“Relin?” Kamila tersentak kaget, sudah pukul dua dini hari, ia memang terbangun karena haus. Ketika membuka pintu, wanita itu cukup terkejut karena Relin sudah berdiri di pintu kamarnya dengan piyama tipis. “Hai, maaf sudah mengagetkan.” Relin berujar santai sembari mengintip dari celah pintu kamar yang terbuka. “Aron masih tidur, ya?” Kamila terperangah sebentar, secara perlahan keningnya memunculkan kerutan samar. Ia bingung sendiri atas pertanyaan Relin, bukankah memang ini waktunya istirahat? “Em, ya. Kalau boleh tahu ada keperluan apa, nanti saya sampaikan setelah dia terbangun.” Relin menggeleng singkat. “Tidak usah, awalnya saya ingin jalan-jalan bersamanya. Maaf bukanya lancang, tapi sepertinya saya sedang mengidam,” ungkap wanita itu.Kamila tersenyum kikuk, tak tahu harus menjawab apa. Lagi pula, sejak kapan Relin di kediaman ini, karena sepulangnya jalan-jalan bersama Aron, rumah dalam keadaan sepi, hanya pelayan yang berlalu lalang.“Kalau begitu saya kembali tidur saja,
Baca selengkapnya