Home / Pernikahan / Jebakan Manis Sang Miliarder / Chapter 51 - Chapter 60

All Chapters of Jebakan Manis Sang Miliarder: Chapter 51 - Chapter 60

111 Chapters

51. Wanita Lain Di Ranjangku

“Kau yakin dengan pilihanmu?”Katarina bertanya untuk memastikan Kaylee akan pilihan wanita itu untuk tetap bungkam dengan kejadian hari ini. Hari telah berganti malam dengan Katarina yang menunggui Kaylee untuk penyembuhan dan ditangani oleh dokter setelah selesai dengan operasi kuretnya. Kaylee juga terus bercerita akan keadaannya yang semakin membuat Katarina marah dengan Nicole yang membuat Kaylee tersakiti.Kaylee mengangguk lalu menatap ke depan, dimana rumah mewah terpampang begitu jelas di matanya. Rumah yang sebelumnya selalu menjadi tujuannya pulang sebab kebahagiaan yang akan menyapa, tetapi kini sudah berbeda menjadi tempat dimana ia akan merasa tersakiti setiap kali melihatnya. Kaylee menundukkan wajahnya, tersenyum getir dengan calon bayinya yang tidak lagi ada di dalam perutnya.Katarina merangkul Kaylee, membuat wanita itu ikut menatapnya. “Jangan bersedih terus, Kaylee. Aku ikut merasa sedih jika kau seperti ini. Aku minta maaf karenaku kau kehilangan jabang bayimu. A
Read more

52. Wanita Licik

Suara mobil yang perlahan pergi meninggalkan pekarangan rumah membuat sebuah senyuman mulai tersungging puas. Mata dengan bulu mata tajam itu terbuka, menatap sosok pria tampan di hadapannya dengan senyuman yang semakin cerah.Jasmine, wanita itu perlahan menyibak selimutnya dengan tubuhnya yang hanya mengenakan handuk setengah dada setelah rencana gila yang ia lakukan malam ini. Ia mendudukkan diri, menoleh kepada Nicole yang tidak sadarkan diri sebab obat yang ia masukkan ke dalam minuman pria itu, lalu tersenyum puas. “Tidak ada yang dapat menghalangiku, Nicole.”Jasmine mendekatkan diri, meraba wajah sempurna Nicole yang bersih tanpa jerawat atau bahkan bulu. Ketampanan Nicole yang masih terpancar sempurna meski sedang tidak sadarkan diri, apalagi ketika membuka matanya, Jasmine sepertinya sudah keterlaluan dengan perbuatan yang ia lakukan saat ini. Namun ia tidak peduli, ambisinya selama ini hanyalah untuk memiliki Nicole dan mereka yang akan menikah dengan perasaan saling menyuk
Read more

53. Tidak Berkabar

Nicole membuka matanya begitu sengatan sinar matahari tepat berada di wajahnya. Matanya yang terasa berat terus berusaha melihat sekitar agar segera netral kembali. Begitu sadar, ia mengerjapkan matanya sekali. Melihat tubuhnya yang terbungkus oleh selimut dengan pakaian kusut. Nicole mencoba mengingat apa yang terjadi dengannya tetapi seolah ingatannya tidak bekerja hingga akhirnya Nicole memilih mendudukkan diri, menghembuskan napas panjang dan mngucek kembali matanya. Mengedarkan pandangan.“Kamar?” gumamnya yang merasa aneh dengan tempat ini.Nicole beranjak perlahan, meregangkan tubuhnya dan berjalan menuju kamar mandi. Masih dengan wajah bangun tidur dan bingungnya, Nicole menatap pantulan wajahnya di cermin saat ingin membasuh wajah.“Noda lipstick?” gumamnya lagi yang kini menajamkan pandangan menatap bibir dan sebagai wajahnya penuh dengan bekas kecupan bibir.Nicole mencoba kembali mengingat. “Berkemas … mengambil kunci mobil … bel berbunyi … Jasmine datang … mengambil koper
Read more

54. Kiriman Surat

Bel terus berbunyi, membuat Nicole yang sedang sibuk-sibuknya dengan pekerjaannya harus mengerg fruastasi karena konsentrasinya harus terganggu. Nicole bahkan rela bekerja dari rumah demi menunggu Kaylee kembali tanpa mau mengganggu wanita itu dengan apa yang dilakukan, tetapi bel rumah yang terus berbunyi itu mampu membuat kesabaran Nicole harus menghilang. Ia segera meraih knop pintu dan melihat seorang kurir menyapanya dengan sebuah senyuman.“Apa benar dengan Tuan Barayev?” tanya kurir tersebut dengan satu surat kecil yang dibawa di tangannya.Nicole menatap surat yang ada di tangan kurir tersebut sebelum mengangguk menyetujui pertanyaan kurir itu. “Ya, dengan saya sendiri.”Pria kurir itu kembali tersenyum dan merasa lega karena paket yang ia antar akan diterima oleh orang yang bersangkutan dan tentu saja tanpa terjadi sebuah kesalahan. “Saya ingin mengantarkan sebuah surat dari pengirim bernama Kaylee Caitlin,” ujar kurir itu sembari membaca nama pengirim.Nicole segera menerima
Read more

55. Tidak Dapat Dipercaya

Masih dengan hari-hari dimana Nicole tidak bisa menemukan Kaylee, hari ini rumah Kaylee juga tampak sepi dan tidak berpenghuni meski Nicole telah menunggu selama beberapa jam di depan rumahnya. Bel yang sedari tadi ia tekan tidak kunjung mendapatkan perhatian sebab pintu rumah yang tidak terbuka. Nicole sudah mencoba menghubungi nomor keluarga Kaylee, tetapi nomor kedua orang tua Kaylee sama-sama mati seperti milik Kaylee. mereka semua seolah memang sengaja menghindari berkomunikasi dan bertemu dengan Nicole saat Nicole begitu butuh akan kesempatan.Nicole mencoba sekali lagi untuk meneka bel rumah, menunggu beberapa saat hingga ia mendengar suara gerbang depan yang terbuka. Nicole segera melihat dan menghampiri seseorang yang menurutnya asing dari rumah Kaylee.“Permisi … bolehkah saya tahu dimana pemilik rumah ini berada?” tanya Nicole sopan dengan berusaha memperlihatkan wajah tenang.“Ah … mereka keluar sejak satu minggu yang lalu.”Nicole berpikir. Kepergian Kaylee bahkan baru li
Read more

56. Pemikiran Yang Salah

Nicole masih belum mendapatkan kabar apapun meski ia telah mengerahkan orang untuk mencari keberadaan Kaylee. Hari-harinya semakin tidak karuan dengan rasa bersalah yang semakin tinggi dengan kenyataan yang tidak pernah ia bayangkan sebelumnya. Kaylee hamil dan justru Jasmine adalah dalang dibalik perginya Kaylee dan calon anaknya. Sudah berhari-hari pula semua orangnya tidak menemukan apapun tentang Kaylee yang membuat Nicole semakin merasa frustasi dengan kehidupannya.Di tengah-tengah huru-hara otaknya yang terus berpikir serta rasa bersalahnya yang meninggi, sebuah paket Nicole terima dari pengirim tidak dikenal. Ia pikir itu mungkin sebuah petunjuk tentang Kaylee, tetapi yang ia temukan justru sebuah foto dirinya dan Jasmine yang telanjang bulat dan saling memeluk satu sama lain. Sontak Nicole semakin syok dengan foto yang ia terima.“Tidak mungkin,” gumamnya sembari menggeleng karena ia bahkan tidak ingat apapun jika telah menodai Jasmine.Nicole menyandarkan tubuhnya pada sofa
Read more

57. Wanita Licik

Brak!“Ada apa denganmu, Nic!”Nicole yang baru saja masuk ke dalam apartement Jasmine langsung menggebrak meja dengan Jasmine yang sebelumnya terlihat ingin menyapa dengan segelas jus di tangannya. Sorot mata pria itu begitu tajam dengan wajah serius. Sontak, Jasmine yang ingin menyapa dengan senyum merekah menarik bibir menjadi wajah dengan raut kecewa. Nicole tidak akan peduli lagi tentang Jasmine.Nicole tersenyum simpul mendengar dan melihat Jasmine yang seolah tidak tahu apapun dengan kenyataan yang begitu jelas di depan mata. “Jangan mengelak, Jasmine. Aku melihatmu sendiri yang bertemu dengan pria asing itu dan setelah aku menyelamatkanmu dari pria itu, kau justru mengirimkan foto seperti ini kepadaku?”Jasmine menatap foto yang dilemparkan Nicole ke arahnya. Terdiam dengan sorot mata fokus dengan foto yang baru beberapa jam ia sengaja kirimkan kepada pria itu.“Aku bahkan masih belum mengerti alasan dibalik kau mencelakai Kaylee dan sekarang kau justru menggunakan diriku untu
Read more

58. Mengulas Masa

Sebelas tahun lalu … Gadis dengan leher yang berbalut syal dimusim dingin itu begitu fokus dengan apa yang ia lihat dari posisinya, seorang lelaki yang mengenakan coat berwarna hitam dengan bagian leher berbulu juga dihiasi dengan syal tebal yang sama seperti miliknya. Senyuman itu terus mengembang dengan wajahnya yang memerah sebab udara dingin. Salju di depannya tidak membuatnya mengalihkan fokusnya terhadap seseorang yang begitu ia kagumi sejak pertama pertemuan mereka itu. “Hai Jasmine … apa yang kau lakukan di sana?”Jasmine. Ya … gadis kecil dengan syal serta pakaian tebal itu bernama Jasmine yang tengah bersembunyi dibalik bongkahan salju yang sebatas kaki orang dewasa itu. Gadis kecil itu segera keluar dari persembunyiannya begitu lelaki itu memanggilnya. “Tidak ada. Aku hanya memperhatikan gumpalan salju di depanku.”Lelaki itu tertawa dengan wajah memerah yang justru terlihat semakin tampan. Jasmine ikut tersenyum melihatnya dan segera mengalihkan pandangan begitu lelaki
Read more

59. Ancaman Jasmine

Plak!Tamparan keras mengenai pipi Jasmine yang bahkan baru saja sembuh dari luka tamparan yang ia terima dari Nicole sebelumnya, kali ini, ia kembali menerima tamparan dari ibu pria itu. membuat luka dihatinya bukan pulih tetapi justru semakin dalam dan tidak termaafkan.“Kenapa kau menamparku, Bibi?” tanyanya dengan wajah polos sebab baru saja datang berkunjung tetapi sudah mendapatkan tamparan keras, bahkan saat dirinya belum dipersilakan masuk atau duduk.Verika, wanita itu yang menerima kiriman foto serta bukti dari Nicole semakin kecewa dengan Jasmine. Sosok gadis yang selama ini ia anggap sebagai putrinya justru berbuat begitu keji terhadap Kaylee, menantunya. Hati seorang ibu mana yang tega jika kedua putrinya, meski tidak kandung saling berlaku jahat bahkan hampir membuat salah satunya kehilangan nyawa? Verika semakin tidak menyangka lagi ketika Jasmine masih memiliki wajah untuk datang menemui mereka seperti saat ini.“Kau bertanya karena apa? Karena itu tamparan untuk menya
Read more

60. Kesalahan Fatal

“Pembunuhan dua belas tahun apa? Kau jangan bicara sembarangan, Nic.”Verika beranjak dari duduknya untuk melihat beberapa berkas yang dibawa oleh putranya. Dua belas tahun lalu, itu usia yang masih sangat kecil untuk melakukan sebuah tindakan ceroboh seperti pembunuhan. Tetapi begitu melihat halaman pertama, mata Verika membulat tidak percaya. Ia mengalihkan pandangannya dari kertas ke Jasmine yang juga terlihat terkejut dengan pernyataan Nicole.“Nic … ini tidak benar, bukan?”Nicole tersenyum sinis sembari melayangkan tatapan tajamnya kepada Jasmine. “Kau tentu tidak lupa kejadian di rooftop bersama Jean dan aku, bukan?”Wajah Jasmine pucat pasi mengingat kejadian masa kecilnya. Nicole menjebak dirinya semakin dalam demi menghindar.Fernando ikut mengambil satu berkas lain untuk melihat hal apakah yang dimaksudkan oleh putranya. Matanya membulat tidak percaya dengan beberapa foto lawas yang sedikit memudar. Ia menatap Jasmine yang diam saja. “Jasmine … apakah ini benar?”Jasmine me
Read more
PREV
1
...
45678
...
12
DMCA.com Protection Status