Kian sedang berbicara dengan pegawainya yang sedang melaporkan tentang filter air. Lalu seseorang mengetuk pintu ruangannya dari luar.“Masuk!”Clara membuka pintu ruangan. Napasnya agak tersengal-sengal.“Ada apa, Clara? Kamu seperti yang habis lari,” ujar Kian.“Saya permisi dulu ya, Pak,” kata petugas aquarium itu. Lalu Kian dan Clara pun hanya berdua di ruangan itu.Clara menarik napas dalam-dalam sambil menenangkan dirinya. Kian jadi penasaran, ada apa dengan sekretarisnya itu.“Pak, maaf. Saya mau memberitahu kalau Ibu Laureta pergi,” lapor Clara.“Pergi ke mana?”“Saya tidak tahu, Pak. Ibu Laureta pergi naik angkot.”Kian melebarkan matanya. “Angkot kamu bilang? Kenapa dia pergi?”“Sepertinya Ibu Laureta sedang marah.”“Padaku? Kamu tidak mencegahnya supaya tidak pergi? Apa yang kamu lakukan, Clara? Kamu hanya menontonnya pergi, begitu?”“Maafkan saya, Pak.”Clara meringis. Ia tidak bisa melampiaskan amarahnya pada sekretarisnya itu karena wanita itu hanya melapor saja.“Uhm, l
Read more