"Reva?!""Hmm, Adam! Kenapa ke sini nggak bilang-bilang dulu?" Dengan mengucap terbata, Reva tetap berusaha tenang."Kamu berharap bukan aku yang datang, Rev?""Oh ini tadi kunci mobil.""Rev, kunci mobil saya ketinggalan." Suara lelaki dari arah samping Adam berdiri membuatnya menoleh."Oh ada tamu, ya?" ungkap bos Reva lalu menyapa Adam.Sementara itu, Adam tersenyum simpul emmbalas sapaan lelaki yang ditaksirnya lebih tua sedikit darinya. Melihat dari jari tangannya terdapat cincin, pastilah lelaki itu bukan single."Iya, Ma...hmm Pak. Kuncinya ketinggalan di meja.""Makasih, Rev. Jangan lupa besok filght siang on time, ya.""Siap, Pak.""Senang bertemu dengan....""Adam.""Ya, Pak Adam. Temannya Reva, kan?""Ya, lebih tepatnya calonnya Reva."Bos Reva beroh ria lalu melambaikan tangan berpamitan."Adam, kenapa kamu bilang begitu sama bosku?""Bilang apa?" tanya Adam balik ke Reva. Ia bersikap santai lalu masuk dan duduk di sofa."Ini buat sarapan kamu, Rev.""Iya makasih banyak.""
Baca selengkapnya