All Chapters of Penyesalan Terbesar Hendra Setelah Kematian Sisca: Chapter 211 - Chapter 220

973 Chapters

Bab 211

Keesokan pagi, turun hujan gerimis di Kota Sela.Bandara Kota Sela sangat ramai.Matthew dan Garry mengantar Sisca ke dalam bandara."Sisca, selamat jalan.""Sampai di Klinik Mayo, telepon kami."Sisca mengangguk. "Baik. Tuan Matthew, Paman Garry, kalian ... jaga diri baik-baik."Matthew melambaikan tangannya. "Sudah waktunya, masuklah."Sisca berjalan ke pintu keberangkatan internasional sambil membawa tiket pesawat dan paspor.Pada saat bersamaan.Hendra dan Alex juga memasuki bandara menuju pintu keberangkatan domestik untuk terbang ke Kota Aroha.Saat hendak memasuki ruang tunggu, Sisca menoleh ke belakang.Timbul rasa gelisah dan sedih di hatinya karena tiba-tiba akan meninggalkan tanah air di mana dia telah hidup selama 24 tahun.Perjalanannya masih panjang dan nasibnya tidak bisa ditentukan.Dia bahkan tidak tahu kapan baru bisa kembali.Sisca menoleh ke belakang dengan nostalgia.Pada saat bersamaan, Hendra tanpa sadar berhenti saat hendak memasuki ruang tunggu VIP.Dia menoleh
last updateLast Updated : 2024-01-17
Read more

Bab 212

Pukul 10 malam, Hendra tiba di Cemara Praya dari Kota Sela.Vila itu hanya diterangi oleh sebuah lampu malam. Tiba-tiba, sosok mungil berlari kemari dan memeluk pahanya erat-erat."Angel."Hendra mengusap kepala Angel.Angel berkata dengan murung, "Aku pikir Ayah juga nggak akan pulang.""Mana mungkin? Ayah nggak akan tinggalkan Angel.""Ibu juga bilang begitu, tapi Ibu tetap tinggalkan Angel. Ayah, jangan berpikiran negatif seperti Ibu, oke?"Angel mendongak pada Hendra dengan tatapan penuh harapan.Seketika, hati Hendra melonjak kaget.Dia memaksa diri untuk tersenyum, lalu berkata, "Ayah ... nggak berpikiran negatif.""Ayah bohong. Sejak Ibu tiada, Ayah melamun setiap malam sambil melihat cincin Ibu. Terkadang, Ayah duduk di ruang tamu sepanjang malam dan diam saja. Ayah, jangan pergi bersama Ibu. Angel takut."Angel mencengkeram celana Hendra dengan sekuat tenaga karena takut ayahnya akan pergi.Hendra menyeka air mata di wajah Angel, lalu berkata, "Ayah janji akan menemanimu selam
last updateLast Updated : 2024-01-17
Read more

Bab 213

"Ayah, Paman Billy traktir makan malam ini?""Ya, Paman Billy kamu mau nikah. Jadi, dia ajak pacarnya untuk bertemu dengan kita."Karena ucapan marah Hendra setahun yang lalu, Billy dan Kristin meninggalkan Grup SY.Mereka jarang berkomunikasi dalam setahun terakhir.Alhasil, Zayn menjadi penengah di antara mereka.Kristin bertindak semena-mena, tetapi Billy selalu disiplin dan tidak pernah membuat kesalahan.Billy telah memberi kontribusi sehingga Grup SY memiliki pencapaian seperti sekarang.Selama ini, Billy juga mendapat dividen dari Grup SY karena Hendra tidak menarik kembali saham yang dimilikinya.Angel cemberut dan bertanya, "Kalau begitu ... Bibi Kristin ikut, ya? Aku nggak mau ketemu dia. Aku bisa bertengkar dengannya nanti.""Dia nggak ikut. Malam ini, Billy hanya undang Ayah dan Paman Zayn kamu. Mami kamu juga ikut.""Baguslah. Sudah lama aku nggak ketemu Paman Zayn dan Mami."Hendra dan Angel tiba di depan sebuah ruangan.Kemudian, Hendra mendengar suara Zayn.Di dalam rua
last updateLast Updated : 2024-01-17
Read more

Bab 214

Nancy termangu.Billy beranjak dari kursinya, lalu merangkul wanita itu dan memperkenalkannya, "Ini Sherine. Kami sudah tunangan dan berencana nikah bulan depan."Satu set cincin platinum terpasang di tangan mereka yang bergandengan."Sher, ini teman baikku, Hendra Setiawan dan Zayn Oswald. Panggil saja Pak Hendra dan Pak Zayn."Sherine menyapa mereka sambil tersenyum, "Halo, Pak Hendra, Pak Zayn."Tatapan tajam Hendra menyapu ke arah Sherine.Sedetik kemudian, Hendra memalingkan tatapannya. Ekspresinya tidak terbaca dari mata hitamnya.Begitu semua orang sampai, masakan segera disajikan.Angel duduk di sebelah Hendra dan makan sambil menatap wanita yang duduk di sebelah Billy.Mengapa bibi ini berdandan seperti Ibu?Angel berbisik pada Hendra, "Ayah nggak merasa Bibi Sherine agak mirip Ibu?"Suaranya sangat kecil sehingga hanya bisa didengar Hendra.Hendra menaruh sepotong daging asam manis ke piring Angel, lalu menjawab dengan suara datar, "Nggak mirip, jangan omong kosong.""Oh ....
last updateLast Updated : 2024-01-17
Read more

Bab 215

Hendra duduk di tempatnya dan tidak berkomentar.Kemudian, Sherine bersulang dengannya. "Pak Hendra, mari kita bersulang."Mata hitam Hendra yang jernih tertuju pada penampilan Sherine. Dia berkomentar dengan suara dingin, "Gaya penampilan seperti ini nggak cocok denganmu."Tangan Billy yang sedang memegang sendok perlahan mengencang.Sherine kebingungan dan bertanya, "Pakaianku ... nggak cukup sopan?"Alih-alih menjawab, Hendra sibuk mengambilkan lauk untuk Angel.Sherine terbengong di tempatnya sambil memegang gelas bir, canggung sekali.Selama makan, Hendra tidak minum bir setetes pun.Dia bertanya pada Angel, "Sudah kenyang?"Angel beserdawa, lalu mengangguk. "Ya, sudah kenyang.""Bawa semangkanya. Kita pulang."Angel mengambil sepotong semangka yang adalah buah kesukaannya.Hendra beranjak dari kursinya seraya berujar, "Angel sudah mengantuk, aku bawa dia pulang dulu. Kalian makan saja."Saat Hendra dan Angel hendak sampai di mobil ....Billy menyusul keluar.Hendra berpesan pada
last updateLast Updated : 2024-01-18
Read more

Bab 216

Di Apartemen Angkasa Pura.Begitu Sherine dan Billy masuk ke rumah, Billy langsung menahannya di ambang pintu.Malam ini, mereka membayar sopir untuk membawa mereka pulang.Setelah Hendra pergi, Billy minum banyak bir.Saat ini, dia sudah kehilangan kendali.Dia menyibak gaun Sherine dan menekan pinggulnya ke bawah.Sherine terkejut dan menoleh ke belakang. "Billy ....""Jangan bicara."Begitu berbicara, Sherine tidak lagi mirip Sisca.Suara Sisca jernih dan lantang, tetapi tidak melengking, seperti suara air mengalir di pegunungan. Sisca kuliah jurusan penyiar radio sehingga pelafalan bahasanya sangat jelas.Sementara itu, Sherine terlahir di negara bagian selatan, meski sudah bekerja di Kota Aroha selama 2 tahun. Suaranya lembut dan manis.Suaranya berbeda jauh dengan suara Sisca.Tiga bulan lalu, Sherine melamar pekerjaan di perusahaan baru Billy sebagai staf resepsionis.Hari itu, dia mengenakan gaun putih dan sepatu kets hak tinggi. Rambutnya diikat di atas kepala.Dia juga berdan
last updateLast Updated : 2024-01-18
Read more

Bab 217

Billy berbalik badan dan berkata dengan cuek, "Tidur saja, jangan pikir sembarangan. Nancy suka omong kosong dan terlalu dimanjakan oleh Zayn. Jangan pedulikan dia."Sherine tidak bodoh.Dia sudah mulai curiga sejak jamuan makan malam tadi.Setelah Billy terlelap, dia diam-diam turun dari ranjang.Billy terburu-buru untuk bermesraan dengannya di ambang pintu sehingga jas Billy dibuang begitu saja di lantai.Jas Billy dipesan secara khusus sehingga sangat mahal.Sherine pergi mengambilnya dan ingin menggantungnya.Alhasil, dompet hitam jatuh dari saku bagian dalam jas.Di dalamnya, ada selembar foto yang sudah digunting.Pria di foto itu adalah Billy.Sementara wanita itu ... tampak cantik dan tersenyum ria. Meski masih muda, wajahnya sangat menawan.Polos, tetapi menggoda.Wanita itu sangat cantik.Wanita ini adalah ... Sisca?Sherine merasa dirinya cukup cantik, tetapi dia tahu dia tidak cukup cantik untuk memikat hati Billy. Bahkan hanya berpacaran tiga bulan, Billy mengatakan ingin
last updateLast Updated : 2024-01-18
Read more

Bab 218

Billy tertegun sejenak. Kemudian, dia mengusap kepala Sherine seraya tersenyum dan berkata, "Omong kosong apa kamu? Kita sudah tunangan, tentu saja aku ingin menikah denganmu. Aku belum pernah melamar siapa pun sebelumnya. Kamu mau menolakku?"Sherine menelan air liur, lalu bertanya secara langsung, "Kamu mau nikah dengan Sherine atau ... penggantinya Sisca?"Billy terdiam.Begitu pertanyaan ini diucapkan, sudah tidak ada jalan mundur lagi.Seketika, suasana menjadi hening.Billy menatapnya dan tidak menjawab.Mereka sama-sama diam untuk waktu yang lama.Kemudian, Billy mengabaikan pertanyaan Sherine seakan-akan tidak terjadi apa-apa. "Sudah malam, cepat tidur. Besok pagi masih harus ke kantor."Dia berbalik badan dan masuk ke kamar.Billy sama sekali tidak peduli apakah Sherine mengikutinya atau tidak.Dia seolah-olah sedang menghindar.Sherine berdiri di ruang tamu dan akhirnya menangis.Tidak heran Kristin selalu meremehkannya dan mengatakan dia hanya sekadar beruntung. Jika bukan k
last updateLast Updated : 2024-01-18
Read more

Bab 219

Oleh karena itu, Sisca memutuskan untuk mencoba. Tak disangka, dia menjadi populer.Video nyanyian pertamanya langsung memperoleh 5 ratus ribu penggemar.Setelahnya, dia mengunggah video nyanyian sesekali. Dalam setiap video, dia hanya menyanyi, tetapi tidak menampilkan mukanya.Sekarang, dia sudah memiliki lima juta penggemar."Ayah hanya bercanda, nggak akan suruh kamu bayar uang."Sisca tersenyum dan berkata, "Meski Tuan Matthew nggak bermaksud begitu, aku berniat untuk bayar utang. Tuan Matthew sudah bantu aku dalam banyak hal, sudah sepantasnya aku membalas kebaikan Tuan Matthew."Caleb mengangguk dan memahaminya.Mereka sama-sama tidak ingin berutang pada orang lain."Oh, ya, apa rencanamu setelah pulang kali ini? Kamu sangat populer di internet, bagaimana kalau bergabung dengan perusahaan musik?""Bergabung dengan perusahaan musik?"Saat ini, Sisca tidak terikat dengan instansi mana pun. Akunnya juga bukan milik perusahaan mana pun.Caleb mengusulkan, "Ya, nyanyianmu merdu sekal
last updateLast Updated : 2024-01-18
Read more

Bab 220

Di Kediaman Ika.Garry sudah meminta koki untuk membuatkan banyak makanan.Matthew yang duduk di sofa melirik arlojinya, lalu pergi ke depan pintu untuk menengok ke luar.Garry tertawa dan berkata, "Tuan, Nona Hannah harusnya sudah sampai dalam beberapa menit lagi.""Di mana Moonly? Sudah telepon belum?""Nona Moonly bilang nggak ada waktu karena harus lembur malam ini, suruh kalian makan dulu."Matthew mengembuskan napas. "Moonly terlalu giat bekerja, tapi terkadang, ini nggak baik."Tepat saat itu, mobil Bentley hitam memasuki halaman.Caleb dan Sisca keluar dari mobil.Hanya sekilas mata, Sisca melihat Matthew yang berdiri di depan pintu.Dia menghampiri Matthew. Matanya memerah saat dia berkata, "Tuan Matthew, aku pulang untuk bayar bunga 30%."Matthew terbengong sejenak, lalu tertawa terbahak-bahak.Dia menepuk bahu Sisca seraya berkata, "Baik, baik, bayar bunga 30%!"Selesai makan malam.Matthew mengajak Sisca ke ruang kerja untuk berbincang dan menanyakan apa rencana Sisca selan
last updateLast Updated : 2024-01-18
Read more
PREV
1
...
2021222324
...
98
DMCA.com Protection Status