/ Urban / Kekasih OB-Ku Ternyata Kaya Raya / 챕터 41 - 챕터 50

Kekasih OB-Ku Ternyata Kaya Raya의 모든 챕터: 챕터 41 - 챕터 50

550 챕터

41 Penindasan Dibalas Tuntas

"Bagus, kalau begitu, bilang dia, untuk menyediakan sebuah meja secepatnya untuk ku. tapi, jangan sebut siapa aku. bilang saja, seseorang dari perusahaan kita, oke?" kata Davin."Iya. Tuan Muda. tapi, ehm.... pemilik restoran itu belum mengangkat telepon dariku," kata Peter agak panik."Coba terus!""Iya, Tuan Muda."Sementara itu, keadaan semakin panas. Vania tidak mau menyerahkan mejanya karena dia merasa dia yang lebih berhak untuk duduk di meja berikut, karena, dia sudah antri menunggu."WOY! KALIAN JANGAN SEENAKNYA YA! MASAK DATANG-DATANG MAIN NYELONONG AJA, AKU NGANTRI DISINI, TAU!!!" teriak Vania geram."Eh, pihak restoran sendiri ya, yang mendahulukan kami! ini kan restoran mereka, ya harus ikut mereka dong!" bantah Nurul yang langsung dibenarkan oleh kedua temannya."Pokoknya meja kosong berikut, itu punya ku. aku gak mau tahu!" geram Vania."Emang situ, yang punya restoran. kan bukan. asal kamu tahu ya! aku ini istri dari Direktur Bank besar di kota ini. pemilik restoran ini
더 보기

42 Istri yang Dipermalukan

"Bagus. bilang dia untuk menghajar istrinya disini, di depan Vania ku. kalau perlu permalukan istrinya tidak tahu diri ini, kalau tidak jabatan nya di perusahaan keluarga ku terancam. bilang dia!!! istrinya telah menghinaku. aku tidak peduli, kalaupun dia tahu tentang aku," kata Davin kepada Peter lewat telepon."Jadi, dia bisa tahu tentang, Tuan Muda?" tanya Peter memastikan."Ya. dia bisa tahu. agar dia tahu, istrinya sedang menghina siapa. tapi ingat, bilang dia untuk tidak bilang-bilang soal aku kepada semua orang, termasuk kepada istrinya," pungkas Davin."Baik, Tuan Muda."Sementara itu, keadaan di meja, masih terlihat kacau. Nurul dan dua temannya semakin ngotot mempertahankan meja mereka, mereka merasa dipermalukan oleh pemilik restoran. pemilik restoran sudah menyuruh pelayan untuk mengangkat minuman ke tiga wanita itu, tapi, temannya Nurul, ngotot mempertahankan minuman mereka tetap di meja itu.Tiba-tiba, terdengar suara bunyi telpon. awalnya tidak ada yang menggubris bunyi
더 보기

43 Rahasia Hampir Terbongkar

"Kok gitu sih? aku bikin rugi dong," kata Vania merasa bersalah."No...kami tidak rugi. sama sekali tidak. ini memang sesuatu yang wajar di restoran ini. kalau karyawan kami melakukan kesalahan kepada tamu kami, maka, tamu kami berhak makan gratis dengan menu terbaik di restoran ini. kami cuma berharap supaya, sesudah peristiwa tadi, anda berdua tidak kapok untuk mengunjungi restoran kami ini di masa depan. itu saja harapan kami," kata Ricko kalem."Tentu saja. di masa depan, kami berdua pasti akan kesini lagi," jawab Vania."Bagus lah kalau begitu. di masa depan, kami menantikan kunjungan anda berdua. sekarang, aku permisi dulu," kata Ricko sambil menyatukan tangannya di depan dadanya."Silahkan pak," kata Davin dan Vania hampir bersamaan."Makanan enak segini banyak dan gratis. wah.....mimpi apa aku semalam?" kata Vania sambil menggeleng-gelengkan kepalanya dan masih takjub dengan keadaan yang terjadi."Ya wajar. ingat dengan sebuah istilah yang mengatakan, pembeli adalah raja. nah,
더 보기

44 Kehadiran Wanita dari Masa Lalu

Saat Davin putuskan datang ke Jakarta untuk mencari Jodoh bagi dirinya, Davin memutuskan untuk memakai nama Davin, nama kedua nya dan memakai nama keluarga dari ibunya, yaitu, Limandi, karena ibunya memang lahir dan besar di Jakarta, sebelum menikah dengan ayahnya dan pindah ke Hongkong. karena itulah, Davin memakai nama Davin Limandi dan untuk sementara, menanggalkan nama Russel Wong, nama nya yang sebenarnya, nama yang dikenal di Hongkong dan menjadi buah bibir banyak wanita yang menginginkan nya di Hongkong. Setelah makan, Davin dan Vania pun meninggalkan restoran. saat menuju ke parkiran, Vania yang kedinginan tampak menyandarkan kepalanya ke bahu Davin, sambil memegang lengan kiri Davin. sesudah itu, mereka berjalan menuju mobil Vania. Saat ini, Davin merasa benar-benar tersanjung karena sikap mesra Vania kepada nya. walaupun Davin hanya seorang Cleaning Service tapi, dia begitu tersanjung dengan sikap mesra Vania kepada nya saat ini.Begitu berada di dekat mobil, Davin segera
더 보기

45 Ingin Bersama lagi

Saat ini, Davin sangat kaget saat melihat keberadaan Jenny di kantor baru nya ini. tapi, sedetik kemudian, Davin menyadari sesuatu, sesuatu yang dilupakannya. Davin baru ingat kalau kantor barunya saat ini, berada dekat sekali dengan kantor lamanya, kantor lamanya bersama Jenny ini. sementara, saat dia kerja di kantor nya Ardy, letaknya berada sangat jauh dari kantornya Jenny, karena itu, Davin pun sadar kalau Jenny menemukan nya karena jarak kantor mereka yang berdekatan itu. Tapi, Davin bingung dengan maksud kedatangan Jenny mencari nya saat ini. karena itu, Davin pun mendekati Jenny dan bertanya," Jen....kamu mencari ku?"Jenny yang sebelumnya sedang menatap ke layar handphone nya, kini mengangkat wajahnya dan menatap Davin."Ya. aku mencari mu," jawab Jenny."Buat apa?""Bisa kita bicara di depan sana?" tanya Jenny sambil menunjuk ke luar ."Baik," jawab Davin sambil berjalan lebih dulu ke depan kantor. Jen yang kelihatan ingin berjalan bersama Davin, kini terpaksa mempercepat la
더 보기

46 Mencari Tahu

"Apa yang terjadi?" tanya Davin kaget. karena memang tidak terbiasa, Melvin dibutuhkan Ayahnya karena ayahnya memiliki beberapa hacker dan pemikir di sekeliling ayahnya."Ada sebuah grup hacker yang sudah se minggu ini, berusaha menerobos sistem keamanan inti perusahaan kita, Tuan Muda. karena itu, Tuan Besar memintaku untuk memperkuat tim keamanan data kita. karena, sudah ada sejumlah uang yang berhasil dicuri mereka, Tuan Muda," jawab Melvin."Baiklah. kamu pulang saja ke Hongkong.""Bolehkah aku meminjam jet pribadi Tuan Muda untuk mengantarku secepatnya ke Hongkong?""Boleh, kamu pakai saja.""Tapi, kalau Tuan Muda mau pulang, kita sama-sama saja.""Gak. belum bisa. aku masih belum bisa balik. aku masih ada masalah dengan Vania.""Masalah apa, Tuan Muda?""Aku juga belum tahu, sebenarnya aku perlu kamu..... tapi, sudahlah. aku akan cari tahu sendiri masalah nya.""Baik, Tuan Muda. aku pergi dulu, Tuan Muda.""Ya. hati-hati," setelah itu, Davin langsung mematikan handphone nya. Dav
더 보기

47 Memberi Penjelasan

Mendengar kata-kata Lenny itu, Davin pun mengepalkan tangannya, dia sadar kalau ternyata, dia telah membuat Vania cemburu, dia cuma bisa menyalahkan Jenny yang seenaknya memegang tangan nya di depan kantor tadi. sekarang ini, hanya satu yang harus dilakukan Davin, yaitu, menyusul Vania dan menjelaskan tentang Jenny itu.Davin bergegas menuju ke. basemen parkir untuk menuju ke motor nya yang dia parkir disana, sambil berjalan, dia menelpon Wilson."Iya, Tuan Muda," jawab Wilson di ujung telpon."Kamu sedang mengikuti Vania kan?""Iya, Tuan Muda. Vania dan temannya, baru saja masuk ke sebuah rumah yang cukup besar. nampaknya, rumah itu, juga adalah sebuah studio musik. terdengar banyak suara musik dari dalam sana.""Bagus. kirim lokasi nya ke handphone ku.""Baik Tuan Muda." Setelah berada di basemen parkir, Davin segera menuju ke motor nya, sesudah itu, dia pun memacu motornya keluar dari kompleks kantor baru nya dan menuju ke lokasi yang telah dikirimkan Wilson, Davin ingin secepatny
더 보기

48 Mendapatkan Kepercayaan lagi

"Permainan biola kamu memang sangat indah. aku tidak sekedar memuji, sebelum ini, aku pernah menonton simponi Canon in D Major dan Fur Elise dibawakan oleh orkestra lain, tapi, mereka semua tidak membuat aku terpesona, baru malam inilah aku terpesona oleh dua simponi itu," tutur Davin. Kata-kata Davin ini, membuat Vania terpana, dia tidak menyangka kalau seorang berpendidikan rendah dan hanya menjadi seorang Cleaning Service seperti Davin, ternyata memiliki ketertarikan akan musik klasik, karena itu, Vania cuma bisa melongo. Vania semakin melongo saat mendengar penuturan Davin selanjutnya, tentang lagu-lagu klasik kuno yang penyebutan nya ribet bagi orang biasa yang tidak menggemari musik klasik tapi, bisa disebutkan dengan baik oleh Davin saat ini.Vania semakin kebingungan saat Davin menyebutkan tentang Orkestra-orkestra terkenal luar negeri, dari Orkestra yang berasal dari Hongkong, dari Jerman maupun dari Amerika. nama-nama besar yang hanya dikenal oleh para pemain orkestra dan t
더 보기

49 Semakin Dekat

Malam ini, Davin sudah berdandan rapi dan menunggu Vania di depan Indomaret. motornya sudah diparkir di depan Indomaret. beberapa saat kemudian, Vania pun datang dengan berjalan kaki sambil mengalungkan kotak penyimpanan biolanya di tubuhnya, masuk ke area parkir Indomaret."Kamu jalan kaki dari dalam?" tanya Davin khawatir. dia tidak tega membayangkan calon istri nya, jalan kaki dari dalam perumahan karena, jarak dari rumah orang tua nya Vania dengan gerbang depan masih ada sekitar lima ratus meter, apalagi kalau harus jalan kaki sambil membawa kotak penyimpanan biola seperti saat ini."Gak. aku diantar adikku pake mobilku, diturunkan di depan gerbang karena mobilku mau dipake dia bermalam minggu. jadi, aku ngalah naik motor kamu, bisa kan?" kata Vania."Bisa banget. cuma agak dingin.""Aku bawa jaket kok.""Oke. tapi, kalau masih dingin juga, kamu peluk aku erat-erat, biar gak dingin, ya?""Huh! maunya," kata Vania sambil mencubit lengan Davin. keduanya tertawa lepas dan segera menu
더 보기

50 Rencana Bertemu Orang Tua

"Eh oh eh...aku cuma bercanda, hehehe. mana mungkin aku dapat kesempatan memegang benda semahal itu," bohong Davin akhirnya setelah sempat gelagapan. karena sebenarnya, Davin memang pernah memegang benda itu di rumah nya, karena ada dua dari benda langka, biola karya Stradivarius itu, yang dikoleksi orang tua nya di rumahnya di Hongkong."Bercanda mulu. ayo masuk," kata Vania sambil mengajak Davin masuk ke dalam rumah makan. Davin pun menaruh biola milik Vania ke atas meja."Walaupun bukan biola Stradivarius, tapi, harus hati-hati ya," kata Vania mengingatkan."Iya, Bu guru," jawab Davin sekenanya."Uh...kok aku jadi Bu guru, sih?""Habis, kamu bawel sih kayak guruku dulu.""Udah. pesan makanan dulu," kata Vania saat melihat menu yang dibawa seorang pelayan.Setelah memesan makanan, Davin bertanya," besok kan hari minggu. kita kemana besok?""Besok? oh, besok aku gak bisa.""Gak bisa apaan?""Gak bisa jalan sama kamu. aku besok mau jemput kakakku dari Amerika.""Oh, ada kakakmu di Ame
더 보기
이전
1
...
34567
...
55
DMCA.com Protection Status