Semua yang di ruangan tersebut tertawa melihat Tuan Rosario yang disindir oleh Beno. Alena geleng kepala melihat kelakuan mertuanya. Tidak lama Arvin dan Ibu Aminah datang. "Wah, rame sekali ini. Ada apa ini? Eh tunggu, ini bukannya, si bungsu ya? Alhamdulillah, cucu nenek sudah bisa kumpul, apa sudah di kasih asi?" tanya Ibu Aminah kepada Alena. "Sudah, alhamdulillah. Mereka sudah dikasih asi kok, sini buk, duduk sama aku," ucap Alena meminta kepada ibunya untuk duduk bersama dirinya. Cakra memandang ke arah Alena dan Ibu mertuanya yang tersenyum karena mereka sedang bicara dan bahagia saat mengetahui anak bungsunya sudah berkumpul. "Tuan, apa sudah siap?" tanya Arvin. "Sudah, ayo kita pergi sekarang. Sayang, aku pergi kerja dulu kamu hati~hati di sini dan kalau ada apa-apa kasih tahu ya. Daddy, apa mau di sini atau pulang bersamaku. Kalian bertiga pergi dari kamar ini, jangan menganggu anakku yang sedang tidur, cepat, kalian pergi! usir Cakra kepada kedua sahabatnya yang baru
Read more