Home / Romansa / Istri Kontrak Mantan Kakak Ipar / Chapter 141 - Chapter 150

All Chapters of Istri Kontrak Mantan Kakak Ipar: Chapter 141 - Chapter 150

166 Chapters

Ch. 141 Bukan Anakku ++

William menatap wajah pasrah yang berada di bawahnya itu. Jemari wanita itu masih memegang keperkasaannya segera menundukkan dirinya di atas tubuh seksi wanita muda itu. Wajahnya yang cantik memerah karena sudah terbakar gairah. William segera mencium bibirnya yang terbuka. Wanita itu sudah menerima dirinya seutuhnya, namun ucapan wanita tadi membuatnya terus berpikir, dan tiba- tiba dalam dirinya seakan ada yang mengatakan kalau dia harus berhenti. Wanita itu terkejut ketika William berhenti. Bola mata biru mudanya memandang William dengan tatapan protes. “Kenapa?” Suara wanita itu tercekik karena serak. William mengusap seluruh wajahnya dengan kedua tangannya. “Kenapa Will?” tanya Cecil dengan resah. Wanita itu menatap tubuhnya dan seketika merasa malu. Dia menarik selimut untuk menutupi dirinya. “Aku … tidak seperti bayanganmu ya? Tubuhku ini … tidak seperti yang kamu bayangkan?” tanya Cecil dengan penuh malu. William segera menatap kekasih hatinya itu. “Nggak … nggak ada sam
Read more

Ch. 142 Benci Tapi Cinta ++

Jacob pasti sudah gila, tanpa sadar pria itu menyuruh supirnya untuk mengantar dia ke rumah Naftalie. Dia harus melihat wanita itu dengan mata kepalanya sendiri. Enak saja dia tidur dengan pulas sedangkan dia harus tersiksa memandangnya dari CCTV.Begitu sampai ke rumah itu, Jacob segera masuk dan menuju tempat di mana Naftalie tidur. Wanita itu tetap tidur meringkuk sambil menghadap ke pintu. Persis sama seperti yang Jacob lihat dari tadi. Jacob segera naik ke atas tempat tidur dengan maksud untuk marah, berteriak dan melakukan apapun untuk menyakiti Naftalie seperti wanita itu telah menyakiti dirinya. Tapi begitu mendengar suara napas Naftalie yang konstan dan aroma tubuhnya yang manis seperti caramel, membuat Jacob terdiam menahan semua emosinya yang memburu. Walau membenci wanita itu setengah mati, dia tetap mencintainya. Jacob memaki dirinya karena sampai tertidur di samping wanita itu, apalagi ketika wanita itu tersenyum memandangnya seakan dia tak melakukan suatu kesalahan ap
Read more

Ch. 143 Jangan Sampai Ketahuan ++

Begitu suara kunci pintu depan rumah berbunyi, Isabel segera terbangun. Wanita itu memang jadi tak bisa tidur karena kelakuan Ed tadi. Seenaknya saja dia malah mengusir Isabel keluar dari kamarnya. Walau sebenarnya itu memang belum resmi kamarnya sih, tapi bukannya seharusnya pria mengalah pada wanita. Seharusnya pria yang tidur di sofa, wanita di kamar. Tapi lagi- lagi, itu kalau mereka sejajar, bukan atasan dan bawahan, dan Ed bukan sembarang atasan. Dia atasan di atas atasan, dia orang kepercayaan tuan Jacob, jadi memang dia jauh lebih penting tidur enak daripada Isabel. Namun tetap saja wanita itu kesal.Begitu mendengar pintu itu terbuka, Isabel segera berdiri dan mengambil apapun yang bisa dia ambil untuk menghalangi maling itu masuk. Tuan Ed sudah datang, jadi tak ada lagi yang bisa mungkin masuk ke dalam rumah mereka kalau bukan tuan Jacob yang akan tau kode pintu, tapi tuan Jacob tak akan mungkin datang. Dia yang mengusir istrinya keluar dari kastil mereka, jadi buat apa dia
Read more

Ch. 144 Resmi Menjadi Istri++

“Apakah ini lamaran?” Cecil bertanya dalam hati dengan bola matanya tertuju pada bibir William. Pria itu memegang kedua tangan lalu mengecupnya dengan penuh perasaan.“Menikahlah denganku, Cecilia Hart,” ucap pria itu lagi sambil memandang Cecil dengan penuh harap.“Kamu gila?” tanya Cecil dengan suara tercekik.“Kenapa gila?” tanya William sambil tersenyum lebar seakan begitu bahagia karena baru saja terpikir dengan hal itu. Cecil menahan senyumannya setengah mati karena bukan saja karena senyuman William itu menular tapi karena hatinya melompat mendengar lamaran pria itu.“Ya gila, karena nggak mungkin kamu menikah denganku,” ujar Cecil sambil menggertakkan rahangnya agar menahan senyumannya yang hampir merekah.“Loh kenapa bisa, terakhir aku cek, aku belum nikah, dan kamu juga belum menikah kan? Jangan bilang sama aku kalau kamu ternyata sudah menikah di kampungmu itu,” tanya William dengan bola mata membulat.“Kampung apaan?” tanya Cecil kesal dengan gaya William yang merendahkan
Read more

Ch. 145 Selalu Isabel ++

Sejujurnya, walau Ed tadi bergaya seperti sudah lelah di atas tempat tidur, tapi sebenarnya dia sudah tak bisa tidur lagi. Mungkin karena tadi sudah sempat pingsan, atau memang karena Isabel. Selalu Isabel.Awal menerima gadis itu sebagai helper chef di dapur, sebenarnya gadis itu tak cocok kualifikasinya. Dia anak yatim piatu yang hanya pernah bekerja di restoran kecil. Dia sama sekali tak sesuai dengan syarat untuk bekerja di kediaman Jacob. Namun, entah kenapa saat itu Ed menerima gadis itu, dan bahkan hatinya cukup bergetar karena gadis itu terlihat begitu senang. Ed berpikir dia iba karena gadis itu sebatang kara.Tapi saat gadis itu dengan berani mengoceh macam-macam dengan akrab pada tuan Jacob, semua karyawan lain segera mendesak Ed untuk memarahi Isabel, dan bahkan seharusnya segera memecat Isabel.Tapi, lagi- lagi, ada sesuatu yang mengganjal hati Ed saat memanggil Isabel dan wanita itu segera meminta maaf sebelum dia sempat berkata-kata. Selalu Isabel. Yang lebih parahny
Read more

Ch. 146 Victoria Hill

Ed mendengus saat membaca pesan yang dikirimkan oleh Isabel. Dia belum bisa benar- benar menjelaskan apa yang terjadi baru saja. Dia dengan seenaknya telah mencium bibir anak buahnya. Itu bahkan dapat dikategorikan sebagai pelecehan seksual. Dia sudah gila melakukan semua itu tadi. Namun hatinya tak bisa berbohong, hati Ed sempat terlonjak saat melihat nama Isabel yang muncul di handphonenya. Walau dia berada di samping supir, seharusnya Ed tak membuka handphonenya saat bersama Jacob. Kecuali ada hal penting, dan kali ini Isabel adalah hal yang penting bagi Ed. Tapi ternyata apa yang wanita itu tulis sama sekali tidak ada hubungannya dengan ‘pelecehan seksual’ yang dia lakukan tadi. Wanita itu hanya mengirim masalah pekerjaan. Ed menggertakkan giginya dengan kesal lalu segera tersadar. Dia harus profesional. Ada apa dengan dirinya? Seharusnya Ed kini memikirkan tuannya. Jacob yang dari tadi diam saja duduk di kursi penumpang sambil menatap keluar. Seharusnya dia lega karena Naftal
Read more

Ch. 147 Mengaku Selingkuh

Pagi itu kepala Jacob terasa seperti makhluk asing yang menempel di badannya. Dia separuh melayang, ada bagian di kepalanya terasa berdenyut yang semakin lama membuatnya merasa mual. Jacob benci wanita itu, tapi di suatu saat dia sangat merindukannya. Terbangun di samping wanita itu tadi suatu dilema. Otaknya segera menyuruhnya pergi tapi dirinya, seluruh hati Jacob ingin memeluk dan melupakan semua yang terjadi. Tapi, bagaimana kata dunia? Kalau seorang Jacob Owen, menerima perselingkuhan istrinya dan menerima anak haram itu … menjadi anaknya sendiri? Konyol sekali. Habis semua harga dirinya. Dampak pada perusahaan yang dipegang Jacob pasti juga akan hancur kredibilitasnya. Tidak, Jacob tak bisa menghancurkan perusahaan yang dibangun puluhan tahun ini, dari generasi ke generasi hanya untuk bersama Naftalie? Jacob tak bisa seegois itu. Jacob tak boleh mengambil resiko ribuan karyawannya mengalami resesi. Jacob bertanggungjawab atas berapa keluarga, dan memikirkan itu semua membuat p
Read more

Ch. 148 Anakku

Cecilia menatap Jacob yang terlihat begitu berbeda dari biasanya. Cecil biasa melihat pria itu ketika menjemput Naftalie selesai latihan. Dari tatapan dan senyumannya, Cecilia dapat melihat dan juga merasakan betapa cintanya pria itu terhadap istrinya. Kali ini tatapan pria itu kosong, dan Cecilia tak mengerti kenapa. Namun saat foto itu muncul Cecil mengerti. Ini hanya salah paham konyol saja.“Selingkuh? Sama siapa? Aku nggak ada hubungan sama siapa- siapa, sumpah Cecil!” pekik William sambil menatap Cecil yang sedang menyeruput kopinya.Cecil terkekeh. “Aku nggak bilang kamu selingkuh, gimana bisa aku menempel dan mengawasimu sepanjang hari.” Jacob mengerutkan keningnya dengan heran dan menatap wajah William yang panik menatap Cecil. Pria itu duduk lagi dan memperhatikan foto yang sudah remuk. Wanita yang bernama Cecil itu pun juga ada di foto. Baru kali ini foto itu Jacob perhatikan dengan seksama. Selama ini pandangannya hanya tertuju istrinya yang memeluk William dengan ter
Read more

Ch. 149 Kita Sudah Bercerai!

Jantung Jacob berdebar kencang saat menyuruh supir untuk membawanya kembali ke rumah kecil tempat istrinya berada. Pria itu bahkan hampir memecat supir karena berhenti di lampu merah. Jacob harus segera sampai ke Naftalie secepatnya. Dia harus bertanya, dia harus tau, semua ini tidak mungkin, mungkinkah?Pria itu hampir melayang saat berlari di halaman rumah kecil itu, dia tak mengetuk pintu dia segera membuka pintu dan memaki saat harus memasukkan kode. Tanggal ulang tahun pernikahan mereka, konyol kan? Pintu itu terbuka dan Jacob masuk dengan napas terengah- engah. Pandangannya segera memutar mencari bayangan rambut merah yang sudah sangat dia hafal. Namun kali ini indra penglihatannya dikalahkan oleh indra pendengarannya. Terdengar suara denting yang amat Jacob rindukan. Pria itu segera berlari mendekati asal suara itu. Dia tak ingat memerintahkan Ed untuk memberikan piano untuk Naftalie, namun sepertinya asistennya itu sudah tahu dan memberikan piano baru di rumah kecil ini. Jac
Read more

Ch. 150 Ajaib

“Pergi kamu Jacob!” pekik Naftalie saat menyadari pria itu mengikutinya masuk ke dalam kamarnya. Kamar yang baru saja tadi pagi mereka menghabiskan waktu dengan panas di atas tempat tidur. Kini, Jacob bahkan telah menanamkan kenangan akan dirinya di rumah ini, padahal Naftalie baru saja berpikir dia akan bisa lebih mudah melupakan pria itu jika jauh- jauh dari semua yang membuat Naftalie kembali mengingat Jacob. Tapi pria itu kembali dengan penuh amarah, memaksanya untuk kembali menyatu di dalam semua cemooh dan makiannya. Jacob mencekik, menampar dan memukul Naftalie dengan seenaknya, dan sekarang seenaknya datang mengatakan kalau mereka belum bercerai? “Nat, kita harus ngomong!” geram pria itu lalu menarik tangan Naftalie dengan paksa.“Apa? Apalagi yang harus diomongin!” pekik Naftalie dengan penuh amarah. “Semua yang kamu mau udah aku turutin, Jake!” omel wanita itu sambil memukul dada Jacob. Pria itu menerimanya tanpa mengelak kali ini.“Aku sudah melakukan semuanya untuk kam
Read more
PREV
1
...
121314151617
DMCA.com Protection Status