Mirna tidak bisa banyak membantu. Wanita tua itu tak memiliki pilihan lain selain menjual cincin pernikahannya. Hanya cincin itulah yang mereka miliki."Ran, cincin ini cuma benda mati. Dibandingkan sama ayah kamu, tentu ayah kamu jauh lebih berharga dari cincin ini," tegas Mirna.Wanita paruh baya itu melepas cincin yang melingkar di jari manisnya, kemudian memberikannya pada Rania. "Cepat kamu jual cincin ini! Ibu akan coba cari pinjaman sama tetangga."Rania hampir menangis. Di situasi terjepit seperti ini Rania tak tahu lagi harus meminta bantuan pada siapa."Maafin aku, Bu," ucap Rania. Tanpa sadar, air mata mulai menetes membasahi pipi Rania."Buat apa minta maaf? Ini bukan salah kamu. Ini salah Ibu sama Ayah. Ibu sama Ayah yang sudah menyusahkan kamu," sahut Mirna.Ibu dan anak itu menangis. Di masa-masa sulit seperti ini, mereka harus saling menguatkan satu sama lain."Maaf, aku belum bisa membahagiakan Ayah sama Ibu," ungkap Rania sesenggukan."Ibu sama Ayah yang udah gagal,
Baca selengkapnya