Semua Bab Penguasa Sembilan Pintu Kematian : Bab 41 - Bab 50

174 Bab

Hikayat Paviliun Kolam Naga 3

"Apakah kau pikir kau bisa mengalahkan diriku?" Si Rambut Putih tertawa terkekeh.Dia bergerak dengan cepat melayang ke udara dan tiba-tiba meluncur lagi ke bawah dengan pedang terarah ke dada Si Baju Hitam. Merasa terdesak, Si Baju Hitam menggunakan telapak tangannya untuk menahan pedang Si Rambut Putih."Mati kau!" Si Rambut Putih berteriak keras. Namun dia terdorong ke belakang dan terjatuh dengan berpegangan pada gagang pedangnya yang terseret di tanah."Racun? Kau!" Rambut Putih berteriak penuh amarah sedangkan Baju Hitam hanya tertawa terkekeh."Dewa Naga, kita lihat saja apakah kau kuat menanggung racunku?" Baju Hitam kembali tertawa mengejeknya.Ternyata dia seorang wanita. Zhingyi menyaksikan semuanya dari pucuk rumpun bambu. Dia dapat melihat wanita berbaju hitam itu menaburkan racun saat Rambut Putih menyerangnya dengan pedang."Sepertinya kisahmu sebagai Dewa Naga akan berakhir di sini Long Si Jue." Wanita berbaju hitam itu melangkah mendekati Rambut Putih yang masih belum
Baca selengkapnya

Yu Xue Dan Bao Yu

Sosok berambut putih itu berdiri di tepi kolam air panas. Bunga-bunga camelia ungu bermekaran menghampar bak permadani, membuat sosok Xie Jing Cuan sangat menonjol dengan rambut putih dan hanfu serta jubah yang juga berwarna putih."Selamat datang di kediamanku, Ketua Rong Xia Guo dan Tuan Muda Huan Junjie," sambutnya dengan ramah. Senyum penuh misteri dan denting senar guzheng seakan-akan menjadi sebuah penyambutan bagi mereka berdua."Tuan Xie aku senang kau baik-baik saja." Rong Xia Guo tersenyum dan mendekat pada sang pemilik Wisma Lonceng Naga yang duduk di sebuah batu. Di sampingnya berdiri sosok wanita berbaju hitam dengan separuh wajahnya tertutup topeng keperakan."Wah rupanya Ketua Ang Hui ada di sini. Bagaimana kabar Anda?" Rong Xia Guo menyapa wanita yang tak terlihat jelas ekspresi wajahnya.Bibirnya hanya sedikit tertarik ke atas, entah apakah itu sebuah senyuman atau tawa. Dia menatap kedua tamu Ketua Xie dengan tatapan yang juga ta
Baca selengkapnya

Laporan Para Ketua Pintu Kematian

Denting senar guzheng masih mengalun, sayup-sayup terdengar hingga di kejauhan. Menghadirkan suasana syahdu bagi siapa saja yang mendengarnya."Suasana hati Ketua Xie sepertinya tengah kalut dan tidak baik-baik saja." Fu Rui menatap sebuah bangunan yang yang hanya terlihat atapnya dari tempatnya berdiri."Tentu saja, aku bisa memahaminya. Mengingat ada orang-orang yang mengusik Wisma miliknya." Ketua Qilin menyahut dengan santai.Mereka berdua tengah duduk di lantai atas salah satu paviliun yang berada di sudut tersenyum dan sunyi di Wisma Lonceng Naga. Paviliun yang menjadi tempat langganan mereka setiap berkunjung ke Tanah Bebas."Zhao Lu Yang atau Sekte Lotus Hitam? Atau mungkin kedua-duanya?" Fu Rui memutar tubuhnya, berbalik dan berjalan mendekati Ketua Qilin yang tengah duduk santai di pagar kayu bersandar pada tiang seraya menggigit setangkai batang rumput liar."Menurutmu bagaimana?" Pria itu menatap Fu Rui yang kini berdiri di ha
Baca selengkapnya

Tian Min Disergap

"Haiye Qilin," gumamnya pelan sembari menatap kuda hitam yang tengah merumput di tepi danau Hu.Kuda hitam itu tertambat di bawah sebatang pohon willow. Sedangkan sang pemilik duduk tak jauh darinya, menatap Danau Hu yang sunyi."Siapa pemuda itu? Dia selalu bersama Ketua Rong di pertemuan tadi. Apakah dia murid Sekte Elang Emas?" Sosok yang bersembunyi di bayang-bayang pepohonan yang bergerombolan di tepi Danau Hu itu masih mengawasi Tian Min dan kuda hitamnya.Tian Min sendiri tidak menyadari dirinya tengah diawasi oleh sosok yang berbaur dengan bayangan-bayangan di sekitar danau. Dia duduk sembari melamun. Sesekali melemparkan batu ke danau atau mencabuti rambut bertangkai panjang dan menggigitnya."Apakah dia pemuda yang turut bersama Kaisar Ao Yu Long waktu itu?" Sosok itu kembali bergumam. Dia masih mengawasi Tian Min di balik bayangan-bayangan."Sudah sore. Hitam ayo kita kembali ke wisma." Tian Min berdiri dan mendekati kudanya ke
Baca selengkapnya

Ang Hui

Tian Min tertawa dan menghindari serangan wanita berhanfu putih itu. Dia melompat kemudian kembali menembakkan serentetan jarum-jarum kecil yang diarahkannya pada kaki lawan-lawannya."Bocah pintar!" Sosok yang masih bersembunyi di balik bayangan tersenyum puas saat melihat Tian Min mampu mengatasi para penyergapnya."Formasi sekte Lotus Hitam memang mengerikan tetapi jika mengetahui kelemahannya maka itu akan sangat mudah untuk mengacaukannya. Pemuda itu cerdik, dia mengincar kaki para murid Ketua Lain Hua." Sosok misterius itu terkekeh dalam hati."Ketua Lin Hua, maafkan aku!" Tian Min kembali segera melompat ke punggung kudanya begitu melihat lawannya lengah. Dia mencambuk Hitam dan kuda itu mengangkat kaki depannya dan menerjang Ketua Lin Hua, wanita bercadar dan berhanfu putih itu terpaksa menghindar dan membiarkan kuda itu melesat melarikan diri."Kejar dia! Jangan sampai lolos!" Serunya dengan geram pada pada anak buahnya. Dia sendiri segera bersiul."Celaka! Lin Hua memanggil
Baca selengkapnya

Xinxin dan Kunang-kunangnya

"Ang Hui, pemimpin pasukan mayat hidup Sekte Sembilan Pintu Kematian. Baru kali ini aku berhadapan dengannya." Zhang Jiawu bergumam pelan sepeninggalan salah satu ketua pintu kematian sekte yang diketuai seteru abadinya, Xie Jing Cuan."Apa ini? Kunang-kunang ini membuat Ang Hui meninggalkan pertarungan." Zhang Jiawu mendongak dan menatap kunang-kunang yang beterbangan di sekelilingnya."Kenapa begitu banyak kunang-kunang di sini?" gumamnya lagi seraya mengerutkan keningnya dalam-dalam.Meski kunang-kunang memang hidup di sekitar sumber air seperti danau atau sungai, tetapi menurutnya itu terlalu aneh. Kunang-kunang itu berterbangan mengelilingi dirinya."Celaka! Kunang-kunang ini menyerangku!" Zhang Jiawu menggerakkan rahangnya dan kembali mengayunkan pedang giok hitamnya.Serpihan-serpihan kelopak lotus kembali berhamburan dan menyasar hewan-hewan berkilauan yang mengerumuni dirinya."Ah!" Zhang Jiawu berteriak kesal saat hewan-hewan itu masih terus mengerumuninya. Kelopak lotusnya
Baca selengkapnya

Jurus Keluarga Legendaris

Satu sosok melayang turun perlahan dari kegelapan malam. Berdiri dengan kedua tangan di balik punggungnya menatap Zhang Jiawu."Lady Ahn Yiran." Zhang Jiawu bergumam bermuram. "Sungguh malam ini aku beruntung, dapat bertemu dengan wanita-wanita cantik di Jianghu," kekehnya seraya menatap sosok yang baru saja muncul di hadapannya.Dia adalah Lady Ahn Yiran, adik seperguruan Lady Wei Yang dari Sekte Lima Dewi. Salah satu dari lima tetua sekte yang mayoritas anggotanya merupakan kaum wanita."Aku pun beruntung dapat menyaksikan dirimu seperti ini Ketua Zhang." Lady Ahn Yiran tersenyum tipis. Menatap Zhang Jiawu dengan santai, seperti tengah mengejeknya.Berbeda dengan sang kakak seperguruan yang juga ketua Sekte Lima Dewi, Lady Wei Yang, Lady Ahn Yiran lebih ramah dan selalu tersenyum manis. Wanita yang seperti umumnya para anggota sektenya yang lain, selalu berhanfu dan berjubah putih itu, terkesan jauh lebih manusiawi dibandingkan sang kakak seperguruan yang selalu bersikap dingin dan
Baca selengkapnya

Angin Dan Api

Suara deru angin disertai hembusan angin yang cukup kuat membuat kedua sosok itu merasa khawatir. Di bawah sana Lady Ahn Yiran seperti tengah menari di tengah-tengah pusaran angin yang semakin lama semakin membesar.Sementara Tetua Oey menggunakan Api Lotus Ungu yang kini berkobar mengelilingi pusaran angin. Api berwarna keunguan itu berkobar semakin membumbung ke atas. Derak api dan angin menarik perhatian orang-orang yang berada di Wisma Lonceng Naga."Apa itu?" Rong Xia Guo berlari menghambur ke aula utama wisma. Bersamaan dengan seorang pelayan yang tergopoh-gopoh menemuinya dengan menuntut seekor kuda."Tuan Rong, telah terjadi sesuatu pada Tuan Muda Tian Min!" Pelayan itu menyerahkan tali kekang Hitam padanya.Kemudian dia menurunkan tubuh Tian Min yang terikat pada punggung kudanya. Huan Junjie yang melihatnya kesulitan segera berlari menghampirinya dan membantunya menurunkan tubuh Tian Min."Apa yang terjadi padanya?" serunya dengan cemas. Dengan hati-hati dipapahnya tubuh pem
Baca selengkapnya

Gagak Hitam Kematian

"Sialan!" Ang Hui mengumpat dan melemparkan tombaknya pada Tetua Oey. Dia mengincar kaki wanita itu.Tetua Oey terkejut saat tombak itu menancap di tanah di mana Api Lotus Ungu-nya mulai berkobar dan memadamkan apinya."Dasar mayat hidup sialan!" Dia pun mengumpat dan menggertakkan rahangnya menahan amarah yang kini meletup-letup di dadanya.Ang Hui hanya tersenyum sinis dan bergerak cepat meluncur ke bawah untuk meraih tangan Kang Li. Rekannya itu tidak menyia-nyiakan kesempatan dan menarik pedangnya melepaskan diri dari selendang milik Lady Ahn Yiran."Pegang tanganku!" Serunya pada Lady Ahn Yiran dan ketiga wanita itu meluncur deras ke bawah di mana angin puting beliung berpusat."Tidak semudah itu kalian bisa lolos dari apiku!" Tetua Oey tersenyum sinis dan kembali menyalakan api ungu yang tadi dipadamkan oleh Ang Hui dengan tombaknya.Tombak milik Ketua Pintu Kematian Kesatu itu memiliki energi yang dingin seperti es. Sedangkan pedangnya memiliki energi panas seperti api. Jika ke
Baca selengkapnya

Mayat Hidup

"Lady Ahn, pergilah!" teriak Kang Li pada sang Lady. Dia tidak ingin melibatkan orang di luar Sekte Sembilan Pintu Kematian untuk berhadapan dengan Sekte Lotus Hitam."Apakah kau yakin? Formasi mereka cukup berbahaya." Lady Ahn Yiran mengerutkan keningnya menatap Kang Li yang berdiri tegak menantikan serangan dari keduabelas anggota utama Sekte Lotus Hitam."Percayalah padaku Lady Ahn." Kang Li tersenyum tipis dan mengembangkan kedua lengannya."Baiklah! Aku pergi! Jaga dirimu baik-baik, Ketua Kang Li!" Lady Ahn Yiran sekali lagi menoleh pada ketua pintu kematian keempat itu.Dia melemparkan selendang putihnya dan melesat menghilang dalam kegelapan malam. Meninggalkan Kang Li yang kini membuat kalang kabut Tetua Oey."Habisi dia! Aku akan mengejar Lady Ahn!" perintahnya pada keduabelas rekannya."Kau tidak akan bisa mengejarnya Tetua Oey!" Kang Li tersenyum tipis dan menggerakkan lengannya pelan-pelan.Dentang lonceng terdengar memecah keheningan malam. Semula hanya satu buah lonceng
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
34567
...
18
DMCA.com Protection Status