Nicole masih belum mendapatkan kabar apapun meski ia telah mengerahkan orang untuk mencari keberadaan Kaylee. Hari-harinya semakin tidak karuan dengan rasa bersalah yang semakin tinggi dengan kenyataan yang tidak pernah ia bayangkan sebelumnya. Kaylee hamil dan justru Jasmine adalah dalang dibalik perginya Kaylee dan calon anaknya. Sudah berhari-hari pula semua orangnya tidak menemukan apapun tentang Kaylee yang membuat Nicole semakin merasa frustasi dengan kehidupannya.Di tengah-tengah huru-hara otaknya yang terus berpikir serta rasa bersalahnya yang meninggi, sebuah paket Nicole terima dari pengirim tidak dikenal. Ia pikir itu mungkin sebuah petunjuk tentang Kaylee, tetapi yang ia temukan justru sebuah foto dirinya dan Jasmine yang telanjang bulat dan saling memeluk satu sama lain. Sontak Nicole semakin syok dengan foto yang ia terima.“Tidak mungkin,” gumamnya sembari menggeleng karena ia bahkan tidak ingat apapun jika telah menodai Jasmine.Nicole menyandarkan tubuhnya pada sofa
Brak!“Ada apa denganmu, Nic!”Nicole yang baru saja masuk ke dalam apartement Jasmine langsung menggebrak meja dengan Jasmine yang sebelumnya terlihat ingin menyapa dengan segelas jus di tangannya. Sorot mata pria itu begitu tajam dengan wajah serius. Sontak, Jasmine yang ingin menyapa dengan senyum merekah menarik bibir menjadi wajah dengan raut kecewa. Nicole tidak akan peduli lagi tentang Jasmine.Nicole tersenyum simpul mendengar dan melihat Jasmine yang seolah tidak tahu apapun dengan kenyataan yang begitu jelas di depan mata. “Jangan mengelak, Jasmine. Aku melihatmu sendiri yang bertemu dengan pria asing itu dan setelah aku menyelamatkanmu dari pria itu, kau justru mengirimkan foto seperti ini kepadaku?”Jasmine menatap foto yang dilemparkan Nicole ke arahnya. Terdiam dengan sorot mata fokus dengan foto yang baru beberapa jam ia sengaja kirimkan kepada pria itu.“Aku bahkan masih belum mengerti alasan dibalik kau mencelakai Kaylee dan sekarang kau justru menggunakan diriku untu
Sebelas tahun lalu … Gadis dengan leher yang berbalut syal dimusim dingin itu begitu fokus dengan apa yang ia lihat dari posisinya, seorang lelaki yang mengenakan coat berwarna hitam dengan bagian leher berbulu juga dihiasi dengan syal tebal yang sama seperti miliknya. Senyuman itu terus mengembang dengan wajahnya yang memerah sebab udara dingin. Salju di depannya tidak membuatnya mengalihkan fokusnya terhadap seseorang yang begitu ia kagumi sejak pertama pertemuan mereka itu. “Hai Jasmine … apa yang kau lakukan di sana?”Jasmine. Ya … gadis kecil dengan syal serta pakaian tebal itu bernama Jasmine yang tengah bersembunyi dibalik bongkahan salju yang sebatas kaki orang dewasa itu. Gadis kecil itu segera keluar dari persembunyiannya begitu lelaki itu memanggilnya. “Tidak ada. Aku hanya memperhatikan gumpalan salju di depanku.”Lelaki itu tertawa dengan wajah memerah yang justru terlihat semakin tampan. Jasmine ikut tersenyum melihatnya dan segera mengalihkan pandangan begitu lelaki
Plak!Tamparan keras mengenai pipi Jasmine yang bahkan baru saja sembuh dari luka tamparan yang ia terima dari Nicole sebelumnya, kali ini, ia kembali menerima tamparan dari ibu pria itu. membuat luka dihatinya bukan pulih tetapi justru semakin dalam dan tidak termaafkan.“Kenapa kau menamparku, Bibi?” tanyanya dengan wajah polos sebab baru saja datang berkunjung tetapi sudah mendapatkan tamparan keras, bahkan saat dirinya belum dipersilakan masuk atau duduk.Verika, wanita itu yang menerima kiriman foto serta bukti dari Nicole semakin kecewa dengan Jasmine. Sosok gadis yang selama ini ia anggap sebagai putrinya justru berbuat begitu keji terhadap Kaylee, menantunya. Hati seorang ibu mana yang tega jika kedua putrinya, meski tidak kandung saling berlaku jahat bahkan hampir membuat salah satunya kehilangan nyawa? Verika semakin tidak menyangka lagi ketika Jasmine masih memiliki wajah untuk datang menemui mereka seperti saat ini.“Kau bertanya karena apa? Karena itu tamparan untuk menya
“Pembunuhan dua belas tahun apa? Kau jangan bicara sembarangan, Nic.”Verika beranjak dari duduknya untuk melihat beberapa berkas yang dibawa oleh putranya. Dua belas tahun lalu, itu usia yang masih sangat kecil untuk melakukan sebuah tindakan ceroboh seperti pembunuhan. Tetapi begitu melihat halaman pertama, mata Verika membulat tidak percaya. Ia mengalihkan pandangannya dari kertas ke Jasmine yang juga terlihat terkejut dengan pernyataan Nicole.“Nic … ini tidak benar, bukan?”Nicole tersenyum sinis sembari melayangkan tatapan tajamnya kepada Jasmine. “Kau tentu tidak lupa kejadian di rooftop bersama Jean dan aku, bukan?”Wajah Jasmine pucat pasi mengingat kejadian masa kecilnya. Nicole menjebak dirinya semakin dalam demi menghindar.Fernando ikut mengambil satu berkas lain untuk melihat hal apakah yang dimaksudkan oleh putranya. Matanya membulat tidak percaya dengan beberapa foto lawas yang sedikit memudar. Ia menatap Jasmine yang diam saja. “Jasmine … apakah ini benar?”Jasmine me
Perbuatan Jasmine dua belas tahun yang lalu dan juga perbuatan jahatnya kepada Kaylee seharusnya dapat membuat Jasmine masuk ke dalam penjara sebagai pelaku pembunuhan dan percobaan pembunuhan, tetapi karena permohonan maaf yang terus dilakukan oleh Jasmine membuatkan Nicole kasihan padanya dan meski hal itu sungguh menyakiti perasaan Nicole, tetapi karena hubungan pertemanan dan kekeluargaan mereka sejak kecil, Nicole mau memaafkan Jasmine dan meminta Jasmine kembali saja ke luar negeri sebagai syarat maafnya.Kedua orang tua Nicole sebelumnya tidak menyetujui, karena bagaimanapun Jasmine telah berbuat salah dan harus mendapatkan hukuman, tetapi karena Nicole mampu membujuk mereka dengan mengungkit perbuatan baik Jasmine maupun keluarganya, maka kedua orang tua Nicole akhirnya ikut memaafkan Jasmine dan menyetujui persyaratan yang diajukan Nicole untuk Jasmine. Namun dibalik sikap baik yang Nicole lakukan, ia memiliki rencana tersendiri untuk membuat Jasmine tetap mendapatkan hukuman
“Apa maksudmu dengan semua ini, Katarina?”Kaylee menatap datar Katarina yang datang menemuinya dengan membawa berkas penuh bukti ketidakbersalahan Nicole atas jebakan yang dibuat oleh Jasmine serta adegan mesra di ranjang malam itu.“Aku hanya ingin membuatmu paham dengan kenyataan yang sebenarnya terjadi,” aku Katarina tanpa ingin basa-basi dan mengarah pada tujuan yang jelas.Kaylee menaruh kembali berkas yang sempat ia pegang. Membiarkan tergeletak di atas meja dengan Pamela yang kini meraih berkas tersebut. Foto-foto serta bukti lain yang terdapat di dalamnya mengejutkan Pamelan, tetapi sesaat kemudian ia kembali fokus mendengarkan putrinya bicara.“Keputusanku sudah bulat. Jika kau ingin membantu Nicole demi membuatku percaya dengan semua bukti yang dia dapatkan … aku percaya, hanya saja tidak untuk kembali bersama.”Jelas. Kaylee tidak ingin melukai dirinya lebih dalam lagi dengan kembali bersama Nicole. Katarina memang temannya, tetapi wanita itu juga berteman baik dengan Nico
Suara bel rumah yang ditekan terus menerus membuat Kaylee yang sedang sibuk menata kamar harus teralihkan untuk segera membuka pintu. Suara dengungan itu membuat telinga siapa saja pasti akan gatal karena begitu nyaring. Siapa yang datang sepagi ini sebenarnya? Akan sangat keterlaluan jika itu Katarina yang mengganggu waktu pagi Kaylee yang hari ini bangun dengan tubuh bugar, tidak seperti sebelumnya.Kaylee mengundurkan niatnya membuka pintu tanpa memastikan siapa yang datang, sebab selama ia tinggal di rumah yang sengaja dikhususkan untuknya tempati ini, Katarina serta kedua orang tuanya pasti akan memberitahu terlebih dahulu jika akan berkunjung. Maka dari itu, akan mustahil jika tetangga rumah datang berkunjung saat Kaylee bahkan tidak pernah menampakkan diri.Ya … Kaylee memang pergi bersama Katarina malam itu dan menginap di rumah Katarina untuk waktu yang lumayan lama, serta kedua orang tuanya yang sebelumnya ke luar kota tanpa pemberitahuan. Karena tidak enak terus berada di r
“Tidurlah. Aku yang akan menjaga mereka.” Kaylee dengan mata sayunya menatap Nicole yang tersenyum lembut padanya. “Kau juga lelah, Nic.” “Aku tertidur saat perjalanan tadi. Aku masih bisa menahan kantuk. Pergilah beristirahat dan percaya padaku.” Meski ingin menolak permintaan Nicole, tetapi Kaylee sungguh tidak kuat untuk terus membuka matanya dengan kedua anaknya yang terbaring sakit di atas ranjang di depannya. Nicole meyakinkan Kaylee dan mengajak wanita itu berpindah ke sofa untuk sejenak beristirahat. Nathan dan Nala, kedua anak yang baru saja lahir dua bulan yang lalu itu terbaring sakit sebab demam tinggi dan harus mendapatkan perawatan khusus sebab demam yang tidak turun selama hampir satu minggu. Kaylee serta Nicole juga terus berjaga dan terus berdoa untuk kesembuhan kedua putra putri mereka dan dua hari ini karena pekerjaan Nicole yang terlalu padat membuat pria itu mau tak mau harus pergi meninggalkan Kaylee dan kedua buah hatinya demi menyelesaikan pekerjaan. Pria it
Suara tangisan bayi yang bersahutan menggema dalam ruangan membuat siapa saja yang tengah menunggu di depan ruang persalinan menghembuskan napas lega. Setelah beberapa jam mereka menunggu proses persalinan, akhirnya membuahkan hasil dan melegakan segala perasaan khawatir sebelumnya. Ketakutan itu sirna bersamaan dengan suara bayi yang akan mereka lihat dan cintai nantinya.“Kaylee berhasil.”Pamela mengangguk dengan wajah harunya. Ia bergenggaman tangan dengan Verika sejak tadi dengan harapan keduanya yang sama-sama menginginkan keselamatan Kaylee beserta anak dalam kandungannya. Pamela tersenyum.Tidak jauh berbeda dengan Pamela serta Verika, Franco dan Fernando saling melempar senyum dengan puas setelah mendengar tangisan dua bayi yang bersahutan di dalam ruangan. Sedangkan di dalam ruangan, Nicole tersenyum dengan napas lega setelah ikut tersakiti melihat Kaylee yang berjuang begitu keras untuk hidup kedua anaknya karena pilihan Kaylee yang menginginkan melahirkan anaknya secara no
Hari itu akhirnya datang, tepat diakhir bulan seperti yang Artur katakan sebelumnya. Restu kedua orang tua masing-masing yang telah mereka dapatkan lalu hingga persiapan pernikahan hari ini yang telah dibantu semua orang, termasuk kedua orang tua Katarina dan Artur.Katarina, wanita itu telah cantik dengan gaun putih tanpa lengan dengan bagian dada yang terbuka dibagian tengahnya. Memperlihatkan kulit seputih susu yang jarang sekali ia perlihatkan dengan bagian bawah gaun yang menyapu lantai sampai beberapa meter ke belakang. Kedua tangannya yang memakai kaus tangan transparan sampai siku juga jari yang tersemat cincin perak dengan berlian berwarna biru laut di atasnya semakin memperlihatkan betapa indahnya hari ini.Artur, pria itu tersenyum begitu melihat sang kekasih berjalan perlahan ke arahnya dengan kedua tangan yang memegang buket bunga pengantin berbentuk round dengan isian bunga mawar, peony serta ranunculus. Wanita itu terlihat begitu cantik dengan rambut disanggul belakang
Sudah hampir dua puluh tiga jam Kaylee dan Nicole menunggu perubahan tubuh Jasmine dan sejauh waktu itu berjalan juga keduanya tidak berhenti berharap akan keadaan baik untuk Jasmine yang bibirnya semakin berubah membiru beserta pucat pasi. Kaylee mulai merasakan tubuh Jasmine yang perlahan dingin, tetapi ia masih menyangkal dan berusaha yakin wanita itu akan bertahan.Nicole mendekat dan melihat jam. Tersisa satu jam lagi sebelum dokter menyatakan gagal untuk kehidupan Jasmine. Nicole mencoba tenang meski perasaan dan otaknya berhenti mencerna. Mereka berada disisi berbeda untuk memastikan Jasmine memiliki kesempatan bertemu kembali dengan mereka.Dua jam sebelumnya dokter mengatakan Jasmine keracunan salah satu bahan masakan yang dikonsumsi. Racun dalam tubuh Jasmine sudah menyebar dan menyebabkan ketidaksadaran serta racun terus menyebar hingga beberapa organ dalamnya terinfeksi parah. Jika dalam dua puluh empat jam tidak ada reaksi apapun itu berarti racun sudah menyebar ke seluru
“Mau bagaimanapun hukuman tetap berjalan, Kaylee. Jangan khawatir. Aku sudah meminta pada pihak kepolisian untuk membawa Jasmine ke rumah sakit yang lebih baik penanganannya. Kita cukup menunggu kabar saja.”Nicole berusaha menenangkan Kaylee yang begitu syok dan marah ketika mendengar keadaan Jasmine sakit parah bahkan pihak kepolisian hanya memberikan obat ala kadarnya tanpa tahu penyakitnya. Kaylee sudah tidak akan mentolerir jika sesuatu yang buruk terjadi pada Jasmine. Mau bagaimanapun juga, meski mereka pernah berseteru tetapi Kaylee dan Jasmine semakin berhubungan baik setelahnya dan mulai melupakan semua masalalu. Sejak Jasmine berada di penjara juga Kaylee sering menemuinya dan membawakan berbagai makanan demi menyenangkan wanita tersebut, tetapi saat ia tidak datang dalam seminggu ini ia langsung mendengar kabar buruk dari kepolisian tentang keadaa Jasmine.“Sampai kapan akan menunggu kabar, Nic? Kau tidak mendengar Jasmine sampai muntah darah? Apalagi pihak kepolisian tidak
Suara ketukan pintu membuat Katarina yang ketiduran mulai tersadar. Ia mengucek matanya dan mengedarkan pandangan. Masih di dalam kamar. Katarina membulatkan mata begitu teringat niatnya untuk keluar dari kamar hingga kelelahan sendiri lalu tertidur dengan posisi duduk meringkuk di depan pintu. Katarina segera beranjak dan menunggu pintu terbuka.“Ibu?”Tidak ada suara selain ketukan lagi.“Ayah?”Katarina masih berusaha menebak siapa orang yang datang ke kamarnya bahkan tidak kunjung membuka pintu dan malah terus mengetuk. Alisnya menukik dengan segala rasa penasarannya. Sampai kemudian pintu terbuka dan menampakkan sosok Artur yang berdiri dengan menyunggingkan senyuman.“Hai,” sapa Artur melihat kekasihnya seraya terus menyunggingkan senyuman.Katarina tidak merespon sebab masih begitu terkejut sekaligus bingung apakah dia mimpi atau memang Artur berada di depannya. Sedangkan Artur mengernyitkan kening, melihat seluruh tubuh Katarina yang tidak serapi yang selalu ia lihat apalagi d
Seluruh keluarga besar Katarina mulai berdatangan, mulai dari paman pertama dari ayahnya beserta keluarganya, lalu paman kedua dari ayahnya dengan keluarga, disusul oleh keluarga dari ibunya dan terakhir adalah paman dari ibunya yang datang sendirian sebab belum memiliki keluarga sendiri. Semua orang sudah datang tetapi Katarina sudah memutuskan untuk tidak ikut dan memilih tetap dikurung di dalam kamarnya. Ia tidak mau mengecewakan kedua orang tuanya lagi dengan berusaha keluar dari kamar dan mengambil kesempatan seperti yang dikatakan oleh ibunya semalam.“Semua baik-baik saja tanpaku? Menyebalkan sekali menjadi anak satu-satunya dalam keluarga. Tidak memiliki saudara yang bisa diajak kompromi atau paling tidak menemaniku agar tidak bosan di dalam kamar.”Katarina bicara sendiri dan kembali melihat ke suasana luar rumahnya lewat balkon yang tertutup. Untung saja balkonnya menggunakan pintu kaca, jadi ia bisa melihat suasana di luar kamarnya meski sedang bersedih di dalam kamar yang
Artur segera beranjak dari duduknya begitu melihat Brad keluar. “Selamat sore, Tuan Bradson. Bisakah Anda meluangkan waktu sebentar untuk saya? Mengenai hari sebelumnya, saya ingin meminta maaf karena ada keperluan yang mendadak hingga tidak bisa menunggu Anda sampai selesai.”Brad tetap berjalan dengan Artur yang mengikuti di sampingnya. “Maaf tidak bisa. Saya ada rapat.”Brad menampakkan senyuman tipis terkesan mengejek lalu meninggalkan Artur. Artur kembali fokus dan kembali mengejar pria baya itu. “Lalu … bisakah kita bertemu pekan depan? Saya menghormati Anda dan berharap kita bisa bicara.”Brad menghentikan langkahnya lalu menatap Artur dari atas sampai bawah. “Apa yang kamu inginkan dengan pertemuan kita meski sekarang atau pekan depan?”Artur diam dan menatap Brad lurus. “Tidak ada. Saya hanya ingin mengenal Anda lebih dalam dan membicarakan rencana masa depan yang telah saya pikirkan sebelumnya.”Brad tersenyum mengejek. “Sombong sekali, baru bertemu dan bahkan tidak saling m
“Sampai kapan kau terus menciumi perutku, hum?”Nicole mendudukkan kembali tubuhnya dengan tegak setelah melakukan ritual menyayangi calon anaknya di dalam perut Kaylee. Ia menatap Kaylee lalu terkekeh. “Lama sekali dia keluarnya. Aku sudah ingin melihat wajah menggemaskan mereka berdua.”Kaylee tersenyum kecil. “Sabar, Sayang. Masih beberapa bulan lagi dan kau bisa melihat mereka.”Nicole membaringkan tubuh lalu menyamping dan menyangga kepalanya dengan satu tangan menatap Kaylee. “Aku tidak memiliki keturunan yang pernah menghasilkan anak kembar, tetapi mengapa kau kini justru mengandung anak kembar? Apakah kau memiliki keturunan dari orang kembar?”Kaylee menggeleng. “Tidak juga. Memangnya harus memiliki keturunan kembar baru akan tumbuh kembar lagi? Lucu sekali.”“Memang tidak harus seperti keturunan, tetapi kebanyakan orang yang hamil anak kembar sebelumnya salah satu dari keluarga mereka pasti memiliki anak kembar. Jadi, tanaman yang sudah tua lalu seperti tumbuh lagi dari ketur