Untuk beberapa saat, mereka berdua meresapi apa yang ada di dada mereka. keduanya merasakan cinta membara yang semakin membawa mereka dalam kesatuan hati yang membuat kenyamanan saat bibir mereka bersatu, dan lidah saling belai dengan lembut.Kemesraan mereka baru terhenti saat sebuah panggilan telepon terdengar dari handphone di dalam tas Vania. dengan berat hati, Vania pun melepaskan bibirnya dari bibir Davin, kemudian dia mengangkat panggilan telepon yang berasal dari ibunya itu."Iya, Bun," jawab Vania."Kamu sudah siap kan? Bunda sudah mengetuk pintu kamar kamu loh, sejak tadi. bukain dong," kata Sita di ujung telpon.Sekarang, Vania yang kebingungan, karena, kalau dia keluar dari kamar nya Davin ini, Bundanya akan melihatnya saat dia mendekati kamarnya, karena itu, Vania berkata," Bun, Bunda balik deh ke kamar Bunda, nanti aku segera ke kamar Bunda, oke?""Baiklah. tapi ingat, jangan lama-lama.""Iya, Bunda."Sesudah itu, Vania menunggu sejenak. saat Vania menunggu ini, tanpa se
Read more