Pijatan di kaki Natali awalnya memang terasa sangat sakit. Tapi lama-kelamaan persis seperti apa yang dikatakan oleh Jacob, sakitnya menghilang dan kini mulai merasa enakan. Siapa yang menyangka kalau cakep Owen seseorang yang pintar memijat?Baru kali ini juga Jacob mengatakan nama Jason juga mamanya dengan Naftalie. Sejujurnya selama kebersamaan mereka, mereka tidak pernah membicarakan hal-hal pribadi, seperti masa lalu mereka.Namun setelah bertanya tentang mama aslinya, aura wajah pria itu segala berubah dan Naftalie sangat menyesal pertanyaan tentang masa lalu Jacob.Seharusnya dia tidak usah bertanya-tanya, pria itu sepertinya sangat marah sehingga langsung melepaskan pijatannya. Namun yang membuat Naftalie sangat terkejut adalah saat pria itu berdiri, ada sesuatu yang luar biasa terlihat di bawah perut pria itu.“Oh …” ujar Naftalie sambil mencoba menyentuh milik suaminya itu.“Semua ini karena kamu!” sergah pria itu menjauhi sentuhan Naftalie. Sebenarnya Jacob juga tidak perc
Tidak seperti kemarin, kali ini Jacob tak hanya memandikan Naftalie. Pria itu memang memperlakukan wanita itu seperti seorang anak kecil, menyabuni wanita itu sama seperti kemarin. Namun bedanya kali ini Naftalie bisa merasakan napas memburu Jacob semakin berat mengenai tubuhnya dan kali ini ada yang sudah sangat Naftalie kenali menekan bagian belakangnya. Begitu tangannya merayap dan menyentuh pusaka suaminya lagi, pria itu melenguh.“Astaga … aku bisa gila,” erangnya dalam hati sambil segera menyerang istrinya lagi. Wanita itu terkejut tapi segera luluh dalam pelukan suaminya. Mungkin seperti ini yang namanya pengantin baru sedang berbulan madu. Naftalie juga heran dengan dirinya yang segera bisa siap menerima Jacob, kini tak ada lagi malu-malu, tak ada lagi menahan diri. Naftalie sama menginginkan Jacob seperti Jacob menginginkannya. Pria itu seakan mencoba semua posisi dan segala tempat sehingga ketika mereka selesai, sekujur tubuh Naftalie terasa pegal-pegal.“Oh sayang … ma
Wajah Naftalie terasa seperti boneka yang terus tersenyum sepanjang perjalanan mereka menuju Victoria. Ucapan Jacob seakan terus terngiang-ngiang di dalam benak Naftalie, seakan masih mendengar suara serak dalam suaminya berbisik di telinganya.“Aku cantik …“ desah Naftalie dalam hati sambil tersenyum sendiri. Wanita itu berjalan pelas sambil berpegangan pada Jacob menuju ruang sarapan di restoran resor. Wajahnya terasa segar saat angin mengenai wajahnya. Resor ini begitu indah, kenapa Naftalie tak begitu memperhatikannya kemarin. Semua tertata rapi, Banyak hiasan dan dekorasi yang Naftalie tak perhatikan dari kemarin. “Gimana kakimu?” tanya Jacob tiba-tiba segera membuyarkan lamunan Naftalie.“Umm dah nggak gitu sakit kok,” jawab Naftalie sambil tersenyum walau sedikit meringis melihat kakinya yang mengenakan sepatu Jacob yang kebesaran.Gaun merah mudanya sangat cantik, sangat tidak sesuai dengan sepatu olah raga Jacob yang besar berwarna hitam biru.“Jangan meringis begitu, lagia
Jantung Naftalie berdebar sangat kencang. Bagaimana bisa wanita itu tahu semua? Jangan-jangan dia juga tahu kalau dia dan Jacob juga menikah kontrak? Wanita itu melirik ke arah suaminya. Wajah pria itu memerah karena menahan amarah.“Kami akan sarapan ala amerika saja. Berikan kopi panas tanpa gula. Itu saja!” jawab Jacob kepada pelayan yang kini mendengar semua ucapan dari Victoria.Wanita itu mendengus kesal saat Jacob masih saja berlagak tenang padahal semua rahasianya sudah Victoria bongkar. Wanita itu senang sekali melihat wajah Naftalie mulai memucat. “Sudah tidak sepercaya diri tadi kan?” kekeh Victoria dengan penuh kemenangan dalam hatinya. Namun tetap saja dia kesal karena akhirnya penontonnya menghilang dan kini hanya tinggal mereka bertiga di meja dengan Ed di belakang Jacob.“Jadi.” Jacob menatap Victoria lalu ke istrinya. “Keluarga Naftalie memang ada hutang,-”“Nah kan benar apa kata mama!” ucap Victoria dengan senang karena merasa dia betul.“Sudah keluarganya bukan a
“Astaga Jacob jangan serius sekali, dia itu hanya mao berbagi, jadi ga usah ambil yang satu porsi full.” Victoria tertawa terkekeh-kekeh dengan dibuat-buat. Wajah William yang sudah tegang akhirnya dipenuhi senyuman yang dipaksakan.“Iya … hanya itu padahal maksudnya, aku juga tahu kalau pasti … suaminya bisa membelikan waffle sampai pabriknya juga bisa, tapi aku kan tau kapasitas perut Naftalie juga,” ujar William sambil memandang ke arah Naftalie yang segera membalas pandangannya dengan pandangan memohon maaf.Naftalie tidak mengerti mengapa Jacob begitu kasar pada William. Walau tak suka dengan William, tapi seharusnya dia masih bisa memperlakukan dengan sopan santun, bagaimanapun William itu seorang tamu undangan di resornya. “Nggak usah, terima kasih ya Will. Aku mau coba makan ini dulu,” jawab Naftalie sambil tersenyum.“Oke deh … tapi, kamu nggak minum kopi kan?” tanya William lagi sambil melihat dua cangkir kopi panas yang ada di samping Naftalie.Wanita itu melirik ke arah
Melihat keyakinan di wajah anak tirinya, Victoria semakin meradang. Wanita itu entah apa yang menjadi nilai tambah sehingga dua pria ini merebutkan wanita nggak jelas seperti itu.Victoria menatap wajah William yang terkejut juga Jacob yang sangat percaya diri. “Cih apa hebatnya wanita ini?” geram Victoria dalam hati. Padahal tadi Victoria sudah cukup senang dia sudah membuat kaget karena masalah penjara, tapi ternyata Jacob malah tetap mendukung wanita murahan itu!“Kamu tau kalau papanya di penjara, Jake?” tanya Victoria kembali memasang wajah tidak percaya ke arah Jacob. “Yeah … aku tau,” jawab Jacob singkat lalu segera memakan French toastnya sambil menggeram.Victoria membelalakkan matanya seakan-akan tidak percaya dengan kata-kata anak tirinya.“Jadi kamu sudah bayar semua hutang-hutang papanya walau kamu tau dia itu penipu sampai masuk ke penjara?” desis Victoria dengan mendelikkan matanya.“Papaku bukan penipu,” jawab Naftalie dengan cepat. Papanya memang banyak hutang, ta
Entah bagaimana bisa wanita tua tidak tahu diri itu bisa mendapatkan ide seperti ini? Semua itu terjadi di masa lalu Naftalie tidak mungkin kembali bermain duet dengan William. Ya kah? Semua itu nggak mungkin kan?Namun melihat dari tatapan mata William semua terasa lebih mengerikan bagi Jacob. Pria itu seakan mendapatkan senjata untuk kembali menggoda Naftalie.A-aku sih nggak keberatan kalau Naftalie mau.” William tersenyum memperlihatkan deretan giginya yang sempurna. “Nggak usah, buat apa duet-duetan. Malah tambah sibuk aja,” dengus Jacob segera meletakkan cangkirnya sambil menahan perasaan.“Tugas Naftalie seperti aku sudah bilang tadi,—”“Tapi kenapa, kenapa nggak boleh?” tanya Victoria segera memotong ucapan Jacob. Pria itu sampai terdiam karena baru kali ini pria itu sampai dipotong ucapannya oleh Victoria.“Karena …” “Kalau mama pikir-pikir ya Jacob, istrimu ini punya kemampuan, kenapa nggak sekalian dia menggunakan kemampuannya? Dia pandai main piano, dan memang sudah pas
Pria itu mengangguk walau sebenarnya karena apa dia mengangguk. Dengan perlahan dia membuka lemari bajunya dan mulai mengganti pakaiannya dengan kaos dan celana pendek.“Kenapa aku jadi ikut pijit ya?” tanya Jacob saat mereka akhirnya masuk ke dalam ruangan spa.Para pelayan spa tentu saja sangat panik ketika melihat Jacob, sang pemilik resor datang tanpa ada janji. Mereka segera melayani Naftalie dan Jacob dengan berlebihan.Pada akhirnya mereka mendapat ruangan dengan paket khusus pengantin baru, yang Jacob pun baru tahu kalau ada paket seperti itu di dalam resornya.“Mungkin ada baiknya aku melakukan ini, aku juga harus memeriksa pelayanan spa resor kita,” guman Jacob dalam hati saat menerima tatapan curi-curi dari para karyawannya. Sebenarnya Jacob paling anti dengan tubuhnya disentuh, apalagi dipijat seperti ini, namun saat melihat tatapan memohon istrinya lagi- lagi pria itu luluh mendaftar untuk ikut dipijat menemani Naftalie.“Daripada nanti tiba-tiba William muncul dan pijat