"Bagus, kalau begitu, bilang dia, untuk menyediakan sebuah meja secepatnya untuk ku. tapi, jangan sebut siapa aku. bilang saja, seseorang dari perusahaan kita, oke?" kata Davin."Iya. Tuan Muda. tapi, ehm.... pemilik restoran itu belum mengangkat telepon dariku," kata Peter agak panik."Coba terus!""Iya, Tuan Muda."Sementara itu, keadaan semakin panas. Vania tidak mau menyerahkan mejanya karena dia merasa dia yang lebih berhak untuk duduk di meja berikut, karena, dia sudah antri menunggu."WOY! KALIAN JANGAN SEENAKNYA YA! MASAK DATANG-DATANG MAIN NYELONONG AJA, AKU NGANTRI DISINI, TAU!!!" teriak Vania geram."Eh, pihak restoran sendiri ya, yang mendahulukan kami! ini kan restoran mereka, ya harus ikut mereka dong!" bantah Nurul yang langsung dibenarkan oleh kedua temannya."Pokoknya meja kosong berikut, itu punya ku. aku gak mau tahu!" geram Vania."Emang situ, yang punya restoran. kan bukan. asal kamu tahu ya! aku ini istri dari Direktur Bank besar di kota ini. pemilik restoran ini
Last Updated : 2023-11-21 Read more