All Chapters of Gagal Cerai: Mengandung Benih CEO: Chapter 11 - Chapter 20

158 Chapters

Teman Lama?

Akhirnya ia pergi sendirian untuk memeriksakan kandungannya. Keina menghela nafasnya saat mendapati tatapan para ibu hamil yang mengantri bersamanya ditemani suami mereka. Ia menggigit bibirnya melihat suami mereka memperhatikan istrinya dengan baik. Keina memejamkan matanya mengusir pemikiran buruk itu. Jangan iri, Keina Nayara, jangan iri pada mereka yang pernikahannya baik-baik saja dan normal seperti pada umumnya.Keina memilih mengambil salah satu majalah di tempat ruang tunggu. Sebaiknya ia berpura-pura membaca majalah saja daripada memikirkan hal yang tidak perlu."Bu Keina Nayara?"Keina seketika bangkit saat mendengar namanya dipanggil oleh perawat, "Iya? Saya Keina.""Mari Bu, ikut saya."Keina mengangguk lalu mengikuti langkah perawat yang membawanya ke arah ruang dokter."Silahkan masuk Bu,"Keina tersenyum dengan ramah lalu membuka pintu. Sepertinya dokter yang akan ia temui berbeda dari dokter yang kemarin."Selamat pagi Dokter, saya Keina Nayara.""Astaga, ternyata ini
last updateLast Updated : 2023-12-01
Read more

Ikatan yang Erat

Saat Keina masih di perjalanan, ponselnya seketika berdering. Keina mengambil ponselnya yang berada di tas tangannya, dengan cepat ia mengangkat panggilan itu saat mengetahui panggilan itu berasal dari Audrey, ibu mertuanya."Ya Ma?""Kamu dimana, Sayang?""Ah aku... Aku di rumah," kilah Keina enggan menjelaskan lebih lanjut. Ia tidak mau jika Audrey mengetahui bahwa ia pergi sendiri untuk memeriksakan kandungannya."Kamu yakin di rumah? Mama ada di rumah kalian dan kata asisten rumah tangga kalian kamu pergi ke dokter hari ini."Keina seketika tersentak, ia memijat kepalanya mendengar penuturan Audrey. Sial, kenapa Audrey harus datang sekarang di saat ia tidak ada di rumah?"Nanti Keina jelaskan Ma, sebentar lagi Keina sampai."Ia segera turun dari mobil yang dinaikinya setelah sampai lalu bergegas masuk ke dalam.Bi Ningsih, asisten rumah tangganya terlihat bergegas menghampirinya lalu membawakan barang bawaan yang ia bawa."Sejak kapan Mama datang?""Baru saja Non, maaf Non Ibu tad
last updateLast Updated : 2023-12-02
Read more

Masalah Ranjang?

Alden terlihat berpandangan dengan Keina mendengar hal ini. Ia tersenyum dengan canggung tidak menyangka jika Audrey berkata akan menginap di tempat mereka."Kenapa Mama tiba-tiba ingin menginap? Bagaimana dengan Papa?" Tanya Alden dengan gugup."Kenapa mengkhawatirkan ayahmu? Mama hanya menginap semalam disini,""Tapi Ma, Alden tidak enak dengan Papa."Audrey terlihat berdecak mendengar ucapan Alden, ia mengambil ponselnya lalu mulai mengetik kontak suaminya."Hallo Pa, Mama ingin menginap di tempat Alden dan Keina hari ini, apa tidak apa-apa? Hanya semalam, besok Mama akan langsung pulang. Tidak apa-apa kan Pa?""Tidak masalah Ma, kamu jaga anak-anak,"Klik. Audrey mematikan panggilan teleponnya lalu menatap Alden penuh kemenangan, "Bagaimana? Sekarang Mama boleh menginap?"Alden menghela nafasnya dengan kasar. Tamat sudah! Sekarang mereka tidak dapat mengelak lagi.Audrey terlihat menatap keduanya dengan tatapan menyelidik, "Sebenarnya kenapa kalian bersikeras tidak ingin Mama meng
last updateLast Updated : 2023-12-03
Read more

Ritual Pasangan Sebelum Pergi Bekerja

Kenapa tiba-tiba mereka bisa berpelukan? Alden sama sekali tidak mengingatnya. Ia harus segera bangun atau Keina akan mengejeknya saat bangun tadi. Namun, sepertinya situasinya tidak memungkinkan. Alden berdecak saat melihat tangannya tidak dapat dipindahkan karena kepala Keina yang menindihnya. Perlahan, Alden mencoba memindahkannya kepala Keina, namun gerakan halusnya malah menimbulkan tragedi.Keina terlihat mengerjapkan matanya beberapa kali untuk kemudian matanya melebar sempurna melihat wajah Alden berada tepat di hadapannya."Aaaaa..."Alden segera membekap mulut Keina yang berteriak kuat, ia menempatkan jari telunjuk di sela-sela bibirnya, mengisyaratkan kepada Keina untuk diam. Kenapa Keina sampai berteriak seperti ini?"Keina, Alden? Ada apa? Kenapa ribut-ribut?" Terdengar Audrey mengetuk pintu sambil berteriak dengan cemas.Alden berdecak, sementara Keina segera tersenyum dengan canggung menyadari sikapnya yang berlebihan."Tidak apa-apa Ma, tadi Keina mimpi buruk," ujar Al
last updateLast Updated : 2023-12-04
Read more

Goyah?

"Hari ini kita akan meeting bersama dengan direktur dari Beauty Care Healthy Pak. Beliau ingin membahas masalah kerja sama yang kita tawarkan tempo lalu. Saya sudah memberikan list produk-produk yang mereka punya. Apa Bapak sudah menentukan produk apa saja yang akan kita pilih?""Pak? Pak Alden?"Alden seketika tersentak saat mendengar ucapan Nareen, sekertarisnya. Ia menggelengkan kepalanya dengan cepat lalu menegakkan tubuhnya, mengingatkan dirinya untuk fokus."Kita pilih produk terbaru mereka dan produk nomor tiga puluh empat sebagai produk andalan.""Baik Pak, kalau begitu akan saya persiapkan bahan-bahan meetingnya.""Baik."Alden memijat kepalanya saat sekertarisnya beranjak pergi dari ruangan kantornya. Ada apa dengan dirinya hari ini? Apa dia baru saja melamun karena kejadian tadi pagi? Yang benar saja Alden Syarakar! Apa ia baru saja goyah hanya karena telah mengecup kening Keina Nayara tadi sebelum berangkat bekerja?Ia sudah gila! Sepertinya ia sudah gila karena mengingink
last updateLast Updated : 2023-12-04
Read more

Siapa pria itu?

Keina menghentikan langkahnya saat melihat siapa yang berada di hadapannya saat ini. Ia tertegun di tempat tidak mempercayai pandangannya saat ini, bagaimana bisa? Dari seluruh tempat yang ada di kota ini, bagaimana bisa ia bertemu dengan Alden dan juga Shiren?Namun, alih-alih merasa terkejut, Alden malah membuang wajah. Jantung Keina terasa tercubit melihat sikap Alden yang sama sekali tidak perduli. Memangnya apa yang ia harapkan? Apa ia berharap bahwa Alden akan marah dan merasa cemburu melihat dirinya bersama dengan Adrian? Itu tidak mungkin. Tidak akan pernah terjadi hal seperti itu."Keina, ada apa? Kau tidak suka tempat ini?"Keina tersentak mendengar ucapan Adrian di sebelahnya, ia menggelengkan kepalanya lemah lalu tersenyum tipis, "Tidak apa-apa, ayo kita mencari tempat duduk."Keina memilih tempat duduk yang berada dalam jarak pandang Alden. Meski ia tahu Alden tidak akan cemburu, tapi entah kenapa ia ingin Alden melihat interaksi yang ia lakukan bersama Adrian. Jika Alden
last updateLast Updated : 2023-12-06
Read more

Marah

Adrian melepaskan pegangan tangannya dengan perlahan saat mendengar jawaban dari Alden. Ia tidak menyangka bahwa ia akan bertemu dengan suami Keina hari ini juga. Ia terdiam, merasa kalah dengan status yang dimiliki oleh pria itu."Saya minta maaf, kami hanya makan bersama, jangan marah karena kami–"Belum selesai Adrian menjelaskan situasi mereka, Keina mengangkat sebelah tangannya, "Tidak perlu dijelaskan Adrian, tidak apa-apa?"Adrian termenung mendengar ucapan Keina, sama sekali tidak mengerti kenapa Keina masih terlihat santai kala suaminya melihat dirinya pergi bersama pria lain."Ayo kita pergi."Pria itu terlihat menggenggam tangan Keina lalu beranjak keluar dari restoran."Alden! Tapi aku bagaimana?"Adrian mengangkat alisnya saat melihat seorang perempuan cantik mengejar kepergian mereka. Ia termenung melihat pemandangan itu, kenapa pria itu pergi bersama dengan wanita lain? Bukankah dia suami Keina?Keningnya berkerut melihat pemandangan yang mengherankan ini, situasi perni
last updateLast Updated : 2023-12-06
Read more

Cara Meminta Maaf

Tepat disaat Alden sedang kebingungan, sekertarisnya datang ke ruangannya. Nareen terlihat mengulurkan sebuah berkas kepadanya lalu berkata dengan nada sopan, "Ini laporan meeting kita dengan Beauty Healthy Care kemarin Pak,"Alden mengangkat wajahnya sejenak melihat berkas yang diberikan oleh Nareen. Ia membaca laporan itu sekilas kemudian mengangguk, "Baik, simpan saja laporannya."Nareen menganggukkan kepalanya, "Kalau begitu saya permisi.""Tunggu Nareen,"Nareen mengangkat alisnya saat mendengar Alden memanggilnya kembali, "Ya Pak? Ada yang bisa saya bantu kembali?""Apa kamu punya pacar? Maksud saya, kamu pasti pernah berpacaran, bukan?"Perempuan itu terlihat mengerjapkan matanya mendengar pertanyaan yang diajukan oleh Alden. Selama bekerja dengannya, Alden sangat kaku dan jarang sekali membuka pembicaraan. Ia mengangkat alisnya selama beberapa tahun bekerja dengan Alden, tidak pernah ada pembicaraan yang bersifat pribadi diantara mereka. "Kenapa Bapak bertanya seperti itu?""T
last updateLast Updated : 2023-12-07
Read more

Bunga yang Tidak Sampai

Akhirnya Alden membelinya. Seikat bunga tulip putih yang sudah dirangkai sedemikian rupa oleh pemilik toko yang ia jajaki.Alden menghela nafasnya saat teringat perkataan sang pemilik toko."Tulip putih ini selain melambangkan sebuah kesucian suatu hubungan, ia juga melambangkan permintaan maaf dan juga pengampunan. Saya yakin kekasih Anda akan menyukainya karena saya merangkainya dengan tulip berwarna merah ini.""Apa tulip merah juga artinya baik?" Tanya Alden bingung."Tentu saja. Sudahlah bawa saja semua ini, percaya pada saya, Anda pasti cepat dimaafkan jika membawa kedua bunga ini."Dan begitulah akhirnya, Alden menuruti perkataan sang pemilik toko lalu membawa bunga itu. Sudah terlanjur basah, ia akan memberikan bunga ini kepada Keina nanti.Alden akhirnya tiba di kediamannya. Ia mengangkat alisnya saat melihat keadaan rumah yang sepi. Apa Keina masih marah dan berdiam diri di dalam kamar saat mendengar deru mesin mobilnya.Alden menghela nafas. Ia berjalan menuju kamar yang di
last updateLast Updated : 2023-12-08
Read more

Debaran Jantung?

Keina terlihat terperangah mendengar ucapan Alden di hadapannya. Ia mengangkat alisnya dengan bingung, pria kemarin? Apa maksudnya Adrian? Kenapa tiba-tiba Alden membahas Adrian."Apa maksudmu?" Tanya Keina dengan raut wajah tersinggung.Alden bangkit dari duduknya, ia menatap tajam ke arah Keina, "Tidak perlu memasang raut wajah bodoh seperti itu. Kau pasti bersenang-senang dengannya hingga baru datang sekarang."Keina menghela nafasnya panjang, padahal ia baru saja tiba, tapi Alden sudah memulai perdebatan."Apa aku harus menjawabnya?" ujar Keina dengan lelah, merasa malas menjelaskan kepada Alden karena pria itu selalu saja salah paham.Alden terlihat mengibaskan tangannya, "Tidak, tidak perlu. Kau benar seharusnya aku tidak terlalu ikut campur. Sebaiknya kita mulai dari awal lagi, kau mengurus urusanku sendiri dan aku pun juga begitu."Keina memutar matanya dengan jengah. Saat ini ia merasa sangat lelah, "Terserah kau saja.""Baiklah, sebaiknya kita tidak perlu bersinggungan lagi
last updateLast Updated : 2023-12-09
Read more
PREV
123456
...
16
DMCA.com Protection Status