All Chapters of Dikhianati Kekasih, Dinikahi Bos Galak: Chapter 101 - Chapter 110

141 Chapters

Bab 100 : Penjelasan Kaivan

“Ada apa memanggilku kemari? Apa tidak bisa diam tenang saja di sini?” keluh Ziya saat duduk berhadapan dengan Andi di sel tahanan. “Tolong Papa, Ziya. Papa mohon, tolong Papa,” ucap Andi dengan wajah memelas dan pucat. Brak! Ziya menggebrak meja dengan kesal. “Kamu yang menghancurkan keluarga kita. Karena ulahmu, Mama meninggal dunia!” pekik Ziya penuh kebencian. “Semua bukan salahku. Kamu sendiri sangat membenci Khayra, begitupun denganku. Aku hanya membutuhkan sedikit bantuannya untuk bisnisku, tetapi mereka mempermalukan dan merendahkanku. Apa salah kalau Papa ingin dia mati?” tanya Andi. Ziya menghela napasnya. “Kamu juga sangat ingin dia mati, bukan? Makanya kamu menabraknya, beruntung ada orang yang menolongmu hingga bebas dari penjara.” Andi menatap Ziya dengan tatapan memelas. “Tolong Papa, Ziya. Papa sungguh tidak bersalah, bagaimana bisa percobaan pembunuhan mendapatkan hukuman seberat ini,” keluh Andi. “
last updateLast Updated : 2024-02-28
Read more

Bab 101 : Mengetahui Fakta Baru

“Lyman, gue akan hubungi lu lagi nanti,” seru Kaivan memutuskan sambungan telepon. “Khayra?” panggil Kaivan lirih dengan tatapan tertuju pada Khayra. “Kamu menyembunyikan sesuatu dariku, Mas?” tanya Khayra dengan tatapan penasaran. “Mas-“ “Abang!” panggil Aerline. “Aku akan mengatakannya nanti. Sekarang kita temui Mama dan Papa,” bujuk Kaivan merangkul Khayra dan membawanya pergi dari sana.*** “Apa maksud Kakek? Kenapa dengan mudah melepaskan Kaivan?” tanya Yuda sangat emosi. “Tidak perlu menanyakan hal itu padaku!” bentak Komar terlihat kesal. Baru kali ini dia merasa dibantah dan dia tidak bisa berkutik. “Kakek sudah bilang kalau aku akan menggantikan posisi Kaivan?” seru Yuda sangat kesal di sana. “Kamu ingin mengganti posisi Kaivan? kalau begitu buat proyek yang keuntungannya bisa dua kali lipat dari hasil Kaivan. Maka kamu akan bisa menggantikan Kaivan,” ucap Komar. Yuda mengernyi
last updateLast Updated : 2024-02-28
Read more

Bab 102 : Dinas Luar Kota

"Ini perjalanan bisnis, Mas." Entah sudah berapa kali Khayra mengatakan itu, dan entah sudah berapa kali juga Kaivan tetap gigih dengan jawabannya. "Tidak boleh." "Kenapa tidak boleh? Aku bisa di pecat kalau menolak pekerjaan." Khayra kembali mengeluh. Terkadang menghadapi sikap keras kepala Kaivan sangat melelahkan, bahkan sekarang lebih melelahkan karena pria itu menyita kopernya juga. Khayra baru saja meminta izin untuk melakukan perjalanan bisnis ke Balik papan, ada klien yang harus mereka temui di sana. Sebagai asisten manager, Khayra harus pergi dengan Aditya. Mereka akan menghabiskan waktu beberapa hari di sana. Namun, Kaivan selalu melarangnya tanpa memberikan alasan kepada Khayra, pria itu begitu gigih melarang Khayra bahkan sampai menyita kopernya. Khayra tidak masalah jika tidak pergi, tetapi pekerjaannya akan terancam jika dia benar-benar melakukan itu. Khayra memutar pikirannya, bagaimana caranya untuk membujuk
last updateLast Updated : 2024-02-28
Read more

Bab 103 : Kecemburuan Kaivan

Pria itu tersenyum kecil dan mengangguk, Kaivan mengambil alih koper Khayra dan menemani istrinya itu hingga sudah berada di dalam taksi dengan aman. "Tolong berkendara dengan hati-hati." Entah sudah berapa kali Kaivan mengucapkan itu kepada sang sopir taksi, pria paruh baya itu tersenyum hangat sekali lagi dan mengangguk. Dia memaklumi sikap Kaivan, baginya Kaivan adalah suami yang begitu sayang dan perhatian kepada istrinya. Menurut sang sopir, Khayra adalah salah satu wanita yang sangat beruntung menikah dengan pria seperti Kaivan. Ya, Khayra mengakui itu. Setelah beberapa pesan 'hati-hati' Kaivan sekali lagi, akhirnya taksi Khayra sudah dapat melaju membelah jalanan yang cukup padat pagi itu. Kaivan menatap taksi yang ditumpangi Khayra hingga taksi itu menghilang dari pandangannya, barulah dia menaiki mobilnya sendiri dan ikut melaju berbaur dengan kendaraan lain. Di dalam taksi, Khayra tetap sibuk menanggapi segala pesan Kaivan ya
last updateLast Updated : 2024-02-28
Read more

104 : Usaha Aditya Merayu Khayra

Aditya menyetir mobil dengan santai, dia terus mengajak Khayra berbicara. Sedangkan wanita itu masih memiliki rasa malas, tetapi ya sudahlah. Mereka tiba di tempat yang sudah di tentukan lebih awal sekitar tujuh menitan lagi. Aditya dan Khayra memilih untuk duduk bersisian dan menunggu klien mereka datang, Khayra mulai sibuk mempersiapkan ulang berkas-berkas yang mereka gunakan. Tidak lama kemudian seorang pria berjas hitam dengan dasi biru dongkernya datang, di sebelahnya sudah ada wanita yang juga menggunakan kemeja putih bermotif bunga-bunga dan rok berwarna senada. Khayra dan Aditya dengan cepat ikut berdiri, mereka menyambut klien dengan senyuman yang merekah. "Kalian sudah menunggu lama? Maafkan kami, di luar sangat macet." Aditya terkekeh, dia menggeleng singkat untuk membalas kliennya itu. "Ah tidak apa, kami juga baru sampai," balas Aditya. "Oh benarkah? Syukurlah kalau seperti itu, ayo, silakan duduk kemba
last updateLast Updated : 2024-02-28
Read more

Bab 105 : Kerinduan Kaivan

“Benar-benar tidak bisa tenang,” gumam Kaivan. Dia berguling-guling di atas kasur, mencoba mencari posisi yang nyaman untuk tidur, namun tak kunjung berhasil. Rasa gelisah dan rindu pada istrinya begitu menyiksa hati dan pikirannya. Malam ini adalah malam pertama Kaivan tidur sendiri tanpa kehadiran istrinya yang biasa ada di sisinya, padahal baru beberapa jam mereka berpisah. Dia mencoba mengalihkan pikirannya dengan memandangi foto pernikahan mereka yang terpajang di meja. Senyuman manis istrinya yang tergambar dalam foto itu seolah memberikan keteduhan di hati Kaivan, namun rasa rindu yang menyergapnya semakin menjadi. Kedua tangannya meremas kasur dengan erat, mencoba menahan rasa rindu yang hampir membuatnya tak mampu bernapas. Kaivan akhirnya mengambil ponselnya dan membuka galeri foto, mengenang kenangan indah bersama istrinya. Setiap foto menggambarkan kebahagiaan mereka berdua, namun justru semakin membuat Kaivan merasa hampa tanpa keha
last updateLast Updated : 2024-02-28
Read more

Bab 106 : Kepulangan Khayra

Kaivan sampai di kantor tepat satu jam lebih awal, bahkan sekretarisnya yang tidak diberi tahu tentang rencananya sedikit terkejut. Kaivan tidak mengindahkan sapaan dari para karyawannya, sesekali kepalanya hanya akan menunduk saja untuk menghargai sapaan-sapaan itu. Kaivan menaiki lift khusus dan berhenti di lantai ruangannya, pandangannya tetap lurus selama perjalanan memasuki ruangannya. Begitu sampai, dia bergegas untuk duduk dan membuka layar laptopnya, beruntung saja sekretaris Kaivan cepat tanggap, dia segera menyampaikan jadwal Kaivan untuk hari ini dan menyerahkan beberapa dokumen yang membutuhkan tanda tangan bosnya itu. Kaivan mengerjakan semuanya dengan fokus. Biasanya Kaivan memang fokus, tetapi dia tidak pernah sefokus ini. Hingga setumpuk pekerjaan yang biasanya dikerjakan satu hari dapat selesai begitu jam makan siang tiba. Kaivan sedikit merenggangkan otot-ototnya yang pegal, dia melihat jam dinding yang terdapat di ruangannya.
last updateLast Updated : 2024-02-29
Read more

Bab 107 : Meluapkan Rasa Rindu

“Mas, kita mau ke mana? Ini bukan arah pulang?” tanya Khayra yang menatap sekeliling area yang dilewati mobil. “Aku akan membawamu ke tempat yang sejuk dan kamu pasti akan lebih relaks di sana, apalagi setelah perjalanan jauh,” tutur Kaivan. Khayra tersenyum. “Apa kamu punya semacam telepati atau cenayang yang bisa membaca pikiranku? Atau mungkin, apa kamu memiliki kemampuan seperti vampir yang bisa membaca pikiran manusia?” tuduh Khayra dan sontak Kaivan tertawa di sana. “Kenapa kamu bicara begitu?” tanya Kaivan menoleh ke arahnya. “Karena kamu berhasil membaca pikiranku,” ucap Khayra. “Tadi di pesawat, aku melihat ke bawah dari jendela, hamparan hijau yang luas, aku pikir, sepertinya terasa relaks dan nyaman saat bisa menghirup udara segar dari tumbuhan dan pandangan mata yang cerah karena melihat suasana yang serba hijau,” jelas Khayra. “Um, sepertinya kita sehati, dan secara tidak sengaja aku bisa telepati sama kamu,” ser
last updateLast Updated : 2024-02-29
Read more

Bab 108 : Menghabiskan Waktu Bersama

Khayra membuka matanya saat cahaya matahari sudah masuk ke dalam celah kamarnya. Dia merasa seluruh tubuhnya terasa ngilu, dan sakit. Semalam, dia dan Kaivan melakukan beberapa ronde dengan tempat yang berbeda-beda. Kaivan seakan tidak ada lelahnya, mungkin karena rasa rindu yang membuncah. Khayra melihat Kaivan yang masih terlelap dengan tangannya yang memeluk pinggang Khayra. Wanita itu bangkit dari posisinya dan memindahkan tangan Kaivan dari pinggangnya. Dia menuruni ranjang dan berjalan masuk ke dalam kamar mandi untuk membersihkan dirinya. Karena hampir semua pakaiannya kotor dan sudah dikenakannya saat di Balikpapan. Khayra mengambil kemeja putih Kaivan dan memakainnya. Kemeja itu cukup panjang dan menutupi tubuhnya hingga batas paha. Khayra mengeluarkan beberapa bahan untuk sarapan dari kulkas. Kali ini, biarkan dirinya yang membuat sarapan untuk Kaivan, tidak melulu Kaivan yang memasak untuknya. Saat sedang memasak telor, Khay
last updateLast Updated : 2024-02-29
Read more

Bab 109 : Kemarahan Komar pada Khayra

"Jangan takut, semuanya akan baik-baik saja." Air mata semakin deras membasahi wajah Khayra, dia menangkap tangan Kaivan. Mengangguk berusaha mempercayai ucapan Kaivan, pikirannya berusaha dibuat tenang agar bisa berpikir. Khayra dengan segera meraih ponselnya untuk menghubungi ambulans sembari terus menggenggam erat tangan Kaivan. Setelah menelepon ambulans, Khayra kembali memfokuskan dirinya untuk menatap Kaivan. Pria itu tersenyum tipis, bibir pucatnya tertarik dengan manis. "Khayra?" Panggil Aditya, pandangan Khayra seketika teralihkan padanya. Air mata itu turun dengan deras membasahi wajah cantiknya, dia menatap Aditya dengan memohon. "Tolong aku untuk segera membawanya ke rumah sakit, ambulans terlalu lama," ujar Khayra memohon. Kaivan sudah kehilangan kesadarannya dalam pangkuan Khayra dengan darah yang merembes begitu banyak. Tanpa berpikir panjang, Aditya segera mengambil alih mobil Kaivan. Dia membuka pin
last updateLast Updated : 2024-02-29
Read more
PREV
1
...
910111213
...
15
DMCA.com Protection Status