Setelah kepergian Ed, Isabel kembali menuju dapur dan terkejut saat melihat nyonyanya sedang di dapur menunduk di depan lemari pendingin.Wanita itu menoleh dan seketika itu hati Isabel merosot melihat betapa pucat wanita itu.“Maaf, tadi aku muntah lagi, dekat tempat tidur. Aku sudah coba bersihkan pakai tisu, tapi habis. Aku butuh sesuatu yang asam,” erang wanita itu dengan lemah. Wanita itu menatap sayu ke arah Isabel.“Nggak apa-apa kok, nanti aku beresin. Nyonyo mau makan sup ayam?” tanya Isabel sambil membantu wanita itu untuk duduk. “Mual, perutku rasanya penuh, aku nggak mau makan,” erang Naftalie segera menolak.“Tapi nyonya belum makan sama sekali, kasian bayinya, bagaimana dia makan?” ucap Isabel kembali membujuk.“Bayi … Jacob bahkan tak mau bayi ini,” isak wanita itu kembali menangis sejadi-jadinya. Kali ini Naftalie tak lagi menahan perasaannya, buat apa dia sudah hancur sehancur-hancurnya.“Tuan hanya salah paham,” ujar Isabel sambil lahan mulai mengeluarkan bahan-baha
Baca selengkapnya