“Astaga Jacob jangan serius sekali, dia itu hanya mao berbagi, jadi ga usah ambil yang satu porsi full.” Victoria tertawa terkekeh-kekeh dengan dibuat-buat. Wajah William yang sudah tegang akhirnya dipenuhi senyuman yang dipaksakan.“Iya … hanya itu padahal maksudnya, aku juga tahu kalau pasti … suaminya bisa membelikan waffle sampai pabriknya juga bisa, tapi aku kan tau kapasitas perut Naftalie juga,” ujar William sambil memandang ke arah Naftalie yang segera membalas pandangannya dengan pandangan memohon maaf.Naftalie tidak mengerti mengapa Jacob begitu kasar pada William. Walau tak suka dengan William, tapi seharusnya dia masih bisa memperlakukan dengan sopan santun, bagaimanapun William itu seorang tamu undangan di resornya. “Nggak usah, terima kasih ya Will. Aku mau coba makan ini dulu,” jawab Naftalie sambil tersenyum.“Oke deh … tapi, kamu nggak minum kopi kan?” tanya William lagi sambil melihat dua cangkir kopi panas yang ada di samping Naftalie.Wanita itu melirik ke arah
Baca selengkapnya