“Tidak usah, Kak. Toh, kerjaan Kak Tara sangat banyak. Nanti saja ke sini setelah semuanya rampung, jika tetap nekat aku akan marah!” Ancam seorang wanita dari seberang sana. Bastara menghela napas, tapi tetap mengiyakan. “Lalu di mana kedua keponakanku?” “Sudah pulang jika malam, aku tidak pernah mengizinkan mereka menginap di rumah sakit,” jawab Kamila.Bastara manggut-manggut. “Bilang sama mereka, mungkin aku akan ke sana beberapa bulan lagi, dan aku harap Ayana serta Saga suka dengan hadiah yang aku berikan.”Terdengar suara tawa Kamila dari seberang sana, membuat Bastara mau tak mau menarik sudut bibirnya. “Mereka sangat suka, Kak. Tapi itu terlalu mahal, jangan terlalu memanjakan mereka. Apalagi memberikan hadiah dengan harga puluhan juta,” kata Kamila dengan nada serius. Bastara mengangkat bahu, senyum lebar masih terpatri pada bibirnya. “Tidak apa-apa, aku senang memanjakan mereka. Toh, tidak setiap hari, bukan?”Pria itu langsung tertawa ketika mendengar geraman dari Kami
Read more