Semua Bab Kekasih OB-Ku Ternyata Kaya Raya: Bab 281 - Bab 290

550 Bab

281 Terbawa dalam Hasrat 2

Davin mulai membuka baju yang dipakai Vania sementara bibirnya masih menempel di bibir Vania tanpa mau dia lepaskan sedikitpun. Rasa rindu di dalam diri Davin membuat dia ingin menumpahkan semua hasratnya di tubuh Vania, wanita yang sangat dia cintai itu.Vania juga merasakan hal yang sama, ada kerinduan yang amat sangat yang ingin dia tumpahkan saat ini, kerinduan yang bercampur dengan rasa bersalah kepada Davin karena sempat tidak mempercayai cinta Davin yang tulus kepadanya, hingga saat ini, Vania ingin memberikan yang terbaik untuk suaminya ini.Vania telah melihat video yang sangat menyentuh hatinya. Video yang memperlihatkan perjuangan Davin melawan pengaruh obat pembangkit hasrat, karena Vania pernah membaca tentang obat seperti itu yang biasanya pasti akan membuat orang yang terkena, tidak mampu menahan hasratnya dan akan mencari penyaluran kepada siapapun yang berada di dekatnya. Apalagi, Vania sempat melihat video pertama yang bersetting di lift, saat Vivian berusaha menaik
Baca selengkapnya

282 Terbawa dalam Hasrat 3

Vania ingin memberikan yang terbaik bagi suaminya, Davin. apalagi dia merasa bersalah kepada Davin untuk semua yang terjadi karena keputusannya untuk melakukan pertukaran identitas dengan Melissa itu.Vania memang belum sempat mendengar, apa saja yang telah dilakukan Melissa selama Melissa menyamar sebagai dirinya tapi, dengan cerita Davin sebelumnya kalau Melissa sempat mengirim satu tim pembunuh untuk menghabisi Davin, maka, Vania tahu kalau yang dilakukan Melissa, bukan hanya perbuatan recehan tapi perbuatan besar.Karena itu, Vania jadi merasa sangat bersalah dan dia ingin menebus semua kesalahannya itu dengan cara menyenangkan suaminya, apalagi dia tahu kalau menyenangkan suami, adalah sesuatu yang menjadi kewajiban seorang istri.Dan Vania memiliki suami sempurna yang mungkin tidak dimiliki oleh banyak istri di dunia ini sehingga saat ini, Vania ingin memberikan yang terbaik dari dirinya untuk suaminya.Saat malam pertama lalu, sesaat setelah pernikahannya dengan Davin, Vania ti
Baca selengkapnya

283 Terbawa dalam Hasrat 4

Vania mulai mengikuti gerakan-gerakan yang dilakukan Davin dari belakang tubuhnya, sehingga dalam waktu yang tidak terlalu lama, mulai terjadi kerjasama yang sangat baik diantara kedua insan yang saling mencinta ini. Saat Davin bergerak dari bawah keatas maka, Vania akan mengimbanginya dengan gerakan dari kiri ke kanan sehingga mereka berdua semakin terlena dengan penyatuan yang mereka lakukan ini.Mereka berdua bergerak semakin fasih dan terarah, membuat kerja sama apik diantara mereka berdua hingga keduanya semakin terbawa dalam hasrat yang saat ini menguasai keduanya. sementara itu, tangan Davin masih juga memainkan jari-jarinya di bukit kembar milik Vania, bukit kembar yang ingin selalu disentuh Davin itu.Davin tahu, sejak dulu ada banyak wanita yang akan dengan senang hati membiarkan tangan Davin bermain di bukit kembar mereka, tapi, Davin tidak pernah melakukan itu kepada wanita lain. Bahkan Jacklyn yang sempat menjadi pacarnya dulu, tidak sempat juga mendapat kehormatan dari d
Baca selengkapnya

284 Berita Buruk

Setelah berdandan cantik, Vania keluar dari kamar untuk menunggu Davin bangun, tapi, Vania memilih menunggu, dia tidak mau membangunkan Davin karea dia tahu secapek apa Davin, apalagi saat dia ingat kalau Davin baru saja pulang dari Paris sebelum tiba di kota ini, karena itu, Vania putuskan untuk tidak membangunkan Davin.Beberapa saat kemudian, Davin mulai terbangun dari tidur dan menatap Vania dari tempat tidurnya serta berkata,” aku kira aku mimpi semalam. Ternyata kamu benar-benar telah kembali padaku,” kata Davin sambil tersenyum dan mulai turun dari tempat tidur untuk menghampiri Vania.“Eit! Mandi dulu sana! Aku sudah mandi, tau!” kata Vania sambil pura-pura marah dengan bibir dimonyongkan.“Baik, tuan putri,” kata Davin mengalah. Sebenarnya Davin ingin sekali menempelkan bibirnya ke bibir istrinya, dia ingin memuaskan dirinya dengan menempelkan bibirnya di bibir istrinya tapi, dia patuh pada istrinya dan langsung ngeloyor ke kamar mandi untuk mandi.Saat Davin masuk ke kamar m
Baca selengkapnya

285 Pisah Lagi

Saat ini, saat Melinda nangis-nangis di telpon meminta Vania untuk menjenguk Roger, Vania seakan berada dalam persimpangan. Ada dua jalan yang berada di hadapannya, jalan pertama adalah jalan untuk kembali ke Hongkong bersama suaminya, sesuatu yang wajib dilakukan Vania sebagai seorang istri dan sesuatu yang memang ingin dilakukan Vania.Jalan kedua adalah jalan yang berat bagi Vania, yaitu menjenguk Roger. tapi, Vania merasa berhutang budi kepada Roger karena Roger sakit karena dirinya. Walaupun Vania tidak pernah meminta pertolongan Roger tapi, bagaimanapun, Roger sakit karena dirinya, itulah yang membuat Vania seperti berada di persimpangan.Saat ini, Melinda sudah memutuskan hubungan telepon tapi, Vania masih saja berdiri sambil memegang handphonenya sambil memandang ke depan tanpa berkedip, hatinya teriris dengan pilihan di depan matanya ini.Dia ingin sekali mengikuti suaminya pulang ke Hongkong tapi, dia juga tidak bisa begitu saja meninggalkan Roger, apalagi setelah mendengar
Baca selengkapnya

286 Perpisahan

"Kamu lebih memerlukan mereka daripada aku, sayang," kata Davin sambil tersenyum dan membelai rambut Vania."Tapi, bagaimana kalau Melissa sudah menyuruh pembunuh bayaran lainnya untuk menghadapi kamu begitu kamu turun dari pesawat?" tanya Vania cemas."Hongkong adalah rumahku, sayang. aku pasti bisa mengatasi mereka. lagipula, begitu aku tiba di Hongkong nanti, akan ada tim pengawal baruku yang akan menyambutku, jadi, kamu jangan cemaskan aku. justru aku harus mencemaskan kamu karena pembunuh bayaran yang mengincarmu, mungkin masih ada yang belum mati dan dia sedang mengincarmu saat ini.""Aku tetap harus ke rumah sakit, sayang. please... ngertiin aku. orang yang melindungiku, hampir mati karena aku dan.....dan aku...aku akan sangat menyesal kalau dia meninggal. kalau bukan karena dia, aku pasti sudah gak ada. please.... ngertiin aku," kata Vania memelas."Baiklah. Aku biarkan kamu tinggal tapi, kamu harus tetap dilindungi oleh para pengawal terbaikku. karena itu, Peter, Wilson, Sylv
Baca selengkapnya

287 Merasa Bersalah

Davin masih menunggu di bandara Sam Ratulangi, berharap, Vania merubah keputusannya dan datang menyusulnya ke bandara untuk ikut dengannya menuju ke Hongkong. Selain itu, Davin memegang handphone, sambil berharap, Vania atau Peter akan menelpon dan memberi kabar baik kalau mereka sedang menuju ke bandara tapi, telpon yang Davin tunggu-tunggu itu tidak datang, malah, A Beng yang datang menyentuh lengannya.“Kata pilot, kita harus segera pergi tuan muda. Jadwal penerbangan kita bisa ditunda kalau tuan muda masih menunggu lagi,” kata A Beng dengan wajah kakunya.Davin menghela nafas panjang, kemudian dia menatap ke arah mobil-mobil yang menurunkan orang-orang di depan pelataran tempat keberangkatan bandara, tapi, Davin sekali lagi, Davin tidak melihat wajah-wajah yang dia tunggu. Davin melirik ke arah handphonenya, tapi, layar handphonenya masih tetap sama, tidak ada panggilan telpon yang Davin tunggu-tunggu, karena itu, dengan kecewa, Davin akhirnya masuk ke dalam bandara.**Vania suda
Baca selengkapnya

288 Penipuan Terbongkar

Bill yang melihat Vania kembali terdiam setelah Melinda bicara, merasa mendapatkan kans untuk semakin menyudutkan Vania atau merasa mendapat kans untuk membuat Vania semakin merasa bersalah, maka, dia semakin melebih-lebihkan soal kondisi Roger yang katanya di ambang maut dengan bahasa medis yang tidak dimengerti oleh Vania, sehingga Vania kembali duduk terdiam dan menunduk, serta merasa sangat bersalah dengan kondisi yang dialami Roger saat ini, bahkan belakangan Vania mulai menangis saat dicecar terus oleh Bill tentang kondisi Roger saat ini.Saat ini, Vania mulai menangis sambil menutup matanya, apalagi setelah Melinda kembali masuk dengan kata-katanya untuk semakin membuat Vania merasa bersalah.“Karena itu, kami memohon kepadamu untuk mau mengikuti permintaan Roger,” pungkas Bill setelah dia selesai melebih-lebihkan sakit Roger itu.“Hah! Permintaan yang mana?” tanya Vania sambil mengangkat wajahnya.“Permintaan Roger untuk menikah denganmu.”“Tapi….itu tidak mungkin. Aku punya s
Baca selengkapnya

289 Nyonya Besar Baru

“Ada kabar buruk…...nyonya muda,” kata Sylvia, sesaat setelah mobil mereka yang dikemudikan oleh Wilson itu, mulai melaju meninggalkan hotel, melalui jalan Boulevard dan sedang menuju Zero Point Kota Manado.“Kabar buruk apa?” tanya Vania dan Peter hampir bersamaan dengan wajah tegang, bahkan Wilson yang sedang mengemudikan mobil, ikut-ikutan cemas.“Jet pribadi milik tuan muda telah terlanjur berangkat,” kata Sylvia dengan wajah sedih.“Apa tidak sebaiknya kita hubungi pilot supaya mereka putar balik?” tanya Peter kepada Vania.“Jangan! Davin dibutuhkan secepatnya di Hongkong, kita tidak boleh mengganggu penerbangan mereka. Lebih baik, kita cari penerbangan lain,” timpal Sylvia buru-buru,” aku sendiri yang dapat telpon dari nyonya besar, kelihatannya terjadi sesuatu di Hongkong yang memerlukan kedatangan tuan muda sesegara mungkin.“Bagaimana nyonya muda?” tanya Peter lagi kepada Vania.Vania terdiam sejenak. Sebenarnya, Vania ingin sekali menelpon Davin dan memintanya kembali untukn
Baca selengkapnya

290 Perubahan di Rumah Sendiri

Davin sangat bingung karena yang mendapat julukan sebagai nyonya besar itu, hanyalah mamanya, Miriam Wong. Kenapa sekarang ada nyonya besar baru? Bagi Davin, itu sangat tidak mungkin, karena tidak mungkin papanya akan mengambil istri baru untuk menggantikan mamanya.“Nyonya Besar baru itu siapa sih?” tanya A Beng kepada sopir, seakan mewakili pertanyaan yang akan diajukan Davin kepada sopir itu.“Nyonya Besar baru itu, Istri tuan muda sendiri. Aku tidak tahu apa masalahnya tapi, tiba-tiba saja, istri tuan muda sudah membuat pengumuman kalalau dialah nyonya besar yang baru di rumah ini dan semua harus mendengarkan perintahnya. Sementara nyonya besar yang lama sendiri, sudah tidak pernah kelihatan sejak itu, begitupun tuan besar,” jawab sopir itu.“GAWAT!” seru Davin kaget,” nampaknya dia sudah mulai bertindak,” keluh Davin sambil menghela nafas berat.“Terus bagaimana sekarang, tuan muda?” tanya A beng meminta petunjuk diikuti oleh dua anak buah A Beng yang ikut-ikutan menatap Davin un
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
2728293031
...
55
DMCA.com Protection Status