Home / Romansa / Istri Kontrak Mantan Kakak Ipar / Chapter 151 - Chapter 160

All Chapters of Istri Kontrak Mantan Kakak Ipar: Chapter 151 - Chapter 160

166 Chapters

Ch. 151 Dokumen Penting

Isabel mencoba mendekati pintu kamar nyonyanya dengan perlahan karena tadinya terdengar teriakan dan omelan nyonyanya, kini sama sekali hening.Jantungnya ke depan keras karena takut mendengar suara yang meresahkan seperti tadi pagi. Tapi, kali ini hening. Sebenarnya hening lebih mengerikan daripada teriakan atau bahkan lenguhan seperti tadi pagi tetap lebih baik daripada harus berdebar takut karena tak ada suara sama sekali di dalam. “Apa yang terjadi?” tanya Isabel sambil menempelkan telinganya ke pintu kamar Naftalie. Tapi tetap saja tak ada suara apa- apa.“Duh … bagaimana ini, aku harus memeriksa Ed. Bagaimana kalau dia parah? Pasti parah, kalau nggak parah nggak mungkin dia di IGD!” erang Isabel pada diri sendiri.Wanita itu kembali menempelkan telinganya dan akhirnya dia mendengar sesuatu. Untungnya bukan lenguhan tapi malah berupa dengkuran.“Mereka tidur?” tanya Isabel sambil mengepalkan jarinya. Wanita itu mendesah lalu melihat ke sekelilingnya sampai akhirnya melihat sesu
last updateLast Updated : 2024-05-04
Read more

Ch. 152 Asistenku, Ed

Dokumen penting itu di tangannya tapi perhatian Isabel hanya tertuju pada Ed yang tiba-tiba tak sadarkan diri. Karena panik dokumen itu hanya Isabel lipat dan masukkan begitu saja dalam tasnya. Wanita itu sibuk dengan kepanikannya sendiri dan segera memanggil dokter. Dengan jantung berdebar bak kereta cepat, Isabel memperhatikan dokter melakukan segala sesuatu untuk menyelamatkan Ed. Jika tadi Isabel tidak melihat secara langsung bagaimana mengerikannya menunggu akan mati hidupnya seseorang, kini wanita muda itu melihatnya sendiri.Sepanjang waktu Isabel merasa tidak berdaya. Wanita itu hanya bisa memanjatkan doa dan berharap Yang Di atas mau mendengarkan doanya. Isabel tak pernah setakut itu di dalam hidupnya.Pada akhirnya satu demi satu dokter dan suster yang mengerubungi Ed meninggalkan tempat tidur sehingga Isabel dapat melihat Ed tersenyum kepadanya.Wanita itu segera kembali mendekat ke arah Ed dengan terisak.“Jangan pernah lakukan itu lagi!” ucap Isabel sambil mengusap air
last updateLast Updated : 2024-05-05
Read more

Ch. 153 Cium Aku?

Setelah beberapa saat menunggu. Akhirnya Ed boleh masuk ke kamar perawatan. Isabel dengan santainya menandatangani semua surat pembayaran yang disodorkan kepadanya, yang penting Ed menerima semua perawatannya. Wanita itu tersenyum lega saat melihat Ed akhirnya tertidur dengan tenangnya di kamar rumah sakit yang lebih nyaman. Berada di ruang UGD semacam berada di rumah teror. Sesekali ada bunyi- bunyi mesin mengerikan dan juga tangisan yang menyayat hati. Hati Isabel tak bisa tenang selama tuan Ed-nya tetap ada di ruang UGD itu. Kini pria itu tertidur dengan pulas sambil tetap memegang tangan Isabel. Pria itu menolak tidur jika Isabel menarik tangannya. Siapa sangka kalau Ed ternyata bisa manja juga. Dengan hati berbunga- bunga, Isabel tetap membiarkan pria itu memegang tangannya. Merasakan kehangatan tangan Ed juga membuat Isabel lebih tenang. Pria itu akan baik- baik saja sekarang. Namun saat Isabel mulai tenang, sepertinya tubuhnya juga menyadari hal itu, karena tiba- tiba perutn
last updateLast Updated : 2024-05-06
Read more

Ch. 154 Ini Rahasia

Ciuman itu begitu manis dan istimewa seakan mengkonfirmasi semua perasaan yang memang sudah terkumpul sudah lama. Pria itu memangkunya dan memeluk Isabel dengan mesra. Jemari Isabel naik dan meraba pipi Ed yang bulat. Pria itu melepaskan ciumannya dan menatap gadis itu dengan penuh perasaan.“Kamu yakin dengan ini Is?” desahnya dengan suara serak. “Aku tidak pernah seyakin ini, Ed,” ucap Isabel sambil mengecup lembut bibir tebal pria itu lagi. “Aku sudah tua, jelek dan gendut,” erang pria itu pelan karena merasa tak pantas bersama gadis muda secantik Isabel.“Ed, kamu juga galak, menyebalkan dan tukang atur,” jawab Isabel yang membuat Ed menaikkan alisnya. Wanita itu kembali mengecup Ed dan memeluk pria itu dengan manja.“Tapi aku menyukainya. Kamu perhatian. Kamu juga mengerti aku, selama ini aku dimanja oleh kamu dari jauh. Aku pikir kamu melakukannya pada semua orang, tapi … ternyata aku beruntung,” ujar Isabel sambil berhati- hati menyentuh plester Ed.” Bola mata coklat hangat m
last updateLast Updated : 2024-05-07
Read more

Ch. 155 Antara Hidup dan Mati

Melihat kedatangan Victoria, Ed segera memberi tanda agar Isabel pergi meninggalkan ruangannya dengan sembunyi- sembunyi. Seperti yang dia katakan tadi. Sebaiknya tidak ada yang mengetahui tentang hubungan mereka. Isabel segera menyelinap pergi dan keluar dari ruangan kamar Ed. Sebenarnya Isabel masih mau bercanda dan bermanja- manja dengan Ed. Tadi baru saja mereka saling terbuka, dan mengatakan isi hati mereka yang selama ini mereka tutup- tutupi, tapi sayangnya ibu tiri dari Jacob Owen bisa tiba- tiba muncul di rumah sakit ini. Sungguh aneh, apakah Ed segitu pentingnya sampai ketika dia sakit, wanita itu perlu muncul menjenguk? Tapi seiring langkah kaki Isabel menjauh dari kamar Ed, wanita itu semakin sibuk memperhatikan sekitarnya. Rumah sakit itu memang bukan rumah sakit biasa, rumah sakit untuk keluarga- keluarga kaya. Karena Ed memang asisten Jacob, pria itu dengan mudahnya bisa dirawat di rumah sakit itu. Isabel terus berjalan sambil mengagumi koridor rumah sakit yang di
last updateLast Updated : 2024-05-08
Read more

Ch. 156 Anak Mukjizat

Melihat kalau Isabel tak tahu apa -apa, akhirnya pria itu menyerah memaksanya. Pria itu kembali membongkar tas Isabel, tapi tetap tidak bisa menemukannya. Isabel menatap pria itu dengan ketakutan saat tiba -tiba pria itu kembali mendekatinya.“Vangke! Di mana kertas itu, vangsat!” bentak pria itu lagi sambil menarik Isabel dengan frustrasi. Tiba- tiba saja pria itu mulai menarik lepas pakaian gadis itu guna mencari kertas itu. Isabel segera mencoba menutupi kepolosannya dengan panik. “Ja -jangan!” erang wanita itu ketakutan. Dengan panik wanita itu mundur dan menendang penyekapnya dengan sekuat tenaga. Beruntungnya, tendangan Isabel berhasil mengenai bagian tengah antara paha pria itu. Pria itu segera mengerang kesakitan sampai terbungkuk, topinya dan masker ya terlepas sehingga wajahnya terlihat. “Wanita vangsat!” Pria itu segera menunduk untuk mengambil topinya. Isabel melihat itu sebagai kesempatan untuk segera berlari menuju pintu walau pandangannya masih berbayang. Dengan
last updateLast Updated : 2024-05-10
Read more

Ch. 157 Apakah Aku Akan Mati?

“Ma … manipulasi,” ucap Ed sambil menahan sakit. Sepanjang berbicara tadi, Victoria menekan bekas operasinya sehingga darah mulai keluar dari bekas jahitannya lagi.Perhatikan segera tertuju pada pria bertubuh gempal itu. Victoria menggertakkan rahangnya sambil melotot berusaha untuk memberi tanda agar Ed diam.Tapi pria itu sudah tak mau lagi berada di bawah perintah ibu tiri Ed. Segala uang dan apa pun yang wanita itu tawarkan bagi Ed untuk berkhianat kini tak lagi menggodanya. Wanita itu adalah wanita gila. Wanita yang berani melakukan apa saja demi uang.“Diam kamu! Dia ini pengkhianat Jake! Jangan kamu percaya dia, dia itu anak buahnya Noel Klein!” desis Victoria segera menunjuk ke arah luka Ed lagi dengan telunjuknya sehingga pria itu kembali mengerang kesakitan.“Stop dia kesakitan!” pekik Naftalie menutup mulutnya karena ketakutan melihat perban putih itu mulai merah darah.“Mama stop!” desis menarik tangan Victoria dengan cepat.“Berani kamu sentuh mama!” jerit Victoria denga
last updateLast Updated : 2024-05-11
Read more

Ch. 158 Pengkhianatan Edmund

“Dokumen apa Ed?” tanya Jacob mengabaikan perawat yang datang dengan wajah khawatir.“Semua dokumen yang tuan terima … itu sudah direkayasa oleh nyonya Victoria.” Jawaban yang diberikan Ed mulai masuk akal di pikiran Jacob.“Dimanipulasi … jadi …” Jacob merasakan dirinya bodoh sekali bisa diperdaya oleh nenek sihir itu.“Maaf … tapi saya harus memastikan, mengenai pembayaran …” perawat yang masuk ke kamar Ed kembali memotong pembicaraan mereka.“Pembayaran apa sih,” tanya Jacob dengan kesal karena perawat itu berani- beraninya menyalahkan pertanyaannya yang penting.“Ada seorang wanita mudah ditemukan di seorang rumah sakit yang diserang seakan mau dirampok, mengaku ada hubungan dengan bapak Ed,” ucap perawat itu segera menjelaskan dengan takut-takut. Hati Ed segera mencelos begitu mendengar kata wanita muda. Pria itu segera menyesal memberikan dokumen penting itu kepada Isabel.Tadi dia pikir hanya dia yang akan diserang, tapi ternyata sampai semua yang berhubungan dengan dirinya ju
last updateLast Updated : 2024-05-13
Read more

Ch. 159 Ketamakan

Jacob mendengar penjelasan Ed dengan seksama. Ada saat dia rasanya ingin mencekik asistennya itu. Pria itu tak tahu diri, setelah berbagai hal yang Jacob lakukan untuknya, bisa- bisanya Ed melakukan semua hal menjijikkan itu padanya. Seharusnya dia membunuh Ed saat ini juga. Tapi entah kenapa penjelasan yang Ed katakan padanya seakan mengingatkan Jacob akan semua kesalahannya dulu pada Naftalie. Mungkin dia juga memperlakukan Ed seenaknya seperti dulu dia memperlakukan Naftalie. Bukan … bukan kemungkinan, ini bahkan suatu kepastian. Melihat wajah Ed menceritakan sakit hatinya, Jacob merasa seperti ditampar sekarang. Dia memang keterlaluan. Dia kini heran kenapa Ed bisa berbalik dan mengakui ini semua, padahal dengan semua yang dia miliki, dia bisa saja bersama Victoria untuk menghancurkan Jacob sepenuhnya.“Lalu … kenapa kamu mengakui ini semua sekarang?” tanya Jacob dengan sangsi. Pria itu kembali mencurigai Ed hanya berlakon dan ada skema lain lagi di belakang ini.“Karena Isabel.”
last updateLast Updated : 2024-05-14
Read more

Ch. 160 Itu Mobilku

Hari itu adalah hari pertama kali Isabel keluar dari panti asuhan, beberapa bulan yang lalu pekerjaannya di kafe akhirnya berakhir karena atasannya memutuskan akan mengakhiri kontrak kerja sebelum selesai jangka waktu kontrak Isabel berakhir. Semua karena Isabel menolak ciumannya kemarin. Isabel bersyukur bisa menghindar pria kurus yang sudah beristri itu dari awal memang sudah seringkali menyentuh Isabel di daerah -daerah yang berbahaya. Tapi akibatnya, Isabel kini sudah habis waktunya tinggal di panti asuhan, dan juga tak punya uang untuk menyewa kosan untuk dia tinggali. Untung saja ibu panti asuhan berhasil membujuk seseorang untuk membawa Isabel untuk menjadi pelayan di sebuah rumah orang kaya.Pagi- pagi benar Isabel di bawa ke sebuah bukan rumah melainkan kastil. Dikatakan kalau mereka memang mencari gadis- gadis polos untuk dijadikan pelayan. Sebenarnya agak konyol permintaannya, gadis harus polos, tapi harus sudah berpengalaman. Tapi untungnya Isabel tetap boleh datang, k
last updateLast Updated : 2024-05-15
Read more
PREV
1
...
121314151617
DMCA.com Protection Status