Home / Romansa / SUAMI KONTRAKKU MILIARDER TAMPAN / Chapter 21 - Chapter 30

All Chapters of SUAMI KONTRAKKU MILIARDER TAMPAN: Chapter 21 - Chapter 30

117 Chapters

21. PERHATIAN PRIA LAIN

Armand mengeluarkan sesuatu dari dalam tas. "Coba buka sepatumu sebentar.""Buka sepatu?!" tanya Qeiza bingung. "Untuk apa?!""Lukamu itu nanti bertambah perih kalau tidak diobati bahkan bisa infeksi," jawab Armand bangun dari duduk."Eh, kamu mau apa?!" tanya Qeiza kaget melihat Armand jongkok di depannya meraih kaki."Aku mau mengobati lukamu dengan plester ini." Armand memperlihatkan plester kecil di tangan kemudian tanpa rasa canggung sedikitpun membuka sepatu high heels yang Qeiza pakai. "Lukamu bisa bertambah besar kalau tidak dipasang plester."Semua yang dilakukan Armand pada Qeiza tak luput dari penglihatan Arlando. Berdiri di depan pintu toko perhiasan. "Terima kasih," ucap Qeiza begitu Armand selesai memasang plester dan duduk kembali di sampingnya."Sepertinya kamu tidak terbiasa berjalan jauh," ucap Armand."Aku jarang berjalan jauh," jawab Qeiza kembali memakai sepatu. "Kebanyakan semua aktifitasku hanya di butik."Setelah Qeiza merasa nyaman dan kakinya tidak pegal lag
last updateLast Updated : 2023-12-13
Read more

22. HARI JADI GOLD STAR CORP

"Kok tidak tahu!" seru Mami. "Istrinya sendiri kok tidak tahu.""Memang aku tidak tahu," jawab Arlando melengos. "Suami yang aneh!" Mami kemudian pergi ke luar kamar untuk menemui menantunya. "Bukannya dicari istrinya tidak keluar-keluar, ini malah ke sini!"Pintu kamar tertutup rapat begitu Mami sampai di depan kamar Qeiza. Tok tok tok tok!"Sayang!" panggil Mami nyaring. "Buka pintunya."Tak lama pintu dibuka dari dalam. "Kamu sudah selesai ...?!" Kalimat Mami terjeda, takjub melihat menantunya dari atas sampai bawah. "Kamu cantik banget. Mami pangling melihatmu."Qeiza berdiri depan pintu. "Apa gaun malam ini tidak terlalu terbuka Mi?!" tanyanya memutar tubuh memperlihatkan bagian punggung yang terbuka."Ya tidak dong sayang. Kamu kan desainer, jadi paham betul dengan baju yang seperti ini. Kamu cantik memakai baju ini. Mami sangat yakin, Arlando pasti sangat menyukainya melihatmu seperti ini.""Tapi Mam, apa aku tidak bakalan masuk angin?!" tanya Qeiza dengan polosnya.Mami ter
last updateLast Updated : 2023-12-14
Read more

23. ACARA DANSA

Qeiza mencari suaminya yang tak kunjung ketemu padahal tadi Sinta bilang suaminya sedang berbincang dengan tamu undangan. "Di mana si Arlando ini?!" Mata yang dihiasi bulu-bulu lentik mencari ke segala arah. "Tadi katanya jangan jauh-jauh darinya, tapi dia sendiri yang menghilang!"Senyum simpul menyapa Qeiza dari kejauhan tatkala kedua bola matanya bertabrakan dengan Tuan Evan, pemilik perusahaan yang bergerak dalam bidang properti.Sebagai tuan rumah yang baik, mau tidak mau Qeiza membalas senyum Tuan Evan. "Sayang," suara Mami memanggil dari belakang tubuh Qeiza."Mam," Qeiza membalikkan tubuhnya. "Kok sendirian?!" tanya Mami. "Di mana Arlando?!" "Aku sedang mencarinya Mam," jawab Qeiza kesal. "Entah ada di mana putramu itu," bisik hati Qeiza hanya berani diucapkan dalam hati."Sebentar lagi acara akan dimulai. Mami akan minta orang untuk mencari suamimu." Mami lalu memanggil salah satu orang kepercayaannya untuk mencarikan Tuan Arlando.Telah tiba waktunya, acara yang dihadiri
last updateLast Updated : 2023-12-16
Read more

24. CEMBURU?! APA IYA, CEMBURU?!

Alunan biola kembali mengalun begitu Arlando ke luar dari lantai dansa. "Sayang," Mami dan Papi datang mendekati putranya."Mana istrimu?!" tanya Papi. Arlando melengos, belum hilang rasa kesalnya pada Damar, sekarang Papinya malah menanyakan keberadaan Qeiza.Mami melihat ke arah lantai dansa. Sekarang baru paham kenapa wajah Arlando tidak enak dilihat. Mami menyenggol lengan suaminya agar melihat ke tempat dansa.Papi mengerti, senyum meledek terbersit di bibirnya. Bahu putra semata wayangnya ditepuk pelan. "Sabar Pak Presdir Meshach, jadilah tuan rumah yang baik. He-he. Menurut Papi, harusnya kamu bangga karena punya istri yang begitu mempesona."Arlando mendelik pada Papi. "Bangga sih bangga, tapi melihat seperti itu?! Suami mana yang tidak kesal?!"Tuan Theo malah terkekeh, "he-he-he. Kamu cemburu ya."Bibir Arlando diam, tapi di dalam hati bersuara. "Cemburu? Apa aku cemburu? Tapi atas dasar apa aku cemburu?! Bukankah, tidak ada cinta di hatinya pada Qeiza atau jangan-jangan?!
last updateLast Updated : 2023-12-18
Read more

25. GODAAN SANG PERUSAK HUBUNGAN

DREET!DREET!Ponsel di saku celana Damar bergetar. Seulas senyum terbersit di bibir begitu melihat nama siapa yang tertera, "Ririn."Setelah itu, Damar pergi ke luar dari apartemen Sinta menuju ke tempat di mana Ririn memintanya untuk datang.TING!TONG!Bel ditekan Damar begitu sampai di depan pintu. Tak lama kemudian muncul Ririn, tubuh sintalnya hanya tertutup handuk sebatas dada. Membuka pintu lebar-lebar mempersilahkan Damar masuk.Damar menghempaskan tubuh lelah ke sofa, menatap Ririn dari atas sampai bawah yang berdiri di depan mata. "Ada apa kamu memintaku datang?!" Dengan gerakan sensual, Ririn duduk di depan Damar. "Apa kamu tidak merindukan aku?!"Ririn sengaja membusungkan dada sehingga dua bukit kembar besar miliknya hampir terlihat setengahnya menempel di tangan Damar. Entah baru menyadarinya sekarang atau memang dua bukit kembar Ririn sudah besar dari dulu, Damar tertegun melihatnya. "Buset dah, gede juga bolanya. Empuk banget kalau aku pegang."Mendapat respon dari D
last updateLast Updated : 2023-12-19
Read more

26. KENIKMATAN SESAT

Raut wajah Ririn begitu kecewa. Pelepasan yang hampir didapatnya dalam hitungan detik lagi, tak bisa diraih karena Damar menghentikan aksi jarinya dengan sengaja. "He-he," Damar terkekeh, duduk di antara kedua paha Ririn yang terbuka lebar. "Hh, kenapa berhenti?!" "Kenapa? He-he," Damar balik bertanya kemudian menggeser duduk ke samping tubuh Ririn."Sedikit lagi aku akan terbang melayang, kamu malah berhenti," omel Ririn membetulkan lingerie yang tersingkap sampai perut.Damar telentang di samping Ririn. "Manjakan punyaku terlebih dulu, baru aku akan memanjakan milikmu."Dengan malas Ririn bangun kemudian duduk di samping tubuh Damar. "Dasar curang.""Kalau tidak mau, ya sudah. Aku tidak memaksa. Lagipula, malam ini aku cape banget," ucap Damar pura-pura, perlahan memejamkan mata.Apa yang tertutup kain dan tersembunyi di dalam boxer, tak bisa membohongi Ririn. "Dasar licik, pake acara jual mahal. Matamu boleh terpejam, tapi lihat senjatamu itu hi-hi-hi berdiri tegak bak tiang pan
last updateLast Updated : 2023-12-20
Read more

27. MISTERI MASA LALU

"Memangnya ada apa Mi?!"Mami menggelengkan kepala. "Entahlah, Mami juga tidak tahu."Pintu kamar mandi terbuka, Qeiza baru saja selesai mandi. Tubuh mungilnya hanya ditutup handuk sampai sebatas dada."Sayang!" panggil Mami melihat menantunya. "Papa dan Mama kamu ada di bawah sedang menunggu. Cepatlah turun!""Iya, Mi!" jawab Qeiza.Arlando hanya berdiri mematung melihat Qeiza dari atas sampai bawah membuat Mami menegurnya. "Kamu tidak menemui mertuamu?!" "Eh, i-iya Mi," gugup Arlando menjawab. Ibu dan anak itupun pergi ke luar dari kamar sementara Qeiza masuk dan bersiap di dalam walk in closet.Tuan Bram dan istrinya duduk berbincang dengan tuan rumah. Terdengar suara mereka sampai ke tangga begitu Qeiza menapaki undakan demi undakan."Sayang," Mama berdiri menyambut begitu Qeiza masuk ke ruang tamu.Qeiza langsung memeluk kedua orangtuanya setelah itu duduk di antara keduanya."Kamu baik-baik saja nak?!" tanya Mama.Qeiza mengernyitkan alisnya bingung. "Tentu saja Ma, aku di sin
last updateLast Updated : 2023-12-22
Read more

28. DRAMA LIMA MILIAR

Arlando duduk di singgasana emasnya, matanya begitu tajam bak elang siap menerkam menatap setiap wajah yang akan ikut dalam meeting penting tersebut. Di atas meja, lebih tepatnya di depan Arlando duduk, terukir sebuah papan nama ukiran emas "Presiden Direktur." Duduk di samping Arlando, Jo sekretaris pribadi dan juga merangkap sebagai asisten pribadinya sibuk membuka beberapa map yang akan menjadi pembahasan dalam meeting. Jangan sampai ada satu berkas ketinggalan yang tentunya akan berimbas pada gajinya yang akan dipotong. Tak membutuhkan waktu lama, klien yang ditunggu datang, Tuan Evan selaku Presdir dari perusahaan miliknya, Gold Sun Corp dengan penuh percaya diri masuk ke ruang meeting diikuti sekretaris pribadinya, Kris.Setelah selesai dengan salam perkenalan dari kedua belah pihak. Meetingpun dimulai. Arlando yang punya kemampuan pemikiran yang cukup tinggi dalam dunia bisnis, begitu fokus mendengarkan semua penjelasan dari Tuan Evan dan juga Kris.Cukup lama meeting berla
last updateLast Updated : 2023-12-24
Read more

29. UNDANGAN MENGINAP

Papa duduk termenung di sofa. Kejadian beberapa puluh tahun yang silam, bagai sebuah film yang diputar ulang di dalam kepalanya. Rentetan peristiwa yang tidak mau diingatnya lagi, sekarang begitu jelas terbayang di pelupuk mata."Pa," panggil Mama membuyarkan lamunan suaminya. "Apa Ma?!""Mama jadi khawatir dengan Qei. Untuk sementara, bagaimana kalau Qei tinggal di sini," pinta Mama."Iya boleh," Papa setuju. "Tapi apa Qei diijinkan atau tidak oleh suaminya?!" "Kalau Qei tinggal di sini, tentu saja suaminya juga ikut," jawab Mama. "Masa pisah-pisah?!"Sementara itu, orang yang dibicarakan sedang duduk termenung di balkon kamar. Tubuh mungilnya bersandar pada sofa dengan pandangan menatap jauh ke depan seakan ingin menembus rahasia dibalik kelamnya langit."Siapa pria itu?" gumam Qeiza."Pria apa?" Arlando berdiri di belakang Qeiza dengan tubuh bersandar pada tiang pintu.Qeiza menoleh ke belakang. "Sejak kapan kamu ada di situ?!""Sejak setahun yang lalu." Arlando datang mendekat,
last updateLast Updated : 2023-12-26
Read more

30. DRAMA KOLAM RENANG

Tubuh Arlando segera ditarik Qeiza agar naik ke permukaan air. Tangan mungilnya begitu erat memeluk dan menarik tubuh Arlando agar tidak tenggelam."Busyet dah, Qeiza benar-benar menolongku," hati Arlando bicara sendiri, padahal niatnya tadi cuma becanda. "Lebih baik aku pura-pura pingsan saja daripada Qei marah aku cuma pura-pura tenggelam.""Arlando!" Qei menepuk pipi kiri dan kanan suaminya setelah bersusah payah mengangkat tubuh besar yang pura-pura pingsan ke pinggir kolam renang. "Arlando! Bangun! Arlando!" teriak Qeiza.Mami datang dengan setengah berlari mendekati anak dan menantunya yang basah kuyup dari ujung rambut sampai ujung kaki."Arlando!" teriak Qei. "Bangun!" Tangannya terus saja menepuk pipi kiri dan kanan suaminya."Ada apa Qei?!" tanya Mami cemas. "Kenapa Arlando?!""Mi! Arlando, Arlando tenggelam!" Qeiza malah merengek, mata berkaca-kaca melihat mertuanya.Mami mengernyitkan alis. "Tenggelam?!" tanyanya bernada tidak percaya, putranya sangat mahir dalam berenang.
last updateLast Updated : 2023-12-27
Read more
PREV
123456
...
12
DMCA.com Protection Status