Suara bel rumah yang ditekan terus menerus membuat Kaylee yang sedang sibuk menata kamar harus teralihkan untuk segera membuka pintu. Suara dengungan itu membuat telinga siapa saja pasti akan gatal karena begitu nyaring. Siapa yang datang sepagi ini sebenarnya? Akan sangat keterlaluan jika itu Katarina yang mengganggu waktu pagi Kaylee yang hari ini bangun dengan tubuh bugar, tidak seperti sebelumnya.Kaylee mengundurkan niatnya membuka pintu tanpa memastikan siapa yang datang, sebab selama ia tinggal di rumah yang sengaja dikhususkan untuknya tempati ini, Katarina serta kedua orang tuanya pasti akan memberitahu terlebih dahulu jika akan berkunjung. Maka dari itu, akan mustahil jika tetangga rumah datang berkunjung saat Kaylee bahkan tidak pernah menampakkan diri.Ya … Kaylee memang pergi bersama Katarina malam itu dan menginap di rumah Katarina untuk waktu yang lumayan lama, serta kedua orang tuanya yang sebelumnya ke luar kota tanpa pemberitahuan. Karena tidak enak terus berada di r
Bukan sekali dua kali Nicole datang ingin menemui Kaylee, bahkan hampir disetiap harinya pria itu akan datang dengan berbagai hal yang terus dilakukan demi mendapatkan perhatian Kaylee, sayangnya Kaylee masih tetap gigih dengan pendiriannya untuk tetap ingin berpisah dengan Kaylee. Mereka menjadi dua pilihan yang sulit ditaklukan dengan keegoisan masing-masing. Jika Kaylee tetap ingin berpisah, maka Nicole menjadi sebaliknya yang tidak ingin berpisah.“Kau tidak kasihan dengannya?”Kaylee menatap Katarina yang terlihat terus mengusik ketenangannya dengan pilihan yang sudah Kaylee buat. “Tidak.”Katarina mengedikkan bahunya. Mengambil camilan lain setelah ia telah menghabiskan satu toples penuh makanan, wanita itu suka sekali makan apalagi jika dia sedang berbincang. “Ku akui Nicole cukup hebat. Sejauh aku mengenalnya, dia tidak akan sampai seperti orang gila demi mendapatkan perhatianmu, tetapi lihatlah sekarang … hampir setiap hari dia datang bahkan dengan segala cara yang ia lakukan
“Kemana kau akan pergi?”Kaylee yang sudah siap dengan dress panjang berwarna putih itu menoleh, melihat Katarina yang terlihat curiga dengannya yang memang pertama kali menghias diri setelah sekian lama. Kaylee tersenyum kecil dan mengambil sebuha undangan yang ia terima sebelumnya, memamerkan kepada Katarina untuk menjawab mengapa ia sampai mau berdandan kembali.“Kau serius datang ke pernikahan di brengsek itu?” ledek Katarina karena ia tahu hubungan Kaylee dan Jason buruk setelah perpisahan mereka.Kaylee mengedikkan bahunya. “Aku datang untuk melihat siapa wanita yang berhasil membuatnya menginginkan pernikahan. Kau tahu sendiri Jason tidak pernah mempercayai pernikahan sebelumnya bukan? Maka dari itu, hubunganku dengannya dulu tidak pernah menuju ke jenjang yang serius.”“Tapi Nicole datang begitu cepat dan membuatmu menikah dengannya,” sahut Katarina cepat.Kaylee memutar bola matanya. Katarina berusaha keras untuk mempersatukan mereka bahkan dengan cara apapun, terlebih ketika
Plak!Satu tamparan keras yang dilayangkan oleh Kaylee membuat suasana yang semula bising karena perbincangan para tamu serta musik mengalun lembut berubah menjadi senyap dengan pandangan mata semua orang tertuju ke arah Kaylee serta Nicole. Namun begitu, Kaylee tetap dengan posisinya, tidak beranjak atau bahkan merasa malu karena semua orang kini tengah menatap penuh penasaran padanya.Artur yang hanya melihat Kaylee dari posisinya segera bergerak untuk membawa wanita itu pergi, karena bagaimanapun dia yang bersama dengan Kaylee, dan melindungi wanita itu dari apapun juga tanggungjawabnya.“Kaylee.”Panggilan Artur membuat Kaylee menoleh dan segera mengajak pria itu pergi dengan rasa muak kepada Nicole. Sedangkan Nicole masih diam di tempatnya, satu pipinya memerah dengan rasa perih yang menjalar setelah menerima tamparan dari Kaylee. Ia menghembuskan napas pelan dan menatap nyalang tangan Kaylee yang menggandeng lengan pria lain di depan matanya.“Apa yang terjadi?” tanya Artur tida
“Dengan Nona Caitlin?”Kaylee yang baru saja membuka pintu langsung dihadapkan dengan seorang kurir paket dengan sebuah kotak di tangan. Kaylee mengernyitkan kening lalu mengangguk ragu. Tak menunggu lama, kurir tersebut menyerahkan kotak paket yang sebelumnya ia bawa kepada Kaylee.“Tolong tanda tangannya,” ujar kurir sembari menyerahkan bolpoint serta kertas yang harus diberikan tanda tangan oleh Kaylee.Setelah memastikan paket sudah diterima, kurir itu segera pergi dengan Kaylee yang kini mulai melihat siapa pengirim. Nama Nicole tertera begitu jelas di depan. Kaylee menghembuskan napas. Susah sekali membuat Nicole mengerti akan keinginan Kaylee dan pria itu yang terus melakukan hal-hal di luar nalar hanya demi membuat Kaylee memperhatikannya sekali saja.Kaylee baru saja akan beranjak membuang paket dari Nicole saat suara mobil yang memasuki pekarangan rumah membuatnya menoleh lebih dahulu. Itu mobil ayahnya dan tentu saja, pria baya itu hanya mengantarkan ibunya untuk berkunjung
Ungkapannya yang yakin kepada kedua orang tuanya membuat Pamela serta Franco benar-benar mendukung Kaylee sepenuhnya. Mereka bahkan tidak sungkan langsung menelepon Nicole setelahnya dan berkata dengan tegas untuk tidak mengganggu Kaylee lagi atau Nicole tidak akan bisa menemui Kaylee lagi setelahnya. Meski begitu, jawaban Nicole tidak menyurutkan keputusan kedua orang tua Kaylee untuk tetap membantu putrinya.“Aku tidak akan menyerah untuk membuat Kaylee kembali percaya denganku lagi. Apapun yang akan kalian lakukan, aku akan tetap mengejarnya bahkan saat kalian kembali menyembunyikan Kaylee sekalipun.”Jawaban tegas Nicole membuat Kaylee bergeming. Nicole memang tidak menyerah dengan keinginannya meski Kaylee terus saja mengelak dan menghindar. Lelaki itu bahkan pernah menginap di teras rumah demi menemui Kaylee hingga jatuh sakit esoknya dan tidak pergi bekerja selama beberapa hari. Namun begitu, Kaylee masih dibuat khawatir dengan segala tingkah Nicole yang terus terang ingin kemb
“Nicole sedang dirawat di rumah sakit.”Kaylee melirik Katarina yang berusaha membuat Kaylee percaya untuk kesekian kalinya dengan semua ucapannya yang ambigu dan tentu saja tidak benar. Mau dipercaya sekalipun Katarina akhirnya tidak akan serius dengan semua ucapan serta ulahnya. Berbeda dengan pemikiran Kaylee, Katarina berusaha memberitahu keadaan Nicole kepada temannya itu perlahan dan santai, sebab saat ia mengatakan serius pun Kaylee tidak akan peduli karena tahu itu taktik yang dimainkan oleh Katarina.“Aku hanya memberitahumu agar tidak penasaran mengapa Nicole tidak datang ke rumah untuk mengganggu nantinya. Keadaannya cukup parah karena beberapa bagian tubuhnya harus dijahit,” jelas Katarina lagi yang kemudian menyuapkan nasi ke mulutnya.Tidak mendengar tanggapan apapun dari Kaylee, Katarina menatap wanita itu. kaylee masih sibuk dengan mengoles selai pada roti sebelum wanita itu memakannya. “Kau tidak merasa khawatir?” tanya Katarina tidak percaya dengan ekspresi wajah ten
Di sinilah Kaylee berada. Menatap kaca dengan ruangan yang menampakkan sosok tubuh seseorang di dalam sana yang terbaring dengan mata terpejam. Tidak bisa ia pungkiri, perasaan khawatir sekaligus rindu menggebu di dalam hatinya jika tetap diam tanpa melakukan apapun. Raut wajah cemas tidak dapat ia sembunyikan sejak kedatangannya ke rumah sakit ini, mengabaikan apapun dengan fokusnya hanya demi seseorang yang terbaring di sana.Ya … setelah cukup lama berpikir dengan keputusannya, Kaylee akhirnya menyerah dan lebih memilih untuk melihat keadaan Nicole meski saat ini jam menunjukkan pukul satu pagi. Dimana semua orang tengah terlelap kecuali mereka yang memang memiliki tugas untuk shif malam di rumah sakit ini misalnya. Kaylee sengaja berada di luar ruangan dan memperhatikan lewat jarak jauh, ia tidak mau mengganggu Nicole dengan kedatangannya, apalagi sebelumnya, keluarga Nicole juga berada di sini sampai akhirnya mereka menemukan Kaylee dan membiarkan wanita itu yang menunggui Nicole
“Tidurlah. Aku yang akan menjaga mereka.” Kaylee dengan mata sayunya menatap Nicole yang tersenyum lembut padanya. “Kau juga lelah, Nic.” “Aku tertidur saat perjalanan tadi. Aku masih bisa menahan kantuk. Pergilah beristirahat dan percaya padaku.” Meski ingin menolak permintaan Nicole, tetapi Kaylee sungguh tidak kuat untuk terus membuka matanya dengan kedua anaknya yang terbaring sakit di atas ranjang di depannya. Nicole meyakinkan Kaylee dan mengajak wanita itu berpindah ke sofa untuk sejenak beristirahat. Nathan dan Nala, kedua anak yang baru saja lahir dua bulan yang lalu itu terbaring sakit sebab demam tinggi dan harus mendapatkan perawatan khusus sebab demam yang tidak turun selama hampir satu minggu. Kaylee serta Nicole juga terus berjaga dan terus berdoa untuk kesembuhan kedua putra putri mereka dan dua hari ini karena pekerjaan Nicole yang terlalu padat membuat pria itu mau tak mau harus pergi meninggalkan Kaylee dan kedua buah hatinya demi menyelesaikan pekerjaan. Pria it
Suara tangisan bayi yang bersahutan menggema dalam ruangan membuat siapa saja yang tengah menunggu di depan ruang persalinan menghembuskan napas lega. Setelah beberapa jam mereka menunggu proses persalinan, akhirnya membuahkan hasil dan melegakan segala perasaan khawatir sebelumnya. Ketakutan itu sirna bersamaan dengan suara bayi yang akan mereka lihat dan cintai nantinya.“Kaylee berhasil.”Pamela mengangguk dengan wajah harunya. Ia bergenggaman tangan dengan Verika sejak tadi dengan harapan keduanya yang sama-sama menginginkan keselamatan Kaylee beserta anak dalam kandungannya. Pamela tersenyum.Tidak jauh berbeda dengan Pamela serta Verika, Franco dan Fernando saling melempar senyum dengan puas setelah mendengar tangisan dua bayi yang bersahutan di dalam ruangan. Sedangkan di dalam ruangan, Nicole tersenyum dengan napas lega setelah ikut tersakiti melihat Kaylee yang berjuang begitu keras untuk hidup kedua anaknya karena pilihan Kaylee yang menginginkan melahirkan anaknya secara no
Hari itu akhirnya datang, tepat diakhir bulan seperti yang Artur katakan sebelumnya. Restu kedua orang tua masing-masing yang telah mereka dapatkan lalu hingga persiapan pernikahan hari ini yang telah dibantu semua orang, termasuk kedua orang tua Katarina dan Artur.Katarina, wanita itu telah cantik dengan gaun putih tanpa lengan dengan bagian dada yang terbuka dibagian tengahnya. Memperlihatkan kulit seputih susu yang jarang sekali ia perlihatkan dengan bagian bawah gaun yang menyapu lantai sampai beberapa meter ke belakang. Kedua tangannya yang memakai kaus tangan transparan sampai siku juga jari yang tersemat cincin perak dengan berlian berwarna biru laut di atasnya semakin memperlihatkan betapa indahnya hari ini.Artur, pria itu tersenyum begitu melihat sang kekasih berjalan perlahan ke arahnya dengan kedua tangan yang memegang buket bunga pengantin berbentuk round dengan isian bunga mawar, peony serta ranunculus. Wanita itu terlihat begitu cantik dengan rambut disanggul belakang
Sudah hampir dua puluh tiga jam Kaylee dan Nicole menunggu perubahan tubuh Jasmine dan sejauh waktu itu berjalan juga keduanya tidak berhenti berharap akan keadaan baik untuk Jasmine yang bibirnya semakin berubah membiru beserta pucat pasi. Kaylee mulai merasakan tubuh Jasmine yang perlahan dingin, tetapi ia masih menyangkal dan berusaha yakin wanita itu akan bertahan.Nicole mendekat dan melihat jam. Tersisa satu jam lagi sebelum dokter menyatakan gagal untuk kehidupan Jasmine. Nicole mencoba tenang meski perasaan dan otaknya berhenti mencerna. Mereka berada disisi berbeda untuk memastikan Jasmine memiliki kesempatan bertemu kembali dengan mereka.Dua jam sebelumnya dokter mengatakan Jasmine keracunan salah satu bahan masakan yang dikonsumsi. Racun dalam tubuh Jasmine sudah menyebar dan menyebabkan ketidaksadaran serta racun terus menyebar hingga beberapa organ dalamnya terinfeksi parah. Jika dalam dua puluh empat jam tidak ada reaksi apapun itu berarti racun sudah menyebar ke seluru
“Mau bagaimanapun hukuman tetap berjalan, Kaylee. Jangan khawatir. Aku sudah meminta pada pihak kepolisian untuk membawa Jasmine ke rumah sakit yang lebih baik penanganannya. Kita cukup menunggu kabar saja.”Nicole berusaha menenangkan Kaylee yang begitu syok dan marah ketika mendengar keadaan Jasmine sakit parah bahkan pihak kepolisian hanya memberikan obat ala kadarnya tanpa tahu penyakitnya. Kaylee sudah tidak akan mentolerir jika sesuatu yang buruk terjadi pada Jasmine. Mau bagaimanapun juga, meski mereka pernah berseteru tetapi Kaylee dan Jasmine semakin berhubungan baik setelahnya dan mulai melupakan semua masalalu. Sejak Jasmine berada di penjara juga Kaylee sering menemuinya dan membawakan berbagai makanan demi menyenangkan wanita tersebut, tetapi saat ia tidak datang dalam seminggu ini ia langsung mendengar kabar buruk dari kepolisian tentang keadaa Jasmine.“Sampai kapan akan menunggu kabar, Nic? Kau tidak mendengar Jasmine sampai muntah darah? Apalagi pihak kepolisian tidak
Suara ketukan pintu membuat Katarina yang ketiduran mulai tersadar. Ia mengucek matanya dan mengedarkan pandangan. Masih di dalam kamar. Katarina membulatkan mata begitu teringat niatnya untuk keluar dari kamar hingga kelelahan sendiri lalu tertidur dengan posisi duduk meringkuk di depan pintu. Katarina segera beranjak dan menunggu pintu terbuka.“Ibu?”Tidak ada suara selain ketukan lagi.“Ayah?”Katarina masih berusaha menebak siapa orang yang datang ke kamarnya bahkan tidak kunjung membuka pintu dan malah terus mengetuk. Alisnya menukik dengan segala rasa penasarannya. Sampai kemudian pintu terbuka dan menampakkan sosok Artur yang berdiri dengan menyunggingkan senyuman.“Hai,” sapa Artur melihat kekasihnya seraya terus menyunggingkan senyuman.Katarina tidak merespon sebab masih begitu terkejut sekaligus bingung apakah dia mimpi atau memang Artur berada di depannya. Sedangkan Artur mengernyitkan kening, melihat seluruh tubuh Katarina yang tidak serapi yang selalu ia lihat apalagi d
Seluruh keluarga besar Katarina mulai berdatangan, mulai dari paman pertama dari ayahnya beserta keluarganya, lalu paman kedua dari ayahnya dengan keluarga, disusul oleh keluarga dari ibunya dan terakhir adalah paman dari ibunya yang datang sendirian sebab belum memiliki keluarga sendiri. Semua orang sudah datang tetapi Katarina sudah memutuskan untuk tidak ikut dan memilih tetap dikurung di dalam kamarnya. Ia tidak mau mengecewakan kedua orang tuanya lagi dengan berusaha keluar dari kamar dan mengambil kesempatan seperti yang dikatakan oleh ibunya semalam.“Semua baik-baik saja tanpaku? Menyebalkan sekali menjadi anak satu-satunya dalam keluarga. Tidak memiliki saudara yang bisa diajak kompromi atau paling tidak menemaniku agar tidak bosan di dalam kamar.”Katarina bicara sendiri dan kembali melihat ke suasana luar rumahnya lewat balkon yang tertutup. Untung saja balkonnya menggunakan pintu kaca, jadi ia bisa melihat suasana di luar kamarnya meski sedang bersedih di dalam kamar yang
Artur segera beranjak dari duduknya begitu melihat Brad keluar. “Selamat sore, Tuan Bradson. Bisakah Anda meluangkan waktu sebentar untuk saya? Mengenai hari sebelumnya, saya ingin meminta maaf karena ada keperluan yang mendadak hingga tidak bisa menunggu Anda sampai selesai.”Brad tetap berjalan dengan Artur yang mengikuti di sampingnya. “Maaf tidak bisa. Saya ada rapat.”Brad menampakkan senyuman tipis terkesan mengejek lalu meninggalkan Artur. Artur kembali fokus dan kembali mengejar pria baya itu. “Lalu … bisakah kita bertemu pekan depan? Saya menghormati Anda dan berharap kita bisa bicara.”Brad menghentikan langkahnya lalu menatap Artur dari atas sampai bawah. “Apa yang kamu inginkan dengan pertemuan kita meski sekarang atau pekan depan?”Artur diam dan menatap Brad lurus. “Tidak ada. Saya hanya ingin mengenal Anda lebih dalam dan membicarakan rencana masa depan yang telah saya pikirkan sebelumnya.”Brad tersenyum mengejek. “Sombong sekali, baru bertemu dan bahkan tidak saling m
“Sampai kapan kau terus menciumi perutku, hum?”Nicole mendudukkan kembali tubuhnya dengan tegak setelah melakukan ritual menyayangi calon anaknya di dalam perut Kaylee. Ia menatap Kaylee lalu terkekeh. “Lama sekali dia keluarnya. Aku sudah ingin melihat wajah menggemaskan mereka berdua.”Kaylee tersenyum kecil. “Sabar, Sayang. Masih beberapa bulan lagi dan kau bisa melihat mereka.”Nicole membaringkan tubuh lalu menyamping dan menyangga kepalanya dengan satu tangan menatap Kaylee. “Aku tidak memiliki keturunan yang pernah menghasilkan anak kembar, tetapi mengapa kau kini justru mengandung anak kembar? Apakah kau memiliki keturunan dari orang kembar?”Kaylee menggeleng. “Tidak juga. Memangnya harus memiliki keturunan kembar baru akan tumbuh kembar lagi? Lucu sekali.”“Memang tidak harus seperti keturunan, tetapi kebanyakan orang yang hamil anak kembar sebelumnya salah satu dari keluarga mereka pasti memiliki anak kembar. Jadi, tanaman yang sudah tua lalu seperti tumbuh lagi dari ketur