Malam ini, di rumah Kaivan terlihat sangat hangat. Khayra sedari tadi sibuk di dapur, sesekali Kaivan datang membantu. Membantu masak dan menggoda Khayra lebih tepatnya. Setiap memotong sayuran, Kaivan selalu memeluknya dari belakang, menggodanya dengan mencium dan menggelitiknya. Membuat Khayra tidak bisa fokus memasak. “Mas, kapan aku selesai memasaknya kalau terus kamu ganggu,” protes Khayra. “Tidak apa-apa, mumpung mereka belum datang. Lagipula aku merindukanmu,” bisik Kaivan. Kali ini Kaivan menarik ringan tangan Khayra untuk berbalik menghadapnya. Dia memojokkan tubuh Khayra ke meja dapur. “Ayolah, Mas. Mereka akan segera tiba,” ucap Khayra. “Sebentar saja, lagi pula dagingnya masih rebus, belum matang,” bisik Kaivan mencium bibir Khayra. Tidak ada penolakan di sana, wanita itu hanya mengikuti keinginan suaminya dan menikmati setiap sentuhannya. Ciuman mereka semakin dalam dan intens, sampai Khayra h
Terakhir Diperbarui : 2024-02-24 Baca selengkapnya