Hembusan angin kencang akibat mantra Spell itu menghilang, berganti dengan hembusan angin laut yang dingin. Gadis bergaun putih bernama Isabel itu nampak bersimpuh, sementara Alisa terlihat tengah telungkup tepat di depannya.“ALISA!!”Flo berlari ke arah gadis itu dan meraih tangannya. Meskipun terlihat sangat kelelahan, gadis Karelia itu masih mampu untuk menjawabnya.“Hehe, aku berhasil, Flo,”“Hadeh, kau ini benar-benar membuatku khawatir,” kata Flo sambil menghela napas.Dengan tongkat emas yang tergeletak di depannya, Isabel nampak bersimpuh dengan tatapan kosong.“Apa yang telah aku lakukan?”“Ketua Isabel,” gumam Flo.“Semua ini, semua ini adalah kesalahan. Tidak seharusnya aku melakukan semua ini,” kata wanita bergaun putih itu. Gaya bicaranya benar-benar berubah.“Tidak seharusnya aku menjadi mesin pembunuh,” lanjutnya.Mendengar hal itu membuat Alisa tersenyum. Sepertinya Isabel sudah sadar dengan apa yang telah ia lakukan selama ini. Gadis Karelia itu langsung menghampiriny
Read more