Beberapa saat Prisya terdiam. ‘Lagi-lagi nanyain Kak Diva,’ batin Prisya. “Pris?” Suara Elvan membuatnya tersadar. “Ah, iya, iya, Pak Elvan, seharusnya dia sudah tidur.” Prisya menjawab cepat. “Seharusnya?” Elvan berkata dengan nada sedikit penuh penekanan. Sadar dengan sifat Elvan yang tidak suka dengan kalimat menebak-nebak Prisya kemudian berkata, “Begini, Pak, tadi sebelum keluar kamarnya, dia sedang melakukan aktivitasnya seperti biasa, sudah dipastikan saat semuanya selesai dia pasti akan langsung tidur.” “Oh, ya?” Elvan bertanya seolah ingin meminta penjelasan lebih detail lagi. “Ya, dia akan dengan cepat tertidur begitu menyentuh kasur. Kalau tidur juga seperti keb–!" Ah, hampir saja kelepasan mengatakan hal yang kurang baik. "Ehm, maksud saya dia kalau tidur, sudah pasti sangat pulas. Pak … apa saya boleh bertanya sesuatu, Pak?” tanya Prisya sedikit berani. “Apa katakan saja?” “Apa Bapak serius dengan kakak saya?” Prisya benar-benar untuk tidak tahan bertanya tentang h
Last Updated : 2024-03-09 Read more