TRINGG TRINGGBANGG BANGG BANGGWUSHHDUARRSuara adu senjata, tembakan senapan, serangan sihir, hingga ledakan terdengar di seantero wilayah Kartovik Timur yang baru saja diekspansi itu. Kota pendidikan yang indah nan estetik itu seketika berubah menjadi medan pertempuran berdarah.Alisa, Floria, dan Frenska masih belum bisa keluar dari kompleks SMA itu karena mereka harus menghadapi puluhan gadis penyihir misterius berjubah gelap yang seakan tiada habisnya. Ketiganya pun harus berjibaku dengan senjatanya untuk melawan mereka semua.“Sial, mereka tidak ada habisnya,” keluh Frenska sambil menangkis sejumlah serangan dengan tongkat hijaunya.“Apa yang harus kita lakukan? Kita tidak bisa begini terus,” kata Alisa sambil mengayunkan belati anginnya.SWINGGFlo menebas dua gadis penyihir berjubah dengan pedang besarnya. Dan untungnya hal itu memberinya akses jalan keluar.“Itu, kita pergi ke lorong itu,” tunjuk Floria.“Kerja bagus, Flo,” puji Alisa.“Oke, aku ikuti saranmu. BIO VAIA!!” ka
Read more