Nicole terus menampakkan senyumnya dengan sorot mata yang tidak henti menatap wanita cantik dihadapannya. Siapa lagi jika bukan pujaan hatinya? Dimana wanita itu kini tengah fokus dengan kain lap untuk membersihkan tubuh Nicole.“Tidak bisakah kau berhenti menatapku?”Nicole menggeleng dengan cepat. Tentu saja dia tidak akan berhenti menatap apalagi terhadap Kaylee yang sudah lama tidak ia temui. Jangankan menatap, bahkan Nicole benar-benar akan mengikat wanita itu hanya agar tetap berada di dekatnya dan tidak lagi pergi jauh.“Kau tidak sedang merencanakan sesuatu setelah ini, bukan?”Tiba-tiba saja perasaan tidak enak muncul dalam benak Nicole begitu mengingat bahwa Kaylee sebelumnya bersifat begitu abai kepadanya, dan sekarang wanita itu justru berbeda sekali dari terakhir ia lihat. Entah ini karena Kaylee benar-benar khawatir kepadanya atau memang ada maksud tertentu agar Nicole menyetujui keinginan wanita itu setelahnya. Meski terasa aneh bagi Nicole, tetapi ia merasa tenang mesk
Kaylee mendudukkan diri di samping Nicole setelah ia rasa Nicole perlu tahu lebih banyak tentang dirinya, terlebih mengapa ia sampai trauma dengan kata selingkuh. Nicole juga memberikan ruang agar Kaylee tetap nyaman dengan posisinya.“Sebenarnya ini tidak terjadi denganku,” ujar Kaylee memulai ceritanya. Mengabaikan Nicole yang kini berfokus dengannya.“Saat usiaku masih lima tahun, Ibu dan Ayahku bertengkar hebat bahkan sampai aku tidak terurus karena permasalahan yang mereka hadapi. Ya … apalagi jika bukan karena perselingkuhan.”Terlihat raut wajah kecewa tetapi tetap terlihat tenang yang Nicole tangkap, tetapi ia juga tidak mau membuat Kaylee berhenti dengan ceritanya. Memang Kaylee akan menceritakan apapun yang terjadi dengannya saat atau bahkan jika mereka tidak bersama sekalipun, tetapi melihat wanita itu kini menceritakan salah satu traumanya membuat Nicole semakin ingin terus bersama Kaylee dan mengetahui apapun tentang wanita itu.“Aku melihat sendiri bagaimana hubungan mer
Nicole menghembuskan napas panjang karena bosan. Sudah setengah hari Kaylee pergi meninggalkan dirinya sendirian setelah pamit untuk kembali pulang, tetapi justru kini Nicole merasa menyesali perbuatannya karena dengan Kaylee pergi, dirinya kesepian dan bahkan tidak ada hal apapun yang ingin ia lakukan. Namun sesekali ia akan mengingat ucapan manis Kaylee sebelum wanita itu benar-benar pergi.“Tenang saja. Aku akan kembali secepatnya karena tempat ternyamanku ada di sini,” ujar Kaylee dengan memamerkan senyuman manis yang membuat Nicole gemas dan terus melayangkan kecupan pada wajah cantik wanita itu. Nicole menggelengkan kepala dengan senyuman yang tersungging di bibirnya. Kaylee hanya beberapa saat bersamanya, tetapi mampu membuatnya kembali gila. Wanita itu tidak berubah sama sekali dan mungkin sifatnya kemarin-kemarin untuk melindungi diri dan Nicole mengerti akan hal itu. Bagaimanapun setelah ini ia tidak akan membuat Kaylee kecewa lagi dengannya karena sampai kapanpun ia tidak
Kaylee dan Nicole menghabiskan waktu berdua sebab Nicole tidak mau kembali ke rumah sakit jika Kaylee tidak terus bersamanya, dan lagipula Nicole berkata bisa memanggil dokter jika ia merasa kurang nyaman dengan keadaannya. Hal itu membuat Kaylee membiarkan pria itu beristirahat sebentar di rumahnya hingga malam, tetapi perasaan was-was menghantui Kaylee sebab entah Katarina atau kedua orang tuanya pasti akan menyempatkan datang untuk menjenguk dirinya.Baru saja terpikirkan dengan teman serta kedua orang tuanya itu, pintu terbuka dengan menampakkan kedua orang tua Kaylee serta Katarina yang sebelumnya saling tertawa langsung merubah ekspresi menjadi datar setelah melihat apa yang sedang terjadi di ruang tamu. Nicole yang tertidur dipangkuan Kaylee dengan wanita itu yang mengusap lembut rambut Nicole.“Kaylee … kau bercanda?”Kaylee mengisyaratkan untuk diam dengan jari telunjuk berada di depan bibir. Takut jika tidur Nicole akan terganggu dengan suara Katarina yang sungguh menggelega
Kaylee terburu-buru untuk sampai ke rumah sakit setelah mendapatkan kabar bahwa Nicole telah sadar. Hal itu membuatnya tidak terlalu fokus dengan jalanan dan dari kejauhan seorang pengendara motor tampaknya juga tidak begitu fokus hingga laju motornya tetap dalam kecepatan tinggi. Kaylee yang sedang membawa belanjaannya tetap berjalan dengan sesekali melihat ponselnya, mengabaikan bahwa pengendara motor itu semakin dekat hingga akhirnya …“Nona!”Tubuh Kaylee melayang dan berakhir ambruk ke tanah setelah mendapatkan dorongan kuat seseorang. Ia meringis kesakitan dengan kedua telapak tangannya yang ia gunakan sebagai penyangga tubuh.“Nona kau tak apa?”Suara seseorang dari belakang membuat Kaylee yang ingin beranjak dari posisinya menoleh lebih dahulu. Pria tidak ia kenali yang sekarang langsung membantunya beranjak padahal lengan dan pipinya berdarah. Kaylee merasa waktu berjalan begitu cepat tanpa ia sadari dengan kenyataan yang terjadi. Berbagai pertanyaan melingkupinya saat ini, m
“Kau mendiamkanku sepanjang hari hanya karena kesalahpahaman? Yang benar saja.”Nicole hanya melirik Kaylee sebentar dan kembali melanjutkan bermain game demi mengusir rasa bosannya. Mengabaikan Kaylee agar wanita itu paling tidak merasa bersalah dan mengakui kesalahannya di depannya, tetapi yang Kaylee lakukan sejak tadi? Wanita itu lebih memilih diam saja dan membaca buku tanpa menggubris Nicole yang sedang merajuk saat ini.Kini wanita itu mendekat, mendudukkan diri di pinggiran brankar dan menatap Nicole lekat-lekat. Kemudian menghembuskan napas pelan dan mengalihkan pandangan. Lihat … dia tetap tidak peduli dengan Nicole yang sungguh kesakitan merasakan kecemburuan setelah melihat adegan tidak terduga tadi? Yang benar saja.“Apa yang harus aku lakukan sekarang? Kau sudah melihat semuanya dan tentu menyalahi tindakan yang ku lakukan.” Kaylee mulai berujar tanpa memandang Nicole sedikitpun. “Michele menolongku dan bahkan terluka. Apa salahnya jika aku mengobatinya sebagai rasa teri
“Kau … dengan Artur?”Katarina terkekeh melihat ekspresi bingung Kaylee yang menatapnya dengan satu alis terangkat. Katarina lantas menggandeng lengan Artur, memperlihatkan dengan jelas bahwa kini statusnya telah berubah. “Aku menjalin hubungan dengan Artur?”Kaylee membulatkan mulutnya dengan mata melebar, tidak percaya dengan ungkapan yang baru saja Katarina katakan. “Kau berbohong?”Katarina mengernyitkan kening dan semakin mengeratkan gandengan tangannya ke lengan Artur. “Sudah begini kau tetap tidak percaya?”Kaylee menahan tawanya dengan wajah kesal yang Katarina perlihatkan saat ini. Wanita itu memperbaiki duduknya dan menatap Katarina yang tersenyum dengan Artur yang geleng-geleng kepala melihat tingakh Katarina. “Tapi … sejak kapan kalian saling mengenal? Aku bahkan tidak pernah memperkenalkan Artur padamu secara resmi sebelumnya.”Katarina dan Artur saling pandang.Flashback on!Setelah mobil Artur membawa pergi Kaylee, Katarina segera bergegas mengikuti karena tidak mau ter
“Wajahmu terlihat sekali mengejekku,” keluh Katarina setelah menceritakan apa yang terjadi sebelumnya hingga ia berani membawa Artur bersamanya saat ini.Kaylee menggeleng dengan menahan tawanya. “Tidak, tidak. Hanya saja lucu saja.”Katarina mendekat, meninggalkan Artur yang lebih memilih duduk di sofa sembari menunggui wanita itu bertemu dengan Kaylee sekaligus menjenguk Nicole yang sedang sakit. “Harusnya kau mengenalkanku dengannya sejak dulu. Meski sedikit terlambat, tetapi aku ingin berterimakasih padamu karena telah mengajak Artur saat itu. Karena setelahnya, temanmu yang sulit menemukan sosok pria ini mau membuka hati.”Kaylee terkekeh dengan Nicole yang geleng-geleng kepala mendengar ungkapan tidak tahu malu Katarina. “Jadi kau berniat serius dengan Artur?”Katarina mengangguk dengan cepat, tidak ada keraguan dalam benaknya setelah mengalami hubungan satu malam dan Artur yang kemudian berjanji akan bertanggungjawab jika terjadi suatu hal yang tidak diinginkan wanita itu. Alha
“Tidurlah. Aku yang akan menjaga mereka.” Kaylee dengan mata sayunya menatap Nicole yang tersenyum lembut padanya. “Kau juga lelah, Nic.” “Aku tertidur saat perjalanan tadi. Aku masih bisa menahan kantuk. Pergilah beristirahat dan percaya padaku.” Meski ingin menolak permintaan Nicole, tetapi Kaylee sungguh tidak kuat untuk terus membuka matanya dengan kedua anaknya yang terbaring sakit di atas ranjang di depannya. Nicole meyakinkan Kaylee dan mengajak wanita itu berpindah ke sofa untuk sejenak beristirahat. Nathan dan Nala, kedua anak yang baru saja lahir dua bulan yang lalu itu terbaring sakit sebab demam tinggi dan harus mendapatkan perawatan khusus sebab demam yang tidak turun selama hampir satu minggu. Kaylee serta Nicole juga terus berjaga dan terus berdoa untuk kesembuhan kedua putra putri mereka dan dua hari ini karena pekerjaan Nicole yang terlalu padat membuat pria itu mau tak mau harus pergi meninggalkan Kaylee dan kedua buah hatinya demi menyelesaikan pekerjaan. Pria it
Suara tangisan bayi yang bersahutan menggema dalam ruangan membuat siapa saja yang tengah menunggu di depan ruang persalinan menghembuskan napas lega. Setelah beberapa jam mereka menunggu proses persalinan, akhirnya membuahkan hasil dan melegakan segala perasaan khawatir sebelumnya. Ketakutan itu sirna bersamaan dengan suara bayi yang akan mereka lihat dan cintai nantinya.“Kaylee berhasil.”Pamela mengangguk dengan wajah harunya. Ia bergenggaman tangan dengan Verika sejak tadi dengan harapan keduanya yang sama-sama menginginkan keselamatan Kaylee beserta anak dalam kandungannya. Pamela tersenyum.Tidak jauh berbeda dengan Pamela serta Verika, Franco dan Fernando saling melempar senyum dengan puas setelah mendengar tangisan dua bayi yang bersahutan di dalam ruangan. Sedangkan di dalam ruangan, Nicole tersenyum dengan napas lega setelah ikut tersakiti melihat Kaylee yang berjuang begitu keras untuk hidup kedua anaknya karena pilihan Kaylee yang menginginkan melahirkan anaknya secara no
Hari itu akhirnya datang, tepat diakhir bulan seperti yang Artur katakan sebelumnya. Restu kedua orang tua masing-masing yang telah mereka dapatkan lalu hingga persiapan pernikahan hari ini yang telah dibantu semua orang, termasuk kedua orang tua Katarina dan Artur.Katarina, wanita itu telah cantik dengan gaun putih tanpa lengan dengan bagian dada yang terbuka dibagian tengahnya. Memperlihatkan kulit seputih susu yang jarang sekali ia perlihatkan dengan bagian bawah gaun yang menyapu lantai sampai beberapa meter ke belakang. Kedua tangannya yang memakai kaus tangan transparan sampai siku juga jari yang tersemat cincin perak dengan berlian berwarna biru laut di atasnya semakin memperlihatkan betapa indahnya hari ini.Artur, pria itu tersenyum begitu melihat sang kekasih berjalan perlahan ke arahnya dengan kedua tangan yang memegang buket bunga pengantin berbentuk round dengan isian bunga mawar, peony serta ranunculus. Wanita itu terlihat begitu cantik dengan rambut disanggul belakang
Sudah hampir dua puluh tiga jam Kaylee dan Nicole menunggu perubahan tubuh Jasmine dan sejauh waktu itu berjalan juga keduanya tidak berhenti berharap akan keadaan baik untuk Jasmine yang bibirnya semakin berubah membiru beserta pucat pasi. Kaylee mulai merasakan tubuh Jasmine yang perlahan dingin, tetapi ia masih menyangkal dan berusaha yakin wanita itu akan bertahan.Nicole mendekat dan melihat jam. Tersisa satu jam lagi sebelum dokter menyatakan gagal untuk kehidupan Jasmine. Nicole mencoba tenang meski perasaan dan otaknya berhenti mencerna. Mereka berada disisi berbeda untuk memastikan Jasmine memiliki kesempatan bertemu kembali dengan mereka.Dua jam sebelumnya dokter mengatakan Jasmine keracunan salah satu bahan masakan yang dikonsumsi. Racun dalam tubuh Jasmine sudah menyebar dan menyebabkan ketidaksadaran serta racun terus menyebar hingga beberapa organ dalamnya terinfeksi parah. Jika dalam dua puluh empat jam tidak ada reaksi apapun itu berarti racun sudah menyebar ke seluru
“Mau bagaimanapun hukuman tetap berjalan, Kaylee. Jangan khawatir. Aku sudah meminta pada pihak kepolisian untuk membawa Jasmine ke rumah sakit yang lebih baik penanganannya. Kita cukup menunggu kabar saja.”Nicole berusaha menenangkan Kaylee yang begitu syok dan marah ketika mendengar keadaan Jasmine sakit parah bahkan pihak kepolisian hanya memberikan obat ala kadarnya tanpa tahu penyakitnya. Kaylee sudah tidak akan mentolerir jika sesuatu yang buruk terjadi pada Jasmine. Mau bagaimanapun juga, meski mereka pernah berseteru tetapi Kaylee dan Jasmine semakin berhubungan baik setelahnya dan mulai melupakan semua masalalu. Sejak Jasmine berada di penjara juga Kaylee sering menemuinya dan membawakan berbagai makanan demi menyenangkan wanita tersebut, tetapi saat ia tidak datang dalam seminggu ini ia langsung mendengar kabar buruk dari kepolisian tentang keadaa Jasmine.“Sampai kapan akan menunggu kabar, Nic? Kau tidak mendengar Jasmine sampai muntah darah? Apalagi pihak kepolisian tidak
Suara ketukan pintu membuat Katarina yang ketiduran mulai tersadar. Ia mengucek matanya dan mengedarkan pandangan. Masih di dalam kamar. Katarina membulatkan mata begitu teringat niatnya untuk keluar dari kamar hingga kelelahan sendiri lalu tertidur dengan posisi duduk meringkuk di depan pintu. Katarina segera beranjak dan menunggu pintu terbuka.“Ibu?”Tidak ada suara selain ketukan lagi.“Ayah?”Katarina masih berusaha menebak siapa orang yang datang ke kamarnya bahkan tidak kunjung membuka pintu dan malah terus mengetuk. Alisnya menukik dengan segala rasa penasarannya. Sampai kemudian pintu terbuka dan menampakkan sosok Artur yang berdiri dengan menyunggingkan senyuman.“Hai,” sapa Artur melihat kekasihnya seraya terus menyunggingkan senyuman.Katarina tidak merespon sebab masih begitu terkejut sekaligus bingung apakah dia mimpi atau memang Artur berada di depannya. Sedangkan Artur mengernyitkan kening, melihat seluruh tubuh Katarina yang tidak serapi yang selalu ia lihat apalagi d
Seluruh keluarga besar Katarina mulai berdatangan, mulai dari paman pertama dari ayahnya beserta keluarganya, lalu paman kedua dari ayahnya dengan keluarga, disusul oleh keluarga dari ibunya dan terakhir adalah paman dari ibunya yang datang sendirian sebab belum memiliki keluarga sendiri. Semua orang sudah datang tetapi Katarina sudah memutuskan untuk tidak ikut dan memilih tetap dikurung di dalam kamarnya. Ia tidak mau mengecewakan kedua orang tuanya lagi dengan berusaha keluar dari kamar dan mengambil kesempatan seperti yang dikatakan oleh ibunya semalam.“Semua baik-baik saja tanpaku? Menyebalkan sekali menjadi anak satu-satunya dalam keluarga. Tidak memiliki saudara yang bisa diajak kompromi atau paling tidak menemaniku agar tidak bosan di dalam kamar.”Katarina bicara sendiri dan kembali melihat ke suasana luar rumahnya lewat balkon yang tertutup. Untung saja balkonnya menggunakan pintu kaca, jadi ia bisa melihat suasana di luar kamarnya meski sedang bersedih di dalam kamar yang
Artur segera beranjak dari duduknya begitu melihat Brad keluar. “Selamat sore, Tuan Bradson. Bisakah Anda meluangkan waktu sebentar untuk saya? Mengenai hari sebelumnya, saya ingin meminta maaf karena ada keperluan yang mendadak hingga tidak bisa menunggu Anda sampai selesai.”Brad tetap berjalan dengan Artur yang mengikuti di sampingnya. “Maaf tidak bisa. Saya ada rapat.”Brad menampakkan senyuman tipis terkesan mengejek lalu meninggalkan Artur. Artur kembali fokus dan kembali mengejar pria baya itu. “Lalu … bisakah kita bertemu pekan depan? Saya menghormati Anda dan berharap kita bisa bicara.”Brad menghentikan langkahnya lalu menatap Artur dari atas sampai bawah. “Apa yang kamu inginkan dengan pertemuan kita meski sekarang atau pekan depan?”Artur diam dan menatap Brad lurus. “Tidak ada. Saya hanya ingin mengenal Anda lebih dalam dan membicarakan rencana masa depan yang telah saya pikirkan sebelumnya.”Brad tersenyum mengejek. “Sombong sekali, baru bertemu dan bahkan tidak saling m
“Sampai kapan kau terus menciumi perutku, hum?”Nicole mendudukkan kembali tubuhnya dengan tegak setelah melakukan ritual menyayangi calon anaknya di dalam perut Kaylee. Ia menatap Kaylee lalu terkekeh. “Lama sekali dia keluarnya. Aku sudah ingin melihat wajah menggemaskan mereka berdua.”Kaylee tersenyum kecil. “Sabar, Sayang. Masih beberapa bulan lagi dan kau bisa melihat mereka.”Nicole membaringkan tubuh lalu menyamping dan menyangga kepalanya dengan satu tangan menatap Kaylee. “Aku tidak memiliki keturunan yang pernah menghasilkan anak kembar, tetapi mengapa kau kini justru mengandung anak kembar? Apakah kau memiliki keturunan dari orang kembar?”Kaylee menggeleng. “Tidak juga. Memangnya harus memiliki keturunan kembar baru akan tumbuh kembar lagi? Lucu sekali.”“Memang tidak harus seperti keturunan, tetapi kebanyakan orang yang hamil anak kembar sebelumnya salah satu dari keluarga mereka pasti memiliki anak kembar. Jadi, tanaman yang sudah tua lalu seperti tumbuh lagi dari ketur