Home / Pernikahan / Gairah cinta sang CEO / Chapter 71 - Chapter 80

All Chapters of Gairah cinta sang CEO: Chapter 71 - Chapter 80

122 Chapters

Dendam Aletta

Aletta tak terima dengan keputusan hakim yang telah mengesahkan perceraian antara ia dan Keenandra. Sepulangnya dari pengadilan, ia menangis meraung-raung tak hentinya hingga orangtuanya kebingungan. Terutama Sonia yang tentunya malu jika orang bertanya apa yang terjadi pada anak semata wayangnya. Sedangkan Ardiwira hanya diam saja, ia bahkan tak membantu istrinya sama sekali saat Aletta meraung-raung di kamarnya. "Pa, bantu Aletta. Tolong temui keluarga Bara. Minta Keenandra untuk menenangkan Aletta." Sonia panik, berlari dari kamar Aletta yang terletak di lantai dua. Tak membalas, Ardiwira memilih menghabiskan makanannya. "Pa, Aletta anak kita." "Ya, saya tahu. Saya harus apa? Sejak awal saya tidak ingin terlibat dengan akal-akalan kamu dan Aletta. Tapi saya dibawa ke dalam permainan kalian. Saya sebenarnya malu, saya seperti tak punya wajah kalau bertemu dengan keluarga mereka. Lalu, kamu meminta saya untuk datang ke keluarga itu? Kamu kira saya peng
last updateLast Updated : 2024-03-10
Read more

Hal mengejutkan

Acara gosip di televisi membuat kepala Amira berputar. Beritanya selalu simpang siur, Amira dijadikan tertuduh dari retaknya hubungan Aletta dan Keenandra. Klik. 'Berita hari ini datang dari pasangan yang baru saja resmi bercerai di pengadilan agama dengan begitu dramatis. Mereka adalah Keenandra dan Aletta yang pernikahannya sempat menghebohkan dunia infotainment. Tampak sang mantan istri menangis histeris sementara mantan suaminya memilih pergi dari ruang sidang menuju mobilnya. Yang lebih mengejutkan lagi, ternyata sudah ada kekasih si mantan suami yang telah menunggunya dari dalam mobil. Apakah benar gosip yang beredar, kalau Amira adalah pengusik rumah tangga Aletta dan Keenandra?' Klik. Layar menghitam. Amira menoleh ke samping, sudah ada Keenandra yang baru saja pulang dari kantor. "Kok dimatikan? Aku kan mau nonton," rengek Amira dengan mata berkaca-kaca. "Acara sampah. Besok aku buat klarifikasi sama mereka." Keena
last updateLast Updated : 2024-03-11
Read more

Rahasia Bara

"Silakan untuk kedua pasang yang akan bertunangan malam ini maju ke panggung. Kita akan segera melakukan acara tukar cincin yang akan disaksikan oleh para tamu undangan." pembawa acara berseru dari atas panggung memanggil Natalia dan Andrinof yang berjalan sangat mesra. Tangan Natalia digandeng hingga naik ke atas panggung hingga membuat banyak orang melongo kaget. Acara tukar cincin pun dimulai. Andrinof mulai memasukkan cincin ke jari manis Natalia dengan perlahan. Tak lupa satu kecupan disematkan di dahinya, pertanda kalau mereka berdua sudah saling mencintai satu sama lain. Andrinof yang awalnya tak menyukai dengan perjodohan ini, perlahan menerimanya. Sikap dingin Natalia yang menjadikan rasa penasaran itu hadir. Mungkin setelah ini, Andrinof akan belajar cara mencintai yang benar pada calon istrinya itu. Dari kejauhan, tampak Sam dan Citra yang baru saja datang bertepuk tangan dengan meriah. Sam menggandeng tangan Citra untuk maju ke depan agar bi
last updateLast Updated : 2024-03-12
Read more

Restu kakak Amira

"Amira datang jam berapa?" tanya Karina yang sejak pagi sudah sibuk membereskan meja makan. Ada acara besar di rumahnya nanti siang, katanya Andrew ingin memperkenalkan Amira pada keluarga besarnya yang kebetulan berada di Indonesia. Andrew memeriksa pesan yang dikirimkan oleh Amirs tadi pagi. Katanya, mereka akan datang sekitar pukul sepuluh. "Dua jam lagi. Semoga tidak terjebak macet." Andrew berjalan ke pintu gerbang rumahnya. Ia berdiri di dekat pagar sambil membawa ponselnya. Siapa tahu keduanya tersesat di jalan. Satu persatu tamu undangan pun datang. Natalia lebih dulu turun dari mobil lalu diikuti oleh ibunya dan juga Andrinof yang duduk di balik kemudi. Rupanya, calon adik iparnya itu sudah mulai mendekatkan diri pada keluarga Natalia. "Mas Andrew? Kenapa nunggu depan rumah?" Andrew terkejut dengan teriakan Natalia yang baru saja masuk ke dalam rumahnya. Natalia terkekeh melihat reaksi Andrew lalu berlari menemui kakaknya yang berada di dapur. "Kamu ikut juga?" tanya And
last updateLast Updated : 2024-04-24
Read more

Bisik-bisik aneh

Amira tak peduli dengan bisik-bisik aneh yang didengarnya. Sejak kedatangan keluarga besar Andrew, memang banyak sebagian dari mereka yang tak menyukai kehadiran dirinya di sana. Mungkin kalau bukan karena kakaknya, ia tak akan mau datang ke rumah itu. Satu orang yang ia amati sejak kedatangannya yang selalu melemparkan tatapan sinis serta sindiran halus ternyata adalah penggemarnya Aletta. Orang itu merasa kalau Amira telah membuat rumah tangga idolanya hancur berkeping-keping. Amira tak menanggapinya. Ia hanya tersenyum saat orang itu tengah menyindirnya. "Kasihan Aletta, katanya sekarang sedang depresi karena perceraiannya. Eh, yang pihak lawannya malah lagi senang-senang. Apa enggak merasa bersalah?" sindir orang itu pada salah satu saudaranya yang sedang membaca artikel gosip. "Tapi katanya ini karena Aletta dan keluarganya telah memanipulasi surat perjanjian itu. Sebenarnya Keenan menolak saat dipaksa menikah dengan dia, tapi ibunya meng
last updateLast Updated : 2024-04-25
Read more

Aletta memaksa lagi

“Andrinof!” suara besar dan lantang terdengar. Andrinof yang baru saja menyelesaikan kegiatan olahraga paginya menoleh sambil menghela napas. Rasanya malas ia menanggapi gerutuan wanita aneh itu. Pantas saja Keenandra menceraikannya. “Kau berjanji untuk membuat Amira dan Keenan berpisah!” “Aku tak pernah menjanjikan apa-apa. Dari mana kamu tahu aku ada di sini?” tanya Andrinof dengan dahi berkerut. “Pergilah! Aku tak mau berurusan denganmu lagi.” “Kau pernah berjanji, Andrinof!” Andrinof berdiri menghampiri Aletta lalu berkata di depan wajahnya. “Itu dulu sebelum aku dijodohkan. Lebih baik kamu pergi, karena kamu bukan lagi bagian dari keluarga El Pasha.” Mata Aletta berkaca-kaca mendengar suara Andrinof yang mengatakan dia bukanlah keluarga El Pasha lagi. Hatinya masih sakit bila mengingat bagaimana Keenandra telah mencampakkan dirinya. Lalu tiba-tiba hatinya berubah gemuruh bagaikan deruan ombak. Ia marah. Ini semua karena Amira, bisikn
last updateLast Updated : 2024-04-26
Read more

Restu ayah Keenandra

Pukul delapan malam ketiganya tiba di kediaman keluarga Bara El Pasha yang terkenal megah. Rumah bak istana itu membuat Amira membelalakkan matanya, ia takjub. Ia menghela napasnya, menoleh sejenak ke samping untuk mengalihkan pandangannya. Sementara itu Sam yang berada di mobil belakang ikut resah. Pasalnya, hampir lima belas menit mobil di depannya tak ada tanda-tanda akan keluar. Sam takut terjadi sesuatu dengan Amira, untuk itu ia memilih keluar dari dalam mobil miliknya lalu mengetuk kaca jendela mobil Keenandra. "Ada apa?" tanyanya menyelidik. Sam mengintip ke dalam mobil memastikan semuanya aman. Keenandra menggelengkan kepalanya lalu membuka pintu mobil disusul oleh Amira. "Sudah malam. Lebih cepat kita ketemu lebih cepat pulangnya." "Kamu sudah siap?" Amira mengangguk. Keduanya membuat pintu mobil dan melangkah bersama menuju pintu besar rumah itu. Amira mengeratkan genggaman tangannya pada Keenandra. Wajahnya terlihat pucat tapi ia berusaha me
last updateLast Updated : 2024-04-27
Read more

Ancaman mental

Dua minggu menjelang pernikahan, Keenandra dan Amira sangatlah sibuk. Mereka sulit sekali bertemu. Bahkan untuk sekedar makan siang saja mereka tak bisa meluangkan waktu. Keenandra sedang sibuk dengan pemindahan bisnisnya yang terus mengalami penurunan, sedangkan Amira tengah sibuk meneliti dan memastikan pengelolaan bisnisnya. "Hah ..." Keenandra menghela napas kesal. Pena yang tengah ia genggam dibuangnya. Sudah hampir lima hari dirinya tak bisa melanjutkan pembangunan untuk proyek barunya karena terhalang izin. "Seharusnya itu bukan kamu yang pegang. Kenapa dilimpahkan ke kamu sih?" Andrinof masuk tanpa memberi salam pada sepupunya yang juga bos besarnya. "Itu kan milik om Burhan. Dia paham betul pasarannya. Kenapa tidak kasih ke dia saja?" "Kamu tahu kan betapa sulitnya menolak keinginan seorang Bara El Pasha?" "Yah. Bahkan kamu sampai harus melakukan tindakan ekstrim untuk membuatnya tak berkutik." Andrinof duduk dengan tenang di depan Ke
last updateLast Updated : 2024-04-28
Read more

Gagal mencari hati

Amira tak bisa menghilangkan keterkejutannya akan kedatangan Keenandra yang secara tiba-tiba di depan wajahnya. Calon suaminya itu hanya tersenyum seperti orang tak bersalah saat masuk ke dalam ruangan Amira dengan satu buket bunga di tangannya. "Kamu! Kagetin aku." Amira mendengus kesal. Buket bunga itu diterimanya dengan senyum merekah di bibirnya. "Bagaimana kabar anak aku? Tidak rewel kan?" Amira menggelengkan kepalanya. "Kali ini kamu ingin dibawakan apa? Maaf kemarin belum bisa menemui kamu dan baby." Keenandra mendekat lalu mengusap perut datar Amira dengan lembut. "Dari kemarin ingin ketemu papanya. Tapi papanya sibuk." bibir Amira merengut lucu, membuat Keenandra gemas. Pria itu terkekeh melihat tingkah kekanakan Amira. "Maaf. Papa minta aku tangani projek besar. Andrinof yang jaga kantor." "Iya, aku mengerti. Sebentar lagi makan siang. Kamu tunggu di sana dulu ya." Amira mengusir Keenandra dengan halus. Untung saj
last updateLast Updated : 2024-05-01
Read more

Restu yang belum menjadi restu

Hampir menunggu satu jam lebih, akhirnya Marina berhasil bertemu dengan Amira di ruangannya setelah makan siang. Marina juga membawakan makanan kesukaannya sebagai tanda permintaan maaf. Entah mengapa sejak kedatangan Aletta ke rumah tadi pagi, rasanya ia ingin menemui calon menantunya itu. Amira pun masuk ke dalam ruangan sambil terkekeh karena celetukan Keenandra. Namun begitu kakinya melangkah masuk, sosok yang tengah duduk manis di atas sofa membuatnya berhenti tertawa. Keduanya mematung di depan pintu masuk. "Ada apa mama datang kemari?" tegur Keenandra yang mendapat delikan protes dari Amira. "Mama ingin bicara dengan Amira sebagai calon menantu. Boleh kan?" Keenandra tak menjawab pertanyaan ibunya. Hanya saja, ia menjadi waspada dengan gerak-geriknya. Amira ikut duduk di sofa, Keenandra pun sama berada di sebelahnya. Duduk dengan satu tangan melingkar di perut Amira. Ibunya melirik sinis melihat cara posesif yang ditunjukan ol
last updateLast Updated : 2024-05-02
Read more
PREV
1
...
678910
...
13
DMCA.com Protection Status