“Pembunuhan dua belas tahun apa? Kau jangan bicara sembarangan, Nic.”Verika beranjak dari duduknya untuk melihat beberapa berkas yang dibawa oleh putranya. Dua belas tahun lalu, itu usia yang masih sangat kecil untuk melakukan sebuah tindakan ceroboh seperti pembunuhan. Tetapi begitu melihat halaman pertama, mata Verika membulat tidak percaya. Ia mengalihkan pandangannya dari kertas ke Jasmine yang juga terlihat terkejut dengan pernyataan Nicole.“Nic … ini tidak benar, bukan?”Nicole tersenyum sinis sembari melayangkan tatapan tajamnya kepada Jasmine. “Kau tentu tidak lupa kejadian di rooftop bersama Jean dan aku, bukan?”Wajah Jasmine pucat pasi mengingat kejadian masa kecilnya. Nicole menjebak dirinya semakin dalam demi menghindar.Fernando ikut mengambil satu berkas lain untuk melihat hal apakah yang dimaksudkan oleh putranya. Matanya membulat tidak percaya dengan beberapa foto lawas yang sedikit memudar. Ia menatap Jasmine yang diam saja. “Jasmine … apakah ini benar?”Jasmine me
Perbuatan Jasmine dua belas tahun yang lalu dan juga perbuatan jahatnya kepada Kaylee seharusnya dapat membuat Jasmine masuk ke dalam penjara sebagai pelaku pembunuhan dan percobaan pembunuhan, tetapi karena permohonan maaf yang terus dilakukan oleh Jasmine membuatkan Nicole kasihan padanya dan meski hal itu sungguh menyakiti perasaan Nicole, tetapi karena hubungan pertemanan dan kekeluargaan mereka sejak kecil, Nicole mau memaafkan Jasmine dan meminta Jasmine kembali saja ke luar negeri sebagai syarat maafnya.Kedua orang tua Nicole sebelumnya tidak menyetujui, karena bagaimanapun Jasmine telah berbuat salah dan harus mendapatkan hukuman, tetapi karena Nicole mampu membujuk mereka dengan mengungkit perbuatan baik Jasmine maupun keluarganya, maka kedua orang tua Nicole akhirnya ikut memaafkan Jasmine dan menyetujui persyaratan yang diajukan Nicole untuk Jasmine. Namun dibalik sikap baik yang Nicole lakukan, ia memiliki rencana tersendiri untuk membuat Jasmine tetap mendapatkan hukuman
“Apa maksudmu dengan semua ini, Katarina?”Kaylee menatap datar Katarina yang datang menemuinya dengan membawa berkas penuh bukti ketidakbersalahan Nicole atas jebakan yang dibuat oleh Jasmine serta adegan mesra di ranjang malam itu.“Aku hanya ingin membuatmu paham dengan kenyataan yang sebenarnya terjadi,” aku Katarina tanpa ingin basa-basi dan mengarah pada tujuan yang jelas.Kaylee menaruh kembali berkas yang sempat ia pegang. Membiarkan tergeletak di atas meja dengan Pamela yang kini meraih berkas tersebut. Foto-foto serta bukti lain yang terdapat di dalamnya mengejutkan Pamelan, tetapi sesaat kemudian ia kembali fokus mendengarkan putrinya bicara.“Keputusanku sudah bulat. Jika kau ingin membantu Nicole demi membuatku percaya dengan semua bukti yang dia dapatkan … aku percaya, hanya saja tidak untuk kembali bersama.”Jelas. Kaylee tidak ingin melukai dirinya lebih dalam lagi dengan kembali bersama Nicole. Katarina memang temannya, tetapi wanita itu juga berteman baik dengan Nico
Suara bel rumah yang ditekan terus menerus membuat Kaylee yang sedang sibuk menata kamar harus teralihkan untuk segera membuka pintu. Suara dengungan itu membuat telinga siapa saja pasti akan gatal karena begitu nyaring. Siapa yang datang sepagi ini sebenarnya? Akan sangat keterlaluan jika itu Katarina yang mengganggu waktu pagi Kaylee yang hari ini bangun dengan tubuh bugar, tidak seperti sebelumnya.Kaylee mengundurkan niatnya membuka pintu tanpa memastikan siapa yang datang, sebab selama ia tinggal di rumah yang sengaja dikhususkan untuknya tempati ini, Katarina serta kedua orang tuanya pasti akan memberitahu terlebih dahulu jika akan berkunjung. Maka dari itu, akan mustahil jika tetangga rumah datang berkunjung saat Kaylee bahkan tidak pernah menampakkan diri.Ya … Kaylee memang pergi bersama Katarina malam itu dan menginap di rumah Katarina untuk waktu yang lumayan lama, serta kedua orang tuanya yang sebelumnya ke luar kota tanpa pemberitahuan. Karena tidak enak terus berada di r
Bukan sekali dua kali Nicole datang ingin menemui Kaylee, bahkan hampir disetiap harinya pria itu akan datang dengan berbagai hal yang terus dilakukan demi mendapatkan perhatian Kaylee, sayangnya Kaylee masih tetap gigih dengan pendiriannya untuk tetap ingin berpisah dengan Kaylee. Mereka menjadi dua pilihan yang sulit ditaklukan dengan keegoisan masing-masing. Jika Kaylee tetap ingin berpisah, maka Nicole menjadi sebaliknya yang tidak ingin berpisah.“Kau tidak kasihan dengannya?”Kaylee menatap Katarina yang terlihat terus mengusik ketenangannya dengan pilihan yang sudah Kaylee buat. “Tidak.”Katarina mengedikkan bahunya. Mengambil camilan lain setelah ia telah menghabiskan satu toples penuh makanan, wanita itu suka sekali makan apalagi jika dia sedang berbincang. “Ku akui Nicole cukup hebat. Sejauh aku mengenalnya, dia tidak akan sampai seperti orang gila demi mendapatkan perhatianmu, tetapi lihatlah sekarang … hampir setiap hari dia datang bahkan dengan segala cara yang ia lakukan
“Kemana kau akan pergi?”Kaylee yang sudah siap dengan dress panjang berwarna putih itu menoleh, melihat Katarina yang terlihat curiga dengannya yang memang pertama kali menghias diri setelah sekian lama. Kaylee tersenyum kecil dan mengambil sebuha undangan yang ia terima sebelumnya, memamerkan kepada Katarina untuk menjawab mengapa ia sampai mau berdandan kembali.“Kau serius datang ke pernikahan di brengsek itu?” ledek Katarina karena ia tahu hubungan Kaylee dan Jason buruk setelah perpisahan mereka.Kaylee mengedikkan bahunya. “Aku datang untuk melihat siapa wanita yang berhasil membuatnya menginginkan pernikahan. Kau tahu sendiri Jason tidak pernah mempercayai pernikahan sebelumnya bukan? Maka dari itu, hubunganku dengannya dulu tidak pernah menuju ke jenjang yang serius.”“Tapi Nicole datang begitu cepat dan membuatmu menikah dengannya,” sahut Katarina cepat.Kaylee memutar bola matanya. Katarina berusaha keras untuk mempersatukan mereka bahkan dengan cara apapun, terlebih ketika
Plak!Satu tamparan keras yang dilayangkan oleh Kaylee membuat suasana yang semula bising karena perbincangan para tamu serta musik mengalun lembut berubah menjadi senyap dengan pandangan mata semua orang tertuju ke arah Kaylee serta Nicole. Namun begitu, Kaylee tetap dengan posisinya, tidak beranjak atau bahkan merasa malu karena semua orang kini tengah menatap penuh penasaran padanya.Artur yang hanya melihat Kaylee dari posisinya segera bergerak untuk membawa wanita itu pergi, karena bagaimanapun dia yang bersama dengan Kaylee, dan melindungi wanita itu dari apapun juga tanggungjawabnya.“Kaylee.”Panggilan Artur membuat Kaylee menoleh dan segera mengajak pria itu pergi dengan rasa muak kepada Nicole. Sedangkan Nicole masih diam di tempatnya, satu pipinya memerah dengan rasa perih yang menjalar setelah menerima tamparan dari Kaylee. Ia menghembuskan napas pelan dan menatap nyalang tangan Kaylee yang menggandeng lengan pria lain di depan matanya.“Apa yang terjadi?” tanya Artur tida
“Dengan Nona Caitlin?”Kaylee yang baru saja membuka pintu langsung dihadapkan dengan seorang kurir paket dengan sebuah kotak di tangan. Kaylee mengernyitkan kening lalu mengangguk ragu. Tak menunggu lama, kurir tersebut menyerahkan kotak paket yang sebelumnya ia bawa kepada Kaylee.“Tolong tanda tangannya,” ujar kurir sembari menyerahkan bolpoint serta kertas yang harus diberikan tanda tangan oleh Kaylee.Setelah memastikan paket sudah diterima, kurir itu segera pergi dengan Kaylee yang kini mulai melihat siapa pengirim. Nama Nicole tertera begitu jelas di depan. Kaylee menghembuskan napas. Susah sekali membuat Nicole mengerti akan keinginan Kaylee dan pria itu yang terus melakukan hal-hal di luar nalar hanya demi membuat Kaylee memperhatikannya sekali saja.Kaylee baru saja akan beranjak membuang paket dari Nicole saat suara mobil yang memasuki pekarangan rumah membuatnya menoleh lebih dahulu. Itu mobil ayahnya dan tentu saja, pria baya itu hanya mengantarkan ibunya untuk berkunjung