Home / Romansa / Terjebak Kontrak Dengan Tuan Muda / Chapter 61 - Chapter 70

All Chapters of Terjebak Kontrak Dengan Tuan Muda: Chapter 61 - Chapter 70

101 Chapters

BAB 61. FERA DAN JULIAN

Eleanora turun ke lantai bawah setelah mematikan anaknya tertidur dengan nyaman di kamar. Dia juga sudah rapi dan siap menerima tamu yang tiba-tiba saja memutuskan menemuinya."Hai, Elea ...." sapa seorang wanita dengan ciri yang tadi pelayannya sebutkan. Wanita itu lantas berdiri saat menyadari kehadiran dirinya."Hai, duduklah!"Niat hati ingin memeluk seperti biasa, si wanita hanya tersenyum kecut karena Elea seperti menghindarinya. Ia duduk dengan pandangan mengedar ke segala arah. Takjub."Rumahmu sangat mewah, El. Ruang tamu ini saja, lebih besar dari tempat tinggalku," gumam Hana tidak berhenti berdecak karena kemewahan yang Elea miliki.Minuman dan cemilan datang, Hana kembali berdecak kagum karena cangkir untuk teh saja, bisa dihargai setara gajinya bekerja selama setahun di resto."Kamu sangat bahagia sekarang. Tidak hanya rumah mewah dan segala isinya. Memiliki anak tampan juga suami kaya raya membuatmu melupakan kami, El," kata Hana meraih cangkir teh miliknya. Menyesapnya
Read more

BAB 62. MAMA MERINDUKAN REA

"Biarkan mereka menyelesaikan masalah mereka sendiri. Keputusan untuk menikah, adalah keputusan mereka sayang," kata Aldrich lembut, dia kembali menambahkan. "Dan aku rasa mereka mendapat karma, mereka berdua ingin membuatmu menderita karena pernikahan itu, dan see, mereka yang menderita, iya, kan?""Ya, kamu benar. Mereka berdua dengan sengaja membuatmu sakit hati, pada saat itu. Dan sekarang, mereka akan bercerai, sangat disayangkan.""Ya sudah, jangan membahas orang lain lagi. Jika mereka memang saling mencintai, mereka tidak akan bercerai, itu saja."Elea menyandarkan kepala di pundak suaminya, memejamkan mata dan menikmati momen indah ini untuk beberapa waktu."Rich, boleh aku tanya sesuatu padamu?"Aldrich menoleh dan menunduk menatap sang istri. "Ya, katakan saja apa itu. Aku akan menjawabnya," jawab Aldrich."Mantan kekasihmu sebelum nona Olivia, kemana dia?"Setelah beberapa saat terdiam Aldrich mengangguk dan mengecup kening Elea lembut. "Kamu ingin bertemu dengannya?"Elea
Read more

BAB 63. DI MANA CALIX

Beberapa menit kemudian, mobil yang ditumpangi Aldrich dan Eleanora sampai di sebuah kawasan asri, sejenak Elea bingung karena ia tahu kawasan apa yang ia datangi.Ia menoleh pada Aldrich yang terdiam dengan pandangan lurus kedepan. Kemudian kembali menatap ke depan karena mobil yang mereka tumpangi sudah berhenti."Rich, kita--,""Ayo turun, aku akan memperkenalkanmu dengannya," kata Aldrich dengan mimik yang susah diartikan. Sejenak Elea merasa bersalah dengan keputusannya kemarin."Sayang, ayo!"Elea menurunkan kaki perlahan, jantungnya berdebar hebat saat Aldrich membawanya ke salah satu makam yang bernama belakang nama Aldrich di sana.Eleanora menoleh pada suaminya, ia melihat ada raut wajah sedih terlihat dengan nyata. Aldrich meraih tangan Elea dan mengajaknya duduk bersama. "Dia adalah tunanganku," akunya langsung menggetarkan hati Eleanora. "Dia meninggalkanku karena kesalahan yang seharusnya tidak aku lakukan," sambung Aldrich.Eleanora mengingat apa saja pernah Julian kat
Read more

BAB 64. TERNYATA KAMU MENCINTAINYA

Sementara itu, di tempat berbeda, Rea sedang kesal setengah mati karena tangisan Calix yang nyaring."Diamlah, atau aku .... akh, sialan!" Rea sangat kesal, ingin berkata kasar tetapi tatapan Calix melemahkannya.Gadis berusia 25 tahun itu terus mondar mandir, jantungnya berdegup kencang sejak tadi. Ia terus menempon Olivia tapi lagi-lagi wanita itu tidak merespon panggilannya."Gadis itu," hentaknya karena Olivia belakangan lebih suka mengabaikannya. "Aku tidak akan memaafkanmu Olivia," geram Rea akhirnya.Calix terus menangis, ia merindukan ibunya yang sudah tidak sadarkan diri. Ya, beberapa jam lalu, Rea sengaja mendatangi rumah kakaknya dengan alasan mencari sang ibu. Setibanya disana, melihat Calix yang menggemaskan muncullah niat untuk memberi pelajaran pada Eleanora."Diamlah, tenang sebentar, hem," pinta nya pada Calix yang terus saja rewel karena lapar.Calix terus menangis, Rea baru mengingat bahwa tadi dia juga membawa susu keponakannya, yang tertinggal di dalam mobil. Rea
Read more

BAB 65. TERIMA KASIH SAYANG

Olivia tergagap. Ia mencoba mencari alasan agar Aldrich tidak curiga padanya. Ia menggeleng dan mengatakan tak tahu apapun tentang rencana Rea yang ingin membawa Calix bersamanya."Mungkin Rea hanya ingin lebih dekat dengan anakmu, Rich, hanya saja mungkin caranya yang salah," terang Olivia. Aldrich mengangguk, kemudian meminta supor membawa Olivia kembali pulang. Olivia sempat menolak karena ia masih ingin bersama Aldrich tetapi setelah melihat situasi, apalagi Elea yang terlihat membencinya, Olivia akhirnya pulang.~~~~"Pulanglah, aku akan menjaga Calix sendiri," kata Elea membelakangi sang suami yang baru saja masuk dalam ruangan."Kita akan menjaganya bersama, Calix membutuhkan kita berdua," balas Aldrich tahu suasana hati Elea yang tidak baik.Elea tersenyum sendu. "Aku tidak akan berterima kasih padanya, aku yakin dia juga merencanakan ini pada Calix."Aldrich hanya mematung, dia tidak akan memaksa Elea untuk melakukan itu jika memang istrinya tidak mau. Elea masih melanjutkan
Read more

BAB 66. AKU MINTA MAAF, KAK

"Kak aku ingin pulang!" Rea menatap kesal pada Aldrich yang baru saja membuka pintu. Gadis itu memang tahu kalau Aldrich yang akan membuka pintu kamarnya."Bersiaplah, aku akan mengantarmu pulang," jawab Aladrich langsung mengangguk. Jack yang berada di sana akhirnya lega, ia tidak perlu menunjukkan itu, tapi Rea tahu.Rea berdiri dengan lemah, dia hanya makan sedikit karena tidak menyukai makanan yang selalu dibawa untuknya. Yah, Alarich mengurung adiknya selama tiga hari, dan selama itu, Rea harus memakan makanan biasa. Tidak ada daging seperti biasanya.Rea melewati Jack begitu saja. Rasanya ingin sekali Rea memukul kepala asisten kakaknya ini, terlalu banyak bicara yang tidak masuk akal.Meninggalkan kediaman rumah kayu, Rea dan Aldrich satu mobil. Hari sudah gelap ketika Aldrich sampai. Jika ia berubah pikiran maka bisa dipastikan Rea akan menginap ke empat malamnya."Maafkan Rea, Kak," katanya menunduk dan meremas jari-jari tangannya."Katakan itu nanti di hadapan kakak iparmu,
Read more

BAB 67. AKU HAMIL JULIAN

"Ayo sarapan bersama!" Aladrich mengusap lengan Eleanora lembut. Ia tahu, kejadian kemarin malam membuat suasana hati istri nya tak baik-baik saja. Apalagi, dengan ibunya yang langsung memaksa pulang karena Rea tak mendapat kan maaf. Aldrich tentu paham dengan kondisi Elea, juga paham dengan perasaan ibunya. Tapi, yang masih menjanggal adalah, Rea yang tak merasa bersalah sedikitpun."Mama marah padaku, bahkan semalam ia kembali menatapku sinis, Rich," desahnya palan. Ia baru saja menidurkan Calix dan masih enggan meninggalkan anaknya."Jangan dipikirkan. Mama itu hanya terlalu sayang pada Rea hingga tak sadar kalau Rea selalu membuat masalah untuknya."Elea menoleh, ia mendelik tak percaya karena Aldrich yang tak membela adiknya sama sekali. Bukankah ini sangat aneh. "Dia adikmu, harusnya kau bela dia."Aldrich membalik Elea, mengangkat wajah istrinya dengan perlahan, di sana tampak keresahan dan rasa penyesalan yang dominan. "Kau merasa bersalah karena mama memilih pe
Read more

BAB. 68. KITA BEKERJA SAMA, BAGAIMANA?

Julian meremas rambut nya kuat. Fakta bahwa Fera sedang mengandung anaknya membuatnya gusar. Ia sedang berperang dengan hati dan pikirannya."Eleanora, bagaimana aku meyakinkanmu kalau aku mencintaimu! Aku menyesal, aku ingin kita kembali bersama dan mengulang semuanya dari awal," engahnya dengan dada bergemuruh sesak. Ia menyesal, sungguh ia sangat menyesal karena dulu berpaling dari kekasihnya dan tergoda dengan kemolekan serta hidangan yang Fera berikan. "Shit! Semua karena Aldrich sialan itu. Dia membalasku dengan merebut Elea, kekasihku. Berapa kali aku katakan padanya, bahwa dia, tak pernah dicintai, dulu dan sekarang, wanita-wanita itu hanya mencintai ku."Di raihnya sebuah kertas, di mana itu adalah gambar rekaman bayi yang dikandung Fera, ada nyawa tak bsrdosa di dalamnya. Namun, sungguh, Julian hanya ingin kembali pada Elea, bahkan ia rela mengakui anak Elea adalah anaknya. Ia berjanji akan merawat dan membesarkan anak itu dengan sepenuh hati, asalkan Eleanora k
Read more

BAB 69. JULIAN MENOLAK ANAK KAMI

Di ujung sana, pria dengan mata elang masih menatap tajam pada mangsa. Kemanapun si wanita bergerak, ia terus mengikuti secara diam-diam. Rasa rindu, sudah tidak bisa ia tahan. Langkah maju terarah ke depan. Namun, saat melihat wanita yang sangat ia kenal mendekat. Ia menghentikan langkah dan mundur. Sementara itu, "Hai, tidak kusangka kita akan bertemu di sini, bagaimana kabarmu?" sapanya seperti biasanya. Wanita yang juga sama terkejutnya, tersenyum tipis. "Aku baik. Sudah lama tidak saling sapa, kau baik-baik saja kan, Fera?"Fera, wanita dengan potongan rambut sebahu itu mencoba tersenyum. Ia menghela napas menetralkan perasaannya. Bagaimana pun di hadapannya adalah wanita yang masih sangat suaminya cintai. Dia adalah--Eleanora. "Seperti yang kamu lihat. Aku, ah ... Mungkin kamu sudah mendengar rumor, El. Julian ingin bercerai denganku," ucapnya dengan menahan sesak. Sungguh sakit sekali setiap kali ia mengingat kata-kata Julian. Bahkan tatapan pria itu tak sehang
Read more

BAB 70. JANGAN TINGGALKAN AKU

"Kau lelah? Kemarikan Calix, aku merindukan putraku." Aldrich meraih putranya dan menuntun sang istri duduk di sofa. Tadi, salah seorang dari orang suruhannya mengabarkan apa yang terjadi di pusat perbelanjaan. Untuk itu, Aldrich langsung meminta Eleanora ke kantor bersama dengan putra nya. Awalnya Elea menolak karena tak ingin mengganggu tapi Aldrich memaksa karena merindukan Calix."Tidak. Bagaimana mungkin aku lelah, aku tidak berjalan kaki, Rich," ucapnya menatap sayang kedua pria kesayangan. Calix sudah semakin besar, ketampanannya semakin terlihat jelas seperti ayahnya. Aldrich tertawa rendah. Istrinya memang paling pandai menjawab kata-katanya. Tidak lama, pintu diketuk, dan terlihat wanita cantik membawa susu juga teh untuk Elea. "Silakan nyonya." kembali berdiri tegak setelah meletakkan teh dengan hati-hati di hadapan istri bosnya. Terlihat jelas, Elea yang menatap sinis Aldrich, apakah ini alasan sang suami sering sekali lembur? Wanita ini begitu molek dan juga ca
Read more
PREV
1
...
56789
...
11
DMCA.com Protection Status