Home / Pernikahan / Jebakan Manis Sang Miliarder / Chapter 1 - Chapter 10

All Chapters of Jebakan Manis Sang Miliarder: Chapter 1 - Chapter 10

111 Chapters

1. Bukti Perselingkuhan

“Apa maksudmu, Katarina?”Gadis berambut pirang dengan kuncir satu itu tersenyum sinis mendengar pertanyaan yang dilontarkan oleh temannya. Ia melirik sebuah foto yang ia sodorkan sebelumnya di depan gadis itu lalu menatapnya dengan raut kasihan. “Kau bisa menebaknya.” Katarina berucap sembari membuka permen. Membiarkan temannya itu berpikir terlebih dahulu dan gadis itu akan menebak dengan pasti karena kenyataan yang terus ia abaikan dan Katarina yang terus memberikan bukti nyata.Kaylee. Gadis yang sedang makan sebelumnya lantas menghentikan aktifitasnya. Katarina tiba-tiba datang dan menyodorkan sebuah foto dan ia sudah bisa menebak dengan mudah karena selama beberapa waktu ini temannya itu suka sekali memberikan hal-hal aneh mengenai seseorang. Ia mengambil foto yang disodorkan Katarina di depannya lalu mengamati sebentar. Ia tersenyum simpul dan menaruh kembali kertas foto itu lalu mengarahkan pandangannya kepada Katarina.Katarina yang melihat raut wajah datar dari Kaylee menger
Read more

2. Pria Tidak Tahu Diri

Mata itu terus melihat pada sosok yang begitu ia cintai. Sosok yang kini sedang menikmati ciumannya dengan wanita lain yang justru terlihat menjijikkan bagi dirinya. Menyedihkan sekali hidupnya. Melihat semua keburukan ini bahkan di tempat yang memiliki banyak orang di dalamnya.Ia melangkah perlahan dengan sorot mata yang tak luput dari sosok di sana. Bisa ia lihat sosok itu mengambil minuman alkohol dan jarak mereka semakin dekat. Inilah saatnya menyelesaikan semua.Plak! Sebuah tamparan mengenai pipi seorang pria yang tengah meminum alkohol hingga semua yang berada di tempat itu menoleh ke sumber suara. Kaylee menatap penuh pada Jason yang berstatus sebagai kekasihnya sejak dua tahun yang lalu. Pria itu segera melepaskan diri dari rangkulan seorang wanita berpakaian seksi setelah melihat siapa yang datang menghampiri dirinya, kekasihnya datang bahkan tiba-tiba langsung menamparnya.“Kau memang pria tidak tahu diri
Read more

3. Terjebak Dalam Permainan

Kaylee membuka matanya begitu merasa terganggu dengan sinar matahari yang menerangi wajahnya. Matanya mengedar sembari menyadarkan diri. Ia merasa tidak mengenali tempat ini dan bahkan ini bukanlah kamarnya. Kaylee menghembuskan napas pelan dan menoleh. Memperhatikan sekitar dan benar-benar merasa asing dengan tempat ini. Namun begitu, ia masih berusaha mengingat kejadian apa yang terjadi sebelumnya.Seorang pria datang yang membuat Kaylee lebih tidak percaya dengan keberadaannya saat ini. Ia menjerit karena merasa telah kotor, apalagi kehadiran seorang pria itu yang hanya mengenakan handuk sebatas pinggang dan bagian dada yang terbuka, memperlihatkan tubuh atletis serta bagian perut yang kotak-kotak bak roti setelah mandi membuat Kaylee semakin yakin bahwa telah terjadi sesuatu yang tidak ia sadari sebelumnya hingga bisa berada di dalam kamar yang tidak ia kenali ini. kaylee terus menggeleng tidak percaya dengan kenyataan yang ada.“Apa yang kau lakukan, Nona.” Suara b
Read more

4. Tawaran Menikah

“Apa maksudmu?” tanya Kaylee disela-sela makannya tepat dengan wajah bingung dengan mata menyipit.Pria itu tersenyum tipis dan kembali meminum susunya. “Ku pikir kau tidak sebodoh itu untuk mengerti apa maksudku tetapi melihat ekspresi yang kau berikan aku jadi tahu bahwa kau memang bodoh.”Kaylee menatap penuh pria itu yang menampakkan senyuman sinis. Ia mencoba mengartikan maksud pria itu tentang tanggungjawab yang dimaksud. Kaylee tersedak begitu otaknya berpikir tentang hal aneh yang tiba-tiba menyelinap dalam pikirannya. Hei … itu tidak benar bukan?Pria itu segera membantu Kaylee yang tersedak dengan mencoba menepuk-nepuk bagian punggung atas Kaylee dan menyodorkan minuman kepada Kaylee. Kaylee segera mengambil minum dan meneguknya cepat. Sial! Kenapa tenggorokannya terasa sangat sakit, huh?“Pelan-pelan,” ujar pria itu mencoba mengingatkan Kaylee. Setelah melihat Kaylee yang membaik, pria itu kembali duduk ditempatnya. Menatap Kaylee yang memperhatikannya dengan seksama dan ia
Read more

5. Sebuah Pilihan

Pria itu menatap penuh kepada Kaylee yang terus mengatakan seolah ia bercanda dengan tawaran pernikahan yang ia ajukan. Ia menghembuskan napas pelan dengan Kaylee yang menatapnya meminta jawaban. “Apa aku sempat mengatakan bahwa tawaranku untuk sebuah kebohongan?”Kaylee yang baru meminum susunya menatap pria itu dengan wajah serius. Ia mengusap mulutnya setelah selesai minum. Bisa ia lihat wajah tenang sekaligus serius pria itu saat menekan kata-kata yang ia ucapkan.“Lalu?” tanyanya dengan fokus karena ia juga ingin mendengar jawaban pasti pria itu.Pria itu tersenyum tipis. “Aku sungguh mengajakmu menikah. Bukan untuk sebuah kebohongan ataupun kepura-puraan belaka tetapi benar-benar menikah sebagai pasangan suami istri pada umumnya. Tidak ada kebohongan apapun yang aku rencanakan sebab aku tidak menyukai hal yang bersifat sia-sia. Jadi, ku harap kau juga serius menanggapi tawaranku.”“Bagaimana bisa seperti itu? kita bahkan tidak saling mengenal dan tidak mungkin kau jatuh cinta de
Read more

6. Cerita Semalam

Kaylee berjalan perlahan karena ingin menghampiri pria itu di dalam kamar, tetapi baru saja ia akan bergerak dengan kakinya, pria itu sudah datang dengan satu paper bag yang dapat Kaylee tebak itu adalah pakainnya dan satu tangan lain yang membawa ponsel serta tasnya. Pria itu datang mendekat dan memberikan paper bag serta tas tersebut kepada Kaylee.Baru saja pria itu akan berbalik, suara Kaylee terdengar yang membuatnya berhenti. “Mengenai tawaranmu … aku setuju untuk menikah.”Pria itu mengernyitkan kening, seolah tidak percaya dengan apa yang baru saja ia dengar. Kaylee mengalihkan pandangannya pada paper bag dan tangannya yang memegang tas serta ponsel. Entah mengapa ia merasa malu setelah mengatakan keputusannya dan akhirnya ia mengambil inisiatif untuk pergi menghindari pria itu dan keluar lebih dahulu. Sedangkan pria itu tersenyum penuh karena kesempatan yang ia ambil berakhir dengan hasil sesuai keinginannya. Ia menatap Kaylee yang baru saja menutup pintu dan segera mengejar
Read more

7. Kecurigaan Kaylee

Kaylee menggeleng. “Aku tidak memilikinya. Itu rumah orang tuaku.”Nicole terkekeh. “Ternyata kau bukan orang miskin dan justru anak dari keluarga kaya.”“Kau yang meremehkanku lebih dahulu,” sahut Kaylee yang memang belum mengatakan apapun tentang kelaurganya tetapi Nicole seolah-olah menebak semuanya hanya dari penampilannya. Sialan!Nicole tersenyum tipis dan mengelus puncak kepala Kaylee yang membuat wanita itu terdiam seketika. “Masuklah.”Kaylee menyadarkan dirinya begitu suara Nicole terdengar dan menatap pria itu bersamaan dengan tangan Nicole yang kembali berada ditempatnya. Ia tersenyum tipis dan berujar, “Masuklah dulu. Aku akan menjamu untuk beberapa saat sebelum kau pergi.”Nicole tersenyum mendengarnya. “Wanita yang perhatian,” balasnya yang lantas menggenggam jemari Kaylee dan mengajaknya masuk ke dalam perumahan elit itu.Kaylee terdiam dengan memperhatikan tangan kanannya yang tergenggam erat oleh tangan besar Nicole. Begitu hangat dirasa. Kaylee lantas mengalihkan pa
Read more

8. Mengejutkan Sekali

Nicole menoleh ke arah dua orang yang dipanggil oleh Kaylee, ia menampakkan senyuman dengan kedua orang tua Kaylee yang terdiam ditempat begitu melihatnya.Nicole ikut beranjak dan masih menampakkan senyumannya. Kedua orang tua Kaylee masih terdiam membisu dengan tatapan fokus kepada Nicole. Sosok pria tampan dan sudah lama tidak terlihat. Kaylee yang melihat tatapan kedua orang tuanya fokus kepada Nicole berpikir bahwa mereka mungkin terkejut dengan kedatangan Nicole yang tidak mereka kenal. Namun ketika memikirkannya, Kaylee lebih berpikir ada yang aneh dengan tatapan keedua orang tuanya kepada Nicole dibanding dengan rasa terkejut karena kedatangan orang asing.“Ibu, Ayah.”Panggilan Kaylee tidak mendapatkan respon apapun dari kedua orang tuanya. Kedua orang itu masih terus menatap Nicole dengan Kaylee yang ikut menatap pria itu saat ini. Nicole juga terus menampakkan senyuman dan itu seolah tidak wajar bagi Kaylee. Ia akan menanyakan hal itu kepada kedua orang tuanya jika Nicole
Read more

9. Kekasih Kedua

Semua orang terkejut dengan ungkapan Nicole termasuk Kaylee sendiri. Kaylee mengernyitkan kening, merasa kembali dijebak oleh Nicole yang bahkan tidak mengatakan hal demikian saat mereka bicara sebelumnya. Jangan katakan Nicole hanya sekali berpikir dan langsung mengatakannya. Ini sungguh seperti pemaksaan meski Nicole menegaskan bahwa ia tidak akan memaksa Kaylee. Sial!Nicole tersenyum menatap Kaylee yang membulatkan matanya saking terkejutnya dengan apa yang baru saja ia katakan. Nicole memang tidak memberitahukan hal ini sebelumnya, jadi wajar jika gadis itu terkejut. Sedangkan Kaylee merasa belum siap melakukan pernikahan secepat itu apalagi ia baru akan berusaha melupakan Jason dan menyukai Nicole secara bersamaan. Kaylee tidak akan sanggup.“Aku tahu kalian akan terkejut dengan rencanaku karena terkesan mendesak untuk sebuah pernikahan yang sacral untuk dilakukan tetapi aku sudah merencanakan banyak hal seperti sebelumnya.”“Ku pikir ini terlalu cepat jika kau menginginkan untu
Read more

10. Mengambil Kesempatan

Kaylee berjalan cepat karena janji temunya dengan salah satu klien disebuah kafe. Sialnya taxi yang ia tumpangi terjebak macet hingga membuat Kaylee terpaksa memilih berjalan kaki karena jarak tempat pertemuan yang tidak terlalu jauh. Kaylee terus menggerutu sepanjang jalan karena dengan begini waktunya semakin menipis untuk bertemu klien sesuai jadwal yang telah ditentukan. Ia hanya berharap kliennya tidak akan pergi karena menunggu terlalu lama kedatangannya.Kaylee menghentikan langkahnya begitu berada tepat di depan sebuah kafe. Ia menghirup napas dalam-dalam untuk mengatur napasnya yang ngos-ngosan sebelumnya, lalu mulai berjalan lebih santai untuk masuk ke dalam kafe. Matanya menelusuri setiap bagian untuk menemukan dimana kliennya. Ia tersenyum tipis dan kembali berjalan mendekati klien begitu melihat meja mereka.“Maaf aku terlambat,” ujar Kaylee begitu sampai di hadapan kliennya.“Nona.” Kaylee mendudukkan diri dengan kliennya yang kembali ikut duduk setelah meny
Read more
PREV
123456
...
12
DMCA.com Protection Status