All Chapters of Bodyguard Muda Itu Ternyata Kaya Raya : Chapter 21 - Chapter 30

370 Chapters

21. Hadiah Ulang Tahun Untuk Ciara

"Kamu juga cuma penjaga toko, kan?" Kenapa lancang sekali?!" tegur Kevan tidak suka. "Ha! Ha! Ha!" Si wanita tertawa lagi. "Penjaga toko kamu bilang?! Aku ini manajer toko Boys and Girls. Toko aksesoris sekaligus toko yang menyediakan kebutuhan cowok dan cewek masa kini.""Maaf, Bu Jessica," sela seseorang. Dia adalah seorang wanita muda dengan usia kira-kira 20-an tahun. Gadis itu datang dan berdiri di tengah-tengah Kevan dan manajer toko tadi. "Kalau Ibu nggak mau melayani Mas ini, biar aku aja.""Dara, kamu nggak bisa nilai orang, ya? Coba aja lihat dari penampilannya!" Jessica menunjuk Kevan. "Mana bisa dia beli barang-barang di toko kita? Sekarang udah malem dan toko udah mau tutup. Kamu jangan buang-buang waktu untuk orang macam dia!"Ketika mereka sedang asyik berdebat, Kevan sudah menemukan satu barang yang cocok diberikan untuk Ciara. "Berapa harga kotak musik ini?"Kevan memegang sebuah kotak musik berbentuk hati warna pink. Jessica melotot. Dia berteriak, "Jangan sentuh
Read more

22. Ranger Malam

"Selamat malam, Tuan dan Nyonya," sapa Kevan ketika memasuki ruang keluarga. Di sana, Rudi dan Felicia sedang duduk santai bersama putri tunggal mereka. Ismail dan Bima menunggu Kevan di ruang tamu. Karena keduanya membawakan semua hadiah untuk Ciara.Ciara segera menoleh begitu mendengar suara Kevan. "Kamu baru pulang, Kak?" tanyanya kesal. "Ke mana aja?"Kevan melihat kue ulang tahun masih utuh di meja oval dengan lilinnya. Kevan pun paham. 'Pasti Nona kecil ini ngambek lagi! Hem ....' Usai bergumam Kevan tersenyum kepada Ciara. "Selamat malam, Nona! Kok kue ulang tahunnya masih utuh? Belum tiup lilin, ya?"Kevan melihat Ciara menyandarkan tubuhnya sambil bertolak pinggang. "Nyonya Feli, apa Tuan Miguel udah pulang?" tanya Kevan saat menyadari tidak ada sosok Miguel diantara mereka."Dia nggak datang, Van. Lembur katanya," jawab Felicia sedikit kesal. Kevan angguk-angguk. "Maaf, Nona," ucap Kevan. "Tadi motorku mogok dan baterai HP-ku habis.""Motor dan HP jelek kayak gitu ganti
Read more

23. Kecurigaan Kevan

Ciara hendak berjalan menuju pintu sebelah kanan mobil. Namun tiba-tiba, datang sebuah mobil dari arah belakang."Aarrggghhh!"Teriakan Ciara mengejutkan semua orang yang berada di sekitarnya. Para gelandangan yang tertidur pun terbangun karenanya."Nona Cia!"Kevan histeris memanggil Ciara. Dia dengan cepat menangkap tubuh Ciara. "Nona!""Nona!"Ismail dan Bima berteriak berbarengan. Keduanya cemas. "Woii! Kalau mabuk jangan bawa mobil dong!" teriak Bima memaki si pengendara mobil.Kevan memeluk Ciara, lalu menariknya hingga mereka berdua terjatuh. Kevan berada di bawah tubuh Ciara. Bruk!"Nona, kamu baik-baik aja?!" Kevan takut. Ya, dia takut terjadi hal mengerikan pada Ciara."Mang, cepat bantu Nona berdiri! Bawa dia ke mobil!""Iーiya, Van," jawab Ismail. Dia mengulurkan tangan kepada Ciara. Ciara sudah berdiri. Namun, dia masih terdiam. Kevan pun berdiri. Dia meraih wajah Ciara yang tertunduk. "Nona, nggak ada yang lecet, Kan? Sekarang kamu udah aman. Tunggu aku di dalam mobil
Read more

24. Satu Bungkus Mie Instan

"Aku ingat saat tinggal sama Mama dan Papa di kota Tango," ujar Kevan. Dia berbicara dengan pelan agar tidak ada orang yang mendengarnya. Kevan berjongkok. Dia menyalakan rokok. Kemudian, mengembuskan asap rokok perlahan-lahan melalui hidung dan mulutnya."Saat itu, kami bertiga hanya makan satu bungkus mie instan tanpa campuran daging, sayuran ataupun telur." Kevan mulai menangis. "Mama menambahkan garam agar kuahnya terasa asin. Karena Mama masak mie dengan kuah yang banyak."Benak Kevan masih mengingat dengan jelas kenangan menyedihkan itu. Dia terharu dan sakit hati mengingat semuanya."Suatu pagi, aku lihat Mama dimaki-maki Ibu pemilik warung karena ngutang beras. Padahal utang sebelumnya belum Mama bayar.""Kak!" panggil Ciara. Dia berjongkok di sisi kiri Kevan. "Nona, kamu ngapain di sini?" Kevan cepat-cepat menghapus air matanya. Dia juga memadamkan rokok. "Aku cari kamu. Ternyata kamu di sini," jawab Ciara sambil tersenyum. "Aku bangga banget sama Kakak. Aku yakin, someday
Read more

25. Cewek Lemah Penyakitan

"Ada apa, Tuan?"Kevan dan Rudi berada di halaman belakang rumah keluarga Darwin. Mereka berdua berdiri di pinggir kolam renang. Malam sudah sangat larut bahkan hari telah berganti. Kevan menatap jarum jam di pergelangan tangannya yang menunjukkan pukul 1:00 dini hari."Akhir-akhir ini, perusahaan saya lagi nggak baik-baik aja, Van," ujar Rudi mengawali pembicaraan. "Saya baru menjalin kerja sama untuk pertama kalinya dengan HHC."Kevan diam membatu. Jantungnya seolah berhenti untuk beberapa detik saat mendengar Rudi menyebutkan nama perusahaan keluarganya.Rudi membakar rokok. Dia menatap ke arah kolam renang. Sedangkan Kevan berdiri di belakangnya. "Kamu tahu HHC, kan?" tanya Rudi sambil menoleh ke belakang. "Sini berdiri di samping saya, Van!"Kevan lantas berdiri di sisi kiri Rudi. Dia menjawab, "Ya, saya tahu, Tuan. Saya praktek bekerja di cabang Hanindra Orion Hotel kota ini.""Saya menandatangani kontrak kerja dengan HHC siang tadi, Van," ujar Rudi memberitahu."Apa ada yang
Read more

26. Cowok Kardus

"Brengsek!"Kevan tanpa sadar mengecam sikap Miguel di depan Ciara. Dia mengepalkan kedua tangan dan wajahnya merah padam karena menahan emosi. "Kak!" teriak Ciara memanggil Kevan. "Kamu kok kasar gitu ngomongnya?" Bagi Ciara, ini adalah kali pertama gadis lugu itu mendengar Kevan melontarkan kata-kata makian. Tentunya dia terkejut."Ah, maaf, Non," kata Kevan. Dia bangun dari kursinya, lalu duduk di pinggir ranjang agar lebih dekat dengan Ciara. "Non, dia nggak pantas ngomong kayak gitu." "Tapi, dia Tunangan aku, Kak," ujar Ciara membela Miguel yang bahkan telah menduakannya. "Usia 20 nanti, aku akan nikah sama dia."Kevan menghela napas. Dia berpikir, 'Harus gimana lagi aku kasih Cia pengertian? Miguel itu cowok yang nggak bener, Cia! Dia nggak pantas dapetin kamu yang lugu, dan baik hati!'Akhirnya, Kevan tetap berusaha bicara baik-baik dengan Ciara. "Ya, benar. Tuan Miguel memang Tunangan Non Cia." Kevan membenarkan ucapan Ciara. "Tapi, dia nggak pantas ngomong kayak gitu, mes
Read more

27. Reuni SMA Cendrawasih

"Aku bukannya nggak punya cita-cita, Kak," kata Ciara. "Aku juga mau kuliah. Tapi, kakak tahu sendiri aku gampang lelah dan mimisan ...."Kevan mengusap pipi Ciara yang basah karena air mata. Dia berkata di dalam hati, 'Aku ngerti perasaan kamu, Cia. Apa yang bisa aku lakukan buat kamu? Aku akan cari cara, Cia!'"Dan aku ... mau nggak mau harus belajar cinta Miguel, Kak. Karena dia pilihan kedua orang tuaku."'Astaga! Gimana perasaan Tuan dan Nyonya saat mendengar semua isi hati Nona?'Kevan memutar otaknya untuk menghentikan Ciara menangis dan berkeluh kesah. Dia menghela napas sejenak. "Non, hidup dan mati kamu itu kuasa Tuhan. Aku punya cara agar kamu bisa kuliah. Mau tahu, nggak?" Ciara menatap wajah Kevan. "Apa?""Nanti aku kasih tahu. Sekarang cuci muka, lalu ikut aku sarapan di ruang makan!"Bukannya beranjak dari ranjang, Ciara justru kembali merebahkan tubuhnya. Dia menutup wajahnya dengan selimut."Ogah! Aku malas."Kevan terkekeh. "Sayang banget. Padahal aku mau ajak jaja
Read more

28. Mulut Sampah

"Sialan!" pekik Kevan pelan.Kevan tahu, semua mata sedang memandang dirinya. Dia melihat ekspresi wajah Nulla yang menatapnya dengan penuh kebencian. Dia juga melihat ekspresi wajah Miguel yang sama bencinya seperti Nulla. Danny menghampiri Kevan. Dia merangkul pundak Kevan. "Gimana kabarmu, Bro? Kamu kok duduk sendirian aja di pojok?" tanya Danny sekedar basa-basi. "Kamu dateng sendirian?""Eh, ketua OSIS! Kamu nggak nyapa mantan kamu?" tanya Angel sambil menunjuk Nulla dengan dagunya. "Lihat, nih! Mantan kamu ditikung Bosnya sendiri! Ha! Ha! Ha!" 'Hinaan macam apa itu? Kenapa mereka menyerang ranah pribadiku?' tanya Kevan sambil menggeleng. Kevan tersenyum masam. Tiba-tiba Miguel datang dan mengambil paksa ponsel Kevan. "Eh, balikin HP-ku!" teriak Kevan.Kevan berdiri hendak mengambil kembali ponselnya. Namun, Miguel dengan cepat mengotak-atik ponsel Kevan. "Apa ini?!"Miguel mengarahkan ponsel kepada Kevan dan menunjuk video dirinya dengan Nulla. "Maksudnya apa?! Kamu diam-
Read more

29. Tantangan Minum Alkohol

"HP model baru kayak Pak Miguel?!" Angel mengulangi kalimat Kevan. "Yang bener aja, Van! Kalau nge-halu itu jangan ketinggian!""Angel, kamuー""Udahlah, Bro!" Danny berseru memotong kalimat Kevan. Danny kembali menghampiri Kevan yang masih membenarkan ponselnya. Dia melihat ponsel Kevan menyala kembali."Lebih baik kamu cepet wisuda, nanti aku kasih kamu kerjaan," ujar Danny. "Aku serius. Aku pasti bantu kamu, Van. Office boy juga nggak jelek-jelek amat kok buat kamu!"Kevan risih. Dia sedikit menjauhkan diri dari Danny. "Kamu nggak malu ya, Van?" tanya Helena. "Kamu itu miskin. Mana mungkin bisa beli HP kayak Pak Miguel?""Kamu bener, Helen," ucap Nulla membenarkan opini temannya. "Bahkan kredit pun kamu nggak akan mampu, Van!""Helen, memang kenapa kalau aku miskin? Walaupun aku miskin, aku masih punya harga diri!"Kevan mencoba membela dirinya sendiri. Sepertinya acara reuni malam ini menjadi ajang saling menghina dan memamerkan kekayaan!"Aku nggak sangka, Helen yang dulu aku ke
Read more

30. Kalah Taruhan

"Pak, kamu pasti bisa kalahin Kevan." Nulla berkata dengan yakin. Dia memberikan semangat untuk Miguel.Kevan duduk bersebelahan dengan Miguel di meja bartender. Orang-orang berdiri di belakang mereka. Sorak sorai teman-teman sesama SMA Cendrawasih justru mendukung Miguel, dan bukan Kevan. "Ayo, Pak Miguel! Kalahin Kevan!""Kalahin si miskin itu, Pak!"Beberapa orang berseru. Namun, Kevan terlihat santai dan tidak ambil pusing.'Nggak masalah mereka dukung Miguel! Aku senang melihat dia akan kalah!' seru Kevan sambil menoleh ke belakang. 'Sial! Kenapa aku harus lihat kemesraan Nulla dan Miguel?'Seorang bartender menuangkan Brandy, calvados, dan anggur putih manis ke dalam sebuah wadah gelas ukur bening. Kemudian, campuran tersebut diaduk dengan es."Perfect!" seru si bartender sambil senyum. Setelah menuangkan campuran tadi ke sebuah gelas koktail, bartender itu memberikannya kepada Kevan dan Miguel."Dua gelas Corpse Reviver sudah siap!"Miguel menatap gelas miliknya dengan senyum
Read more
PREV
123456
...
37
DMCA.com Protection Status