Jantung Naftalie berdebar sangat kencang. Bagaimana bisa wanita itu tahu semua? Jangan-jangan dia juga tahu kalau dia dan Jacob juga menikah kontrak? Wanita itu melirik ke arah suaminya. Wajah pria itu memerah karena menahan amarah.“Kami akan sarapan ala amerika saja. Berikan kopi panas tanpa gula. Itu saja!” jawab Jacob kepada pelayan yang kini mendengar semua ucapan dari Victoria.Wanita itu mendengus kesal saat Jacob masih saja berlagak tenang padahal semua rahasianya sudah Victoria bongkar. Wanita itu senang sekali melihat wajah Naftalie mulai memucat. “Sudah tidak sepercaya diri tadi kan?” kekeh Victoria dengan penuh kemenangan dalam hatinya. Namun tetap saja dia kesal karena akhirnya penontonnya menghilang dan kini hanya tinggal mereka bertiga di meja dengan Ed di belakang Jacob.“Jadi.” Jacob menatap Victoria lalu ke istrinya. “Keluarga Naftalie memang ada hutang,-”“Nah kan benar apa kata mama!” ucap Victoria dengan senang karena merasa dia betul.“Sudah keluarganya bukan a
“Astaga Jacob jangan serius sekali, dia itu hanya mao berbagi, jadi ga usah ambil yang satu porsi full.” Victoria tertawa terkekeh-kekeh dengan dibuat-buat. Wajah William yang sudah tegang akhirnya dipenuhi senyuman yang dipaksakan.“Iya … hanya itu padahal maksudnya, aku juga tahu kalau pasti … suaminya bisa membelikan waffle sampai pabriknya juga bisa, tapi aku kan tau kapasitas perut Naftalie juga,” ujar William sambil memandang ke arah Naftalie yang segera membalas pandangannya dengan pandangan memohon maaf.Naftalie tidak mengerti mengapa Jacob begitu kasar pada William. Walau tak suka dengan William, tapi seharusnya dia masih bisa memperlakukan dengan sopan santun, bagaimanapun William itu seorang tamu undangan di resornya. “Nggak usah, terima kasih ya Will. Aku mau coba makan ini dulu,” jawab Naftalie sambil tersenyum.“Oke deh … tapi, kamu nggak minum kopi kan?” tanya William lagi sambil melihat dua cangkir kopi panas yang ada di samping Naftalie.Wanita itu melirik ke arah
Melihat keyakinan di wajah anak tirinya, Victoria semakin meradang. Wanita itu entah apa yang menjadi nilai tambah sehingga dua pria ini merebutkan wanita nggak jelas seperti itu.Victoria menatap wajah William yang terkejut juga Jacob yang sangat percaya diri. “Cih apa hebatnya wanita ini?” geram Victoria dalam hati. Padahal tadi Victoria sudah cukup senang dia sudah membuat kaget karena masalah penjara, tapi ternyata Jacob malah tetap mendukung wanita murahan itu!“Kamu tau kalau papanya di penjara, Jake?” tanya Victoria kembali memasang wajah tidak percaya ke arah Jacob. “Yeah … aku tau,” jawab Jacob singkat lalu segera memakan French toastnya sambil menggeram.Victoria membelalakkan matanya seakan-akan tidak percaya dengan kata-kata anak tirinya.“Jadi kamu sudah bayar semua hutang-hutang papanya walau kamu tau dia itu penipu sampai masuk ke penjara?” desis Victoria dengan mendelikkan matanya.“Papaku bukan penipu,” jawab Naftalie dengan cepat. Papanya memang banyak hutang, ta
Entah bagaimana bisa wanita tua tidak tahu diri itu bisa mendapatkan ide seperti ini? Semua itu terjadi di masa lalu Naftalie tidak mungkin kembali bermain duet dengan William. Ya kah? Semua itu nggak mungkin kan?Namun melihat dari tatapan mata William semua terasa lebih mengerikan bagi Jacob. Pria itu seakan mendapatkan senjata untuk kembali menggoda Naftalie.A-aku sih nggak keberatan kalau Naftalie mau.” William tersenyum memperlihatkan deretan giginya yang sempurna. “Nggak usah, buat apa duet-duetan. Malah tambah sibuk aja,” dengus Jacob segera meletakkan cangkirnya sambil menahan perasaan.“Tugas Naftalie seperti aku sudah bilang tadi,—”“Tapi kenapa, kenapa nggak boleh?” tanya Victoria segera memotong ucapan Jacob. Pria itu sampai terdiam karena baru kali ini pria itu sampai dipotong ucapannya oleh Victoria.“Karena …” “Kalau mama pikir-pikir ya Jacob, istrimu ini punya kemampuan, kenapa nggak sekalian dia menggunakan kemampuannya? Dia pandai main piano, dan memang sudah pas
Pria itu mengangguk walau sebenarnya karena apa dia mengangguk. Dengan perlahan dia membuka lemari bajunya dan mulai mengganti pakaiannya dengan kaos dan celana pendek.“Kenapa aku jadi ikut pijit ya?” tanya Jacob saat mereka akhirnya masuk ke dalam ruangan spa.Para pelayan spa tentu saja sangat panik ketika melihat Jacob, sang pemilik resor datang tanpa ada janji. Mereka segera melayani Naftalie dan Jacob dengan berlebihan.Pada akhirnya mereka mendapat ruangan dengan paket khusus pengantin baru, yang Jacob pun baru tahu kalau ada paket seperti itu di dalam resornya.“Mungkin ada baiknya aku melakukan ini, aku juga harus memeriksa pelayanan spa resor kita,” guman Jacob dalam hati saat menerima tatapan curi-curi dari para karyawannya. Sebenarnya Jacob paling anti dengan tubuhnya disentuh, apalagi dipijat seperti ini, namun saat melihat tatapan memohon istrinya lagi- lagi pria itu luluh mendaftar untuk ikut dipijat menemani Naftalie.“Daripada nanti tiba-tiba William muncul dan pijat
Hanya dengan seperti itu, jantung Naftalie seakan kereta cepat yang melaju dengan cepatnya. Pernikahan kontrak yang awalnya tujuannya hanya untuk membuat anak rasanya akan menjadi sungguhan, perasaan Naftalie tak dapat ditahan lagi. Dia sungguh-sungguh telah jatuh cinta pada mantan calon kakak iparnya. Pria kasar yang dia nikahi guna bisa membayar hutang-hutang ayahnya, kini benar-benar dia cintai dengan seluruh hatinya. “Ah …. aku berkeringat begini, bau juga,” kekeh Naftalie dengan suara mengerang seperti kucing yang sedang dielus.Pria itu tertawa sehingga memperlihatkan lesung pipinya. “Nggak kamu nggak pernah bau,” balas pria itu sambil menarik handuk yang ada di pundak Naftalie lalu mengusapkannya untuk menepis keringat di wajah Naftalie.“Kamu juga … terlihat sempurna, Jacob, aku selalu suka matamu yang biru,” desah Naftalie sambil mengusap alis Jacob dan memandang bola mata biru yang menatapnya dengan lembut. Tiba- tiba saja Jacob mencondongkan dirinya dan mau menyesap bibir
Mendengar suara nenek-nenek itu segera membuat Jacob melompat dan seakan melayang masuk ke dalam tempat Naftalie akan dikrimbat.Saat dia masuk, istrinya sudah duduk dan kepalanya sedang diberikan sebuah adonan berwarna hijau di atas rambutnya yang berwarna merah.“Ah sayang ini enak sekali, ayo cepat duduk sini!” pekik Naftalie sambil menoleh kepada suaminya.Haish sejak kapan seorang Jacob Owen jadi ikutan main salon-salonan seperti ini?Sambil bersungut-sungut pria itu akhirnya duduk di kursi yang Naftalie tunjukkan padanya.Seorang terapis segera datang dan memberikan adonan yang sama di rambut coklat gelap milik Jacob. “Apaan sih ini?” ujarnya dengan kesal tapi itu hanya mendapatkan kerlingan mata dari istrinya. “Nikmati saja lah, ini menyenangkan sekali, aku senang sekali,” kikik Naftalie sambil menggoyang- goyangkan tangannya.Pria itu mendengus sebal tapi akhirnya malah memperhatikan istrinya yang terlihat sangat menikmati pijatan di kepalanya. “Lehernya tegang sekali nih,”
Jantung Naftalie berdebar dengan kencang ketika melihat wajah suaminya yang terkejut. Bola mata biru suaminya terbelalak dan menatapnya dengan tajam.Sejujurnya Naftalie lebih terkejut pada dirinya sendiri. Bagaimana bisa dia dengan berani berjinjit lalu mengecup pipi Jacob seperti itu?Sebenarnya wanita itu sudah akan menerima saja jika Jaco segera menyeretnya untuk pulang, setelah melakukan hal selancang itu.Apa yang dia pikirkan sampai berani mengecup Jacob seperti itu?Tetapi siapa sangka kini pria itu menggandengnya dan membawanya ke sebuah dermaga.Ada sebuah kapal mewah menunggu mereka di situ. Jantung naftali kembali berhenti berdetak ketika menuntun tangannya ketika dia menyeberang naik ke atas kapal.Di luar dugaan kapal itu kosong. Naftali kira mereka akan naik sebuah kapal layar milik Jacob yang katanya sedang merapat kemarin. Tetapi tidak kapal ini kosong bahkan terlalu kosong hanya mereka tamu yang ada di situ.Dan yang lebih hebatnya kapal itu terlihat sungguh indah d