Home / Romansa / SUAMI KONTRAKKU MILIARDER TAMPAN / Chapter 11 - Chapter 20

All Chapters of SUAMI KONTRAKKU MILIARDER TAMPAN: Chapter 11 - Chapter 20

117 Chapters

11. TANDA TANGAN IKATAN PERJANJIAN

Mama menatap heran. "Ya sudah kalau tidak mau, kita batalkan pertemuan keluarga malam ini!" ujar Mama pergi ke luar kamar. "Kalau bisa dibikin gampang, ngapain dibikin susah?!""Batalkan?!" gumam Qeiza. "Eh, Mama! Tunggu!" panggilnya teriak, bergegas ke luar menyusul Mamanya. Papa hampir saja tabrakan dengan Qeiza begitu ke luar dari kamar. "Astaga!""Sorry, Pa!""Bikin kaget saja!" ucap Papa melihat punggung putrinya semakin pergi menjauh.Di dapur, Mama sedang bicara dengan si Mbak Sum. "Ma," panggil Qeiza langsung berdiri di samping Mamanya."Ada apa lagi?!""Acara nanti malam jangan dibatalkan," jawab Qei. Mama melangkah pergi. "Bukankah tadi kamu sendiri yang bilang, tidak mau ada acara pertemuan lagi dengan keluarga Arlando? Mama sekedar mengikuti keinginan mu itu."Qeiza sejenak menghela napas sebelum mengikuti Mama dari belakang. "Bukan begitu maksudku. Mama jangan salah paham!" Mama berhenti melangkah, membalikkan tubuh menatap tajam wajah putrinya. "Qeiza Noura! Ini pern
last updateLast Updated : 2023-12-03
Read more

12. HONEYMOON

"Selamat atas pernikahan mu!" Damar berdiri depan Qeiza mengulurkan tangan untuk memberi selamat. "Nyonya Meshach!""K-kamu," gugup bercampur kaget langsung menyelimuti Qeiza. "Kamu ada di sini?!"Damar tersenyum sinis. "Kamu lupa siapa aku?!"Qeiza baru ingat kalau Damar bukan orang sembarangan, begitu-begitu juga Damar anak pemilik perusahaan yang bapaknya cukup disegani. Sudah pasti, keluarga Meshach yang mengundang orangtua Damar karena mereka tidak tahu."Aku cukup kaget ketika mendengar kabar kamu akan menikah," ucap Damar. "Tidak menyangka sama sekali. Jangan-jangan ...," Damar berbisik di telinga Qeiza. "Suamimu itu hanya pelarian saja. He-he," bisiknya meledek. "Karena kamu sakit hati telah aku selingkuhi."Darah Qeiza berdesir hebat, andai tidak banyak orang di sekitarnya, sudah ditonjok wajah si Damar yang menyebalkan itu. "Tapi ngomong-ngomong," Damar melihat Qeiza dari atas sampai bawah. "Kamu sangat cantik. Jujur, aku sangat iri dengan si Arlando itu!"Tangan Qeiza terk
last updateLast Updated : 2023-12-03
Read more

13. HAL WAJAR BAGI SUAMI ISTRI

Qeiza menggeliat, "mmm,,,," perlahan matanya mengerjap beberapa kali. Suasana gelap menyelimuti kamar.Terdiam beberapa detik untuk mengumpulkan kesadarannya, Qeiza menggeliat lagi. "mmm,,,," sampai tangannya menyentuh sesuatu yang empuk dan hangat. "Apa ini?!"Wajah blasteran tidur dengan nyenyaknya di samping Qeiza."Aku di mana?" Qeiza melihat ke seluruh ruangan yang nampak temaram hanya dibantu pencahayaan lampu tidur.Qeiza kembali melihat wajah Arlando. "Suamiku? Hi-hi-hi," cekikikan kecil terdengar dari bibir Qeiza setelah ingatannya kembali sempurna. "Nyonya Meshach? Bagus juga status baru yang ku sandang."Kedua bola mata Qeiza tak lepas menatap wajah Arlando. "Tampan juga, hidungnya tinggi kayak gunung Everest, alisnya juga sangat tebal. Beruntung sekali wanita yang bisa menaklukan hatinya." Rasa penasaran menggelayuti Qeiza ingin memegang hidung Arlando yang menjulang tinggi. "Kira-kira bangun atau tidak kalau ku pegang? Hi-hi-hi.""Sudah puas melihat wajahku?!" tanpa di
last updateLast Updated : 2023-12-05
Read more

14. PULANG KEMBALI

Arlando masuk begitu saja ke dalam rumah tanpa menghiraukan istrinya. "Kenapa cepat-cepat pulang?!" tanya Mami pada menantunya."Arlando banyak pekerjaan," jawab Qeiza memberi alasan. "Aku juga besok harus ke butik, ada beberapa desain baju rancanganku yang harus aku ambil di rumah."Mertua dan menantu itupun masuk. Setelah berbincang sekedar basa basi, Qeiza pergi ke kamar Arlando."Aku akan pulang ke rumah," ucap Qeiza."Jangan pulang malam!" Arlando mengingatkan. "Aku pulang dari kantor, kamu sudah harus ada di rumah!"Qeiza hendak ke luar kamar, kembali memutar tubuhnya ke belakang. "Kamu tidak bisa mengaturku!"Arlando berdiri di depan Qeiza. "Itu salah satu point' yang ada dalam perjanjian kontrak pernikahan kita," bisiknya di depan telinga Qeiza.DEG!Jantung Qeiza seakan berhenti sejenak, disertai bulu kuduk yang meremang, begitu Arlando berbisik di telinga. Wangi parfum maskulin langsung menyeruak masuk ke penciuman."Ingat itu baik-baik!" sambung Arlando tersenyum manis men
last updateLast Updated : 2023-12-05
Read more

15. TIDAK ADA HAK

"Baru ditinggal beberapa jam, sudah mengeluh," ledek Mami. "Kamu kangen dengan suamimu?!" Wajah Qeiza merona merah, untung saja lampu pencahayaan lampu ruangan tidak terlalu terang sehingga Mami tidak begitu jelas melihatnya. "Kamu harus membiasakan diri," lanjut Mami. "Kamu tahukan posisi Arlando di perusahaan sebagai apa?!" Qeiza mengangguk."Good!" ucap Mami merapikan poni yang menghiasi wajah mungil menantunya. "Kamu tahu sayang, Mami sangat senang ketika Arlando mengatakan akan menikah denganmu. Selain kita sudah mengenal bibit, bebet dan bobot keluargamu, kita juga sudah sangat mengenal kamu dari kecil."Qeiza tersenyum. "Iya Mam.""Sayang, jadilah istri yang baik untuk putraku, cintai dengan sepenuh hatimu dan tentunya segera berikan kami cucu-cucu yang cantik dan tampan."Qeiza tertegun. "Cucu," gumamnya pelan. "Dua atau tiga cucu juga tidak apa-apa atau kalian ingin memberikan cucu yang banyak juga tidak masalah, justru kami akan sangat senang." Mata Mami nampak berbinar
last updateLast Updated : 2023-12-07
Read more

16. SAKIT DEMAM

"Kamu marah?!" "Aku juga tidak punya hak untuk marah padamu," jawab Qeiza tanpa mau melihat suaminya. "Pekerjaanku masih banyak, kalau tidak ada yang penting, sebaiknya kamu pergi dan jangan datang ke butik lagi." Setelah itu, Arlando hanya berdiri termangu melihat Qeiza pergi begitu saja.Seharian Qeiza tidak fokus bekerja. Jarum jahit yang selalu menjadi teman setianya begitu kejam telah menusuk ujung jari telunjuknya. "Hati-hati sayang," Madam langsung memberikan tisu. "Thank you Madam," Qeiza menutup jari telunjuknya yang berdarah dengan tisu.Madam sejenak menatap wajah Qeiza. "Apa kamu baik-baik saja?!""Aku tidak apa-apa," jawab Qeiza kembali meneruskan pekerjaannya berdiri di depan patung manekin. Madam mengambil tas tangan. "Saya ada acara keluarga di luar kota. Mungkin akan menginap beberapa hari di sana. Mita dan Cris sudah saya kasih tahu. Jika ada apa-apa dengan butik, segera hubungi saya.""Ok, Madam," jawab Qeiza datar. Siang panas terik matahari telah berganti me
last updateLast Updated : 2023-12-07
Read more

17. BEGITU PENUH PERHATIAN

"Tapi apa Dok?!" tanya Mami sangat khawatir. Dokter malah terkekeh melihat dua orang Meshach. "He-he. Beruntung banget gadis itu jadi menantu di rumah ini. Dikhawatirkan dua orang terpenting di keluarga Meshach.""Banyak bicara kau! Cepat katakan, istriku sakit apa?!" Arlando tak sabar. "Apa sakitnya parah?!"Dokter malah duduk dengan santai. Baginya, keluarga Meshach seperti keluarganya sendiri karena Arlando sepupunya, Papi Arlando merupakan kakak dari Papanya. "Bibi!" Armand malah memanggil asisten rumah tangga. "Iya, Dokter!"Dokter berdeham sambil memegang lehernya. "Aku haus Bi. Tolong ambilkan air putih.""Iya, Dokter!" Secepat kilat Bibi pergi ke luar dari kamar."Armand, bagaimana menantuku?!" tanya Mami duduk di tepi tempat tidur melihat Qeiza."Jangan khawatir Tante, asam lambung menantu kesayangan Tante itu naik," jawab Armand. "Jaga pola makannya dan juga jangan biarkan dia terlalu lelah bekerja. Asupan gizi yang masuk ke dalam tubuhnya, tidak seimbang dengan tenaga yan
last updateLast Updated : 2023-12-09
Read more

18. REBUTAN SEMANGKUK SUP AYAM

Qeiza mendorong dada bidang Arlando dengan kuat. "Apa-apaan sih kamu ini, sakit hidungku! Itu badan atau tembok, keras banget!"Tangan yang melingkari pinggang Qeiza terlepas, tubuh Arlando telentang karena dorongan tangan Qeiza, tapi mata Arlando tetap tertutup. Bahkan dengkuran halus ke luar dari bibirnya. "Ih, tidur kayak orang mati!" Qeiza perlahan bangun. Selimut yang menutupi tubuh langsung disingkirkannya. Wangi sup ayam begitu menggugah selera, hidung Qeiza kembang kempis duduk menghadap nampan berisi semangkuk sup ayam dan segelas air putih serta beberapa irisan buah-buahan. "Perutku jadi lapar, dari kemarin sore belum makan," gumam Qeiza lalu tatapannya melihat beberapa pil dan sebotol obat. "Punya siapa ini?" Diambilnya botol kecil obat, namanya tertera. "Ini punyaku?!" "Semalaman kamu demam," Arlando sudah duduk bersandar pada kepala tempat tidur."Sakit?! Aku?!" tunjuknya pada dada sendiri. "Aku baik-baik saja, tidak sakit apa-apa!""Dasar amnesia! Lalu obat itu ada
last updateLast Updated : 2023-12-10
Read more

19. BUKET BUNGA BIKIN MASALAH

Tuan Theo menatap putranya dan Jo bergantian. "Ditanya malah bisik-bisik. Mana berkas hasil meeting kemarin?!"Jo sekali lagi menyenggol lengan Arlando, tapi yang disenggol malah menghindar. "Tanya ke Jo, semuanya dia yang simpan." Selesai bicara Arlando pergi ke luar membawa senyum tipis tersungging di bibirnya."Hah," mata Jo nyaris ke luar. "Bos! Kok tanya saya?! Bos!" panggil Jo.Arlando dalam hati tertawa. "Rasain! Apa guna, digaji gede kalau tidak bisa menghadapi Papi. Ha-ha-ha.""Selamat pagi Pak Presdir.""Pagi, Sinta," jawab Arlando menghentikan langkah, di depannya berdiri asisten pribadi si Jo.Seorang gadis muda berpakaian seksi dengan riasan wajah tebal tersenyum menggoda. "Bagaimana undangannya, apa sudah disebar?!" tanya Arlando."Beres Bos!" jawab Sinta manja sambil memainkan ujung rambutnya sendiri."Good!" Arlando hendak melanjutkan lagi langkahnya, tapi Sinta dengan nada manja kembali bicara, "Bos, kok lesu amat?!" "Lesu?!" Sinta mengangguk. "Iya. Jadi pengantin
last updateLast Updated : 2023-12-11
Read more

20. DIJEMPUT MERTUA SHOPPING

Wajah Qeiza pucat, matanya melotot. "Aaa!" jeritnya kencang memecah kesunyian dalam kegelapan. Suara langkah kaki terdengar dari berbagai arah berlarian ke dapur."Ada apa?!"Arlando yang pertama kali datang, disusul Papi, Mami, Bibi dan dua orang penjaga yang bertugas di depan. "Ha-han-tuuu," jawab Qeiza gagap, ketakutan melihat benda putih di depannya bergerak-gerak.KLIK!Ruangan jadi terang benderang setelah Mami menekan stop kontak. "Qei?!" Mami mendekati menantunya. "Ada apa?!" "Ha-hantu, Mam!" tunjuk Qeiza dengan wajah ketakutan. Semua orang melihat ke arah yang ditunjuk Qeiza, nampak sopir pribadi mereka sedang berdiri memakai kain sarung menutupi kepala dan sebagian tubuhnya."Hantu apa?! Itu Mang Udin!" tegas Mami.Mang Udin membuka kain sarung yang menutupi kepalanya. "Ini saya Non, Mang Udin," ucapnya dengan logat Sunda.Qeiza melihat Mang Udin dari atas sampai bawah. "Bukan hantu toh?!""He-he. Bukan Non! Saya orang, bukan hantu. Ini lihat," Mang Ujang menunjuk pada k
last updateLast Updated : 2023-12-12
Read more
PREV
123456
...
12
DMCA.com Protection Status