Semua Bab Dikhianati Kekasih, Dinikahi Bos Galak: Bab 91 - Bab 100

141 Bab

Bab 90 : Masih Tersimpan Rasa Cinta

          Joel sedikit bertengkar di dalam benaknya, haruskah dia membantu Aerline? Atau biarkan saja dan serahkan semuanya kepada Freyya. Ya, sepertinya memang benar jika Freyya saja yang membawa Aerline pulang.          Saat Joel ingin membantu dengan menelepon taksi online, Aerline tiba-tiba saja menahan lengannya. Gadis itu sempoyongan mendekati Joel, ingin mengucapkan sesuatu tapi keburu jatuh tidak sadar lagi. Aerline benar-benar mabuk berat. Joel menghela nafas, dia menatap Freyya yang sudah langsung tau maksud dan tujuan Joel.          "Iya, tolong bawa dia bersamamu. Aku tidak bisa menyetir, aku habis minum tadi," Freyya memohon.          Lagi-lagi Joel menghela nafas, dia mengangguk samar. "Iya, serahkan saja Aerline kepadaku. Aku akan memperlakukannya dengan baik," Joel b
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-02-23
Baca selengkapnya

Bab 91 : Rencana Yuda

Sepasang mata tajam itu menyorot sekeliling ruangan, wajahnya datar, emosinya masih ada memikirkan kejadian beberapa saat lalu. Bagaimana bisa gadis itu menuduhnya melakukan hal sekeji itu? Pria yang tidak lain adalah Joel itu menghela napas lagi, dia berusaha kembali menetralkan emosinya lagi.          Beberapa saat kemudian kursi di hadapannya itu ditarik hingga menimbulkan sedikit bunyi berdecit.          "Maaf aku terlambat, kamu sudah menunggu lama?" sapanya setelah duduk.          Joel menggelengkan kepalanya. "Tidak, baru saja sampai," balas Joel kembali mengedarkan pandangan.          Suasana di sana cukup ramai, restoran yang berada di tengah kota itu menjadi tempat pilihan untuk Kaivan dan Joel bertemu, mereka akan membahas kontrak kerja keduanya. &nbs
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-02-24
Baca selengkapnya

Bab 92 : Acara Makan Malam

Malam ini, di rumah Kaivan terlihat sangat hangat. Khayra sedari tadi sibuk di dapur, sesekali Kaivan datang membantu. Membantu masak dan menggoda Khayra lebih tepatnya. Setiap memotong sayuran, Kaivan selalu memeluknya dari belakang, menggodanya dengan mencium dan menggelitiknya. Membuat Khayra tidak bisa fokus memasak. “Mas, kapan aku selesai memasaknya kalau terus kamu ganggu,” protes Khayra. “Tidak apa-apa, mumpung mereka belum datang. Lagipula aku merindukanmu,” bisik Kaivan. Kali ini Kaivan menarik ringan tangan Khayra untuk berbalik menghadapnya. Dia memojokkan tubuh Khayra ke meja dapur. “Ayolah, Mas. Mereka akan segera tiba,” ucap Khayra. “Sebentar saja, lagi pula dagingnya masih rebus, belum matang,” bisik Kaivan mencium bibir Khayra. Tidak ada penolakan di sana, wanita itu hanya mengikuti keinginan suaminya dan menikmati setiap sentuhannya. Ciuman mereka semakin dalam dan intens, sampai Khayra h
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-02-24
Baca selengkapnya

Bab 93 : Sikap Dingin Joel

"Line, di mana susu dan buah-buahannya?" Usai Khayra bertanya, Aerline menepuk keningnya sendiri. "Ah, aku melupakannya," ujar Aerline meringis. Aerline dengan sigap melepas apron yang dia gunakan, kembali mengambil dompet dan mantelnya. "Aku akan membelinya sekarang, masih ada setengah jam lagi sebelum waktu makan malam datang." Khayra dengan cepat mencegah begitu Aerline berada di depan ruang televisi yang terdapat Lyman dan Joel, mereka sedang memainkan kartu uno sembari menunggu Kaivan dan Adric kembali. Kaivan dan Adric sedang keluar untuk membeli uno dalam bentuk balok. "Tunggu Aerline, toko buah di depan biasanya sudah tutup, pergilah ke toko buah persimpangan." Aerline terdiam, dia mencerna arahan yang Khayra berikan. Khayra sedikit meringis seolah mengerti arah pikiran adik iparnya itu "Memang sedikit jauh, kamu bawa kendaraan?” tanya Khayra. “Um, tidak. Aku naik taksi online barusan. Kakak ipar t
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-02-24
Baca selengkapnya

Bab 94 : Keluhan Aerline

"Buahnya lengkap?" sambut Khayra begitu Aerline kembali ke dapur. Aerline hanya membalasnya dengan anggukan dan meletakkan belanjaannya itu di meja besar dekat Khayra. Dia mengeluarkan semua buah-buahan itu tanpa berbicara, tentu Khayra menyadarinya. Dia tahu sekali bagaimana kepribadian Aerline yang selalu ceria, rasanya sangat aneh jika Aerline begitu diam seperti ini. "Apa ada sesuatu yang terjadi ketika kamu pergi?" Khayra bertanya seraya ikut membantu Aerline mengeluarkan buah-buahan itu. "Maksud Kakak ipar?" Aerline justru membalasnya dengan pertanyaan lagi, gadis itu menarik kursi dan duduk bertumpu dengan tangan di pipinya. Khayra tersenyum kecil, dia mengambil semangka di tangan kirinya sedangkan tangan kanannya menjawil hidung Aerline. "Wajah kamu ditekuk dari tadi, apa ada masalah?" tanya Khayra seraya memotong semangkanya. Aerline termenung sejenak, apa tidak apa-apa jika memberitahu Khayra? Aerline rasa tidak
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-02-24
Baca selengkapnya

Bab 95 : Temuan Yuda

“Mereka sudah berangkat ke kantor. Sekarang waktunya,” gumam Yuda. Setelah beberapa hari mengamati rumah Kaivan dari kejauhan, Yuda akhirnya memutuskan untuk beraksi. Dia memakai kaca mata hitam dan membenarkan topi hitamnya, lalu menjalankan mobilnya meninggalkan area rumah Kaivan. Yuda menghentikan mobilnya tidak jauh dari sebuah kantor distributor. Setelah mengamati rumah Kaivan selama satu minggu ini, Yuda tahu kalau distributor ini setiap tiga kali sehari mengirim stock air minum dan keperluan rumah lainnya. Dan kali ini Yuda punya rencana untuk bisa masuk ke dalam rumah Kaivan. Yuda mengambil pisau lipat di dasbor mobil dan menarik topinya semakin ke depan untuk menutupi wajahnya. Dia juga memakai masker hitam, walau sudah melepaskan kaca mata hitamnya. Sebuah mobil box keluar dari kantor tersebut dan Yuda menyetir mobil kembali mengikuti mobil box itu. Saat di area yang sepi, Yuda mempercepat mobilnya dan menyalip mobil itu hing
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-02-25
Baca selengkapnya

Bab 96 : Rencana Balas Dendam

“Aku sudah curiga sejak awal, kalau pernikahan mereka sangat mencurigakan. Ternyata mereka ingin balas dendam,” keluh Yuda penuh emosi. Saat ini Yuda bersama dengan Ziya di apartemen Ziya. “Dia pikir bisa benar-benar menghancurkan kita,” keluh Ziya mengepalkan kedua tangannya. Walau bagaimana pun, rencana Khayra berhasil karena sudah membuat kehidupannya menjadi sehancur sekarang. “Aku harus memberi pelajaran untuk mereka. Kaivan sialan itu memanfaatkan Khayra, dia ingin menyentuh Khayra dengan alasan anak, benar-benar bajingan!” umpat Yuda sangat emosi dan berkacak pinggang. “Jadi apa rencanamu selanjutnya, Yuda? Kamu tidak akan tinggal diam saja, bukan?” tanya Ziya yang duduk bertumpang kaki di sofa. Yuda membalikkan tubuhnya ke arah Ziya. “Tentu saja, menghilangkan kepercayaan Kakek pada Kaivan dan membuatku mendapatkan pekerjaanku kembali,” ucap Yuda. “Setelah itu, aku ada cara bagus untuk balas dendam pada Khayra.” Yuda
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-02-25
Baca selengkapnya

Bab 97 : Anggota Baru ICS

Setelah beberapa menit, mobil mereka mulai memasuki perkarangan rumah mewah yang sangat luas. Ini adalah rumah kediaman Wardah, Khayra cukup terpukau dengan penampakan rumah mewah itu, di depan rumah mewah itu terdapat air mancur yang indah. Genny menepuk bahu Khayra pelan, dia menyadari rasa kagum Khayra. "Rumah Nyonya Wardah sangat indah,” puji Khayra. Genny menganggukkan wajahnya. “Ya, Jeng Wardah memang senang menanam tanaman, dari sayur hingga bunga. Di belakang rumahnya ada ruangan khusus menanam sayuran dan buah. Dia pinter merawat tanaman,” jelas Genny. “Bahkan Mama sering datang tanaman atau bunga yang langka dari beliau.” Pantas saja rumah ini sangat epic dan sejuk. Genny membawa Khayra masuk, langkah keduanya dipandu oleh kepala pelayan menuju ruang utama. Rupanya di sana mereka semua sudah berkumpul. Meski para anggota ICS menyambut kedatangan mereka dengan senyuman. Di antara mereka, ada ibu Yuda, yaitu Puput. Wanita itu memalingkan
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-02-25
Baca selengkapnya

Bab 98 : Kecurigaan Kaivan

“Kamu baik-baik saja? Kenapa wajahmu terlihat pucat?” tanya Genny mengalihkan perhatian Khayra dari Rossa pada ibu mertuanya. “Aku baik-baik saja, Ma.” “Benar? Jangan memaksakan diri kalau merasa tidak enak badan, sebaiknya kita pulang lebih awal,” ucap Genny. Khayra tersenyum berusaha menenangkan ibu mertuanya itu. “Aku beneran baik-baik saja, Ma.” “Baiklah, katakan kalau memang tidak enak badan, ya,” ucap Genny yang masih memperlihatkan tatapan khawatirnya dan Khayra menjawab dengan anggukan kepalanya. Dia menoleh ke arah yang lain dan ternyata Rossa sedang menatap ke arahnya. Entah kenapa, tatapan Rossa membuat Khayra tiba-tiba saja merasa sesak, dia merasa seperti sesuatu menekan dan memeras hatinya hingga dia merasa lemas. Entah itu karena apa, tapi rasanya begitu asing. Khayra menatap lekat-lekat wanita bernama lengkap Rossa Lohia itu. Rossa juga memperhatikan Khayra dengan lekat, hingga beberapa detik kemudia
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-02-26
Baca selengkapnya

Bab 99 : Kemarahan Komar

“Apa yang kamu lakukan di sini, Yuda?” tanya Komar yang sedang duduk di kursi kebesarannya yang ada di ruang kerja. Yuda tidak menjawab dan berjalan mendekati meja kerja Kakeknya. “Berniat membunuh Kakekmu lagi?” sindir Komar dengan sarkas. Yuda mengambil duduk di kursi yang ada di hadapan Komar. “Harusnya Kakek sadar kenapa aku melakukan itu. Dan aku sama sekali tidak menyesal sudah menusuk Kakek,” jawab Yuda. Komar terkekeh di sana membuat Yuda mengernyit bingung. Memang apa yang lucu, seingatnya, tidak ada yang sedang membuat lelucon. “Kamu tau, Yuda. Kenapa Kakek tidak mengusirmu dari rumah ini, padahal kamu sudah mencelakai Kakek?” tanya Komar dan Yuda menggelengkan kepalanya. “Kamu itu sangat mirip dengan Kakek. Punya ambisi untuk mencapai kesuksesan. Tidak peduli apa yang kamu lakukan, apa pun yang menghalangi langkahmu, kamu hantam. Kakek suka karakter itu, tapi Kakek tidak suka sifatmu yang memiliki kelemah
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-02-27
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
89101112
...
15
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status