakan atau merugikan dirinya. “Lupakan saja ... mungkin aku hanya berlebihan,” tutur Elena seraya melanjutkan pe
Baca selengkapnya
133. Perayu Suami Teman
“Jadi, bukan kau, tapi Tuan Jason yang diincar Vera ... perempuan licik,” geram Luna lirih. Elena segera menarik Luna menjauh dari pintu. Dia telah menemukan lagi ketenangannya, dan tak mau terburu-buru memergoki perbuatan Vera. Vera merupakan orang yang pernah mengalami dua kehidupan seperti dirinya dan Jason. Juga banyak tahu tentang banyak hal sebelum mereka. Elena tak ingin mengacaukan situasi dengan bertindak gegabah. Meski tangannya gemetaran ingin mencakar tangan Vera yang digunakan untuk menyentuh wajah sang suami tercinta. “Kenapa kau malah menyeretku pergi!? Kita tidak bisa membiarkan Vera bertindak semaunya sendiri! Kurang ajar sekali dia, berani menyentuh wajah Tuan Jason! Bahkan, aku pun tidak akan sanggup melakukannya!” “Tenang, Luna. Biar bagaimanapun, dia teman kita, bukan? Mari kita melangkah dengan suara keras agar dia menyadari kedatangan kita.” “Lalu, kau akan diam saja?” Luna ternganga tak percaya. “Tentu saja tidak. Aku ingin tahu bagaimana sifat asli Vera
Baca selengkapnya
134. Pencuri
“Wah, tumben kau memakai gaun, Ver! Cantik sekali,” puji Rose. Luna tersenyum sinis. “Benar, kau cantik sekali! Seperti ingin merayu seseorang. Apa kau akan berkencan setelah ini dan tidak jadi menginap bersama kami?” “Oh, tidak! Aku baru saja menghadiri acara pernikahan saudara jauhku.” Vera tersenyum kecil. “Apa kau membawa baju ganti? Tidak nyaman kalau tidur seperti itu nanti ...,” kata Elena setelah tak menemukan tas besar yang muat membawa pakaian. “Bolehkah aku meminjam pakaianmu?” pinta Vera. “Tentu saja ....” Elena tersenyum manis. “Aku akan memilihkan pakaian tidur untukmu nanti ....” Para wanita pun membuat pesta kecil setelah Elena mengusir William dari sana. Mereka bercengkrama seolah tak ada yang terjadi antara Elena dan Vera meski Luna sesekali mencibir Vera. Hingga para wanita itu terlelap di tempat yang sama. Hanya ada seorang wanita yang terjaga. Vera mengguncang badan teman-temannya satu persatu, memastikan tak ada yang terbangun. Kemudian berjalan keluar rua
Baca selengkapnya
135. Bukan Siapa-Siapa
Elena menutup mulut dengan kedua telapak tangan karena terkejut. Dia bingung di tempat. Jason seperti benar-benar akan membunuh Vera. Cengkeraman tangan Jason di leher Vera semakin mengetat. Manik Vera menggantung hingga mengeluarkan air mata. Wajahnya pun sampai membiru karena tak bisa bernapas. Sebentar lagi, wanita itu bisa pingsan atau mati karena kehabisan pasokan oksigen di paru-parunya. Saat Elena akan menghentikannya, Jason menyentak leher Vera hingga wanita itu terdorong mundur dan jatuh di lantai. “Ini peringatan terakhir dariku. Jika kau berani berpikir akan menyakiti Elena maupun Papa William, aku akan membunuhmu dengan kedua tanganku sendiri!” ancam Jason tegas. Vera terbatuk-batuk sambil memegangi lehernya. Setelah menyeka air liur yang sedikit keluar dari sudut bibirnya, Vera justru tertawa terbahak-bahak. Vera berdiri menegakkan badan, lalu menatap tajam Jason. “Kalaupun aku akan melakukan sesuatu, kau tetap tidak akan bisa mencegahku, Jason Wright.” Jason mengep
Baca selengkapnya
136. Palsu
Jason sekarang mengerti penyebab Vera tahu banyak tentang masalah Keluarga Wright. Namun, dia tak khawatir atau berusaha merebut belati itu. Terakhir kali, Jason menyimpan belati itu di brankas kediaman Wright. Tak mungkin Elena mengambil dari kediaman Wright karena Jason tak mendengar kabar apa pun dari Logan. Sangat jelas jika Elena merencanakan sesuatu tanpa sepengetahuannya. Yang pasti, belati itu bukan yang ditemukannya di gudang bawah tanah. Jason yakin akan satu hal itu. “Sial, apa Elena juga minum obat tidur itu?” Jason mendadak teringat kondisi Elena. Dia meninggalkan Vera tanpa kata. “Jason!” seru Vera. “Aku belum selesai bicara!” Elena masih mematung di tempatnya. Mencerna semua cerita Vera seakan sedang mendengarkan sesuatu yang tak nyata. Rupanya semua kesialan yang terjadi pada kehidupannya bukan hanya ulah Johan, Anna, dan Jenna semata. Vera yang baru dikenal Elena ternyata merencanakan hal buruk padanya sejak lama. Elena tak menyalahkan Jason karena perbuatan Ver
Baca selengkapnya
137. Hanya Kau
“Lepaskan aku, Jason!” pekik Elena sambil meronta-ronta berusaha melepaskan ikatan di kedua tangannya. “Pergelangan tanganku bisa lecet terkena sabuk kulitmu!”Jason telah menanggalkan baju. Dilanjutkan dengan membuka celana kain panjang yang menutupi tubuh bagian bawahnya.“Jangan banyak bergerak kalau tidak mau kesakitan,” balas Jason santai.Elena ketakutan ketika melihat sang suami yang mendekat. Sebab, dia tak tahu apa yang akan Jason lakukan. Dia juga tak mau merasakan hal serupa yang pernah diperbuatnya malam kemarin.“Jangan main-main, Jason .... Kakiku masih kesemutan!” Elena mengatakan sembarang alasan agar Jason berhenti menyeringai penuh kemenangan. Dia tak suka merasa tak berdaya dan melihat Jason dengan mudah berhasil menguasai dirinya.“Oh, aku hampir lupa ....” Jason tiba-tiba turun dari ranjang menuju kamar mandi. Tak lama kemudian, dia kembali membawa handuk basah dan kering.“Untuk apa handuk itu?” tanya Elena curiga.Jason hanya tersenyum menanggapi. Dia
Baca selengkapnya
138. Diincar Sejak Lama
Pagi hari di kediaman Forbes, teman-teman Elena terkejut saat membuka mata. “Sejak kapan kita tidur dan pindah ke kamar?” tanya Dayana kebingungan. Dayana tidur bersama Rose, sedangkan Luna berada di kamar lain dengan Felice. “Aku juga tidak tahu ....” Sebelum mereka beranjak dari tempat tidur, Elena mengetuk pintu dari luar, kemudian masuk ke dalam. Dia bersama Luna dan Felice sudah bangun lebih dulu. “Kalian baru bangun? Ya ampun, kita menginap di rumah orang! Jangan jadi pemalas!” seru Luna sambil melemparkan diri ke kasur. “Semalam, aku sangat ingat kalau kita masih di ruangan lain! Siapa yang memindahkanku?” Dayana masih terheran-heran. “Entahlah, aku juga ketiduran di ruangan lain bersama kalian. Lalu Jason memindahkanku ke kamar dan para pengawal juga memindahkan kalian,” balas Elena pura-pura tak tahu. Elena hanya memberi tahu Luna kejadian semalam. Sebab, Luna tak bisa berhenti bertanya karena penasaran dan takut ada yang menodai tubuhnya. “Ini aneh ... perasaanku sete
Baca selengkapnya
139. Sakit
Pagi tadi, Vera datang ke kantor sebelum ada karyawan yang datang. Dia sengaja mencari waktu yang tepat, saat petugas kebersihan biasa membuka dan membersihkan kantor Elena. Kemudian, dia meninggalkan surat pengunduran diri di meja. “Tenang, Jason .... Bukankah kita justru tidak perlu melakukan apa-apa lagi?” Elena lega karena dia tak akan lagi terlibat masalah dengan Vera. Jason pun juga tak perlu menerima Vera sebagai karyawan di JG Group. Akan tetapi, cara berpikir Jason berbeda dari Elena. Jiwa Jason pernah terkurung seorang diri hingga dia terbiasa berpikir secara mendetail semua tindakan orang-orang di sekitarnya. Mengingat usaha Vera yang sangat jauh hingga mencelakakan banyak orang di kehidupan pertama, juga mencoba melakukan lagi di kehidupan kedua, Jason tak semudah itu percaya bahwa Vera sudah menyerah. “Aku belum bisa tenang kalau orang itu masih hidup, Elena! Dia pasti menyiapkan sesuatu untuk kita!” Jason sangat yakin dengan pemikirannya sendiri. “Kita hanya perlu b
Baca selengkapnya
140. Garis Dua
“Tuan Jason baik-baik saja, Nyonya. Tidak ada masalah kesehatan yang serius. Saya sudah memberikan obat untuk Tuan Jason,” terang dokter itu. “Baik-baik saja bagaimana, dok? Wajahnya sangat pucat begitu.” Jason menarik Elena supaya duduk di sampingnya. Dia tak ingin melihat Elena panik dan khawatir atas kondisinya. Biarpun demikian, Jason senang melihat reaksi Elena yang begitu peduli padanya. “Aku baik-baik saja. Mungkin hanya kelelahan karena hukuman darimu waktu itu,” ujar Jason lirih. Meski suara Jason pelan, William dan orang-orang yang ada di sana dapat mendengarnya karena suasana di kamar itu sangat sunyi. William memelototi Elena, seakan-akan sedang menegur dengan matanya. Sudah beberapa kali William memergoki Elena memaksa Jason untuk melayaninya. “Aku tidak berbuat apa pun, Papa!” sergah Elena. “Dari tanda dan gejala Tuan Jason, lebih baik saya memeriksa Anda lebih dulu, Nyonya,” tutur sang dokter sambil tersenyum. Elena menunjuk wajahnya sendiri. “Kenapa aku yang dipe
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
111213141516
DMCA.com Protection Status