Semua Bab Istri Berdosa si Bos Paranoid: Bab 71 - Bab 80

523 Bab

Bab 71

Terkadang, Jason dan sekelompok temannya juga suka bertaruh, apakah pacar barunya Kris bisa mengakhiri hidup lajang Kris atau tidak. Namun, mereka selalu kalah.Di luar, Kris terlihat sangat sopan. Namun, kenyataannya, dia sangat dingin."Baik, baik, aku mengerti, gelang ini nggak boleh disentuh," kata Jason. Dia juga tidak terkejut. Lagi pula, semua orang yang sudah kenal lama dengan Kris akan tahu bahwa Kris sangat menghargai gelang perak ini dan tidak pernah membiarkan orang lain menyentuhnya.Tepat pada saat ini, sebuah sosok berjalan menghampiri mereka. Begitu Jason melihatnya, ternyata itu Rovida Claudia, pacar terbarunya Kris. Rovida juga merupakan bintang baru di industri hiburan. Akhir-akhir ini, dia sangat terkenal dan sedang melakukan banyak pekerjaan.Tentu saja, semuanya berkat Kris.Sebagai tokoh besar di industri hiburan, Kris menguasai perusahaan hiburan terbesar di seluruh dunia. Membuat seseorang menjadi terkenal tentu saja adalah sebuah hal yang sangat mudah baginya.
Baca selengkapnya

Bab 72

Bahkan saat wanita itu terlalu dekat dengannya, dia merasa jijik.Seperti yang diduga, saat dia memeluk wanita lain, rasanya berbeda sekali dari saat dia memeluk Irene.Saat Michael tiba di depan kamar kontrakan Irene, dia berjongkok dan mengeluarkan kunci cadangan dari bawah keset di depan pintu. Irene suka menaruh kunci cadangan di tempat ini, katanya supaya dia tetap bisa masuk jika dia lupa membawa kunci.Michael membuka pintu kamar. Lampu kamar masih menyala. Pada saat ini, sosok wanita yang kurus itu sedang duduk di samping meja sambil tidur bersandar di atas meja.Michael menatap wajah Irene yang sedang tidur di bawah cahaya lampu. Irene terlihat sangat tenang, hingga perasaan Michael juga seakan-akan ikut menjadi tenang.Michael mengangkat tangannya dan menyingkirkan rambut di pipi Irene dengan pelan. Sepertinya, jika dia melihat Irene seperti ini seumur hidupnya, dia juga tidak akan merasa bosan.Sesaat kemudian, Michael membungkukkan badannya dan menggendong Irene dari kursi
Baca selengkapnya

Bab 73

Pada akhir pekan, Irene mendapatkan giliran istirahat yang jarang sekali didapatkan dan Leni pun membawanya pergi jalan-jalan.Mungkin karena mereka sudah lama tidak jalan-jalan, jadi saat jalan-jalan dengan Leni, Irene merasa seakan-akan dia kembali ke masa lalu.Dulu, sebelum kecelakaan itu terjadi, pada akhir pekan, Irene juga sering membawa Leni pergi jalan-jalan. Pada saat itu, dia merasa tidak terbebani, seakan-akan semua pemandangan di depannya terlihat indah."Oh ya, Mike di mana? Sekarang, kamu sudah mengenal dia lebih dekat, belum? Misalnya rumahnya di mana atau tentang keluarganya," kata Leni. Intinya, Leni khawatir teman baiknya akan ditipu."Aku hanya tahu ayahnya sudah meninggal dan ibunya sepertinya meninggalkan mereka. Selain itu, dia nggak cerita, jadi aku juga nggak tanya," kata Irene sambil tersenyum."Kamu bodoh, ya? Kenapa nggak tanya? Setidaknya, kamu juga harus tahu pekerjaannya sebelumnya!" kata Leni.Irene hanya tersenyum dan berkata, "Apa gunanya aku tahu peke
Baca selengkapnya

Bab 74

"Kata siapa kami nggak beli? Aku bisa ...." Leni sebenarnya ingin bersikeras untuk tetap membeli satu baju. Dia ingin melampiaskan amarahnya, sekaligus supaya pegawai toko ini tidak meremehkan mereka.Irene langsung menariknya, lalu berkata pada manajer itu, "Kalau kami nggak beli, kami nggak boleh lihat-lihat?""Kalian datang ke toko yang jauh melampaui penghasilan kalian untuk melihat baju. Kalian bisa saja datang untuk membuat keributan, jadi aku hanya menjaga hak tamu lainnya di toko," kata manajer itu dengan sok masuk akal.Irene langsung berkata, "Tapi, kamu nggak punya bukti. Sebaliknya, kamu malah jelas-jelas mendiskriminasi pelanggan. Oh ya, ucapanmu tadi juga sudah kurekam. Sepertinya, rekaman ini sudah termasuk barang bukti yang bisa dikumpulkan ke pihak manajemen pusat perbelanjaan ini, 'kan?""Kamu ...." Wajah manajer ini langsung memerah. Dia sama sekali tidak menyangka bahwa Irene merekam ucapannya barusan."Irene, sudah cukup, deh. Kamu hanya penyapu jalanan, apa yang b
Baca selengkapnya

Bab 75

Martin jelas-jelas terkejut melihat mantan pacarnya. "Irene?!"Begitu Melvina melihat kakaknya, dia langsung pergi mengadu. "Kak, tahukah kamu betapa nggak tahu malunya si Irene? Dia malah menyuruhku membelikan gaun seharga 9,6 miliar untuknya. Dia nggak pikir, memangnya sekarang dia cocok pakai gaun itu?!""Diam!" tegur Martin dengan ekspresi yang sangat masam. Adiknya mau cari mati, ya?! Harus diketahui, sekarang, orang di belakang Irene adalah Michael. Jangankan 9,6 miliar, bahkan gaun seharga 96 miliar juga cocok untuk Irene!"Kak, kamu kenapa, sih? Kenapa kamu berteriak? Aku hanya lagi mengatai Irene," kata Melvina dengan kesal."Apa yang perlu dikatakan?" balas Martin dengan kesal. Kemudian, dia berkata pada pegawai toko di satu sisi, "Bungkus gaun itu."Ucapan Martin seketika membuat semua orang di dalam toko terkejut."Kak, kamu ngapain? Jangan-jangan kamu mau beli gaun itu untuk Irene?" kata Melvina. Dia tidak berani memercayai ucapan Martin.Hannah juga mengernyit, amarah pun
Baca selengkapnya

Bab 76

Irene menerima cek itu dan langsung meninggalkan toko ini dengan Leni."Irene, menurutmu, ada yang aneh, 'kan?" Begitu mereka keluar, Leni langsung berkata, "Martin langsung memberikanmu 9,6 miliar tanpa ragu-ragu. Selain itu, Hannah berada di sana! Dia nggak takut Hannah salah paham?""Memang lumayan aneh," kata Irene."Jangan-jangan Martin masih menyukaimu?" tebak Leni."Bukan, dia lagi takut, sepertinya takut aku marah pada Melvina, lalu akan merugikan Keluarga Susanto?" kata Irene.Mendengar ucapan Irene, Leni hanya merasa agak absurd. "Dia berpikir terlalu jauh, deh.""Entahlah," kata Irene sambil mengangkat bahunya. Kemudian, dia melihat cek di tangannya."Apa yang akan kamu lakukan dengan cek ini? Merobeknya?" tanya Leni. Dia mengenal teman baiknya. Dengan sifat Irene, dia tidak akan menggunakan uang ini."Kenapa dirobek? Langsung disumbangkan pada orang yang memerlukan saja," kata Irene sambil menyimpan cek ini dengan hati-hati di tasnya.Setelah jalan-jalan sejenak lagi, merek
Baca selengkapnya

Bab 77

"Atas dasar apa aku harus minta maaf?!" seru Melvina dengan amarah yang menggebu-gebu.Sedangkan pada saat ini, beberapa orang berjalan ke arah eskalator dan di antaranya ada yang mengenal Hannah. Bagaimanapun, Hannah adalah artis terkenal. Meskipun dia memakai topi dan kacamata hitam yang menghalangi sebagian besar mukanya, masih saja ada orang yang mengenalinya."Itu Hannah Moiras! Sepertinya orang di sampingnya itu calon suaminya, deh!""Ngapain mereka di sini?""Ada apa dengan eskalatornya? Ada kecelakaan, ya?"Orang-orang di sekitar terus berdiskusi. Melihat Leni memapah Irene berjalan menuruni eskalator, Martin bergegas mengejar mereka.Hannah tampak terkejut. Dia sama sekali tidak menyangka bahwa Martin malah meninggalkannya dan pergi mengejar Irene! Sedangkan orang-orang yang mengerumuni Hannah pun mulai bergosip."Calon suaminya Hannah pergi mengejar wanita lain.""Astaga, jangan-jangan ini cinta segitiga!"Hannah tampak malu. Dia menutupi wajahnya dengan tangannya untuk mengh
Baca selengkapnya

Bab 78

"Mike," jawab Irene. "Aku nggak tahu harus berapa lama di rumah sakit, jadi aku menelepon agar dia nggak menungguku makan malam."Sambil berbicara, Irene menghubungi nama "Mike" dalam daftar kontak di ponselnya.Tidak lama kemudian, panggilan ini terhubung. Terdengar suara Michael yang agak dingin. "Kak.""Aku ada masalah kecil. Hari ini, sepertinya aku akan pulang lebih malam. Kamu ... makan malam sendiri saja," kata Irene."Apa maksudmu masalah kecil?! Langsung beri tahu dia kalau kamu lagi di rumah sakit," sela Leni dari samping."Kak, kamu lagi di rumah sakit?" tanya Michael. Suaranya sepertinya agak berubah."Ya, aku terjatuh. Sekarang, aku lagi menunggu untuk pemeriksaan rontgen di rumah sakit," kata Irene."Rumah sakit mana? Aku ke sana sekarang juga," kata Michael."Nggak perlu. Ada Leni, kok, di sini. Kamu tunggu saja di rumah," kata Irene dengan terburu-buru.Di ujung telepon lainnya, Michael terdiam. Sesaat kemudian, suara yang dingin itu kembali terdengar. Dia tetap bersike
Baca selengkapnya

Bab 79

Hanya saja, karena pesan direktur rumah sakit, Dokter Cokro baru lebih memperhatikan Irene.Tepat pada saat ini, seseorang berjalan memasuki ruangan ini dan menghampiri Irene. "Kak," panggil orang ini."Kamu sudah datang, ya," kata Irene. Pria ini tiba lebih cepat daripada yang Irene bayangkan."Ya, jalanan macet, jadi agak telat," kata Michael."Pak Dokter, bagaimana? Apakah temanku terluka parah? Tadi, dia dibuat tersandung oleh seseorang dan terjatuh beberapa anak tangga di eskalator," kata Leni dengan gugup."Lukanya nggak parah, hanya saja di bagian mata kaki ada patah tulang ringan. Istirahat seminggu atau dua minggu sudah cukup, tapi ...." Dokter Cokro ragu-ragu sesaat."Tapi apa?" tanya Leni."Tapi, Nona Irene, beberapa tahun yang lalu, kamu sering terluka, ya?" tanya Dokter Cokro.Irene tercengang. Untuk sesaat, dia tidak bisa menjawab pertanyaan ini."Aku nggak bermaksud apa-apa, tapi dari hasil rontgen, bisa dilihat bahwa dalam beberapa tahun terakhir, kamu sepertinya sering
Baca selengkapnya

Bab 80

Saat nama "Michael Yunata" keluar dari mulut Irene, tubuh Michael seketika menjadi kaku."Kamu membenci Michael Yunata?" gumam Michael.Irene membuang napas dan berkata, "Semua orang di Kota Cena kenal dengannya. Di kecelakaan itu, orang yang meninggal itu Helen Moiras, calon istrinya Michael. Jadi, tentu saja nasibku akan menjadi buruk. Ada banyak orang yang ingin menjilat Michael, jadi mereka menyakitiku."Setelah terdiam sejenak, Irene mentertawakan dirinya sendiri, dia berkata, "Terkadang, aku bahkan berpikir, kalau saat itu orang yang terlibat dalam kecelakaan itu bukan Helen, apakah aku bisa memenangkan kasus itu? Apakah aku nggak akan masuk penjara tiga tahun dan mengalami semua penderitaan itu?"Irene tidak tampak marah, tetapi caranya mentertawakan dirinya sendiri seperti ini malah membuat Michael makin merasa bersalah.Mungkin, setengah dari penderitaan yang Irene alami berhubungan dengan Michael.Michael berjongkok di hadapan Irene, tatapannya menembus rambutnya yang tebal d
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
678910
...
53
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status