All Chapters of DISELINGKUHI SUAMI, DIKEJAR CEO TENGIL: Chapter 31 - Chapter 40

52 Chapters

Ada Apa Dengan Laras?

Setelah rambut panjangku terlepas dari cengkraman Ratu. Aku membalikkan tubuh menatap tajam kearah calon mantan adik iparku.'Plak!'Kutampar pipi mulusnya, Ratu menatap kaget kearahku. Satu tangannya mengusap pipi kanannya yang terdapat cap lima jari milikku. Pasti dia tidak menyangka, kakak iparnya yang selama ini hanya diam diperlakukan seperti apapun kini menunjukkan taringnya."Sakit! Seharusnya dari dulu aku menampar kamu. Ingat jangan pernah kamu berani menyentuh bagian tubuhku lagi atau kamu akan menyesal!" ancamku.Gadis cantik itu mengepalkan tangan dengan rahang mengeras. "Aku tidak akan melakukan ini jika Mbak Aira mau membayar biaya rumah sakit Mas Aksa.""Kenapa kamu tidak meminta ke Selena, bukankah dia kakak ipar kebanggaan kamu, Ratu," sahutku sinis. "Mbak Selena tidak mau menanggung biaya rumah sakit Mas Aksa," balasnya.Aku terkekeh kecil. "Selena kemarin mengambil uang ganti rugi resto 50 juta, kamu minta uang itu untuk membayar biaya rumah sakit Mas Aksa," aduku.
Read more

Terbongkar Dalang Orang Yang Menyelakai Aira

Aku memekik kaget setelah membuka paksa pintu mes. Laras sudah terlentang di lantai, tubuhnya lemas dengan bibir terkatup erat."Laras," panggilku sembari menggoyang tubuhnya. Gadis itu masih bergeming, hanya kedua netranya terus mengeluarkan air mata."Ya Tuhan, Laras kamu kenapa?" tanyaku begitu panik. Aku bingung apa yang harus aku lakukan, di sini hanya aku dan Laras. Untuk membawa Laras keluar dari sini aku tidak bisa menggendongnya sendiri, sedangkan Laras seolah enggan membuka mata.Mas Sean. Ya, hanya pria itu yang bisa membantuku. Aku merogoh saku celana mencari benda pintarku, namun sudah beberapa kali mencari tidak kutemukan ponselku. Pasti aku lupa membawa ponselku di ruang kerjaku.Melihat ponsel Laras tergeletak disamping gadis itu, rasa penasaran begitu membuncah. Siapa sosok pacar Laras? Dengan pelan, kuambil benda pipih itu. Di layar ponsel foto Laras sedang tersenyum manis. Tanganku gemetar, ketika mengusap layar ponsel Laras. Rasanya seperti maling yang takut ketah
Read more

Terbongkar Rencana Licik Keluarga Selena

Di dalam mobil aku dan Laras masih menunggu ibunya Selena selesai memarahi Pak Raja. Kasihan pria itu hanya diam duduk tidak berdaya, melihat tubuhnya sedikit miring sepertinya Pak Raja terkena strok setengah badan. "Bu, aku minta duit." Seorang pria muda keluar dari dalam rumah seraya menengadahkan tangan ke arah wanita paruh baya itu."Duit mulu kamu, Rangga. Gimana tugas kamu sudah selesai belum? Ibu nggak mau tau ya kamu harus bisa membujuk pacar kamu itu agar mau memberikan resep ayam bakar madu resto Danendra. Ibu mau istri pertama Aksa yang sombong itu bangkrut, ibu tidak rela Selena tidak mendapatkan apa pun. Jadi, lebih baik kita hancurkan usahanya. Setelah itu, kita buka resto ayam bakar madu memakai resep resto Danendra," ucapnya.Sontak aku terperanjat kaget, mendengar perkataan ibu kandung Selena yang ingin menghancurkan usaha orang tuaku. "Mbak, aku minta maaf. Demi Tuhan, aku tidak tahu rencana mereka," ucap Laras seraya menundukkan kepala.Aku membuang napas kasar. J
Read more

Aira Akan Menyandang Status Baru

Matahari sudah tergelincir ke Barat. Aku dan Laras sudah tiba rumah dengan selamat, walau lelah ada perasaan lega. Laras sudah terbebas dari keluarga Rangga, sekarang PR--ku akan merawat anak Laras dengan baik agar nanti akhlaknya kelak tidak menurun dari ayah biologisnya."Mbak Aira, terima kasih," ucap Laras dengan wajah terharu."Mulai sekarang kamu hapus nama Rangga, fokuskan masa depan bayi di dalam perut kamu, Ras.""Pasti, Mbak. Aku akan menjaga dan merawat anak ini," balasnya mantap."Tolong jaga kepercayaanku, Ras."Seketika ada mendung di pelupuk matanya. "Aku janji tidak akan mengecewakan Mbak Aira lagi.""Aku percaya. Ya sudah, lebih baik kita masuk dulu. Nanti kita obrolkan lagi rencana selanjutnya."Laras mengangguk, untuk sementara biar Laras tinggal di rumah menemaniku sampai dia melahirkan. Aku khawatir keluarga Rangga menganggu Laras lagi.Tepat pukul 8 malam terdengar suara mobil, Bibik sudah membuka pintu pagar. Aku memang tadi menyuruh Mas Sean datang ke rumah unt
Read more

Kesaksian Saman

Dengan jantung berdebar aku memasuki kantor polisi bersama Mas Sean. Seorang pria berseragam coklat tak lain Pak Teguh menghampiri kami. Mas Sean berbicara dengan Pak Teguh memberikan informasi tentang Bang Saman yang aku dan Laras sampaikan semalam."Ayo, kita temui Saman." Pak Teguh mempersilahkan kami masuk ke sebuah ruangan. Kami menunggu beberapa saat, hingga seorang pria bertato keluar dengan rambut sudah di cukur habis. Pertemuan pertama rambut Bang Saman gondrong sebahu dengan jambang lebat. Sesaat tatapan kami bertemu, dari manik legamnya tersirat kebencian terhadapku. Walau begitu tampangnya tidak seseram awal bertemu."Mau apa kalian datang kesini?" tanya Bang Saman ketus. Kedua tanganya yang terborgol di taruh di atas meja. Kami sudah berada di ruangan introgasi, karena ruanganya begitu tertutup tidak seperti ruangan khusus menjenguk narapidana."Saman, kedatangan Mbak Aira dengan Mas Sean karena mereka sudah mendapat bukti siapa orang menyuruh kamu untuk mencelakai, Mbak
Read more

Siapa Wanita Cantik Bersama Sean?

Hari ini aku begitu sibuk, resto sedang ramai. Aku menyuruh Laras cuti karena dia sedang mengalami trimester pertama, mual, muntah setiap pagi."Ai." Aku menoleh mencari sumber suara orang memanggil namaku. Mas Sean sudah berdiri di belakangku, disampingnya seorang wanita cantik tersenyum sinis kearahku."Mas Sean.""Ai, kamu sedang sibuk, ya? Aku bantuin, ya," tawarnya."Ya ampun, aku dikacangin," keluh wanita cantik disamping Mas Sean seraya mengibaskan tangannya.Mas Sean terkesiap, apa dia lupa datang ke resto bersama wanita cantik ini."Sorry, Zoy," balas Mas Sean salah tingkah. "Ai, kenalin dia Zoya, tman kampusku dulu. Kebetulan dia sedang ada proyek di sini. Aku sengaja mengajak dia makan siang di resto kamu, agar dia bisa merasakan ayam bakar madu terenak di kota ini.""Oh, jadi Mbak ini yang membuat seorang Sean tidak tertarik dengan wanita mana pun," ucap Zoya ketus. Wanita di depan melihatku dari atas sampai bawah, tatapannya seakan meremehkanku."Iya, dia wanita yang sud
Read more

Malam Mencekam

Waktu sudah menunjukkan pukul 22.30 malam, semua karyawan resto sudah pulang. Sengaja aku yang menutup resto, biasanya Laras orang yang kupercaya. Tetapi, mulai sekarang aku yang akan menghandle resto kembali. Setelahnya kumatikan seluruh lampu resto, hanya lampu luar yang masih menyala. Dirasa semua tidak ketingggalan kulangkahkan kaki keluar resto.Aku mengambil kunci dari dalam tas dengan buru-buru karena gerimis sudah mulai membasahi bumi. "Ai, Sayang." Sebuah bisikkan terdengar dari belakang tubuhku. Aku tersentak kaget, ketika ada tangan melingkar di pinggang ini."Mas Aksa, kamu!" pekikku kaget setelah tahu siapa pemilik suara di belakangku. Aku berusaha mengurai tangannya yang semakin ketat merengkuh tubuh ini."Ai, Sayang. Aku kangen sekali sama kamu," bisiknya tepat di belakang telinga membuatku tubuhku merinding. Bau minuman keras menguar dari mulutnya."Mas, lepas," lirihku dengan tubuh gemetar. Ya, aku tahu statusku masih istri Mas Aksa, tetapi aku tidak mau melayani dia
Read more

Gadis Yang Mencintai Sean

Setelah membalas panggilan Mas Sean, bergegas aku berlari kearah pintu. Mas Aksa yang saat itu sedang lengah, terperanjat kaget. Dia mengejarku lalu mencengkram pergelangan tangan ini hingga membuat langkahku terhenti."Aira, takkan kubiarkan kamu bersama Sean!" ucapnya geram."Aira, buka pintunya." Suara Mas Sean masih di luar terus memanggil namaku sambil membuka paksa pintu resto yang terbuat dari kaca. Di dalam aku bisa melihat Mas Sean wajahnya begitu panik, sedangkan di luar Mas Sean tidak bisa melihat keadaanku dari dalam karena kaca resto memang tidak tembus pandang jika dilihat dari luar.Sengaja papa mendesain kaca tidak tembus pandang dari luar untuk menjaga privasi pelanggan resto. "Lepas, Mas!" Aku berusaha menepis tangan Mas Aksa yang begitu kuat mencengkram pergelangan tangan ini."Ayo lah, Ai. Kita bicarakan ini baik-baik, aku tidak akan berbuat nekat seperti ini asalkan kamu seperti Ai--ku yang dulu," balasnya dengan intonasi merendah."Lepas, Mas. Aku tidak mau kemb
Read more

Amarah Sean

Mendengar ucapan Mas Aksa kembali emosi Mas Sean terpancing. Mas Sean menepis tangan Zoya yang masih memegang lengan kekarnya. Namun, gadis itu begitu kuat memegang erat."Zoya, lepas!" bentak Mas Sean dengan urat leher menonjol begitu marah.Plak!Sebuah tamparan mendarat di pipi Mas Sean, pria itu langsung menatap tajam ke arah Zoya."Takkan kubiarkan kamu menjadi pembunuh seperti dulu, Sean!" ujar Zoya lantang.Pembunuh? Apa maksud Zoya? Apa ini ada hubungannya dengan ucapan Ibu Indri yang mengatakan Mas Sean dulu nakal, sampai-sampai orang tua Mas Sean memindahkannya ke pondok pesantren. Spontan aku bergidik ngeri, melihat kemarahan Mas Sean yang tidak biasa. Pria itu seolah memiliki kepribadian ganda. Saat marah aku merasa tidak mengenali sosok Mas Sean."Sini, Sean. Langkahi dulu mayatku, karena sampai kapanpun Aira akan tetap menjadi istriku," ucap Mas Aksa kembali menantng Mas Sean.Sepertinya Mas Aksa tahu kelemahan Mas Sean yang gampang marah. Apa mungkin Mas Aksa juga tahu
Read more

Sean Melamar Aira

Aku mendekati Mas Sean dengan membawa secangkir kopi hangat. Aku yakin Mas Sean pasti mengantuk saat ini, apa lagi semalaman dia berjaga sampai pagi."Mas, diminum dulu kopinya," tawarku menyerahkan gelas di tangan."Terima kasih, Ai. Kamu tahu saja aku sudah ngantuk," sahutnya seraya mengambil gelas dari tanganku. Pria itu menyeruput perlahan kopi yang masih mengepul. "Hati-hati, masih panas," ucapku.Cuaca hari ini begitu cerah, tidak ada tanda-tanda akan turun hujan. Aku menengadahkan kepala, cahaya matahari menyirami wajah ini memberikan efek hangat setelah semalam tidur kedinginan akibat hujan deras."Mas Sean tidak ke kantor?" tanyaku heran. "Aku mau memperbaiki pintu resto, urusan kantor ada sekertarisku. Kamu tenang saja, Ai," jawabnya seraya menaruh gelas kopi di atas meja."Mas, aku mau menjenguk Nadia. Oh, iya. Apa Mas Sean tahu kapan sidang Nadia?" Pengacara keluarga Mas Sean menjadi pendamping kasus Nadia. Semoga nanti saat sidang, hakim memberikan hukuman paling ringa
Read more
PREV
123456
DMCA.com Protection Status