Home / Romansa / Terpaksa Menikah Muda / Chapter 51 - Chapter 60

All Chapters of Terpaksa Menikah Muda: Chapter 51 - Chapter 60

187 Chapters

Kejutan Membawa Petaka

Duka yang menyelimuti keluarga besar Aron atas meninggalnya Panji berangsur surut, kini mereka juga sudah mulai menerima semuanya dengan berlapang dada, Relin sendiri akan kembali ke kediamannya satu minggu lagi. Bertepatan dengan sang ibu yang akan menemaninya selama beberapa minggu nantinya.“Bibi Dona, apa tidak mau membuat kejutan untuk ulang tahun Aron nanti malam?” Dona menoleh, lalu menerbitkan senyum tipis. “Kau ingat kejadian sepuluh tahun yang lalu? Ketika Aron mogok berbicara karena kita merayakan hari spesialnya?” Relin terkekeh serak, itu semasa ia menjadi mahasiswi, dan hubungannya dengan Aron sedang manis-manisnya. Ia seketika menggelengkan kepala, tak boleh mengingat momen itu, karena Aron sudah memiliki istri. “Jadi, lebih baik kita ucapkan seadanya saja,” lanjut Dona seraya membaca pesan singkat yang dikirim oleh dokter yang menangani sang suami. “Tapi aku ingin memberikan sesuatu padanya,” ucap Relin tersenyum malu. Ia memang sudah menyiapkan kado untuk Aron, han
Read more

Sandiwara Aron

“Kamila! Apa yang kau lakukan!” teriakan lantang disertai tatapan mematikan dari Aron. Tanpa sadar box gift polos tanpa pita itu jatuh di kaki Kamila, penutupnya bahkan sudah menggelinding ke bawah. Memperlihatkan isinya yang berjumlah dua buah foto hasil USG. “Bimo! Bawa Relin ke kamarnya, lalu panggil Dokter Meyda! Cepat!” teriak Aron murka. Dona yang sejak tadi di meja makan bergegas ke arah sumber suara, wanita itu langsung menutup mulut kala melihat Relin yang memegang perutnya kesakitan. “Baik, Tuan.” Bimo menggendong Relin ala bridal style, ia sempat melirik Kamila yang masih membeku di tempatnya. “Kau! Awas saja jika Relin kenapa-napa, maka saya sendiri yang akan—”“Bu, ini urusanku sama Kamila, Ibu bisa meninggalkan kami berdua,” tegas Aron. Wajahnya begitu tenang, tapi tidak dengan sorot mata tajam penuh kemurkaan itu. Dona mendengkus kesal, tapi tak urung untuk pergi dari hadapan sang putra. “Kalian yang sedang mengintip, cepat pergi dari sini. Atau kalian semua akan
Read more

Kisah Lama Bersemi Kembali

Bimo tak pernah menyangka ia bisa mempunyai rasa empati yang begitu tinggi terhadap seseorang. Tak pernah terbayangkan ia akan menangisi seorang wanita selain ibunya, terakhir ia bersedih kala kehilangan kedua orang tuanya, setelah itu Bimo menjalani hidup seperti biasa. Tak ada emosi berarti, baik rasa tertarik kepada lawan jenis atau rasa empati mengguncang sanubari. Namun, tidak untuk kali ini. Bimo, bahkan menggigit bibir kuat dengan air mata yang terus berjatuhan. Pria itu menunduk dengan bahu bergetar hebat, kedua tangannya memegang erat sel tempat Kamila berada, bau pengap serta suara desisan dari sel hewan yang berada di ujung ruangan menginvasi kesunyian malam.“Untuk apa Anda bersedih, Tuan. Saya tidak apa-apa, Anda bisa kembali ke kediaman utama, dan tolong jaga Arfin, jangan pernah beritahu dia jika saya ada di sini,” kata Kamila datar. Tatapannya lurus ke depan, seolah-olah apa yang terjadi saat ini bukanlah hal besar. Kendati demikian, justru membuatnya tampak semakin
Read more

Kesepakatan Kamila & Aron

Jadi, kau tetap mempertahankan janin itu?” Aron bersedekap dada, menatap Kamila yang tampak pucat pasi. Pagi sekali diirnya terbangun dan langsung menuju ruang bawah tanah, ia melihat Kamila dalam diam sembari menunggu wanita itu bangun. Namun, setelah dua jam lamanya. Tepat ketika wanita itu terbangun dari tidurnya, dia langsung menyambut Aron dengan senyuman manis. Jujur saja pria itu sedikit terperangah akan sikap Kamila. “Benar, Tuan. Dan seperti yang saya katakan tadi, jika berikan saya kesempatan untuk membuat Tuan menerima anak dikandungan saya, serta membalas perasaan cinta—” “Jangan bermimpi!” sela Aron tajam. Kamila tersenyum tipis. “Saya tidak bermimpi, saya hanya membutuhkan persetujuan Anda. Atau jangan-jangan Anda takut jatuh cinta kepada saya?” Kamila tersentak mundur ketika pintu selnya dibuka kasar oleh Aron, disusul oleh pria itu yang merangsek masuk dan mengukungnya. Hembusan napas beraroma mint menginvasi penciuman Kamila. “Kau!” bisik Aron tajam. “Berhent
Read more

Membujuk Relin Pulang

Terhitung sudah dua minggu sejak kesepakatan itu dibuat, Kamila masih menjadi pelayan yang patuh. Terkadang ia juga melayani Aron, maksudnya … dalam artian lain. Karena bagaimanapun tugasnya sebagai seorang istri. Seperti malam ini, sudah pukul tiga dini hari. Ia menghela napas berat ketika Aron sudah terlelap di sampingnya. Kamila mencoba melepaskan diri dari kukungan pria ini, tapi nihil. Dalam keadaan tidur sekalipun, Aron masih saja sangat mendominasi. Secara perlahan, jemari mungil nan lentiknya menyusuri wajah rupawan sang suami, Kamila tidak pernah menyesal mengambil keputusan ini. Walau hatinya berdarah-darah tatkala melihat Aron menaruh perhatian lebih pada Relin. “Jam berapa?” bisik Aron serak, Kamila tersentak. Ia langsung menyingkirkan jemarinya. Namun, pria itu menahannya sembari membuka mata secara perlahan. “Kau ingin menggoda saya, hm?”Kamila menggeleng kuat, ia sama sekali tak berniat seperti itu. Lantas mengapa Aron selalu menjurus ke arah sana.“Saya ingin melen
Read more

Semakin Terpojok

Di dunia ini, ada banyak sekali ketakutan-ketakutan yang Kamila alami. Salah satunya adiknya yang mulai bertumbuh dan mengerti banyak hal. Contohnya, saat ini. Arfin menatapnya sendu dengan air mata berlinang. “Apa Tuan Aron menyiksa, Kakak? Katakan pada Arfin, mereka memperlakukan Kak Mila buruk, bukan?” “Arfin ….” “Arfin melihat bagaimana mereka menyuruh Kakak bekerja, dan meneriaki Kak Mila ketika berbuat salah!” Arfin memegang erat tangan Kamila, tubuh kecil itu bergtar kala tangisnya semakin pecah. “Jika Kakak tidak kuat, ayo kita pergi dari sini. Arfin tidak apa-apa hidup sederhana seperti dulu lagi, asalkan Kak Mila tidak disakiti lagi.” Kamila terududuk, secara perlahan ia merengkuh tubuh kecil sang adik. Wanita itu menangis keras, ia tak pernah menyangka jika keputusannya akan membuat Arfin menyaksikan semua ini. Kamila pikir Arfin tak akan mengerti semua yang terjadi, tapi ia salah besar. Adik kecilnya berubah menjadi pengamat hebat. “Maaf, Sayang. Maaf telah membaw
Read more

Bukan Dia, Tapi Aku

“Apa yang kau lakukan pada Relin!” Kamila tersentak ketika mendengar suara bariton dari belakang punggungnya. Belum sempat ia menoleh, Aron sudah mencekal lengan kurusnya. Dan kini posisi mereka saling berhadapan. “Katakan, mengapa kau membuatnya menangis!” Aron menyorot Kamila tajam, wajah pria itu memerah menahan amarah. “Saya tidak mengatakan apa pun, Anda bisa tanya sendiri ke Nyonya Relin,” jawab Kamila tenang. Walau dalam hati begitu takut melihat ekspresi Aron yang diliputi kemarahan. “Saya tidak perlu bertanya pada Relin, jelas-jelas dia bersedih karenamu!” Aron memegang bahu Kamila, seolah ingin meremukkan tubuh ringkih itu. “Pasti sebentar lagi kau mengadu pada Bimo jika saya memarahimu, huh?” bisiknya tajam. Kamila yang sedari tadi memejamkan mata karena takut menjadi membeku, secara perlahan kelopak matanya terbuka, netra itu menyorot Aron penuh kebingungan. “Apa hubungannya dengan Tuan Bimo? Saya sama sekali tidak mengerti.” Lirihnya. Aron mengumpat dalam hati,
Read more

Akhir Dari Perjanjian

“Kandungannya sehat, dan sepertinya sang Ibu juga sedang berbahagia terus, ya?” ucap dokter cantik itu. Relin terkekeh, kedua pipinya bersemu merah. Apalagi kala mengingat Aron yang sedang menemaninya ke klinik untuk memeriksa kandungan. Meskipun sedikit kesal karena pria itu tak mau ikut ke dalam bersamanya. “Saya juga salut dengan Nyonya Relin, pasti berat sekali ditinggal oleh suami dalam keadaan hamil muda. Tapi untungnya Tuan Aron sangat memperhatikan Anda, dan semoga bisa berjodoh, karena saya dari dulu mengikuti kisah cinta Kalian.” Dokter itu tahu ia sedikit lancang, tapi siapa yang tak mau panjat sosial dengan orang terdekat sultan di kota ini?Relin tersenyum lebar. “Apakah Anda salah satu teman kuliah kami dulu? Maaf saya tidak mengenal semuanya,” tanya Relin, pasalnya dokter ini terlihat seumuran dengannya. “Benar, kita satu kampus. Tapi Anda serta Tuan Aron adalah kakak tingkat saya.”Relin mengangguk paham, obrolan mereka mulai mengalir dan melebar ke mana-mana. Semen
Read more

Mencari Jejakmu.

“Mencari mereka saja kalian tidak becus!” Aron berteriak murka, semua anak buah Bimo serta penjaga gudang sudah habis babak belur olehnya, tak ada yang bisa menghentikan pria itu. Ia seperti orang kesetanan beberapa jam yang lalu. “Tu–tuan muda, kita semua berjanji akan mencari mereka lagi. Sepertinya mereka sedang bersembunyi tak jauh dari sini,” ucap salah satu pria berbadan kekar dengan sudut bibir mengeluarkan darah segar.Aron terdiam, aura di sekelilingnya tampak mencekam. Kilat murka masih menyala-nyala pada netra amber itu, rasanya ia ingin menghancurkan apa pun detik ini juga. “Pergi kalian semua dari hadapan saya, dan cepat cari keberadaan Kamila. Jika tidak menemukannya—kalian tahu sendiri akibatnya!” sergah pria itu lantang. Sontak saja titah sang tuan muda langsung membuat mereka semua bergegas pergi dan berpencar, kemarahan Aron kali ini benar-benar membuat nyali menciut. Dan orang normal tentu saja memilih untuk menjauh daripada kena amuknya. “Tuan, apa yang Anda laku
Read more

Teka-Teki Masa Lalu

Pernah merasakan hancur dan sesak tapi tidak tahu penyebabnya? Ya, begitulah yang Aron rasakan saat ini. Pria itu meremas pakaian Kamila, ia terduduk di ruang kerja yang terapat di kedimannya dengan tatapan kosong. Polisi sedang memeriksa tempat kejadian perkara, dan ada jejak sidik jari Kamila serta Arfin pada besi pembatas. Sayangnya memang tak ada CCTV di sana, dan lokasinya juga jauh di dari pemukiman warga. Jadi, tak ada sanksi mata. “Saya yakin kau tidak melakukan hal bodoh ini, katakan—di mana kau bersembunyi,” tekan Aron dingin dingin. Menatap tajam sepenggal pakaian Kamila yang tersisa. “Selamat sore, Tuan.” Aron menoleh ke sumber suara, terlihat Bimo yang melangkah mendekat dan berdiri di hadapannya. “Katakan, bagaimana kelanjutannya.” “Begini, Tuan. Polisi dan basarnas sudah melakukan pencarian sampai ke muara, tapi tidak ada hasil. Pencarian pun dihentikan sementara karena arus sungai yang tak bersahabat, dan dilanjutkan esok hari,” jelas Bimo. “Kerahkan orangmu
Read more
PREV
1
...
45678
...
19
DMCA.com Protection Status