“Argh … sial. Seharusnya aku bisa menyusul Mom dan Estefania, mereka pasti bertemu Livy, benar ‘kan Dad?” El menolehkan kepala pada Dad Leon yang berdiri di depan pintu ruang rawat khusus pasien jantung.“Sok tahu kamu! Mereka jalan-jalan, tidak perlu diganggu!” sentak pria paruh baya dengan gaya angkuhnya.Sedangkan El benar-benar tidak tenang, antara memikirkan ayah mertua dan keberadaan Livy. Seandainya, bisa membelah diri, pasti El melesat pergi mengekor dua wanita itu. Akan tetapi, hati nurani sebagai manusia tidak tega, apa lagi Tuan Fabregas tampak kesakitan.“Di mana Sonia? Kenapa belum datang?!” El mondar-mandir, sesekali menatap selasar yang mengarah pada pintu utama.“Nonya bilang dia pasti ke sini, sebaiknya kita tunggu dulu Tuan,” timpa Alonso menahan kekesalan.Pasalanya, tadi, sewaktu menghubungi dan memerintah Sonia datang ke rumah sakit, wanita itu malah menolak. Dengan ringan menyatakan bahwa di sini sudah ada El, cukup sebagai perwakilan keluarga.Alonso tidak menger
Read more