“Maaf, Mas. Maafin aku!” Ayesha terisak. “Aku juga minta maaf, Sha. Kita mulai semua dari awal ya?” Hilbram mengelus Ayesha. Ayesha mengambil jarak di antara keduanya, mengatakan, “Mas, aku akan coba bantu Mas mengingat sedikit demi sedikit. Kita harus berusaha agar kau tidak kehilangan hal-hal penting dalam hidupmu!” ucap Ayesha bertekad. “Terima kasih!” Hilbram tersenyum senang akhirnya Ayesha sudah tidak salah paham lagi padanya, begitupun sebaliknya. Keduanya berpelukan lagi. “Sha, jangan salah paham tentang pernikahanku dengan Thalita ya?” ucap Hilbram merasa harus membicarakannya juga. Ayesha tidak menyahut. Masih menenggelamkan kepalanya di dekapan Hilbram. Dia jadi sedih diingatkan tentang itu. Naluri seorang istri kembali mengacaukannya. “Saat berbelanja ke mall Antariksa, sebelum melahirkan Adam, aku melihat kalian berjalan mesra dengan sangat bahagia, memilih perlengkapan bayi bersama. Aku hancur sekali, Mas.” Air mata Ayesha kembali mengalir mengingat hari itu. Di
Baca selengkapnya