Home / Pernikahan / Gairah cinta sang CEO / Chapter 81 - Chapter 90

All Chapters of Gairah cinta sang CEO: Chapter 81 - Chapter 90

122 Chapters

Mak comblang

Lepas pukul tujuh malam, Keenandra dan Amira tiba di depan rumah yang selama ini ditempati Amira dan Citra. Mereka masih berada di dalam mobil tanpa ada niat untuk turun. Amira rupanya masih betah berada dekat dengan calon suaminya. Walau keheningan melanda tanpa ada percakapan sama sekali. "Aletta telah bertindak nekat. Aku jadi bingung, kenapa dia bisa berbuat seperti itu?" tiba-tiba suara Keenandra memecah keheningan. Amira menoleh membiarkan calon suaminya mengoceh tanpa henti. "Secinta itukah dia sama aku?" "Dia sama seperti kamu," ucap Amira. Kini giliran Keenandra yang menoleh dengan raut wajah bingung menatap wanita yang dicintainya itu. "Sama seperti kamu yang menggenggam karena masa lalu." "Maksud kamu?" "Dia pasti tak pernah bercerita tapi aku tahu semua kisah cintanya saat masih remaja." Amira menghela napasnya sejenak. "Dia, pernah ditinggalkan oleh seseorang yang ia anggap adalah cinta sejatinya. Entah apa alasannya hingga membua
last updateLast Updated : 2024-05-03
Read more

Perlakuan tiba-tiba

Menghabiskan waktu bersama seseorang yang disayangi, sangatlah menyenangkan. Terlebih lagi, orang itu adalah orang yang pernah membawa kita kepada kebahagiaan setelah melewati berbagai kesedihan. Satu kenangan manis yang terukir, mampu membuat segalanya begitu indah. Amira dan Keenandra menghabiskan minggu terakhir mereka sebelum resmi menjadi sepasang suami istri. Tak ada tamu, tak ada telpon, tak ada orang yang akan mengganggu mereka hari ini. Pintu luar dikunci rapat. Hanya ada suara berisik televisi dan dapur. Amira sedang membuat kue kesukaan Keenandra hari ini. "Terlalu manis," ujar Amira mencicipi satu potong brownies yang ia buat tadi pagi. Keenandra mengunyahnya tanpa kata tapi satu jari tangannya menyukainya. "Enak kok. Enggak masalah walau terlalu manis." Keenandra menyukai manis, pantas saja ia bilang rasanya tak masalah. "Nonton film horror dong." Keenandra menggelengkan kepalanya. "Seru tahu, siang begini nonton horor." "Kamu lagi hamil. Kalau mau, nonton film dram
last updateLast Updated : 2024-05-04
Read more

Hari pernikahan

Jantung Amira berdebar kencang, rasanya seperti akan jatuh ke perut. Lima menit lagi acara dimulai dan dia masih terdiam di dalam ruangan menunggu prosesi ikrar selesai dibacakan. Citra ikut terlihat resah, ia dengan setia menemani Amira memegangi tangannya yang dingin dan basah. Amira sangat gugup.“Jangan takut, Mbak. Mas Keenan adalah yang terbaik,” hibur Citra dengan senyumannya yang manis. Amira tersenyum lega.“Keenan sudah selesai. Kamu bisa keluar.” Andrew berdiri di depan pintu menyambut adiknya yang masih duduk diam di atas ranjang. “Sangat gugup?” Amira mengangguk.Andrew menggandeng tangan sang adik dan membawanya keluar ruangan dengan langkah tegapnya. Semua undangan yang hadir menyambut bahagia pasangan Keenandra yang baru itu. Amira duduk di samping Keenandra yang kini resmi menjadi suaminya. Keduanya tersenyum saling bicara lewat mata dan sentuhan tangan. Citra hampir saja berteriak heboh melihat interaksi mereka berdua.Pesta pernikahan digelar cukup meriah. Ini adala
last updateLast Updated : 2024-05-18
Read more

Mulai dari awal

Pesta terus berlanjut hingga menjelang malam. Saat tamu undangan telah pulang sebagiannya, Aletta yang belum beranjak dari tempat duduk tiba-tiba saja berdiri dan melangkah ke panggung pelaminan. Sam dan Andrew juga Andrinov ikut berjaga-jaga. Mereka takut Aletta berbuat macam-macam di atas sana.Dan benar saja, Aletta berdiri dengan tangan berada di pinggang lalu berteriak cukup keras. Tamu undangan yang belum pulang menoleh ke arahnya.“Oh, ini yang kemarin sudah merebut suami orang? Selamat ya, atas pernikahannya. Pasti senang karena sudah berhasil menjadikan Keenan sebagai suami kamu.” mata Aletta tertuju pada Amira, bibirnya menyeringai. “Senang kan?”Andrinov dan Sam berlari ke atas panggung, memegang tangan Aletta dan membawanya turun tapi wanita itu memberontak dengan suara yang cukup keras. Ia tak mau dipaksa turun.“Lepas! Kalian sama saja dengan Amira yang telah merusak rumah tangga aku dan Keenan!” teriaknya
last updateLast Updated : 2024-05-19
Read more

Ada penguntit

Empat bulan berlalu sejak pernikahan Amira, perut yang kemarin rata kini mulai membulat sempurna. Amira semakin protekti, begitu juga dengan Keenandra. Setiap harinya, suami Amira itu selalu membuatkan makanan sehat untuknya sarapan dengan menu khusus untuk ibu hamil. Sedikit bosan, tapi Amira sangat senang saat melahapnya.“Enak?” Amira mengangguk. “Aku bawakan cemilan untuk kamu di kantor. Untuk makan siang, sudah aku pesan di catering yang aman.”“Sudah diganti menunya?” tanya Amira.“Sudah. Kamu bosan udang kan? Aku ganti tumis daging.” Amira tersenyum mendengar Keenandra sangatlah peka dengan segala kode yang diberikan olehnya. Padahal, Amira tak terus terang kalau dia bosan dengan makanannya.“Akhir-akhir ini aku tuh pengin banget teh dingin. Kamu tahu kan teh yang dicampur mawar itu? Aku pengin dibeliin sama kamu,” rengek Amira merayu dengan kedua mata bulatnya yang berkedip-kedip.“Mau aku belikan?”Amira mengangguk senang. Matanya berbinar cerah. “Teman aku ada yang mau pulang
last updateLast Updated : 2024-05-27
Read more

Dukungan orang luar

Amira dan Citra tiba di sebuah gedung perkantoran besar yang tengah mengadakan sebuah pameran produk lokal. Produk mereka juga akan dipamerkan di sana. Tak ada perubahan, pelanggan produknya masih tetap banyak. Sepertinya mereka tak begitu terpengaruh dengan rumor yang berkembang tentang kehidupan pribadinya dan Keenandra. Mungkin mereka tak tertarik, hanya Aletta saja yang tertarik.“Bu Amira!” teriak seseorang dari arah meja pameran. Amira menoleh ke belakang mencari orang itu. “Bu Amira!” orang itu berteriak lagi lalu berlari menghampiri Amira.“Bu, ingat saya tidak?” tanya orang itu yang kini berdiri di depan Amira dengan wajah kelelahannya.“Saya lupa. Maaf ya, faktor umur,” kekeh Amira.“Saya Susi, bu. Saya dulu sales di kantor pusat. Sekarang saya naik jadi supervisor di cabang.” Amira menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. Ia memang banyak merekrut sales beberapa tahun lalu t
last updateLast Updated : 2024-05-28
Read more

Ada apa dengan Citra dan Sam?

Citra menginap di rumah Amira malam ini. Katanya, dia ingin membicarakan sesuatu pada kakak angkatnya itu. Entah mengapa sejak kemarin perasaannya tak tenang. Bukan hanya Citra saja yang menginap, ternyata Sam pun juga. Pria itu datang setelah Citra lalu dengan seenaknya duduk di sofa ruang tengah sambil menjulurkan kakinya. Yang terlebih dahulu kesal adalah Keenandra. Si pemilik rumah ingin sekali mengusirnya tapi tidak jadi. Mengingat Sam adalah salah satu sponsor pernikahannya dengan Amira. "Citra tidur sini juga?" Sam menunjuk ke kamar tamu dekat tangga. Keenandra mengangguk tanpa menoleh. Tangannya sibuk menggulir tablet seluler di tangannya. "Nanti aku tidur di mana?" "Enggak usah manja! Noh, ada kamar satu lagi." Keenandra menunjuk ke arah lantai dua dekat kamarnya. "Atau tidur di sofa, lantai juga bisa." Citra keluar dari dalam kamar tamu bersama dengan Amira di sampingnya. Mereka tak menyapa kedua pria yang sedang duduk di ruang tenga
last updateLast Updated : 2024-06-01
Read more

Pikiran negatif

"Woow..." Terkejut, itu respon pertama yang ditunjukkan oleh Aletta saat membaca artikel yang terdapat foto Amira dan seorang pria tengah berdiri dengan tangan saling berpegangan. Tampak Amira tersenyum dan tangan pria itu berada di pinggangnya. Sentuhan romantis yang membuat banyak orang bertanya-tanya. "Ada apa, Aletta?" tanya Sonia yang baru saja datang dari luar. Aletta menunjukkan sesuatu pada ibunya. Sebuah artikel yang menunjukkan kedekatan Amira dengan seorang pria di gedung kantornya. "Amira dipegang laki-laki. Mana pegangannya mesra banget tuh," tunjuk Aletta. "Cih, sekali wanita nakal tetap saja wanita nakal. Heran, Keenan suka banget sama wanita kayak gitu," cibir Sonia. "Keenan mungkin belum tahu kalau istri kesayangannya itu 'nakal'." Aletta terkekeh. "Biar saja. Kalau dia tahu, pasti menyesal." Di tempat berbeda, Keenandra tertawa melihat artikel dan foto tentang Amira yang katanya berseli
last updateLast Updated : 2024-06-02
Read more

Dia ingin kembali

"Selamat siang pak, Keenan," sapa resepsionis kantor Keenandra. Pria itu hanya mengangguk sambil menggandeng tangan Amira masuk ke dalam kantornya. "Pak, ada tamu ingin bertemu dengan pak Keenan." Keenandra mengerutkan dahinya. Seingatnya, ia tak ada janji bertemu dengan siapapun hari ini. Seakan tahu apa yang sedang dipikirkan oleh atasannya, sekretaris Keenandra menambah kalimatnya, "Wanita, bernama Anna. Dia kawan lama pak Keenan katanya." "Kawan lama? Saya tidak punya teman bernama Anna. Ya sudah, saya akan temui dia. Kamu, siapkan ruangan untuk briefing kita siang ini." sekretaris Keenandra mengangguk sopan lalu pergi kembali ke ruangannya. "Siapa? Aku belum pernah dengar nama Anna." "Aku juga." Keenandra diikuti Amira masuk ke dalam ruangannya yang sebagian pintunya memakai kaca tembus pandang. Ada semacam bar kecil dan juga ruang makan di dalamnya. Rencananya, Keenandra juga akan menambahkan ruangan kecil di dekat pintu masuk khusus untuk istrinya yang akan menemani di rua
last updateLast Updated : 2024-06-03
Read more

Urung mendekati

Keenandra keluar dari ruang rapat dua jam kemudian. Seharusnya bisa selesai tepat waktu jika tidak ada kendala di lapangan. Keenandra sempat mengeluh karena ia sudah berjanji pada Amira untuk mengajaknya berjalan-jalan sebentar sebelum pulang. "Saya ingin semuanya sempurna malam ini. Semua tanggung jawab saya serahkan pada pak Andrinof selaku wakil," ujar Keenandra sebelum mengakhiri rapat. Berkali-kali ia melirik arlojinya, hatinya mulai resah. "Ada pertanyaan lagi? Jangan sampai semua hancur karena ada divisi yang tidak ada persiapan sama sekali." "Enggak bisa diwakilin sama yang lain?" Andrinof mengacungkan tangannya. "Baru pulang tadi siang dari Pekanbaru." "Tidak ada. Kalau kamu punya perwakilan yang mumpuni, silakan saja." Andrinof terlihat tak suka dengan jawaban kakak sepupunya. Ia melirik ke sampingnya lalu menghitung berapa banyak staf andalannya yang berada di sana. "Ok, Dino sama Sasha stand by sampai malam ya." kedua staf itu melotot dengan tatapan mata tajamnya. "Say
last updateLast Updated : 2024-06-04
Read more
PREV
1
...
7891011
...
13
DMCA.com Protection Status