All Chapters of Dijual Ayah Tiri pada CEO Duda Killer: Chapter 91 - Chapter 100

113 Chapters

Bab 91. Mobil Box

Eddriz tersenyum dan bersikap setenang mungkin mendengar pertayaan Raline. Bukan ingin menyembunyikan tentang sang mantan pada istri tercinta. Namun, tidak ingin melihat istri khawatir dan cemburu lagi jika Arum berusaha menghubungi."Itu teman Wibi yang ada di Jakarta, Ra mau ke mana?""Ra mau bertanya sama Abang kapan kita kembali ke hotel?""Jam lima, ada yang Ra inginkan lagi?""Tidak, Ra mau duduk di depan sana."Datang Jenny dari luar pondok, "Ayo, Jenny temani, Nyonya!""Waah, tebetulan, ayo Jen!"Raline sebenarnya curiga jika yang dimaksud dengan orang yang seperti cacing kepanasan adalah Arum. Namun, tidak ingin memperpanjang masalah. Jikalau itu Arum berarti Eddriz sengaja tidak ingin berhubungan lagi dengan sang mantanRaline duduk meluruskan kaki di kursi malas yang ada di tersa pondok. Jenny juga ikut duduk bersandar di samping Raline. Berbincang dan bercerita pengalaman bermain salju dan berski dengan rombongan."Jen, coba kamu cari informasi tentang acara aqiqah putrin
last updateLast Updated : 2024-03-13
Read more

Bab 92. Terkenal

Asisten Wibi tidak hanya tersenyum, sekarang tergelak saat melihat vidio Arum yang berlari menuju halaman saat mendengar ada mobil masuk halaman. Mobil itu mirip seperti mobil milik Eddriz yang sering digunakan ke kantor.Mobil ternyata milik teman Evan yang sedang menghadiri undangan mereka. Arum terlihat kecewa dan hanya mengangguk meyapa tamu tanpa tersenyum. Kembali mendekati sopir box dan melihat barang yang belum selesai diturunkan semua.Barang yang dibeli Raline untuk putri Arum sangat komplit untuk sang si bayi yang baru lahir. Bahkan jika dikalkulasi cukup untuk keprluan bayi itu samapi umur satu tahun ke depan. Kado yang diberikan seperti sedang memberikan modal usaha untuk orang tua bayi.Dalam vidio terlihat Arum bertanya kepada sopir tentang barang yang dikirim. Mulai dari siapa yang belanja dan siapa orang yang memerintahkan mengantar. Sopir box itu selalu menjawab dengan menyebut satu nama yaitu Nyonya Raline Bushiry."Bagaimana, Nyonya Arum, Anda kecewa atau kesal?" t
last updateLast Updated : 2024-03-14
Read more

Bab 93. Perang Online

Raline hampir membanting ponsel milik eddriz gegara membaca postingan Arum di akun pribadinya. Tulisan yang mengatakan memberikan kado hanya untuk pencitraan. Untuk menutupi pernikahan palsu dan kehamilan palsu yang dikabarkan ke media sosial."Berarti selama ini mantan Abang itu menganggap Ra hamil bohongan?" tanyanya kesal.Eddriz mengambil ponsel dari tangan Raline. Ikut membaca tulisan yang baru saja dibaca Raline sambil mengerutkan keningnya. Hanya berpikir dalam hati, sebenarnya yang belum bisa move on adalah mantan istri."Jangan emosi, Sayang. Anggap saja anjing menggonggong kafilah berlalu.""Ra jadi kesal, Bang. Ingin rasanya menjambak rambut wanita tua itu!""Eeee, jangan begitu, Sayang." Eddriz langsung mengerutkan keningnya, jika dipikir secara logika memang sulit dipercaya kehamilan ini. Dulu lebih dari sepuluh tahun tidak pernah sekali pun dipercaya oleh yang maha kuasa tentang keturunan. Namun, sekarang hanya melakukan sekali langsung membuahkan hasil janin yang sekar
last updateLast Updated : 2024-03-15
Read more

Bab 94. Tensi Tinggi

Jenny bercerita dengan ragu-ragu saat ditanya oleh Raline tentang sang mantan istri uan Eddriz. Pasalnya ini akan membuat Raline meradang lagi karena kesal. Wanita mantan istri Eddriz itu tiba-tiba dilarikan ke rumah sakit lantaran pingsan di kamar mandi.Dari kabar yang beredar, Arum sedang marah tidak tahu penyebabnya. Tensi naik drastis dan saat di kamar mandi dan terjatuh. Kepala terbentur toilet kamar mandi, untungnya acara aqiqah sudah selesai karena undangan hanya sampai jam tiga sore saja."Apa perlu diceritkan kepada Tuan Ed, Nyonya?" tanya Jenny dengan ragu."Biarkan Raline saja yang bercerita, yang lain jangan cerita.""Baik, Nyonya."Raline kembali duduk di meja tempatnya tadi sebelum Eddriz kembali dari memesan menu yang diinginkan. Sengaja melihat berita yang baru terjadi di media sosial. Ingin melihat reaksi Eddriz tanpa adanya pengaruh dari siapa pun.Ponsel sengaja diletakkan di meja saat Eddriz datang. Tayangan Arum yang dilarikan ke rumah sakit dilihat langsung oleh
last updateLast Updated : 2024-03-16
Read more

Bab 95. Ke Rumah Sakit

Eddriz tergelak mendengar tuduhan Raline yang mengatakan ingin bertemu dengan mantan istri karena ingin mengajak periksa ke rumah sakit. Di Jakarta tidak hanya ada satu rumah sakit. Tidak mungkin akan memberikan fasilitas rumah sakit biasa untuk istri tercinta.Arum saat ini berada di rumah sakit yang dikelola oleh pemerintah. Sedangkan Eddriz memeliki rumah sakit swasta bertaraf internasional tersebar di seluruh negeri. Tim dokter terbaik juga sudah dipersiapkan khusus sejak diketahui akan memiliki keturunan."Sayang, wanita tua itu sekarang dirawat di mana?""Di rumah sakit daerah." jawab Raline dengan serius."Apakah Ra tidak tahu siapa pemilik rumah sakit Internasional Bushiry?""Tidak, itu punya siapa?""Punya suami Ra-lah, tidak mungkin Abang mengajak ke rumah sakit milik pemerintah sedangkan Abang memiliki rumah sakit sendiri dengan fasilitas terbaik.""Ooo, kirain Abang berniat bertemu dengan mantan.""Tidaklah, Sayang."Jenny datang membawa buah yang dipotong dadu. Diikuti Pa
last updateLast Updated : 2024-03-16
Read more

Bab 96. USG

Eddriz tersenyum dan memeluk Raline dengan gemas, "Tentu bisa, Sayang. Lihat saja nanti sudah bisa atau belum di umur kandungan Ra yang sekarang.""Semoga bisa, Ra sudah tidak sabar ingin mengetahui bayi yang ada di perut Ra laki-laki atau perempuan.""Abang harap laki-laki, Sayang.""Kalau dikasih sama yang di atas perempuan bagaimana, Bang?""Tidak apa-apa juga, Sayang. Abang akan tetap menyayanginya.""Tetap sayang Ra juga, 'kan?""Itu pasti dong, I love you."Raline tersenyum dalam pelukan Eddriz. Keluar dari lift masih dalam pelukan menuju kamar khusus yang sudah di persiapkan sektar dua bulan lalu. Kamar sekaligus ruang untuk bersalin nanti dengan fasilitas yang sangat lengkap.Kamar yang dirancang paduan dari tiga kamar dan satu mini bar. Yang pertama kamar hotel dengan fasilitas lengkap. Yang kedua perpaduan ruang bersalin untuk lahiran normal. Ditambah alat pemeriksaan rutin tiap bulan tersedia seperti USG.Yang membuat Raline tercengang yang ketiga. Ada fasilitas ruang untuk
last updateLast Updated : 2024-03-17
Read more

Bab 97. Pangeran Tampan Penerus Bushiry Group

"Akan ada pangeran tampan yang akan menjadi penerus Bushiry Group di masa depan nanti," kata Dokter Atika dengan penuh keyakinan."Alhamdulillah, ya Allah. Terima kaksih banyak. Terima kasih Ra Sayang!" Eddriz langsung memeluk Raline dengan linangan air mata kebahagiaan.Raline ikut meneteskan air mata melihat suami yang sangat bahagia. Saat ini merasa seperti menjadi manusia yang seutuhnya bisa mmeberikan harapan terbesar suami, "Selamat, Abang. Doa dan harapan Abang sudah terkabul sekarang," ucapnya lirih."Terima kasih, Sayang. Abang sangat mencitaimu.""Ra juga."Dokter Daniel mengusap pundak istri tercinta dan tersenyum. Rasa bahagia menyaksikan orang yang selama ini dihormati dan menjadi panutan dirasakan di dada. Hanya bisa berucap syukur atas kebahagiaan atasan yang tidak ternilai."Selamat, Tuan. Semoga sehat selalu sampai bayi lahir nanti," kata Dokter Daniel."Terima kasih, Dan.""Masih ada yang ditanyakan, Tuan dan Nyonya?" tanya Dokter Atika."Tidak, Dok. Terima kasih ban
last updateLast Updated : 2024-03-17
Read more

Bab 98. Bukan Kelinci

Setelah makan soup kimlo satu porsi Raline langsung merasa mengantuk. Perut terasa penuh dan enggan melakukan apa pun. Hanya ingin merebahkan diri dan bersantai di tempat tidur."Mau pulang atau menginap di sini?" tanya Eddriz mengusap pipi Raline."Tidak tahu lihat saja nanti, Ra mau tidur dulu ngantuk banget.""Ya, sudah. Tidur saja dulu, Abang kerja online saja di sofa sana ya?""Hhmm."Belum saja membuka laptop untuk bekerja, Asisten Wibi datang membawa laporan. Ibu cleaning servis yang di tanyakan oleh Raline kemarin sudah diketahui identitasnya. Didapat dari laporan HRD rumah sakit dengan lengkap.Ibu cleaning servis adalah kakak kandung dari istri Ayah Raline. Ibu beranak dua itu tinggal di kontrakan rumah petak tidak jauh dari rumah sakit. Hanya tinggal bersama kedua putranya, sedangkan suami sudah meninggal dunia lima tahun yang lalu.Dari informasi yang didapat ibu tulang punggung keluarga itu masih membiayai kedua anaknya yang duduk di bangku sekolah SMA. Ibu yang pendiam d
last updateLast Updated : 2024-03-18
Read more

Bab 99. Berkunjung ke Rumah Sakit

Asisten Wibi berkunjung ke rumah sakit diluar jam kerja. Sengaja agar tidak dianggap datang karena diutus oleh atasan. Membawa buah tangan buket buah dalam keranjang."Assalamualaikum," sapa Asisten Wibi mengteuki pintu sebelum masuk."Walaikum salam, Wibi silahkan masuk!" Arum langsung sumeringah."Apa kabar, Nyonya. Anda sendirian?""Sudah lumayan, kebetulan Evan baru saja pulang." Arum terlihat tersenyum bahagia."Alhamdulullah, syukurlah jika Anda sudah lebih baik.""Kamu sendirian ke sini?""Benar, Nyonya. Ini sudah diluar jam kerja."Wajah Arum tiba-tiba terlihat murung dan kecewa. Wajah yang awalnya berseri-seri dan ceria, kini terjadi sebaliknya. Mata masih sesekali melirik pintu berharap ada yang datang bersama Aisten Wibi."Tuan Ed tidak akan datang, Nyonya tidak usah mengharapkan kehadiran beliau.""Apakah pesanku tidak kamu sampaikan?""Saya sampaikan, tetapi Tuan Ed tidak bisa memenuhi harapan Anda.""Kenapa?""Tuan Ed sekarang sudah bahagia dengan istri barunya, Anda jug
last updateLast Updated : 2024-03-18
Read more

Bab 100. Memo Kecil

Tiba-tiba hati Asisten Wibi menghangat mendengar ibu dari Hanna itu mengucap calon menantu. Selama ini jarang memikirkan diri sendiri setelah istri tercinta meninggal dunia. Sudah beberapa kali dijodohkan oleh ibu, tetapi selalu menolak karena sebagian dari mereka tidak suka dengan anak kecil.Asisen Wibi langsung ke kantor administrasi rumah sakit. Memberikan memo kecil dan stempel perusahaan Bushiry group yang akan membiayai semua pengobatan ibunya Hanna, "Pasien ini akan dibiayai oleh perusahaan sampai sembuh, silakan di klaim ke kantor dan tangani dengan baik!" perintah Asisten Wibi kepada kepala bagian administrasi."Baik, akan kami tangani dengan sebaik mungkin.""Terima kasih.""Sama-sama."Asisten Wibi datang dan mendekati Hanna dan ibunya setelah dari kantor administrasi. Mereka masih menunggu di depan laborat, "Semua sudah selesai, Hanna tinggal mengikuti perawat yang akan datang sebentar lagi. Semoga Ibu cepat sembuh.""Terima kasih, Mas. Hanna ...!" Hanna tidak melanjutkan
last updateLast Updated : 2024-03-19
Read more
PREV
1
...
789101112
DMCA.com Protection Status