All Chapters of Pak Theo, Nyonya Pergi Berkencan Lagi: Chapter 421 - Chapter 430

815 Chapters

Bab 421 Buatkan Secangkir Teh Hijau

Setelah Verrel pergi, Axel baru datang. Tadi, Kayla menyuruhnya menunggu di bawah, jadi dia pun menunggu di dalam mobil. "Nyonya Kayla, kulihat Pak Verrel tampak agak kesal saat pergi, apa kamu mengatakan sesuatu yang membuat kesal?"Kayla yang sedang duduk pun agak tertekan. Pelayan sudah membersihkan meja yang berantakan. "Mana mungkin? Aku datang untuk 'mendamaikan' kedua keluarga, aku bahkan memberinya hadiah. Mungkin dia kegirangan karena nggak menyangka aku akan begitu segan."Axel tercengang.Dia tidak terlalu memercayai omongan Kayla."Bagaimana Pak Verrel menyikapi soal penawaran?""Bersaing sampai akhir."Axel melirik Kayla sekilas, lalu terdiam sejenak sebelum berkata, "Apa Pak Verrel benar-benar bukan Pak Theo? Meskipun aura, cara berpakaian dan perilaku mereka berbeda, kurasa dia terlalu memahami Perusahaan Oliver. Baik dari segi harga maupun proposal kerja sama, semuanya lebih unggul dari Perusahaan Oliver. Kalau hanya sekali dua kali, aku akan menganggapnya kebetulan. Ta
Read more

Bab 422 Ukuran Celana Dalam Kekecilan

Tadi siang, dia baru mendengar suara ini. Meskipun dia tidak langsung bereaksi, dia yakin bahwa ini adalah suara Verrel.Dia menatap ke arah datangnya suara. "Verrel?"Detik berikutnya, seorang pria berjalan keluar dari koridor. Dia mengenakan pakaian kasual berwarna terang dengan kening yang ditutupi oleh poni tebal. Di bawah cahaya redup, wajahnya tampak agak lembut. Siapa lagi kalau bukan Verrel?Meskipun Kayla tidak yakin bahwa Verrel adalah Theo, Kayla sudah terbiasa dengan wajah Verrel. Namun, Davin yang baru pertama kali bertemu dengan Verrel pun membelalakkan mata. Ini adalah pertama kalinya Kayla melihat ekspresinya berubah drastis. "Theo?"Verrel menganggukkan kepala ke arahnya, lalu mengulurkan tangan dengan sopan. "Tuan Muda Davin, aku Verrel Lufto, salam kenal.""Verrel Lufto?"Davin telah mendengar soal tokoh yang baru saja muncul belakangan ini dan dikenal sebagai kuda hitam yang menggemparkan dunia bisnis Kota Bapura. Namun, Verrel sangat misterius dan sebagian besar ha
Read more

Bab 423 Pesta Kolam Renang

Setelah berpisah dengan Davin, Verrel meninggalkan Hotel Muarna.Di dalam mobil, Jiko yang sedang mengendarai mobil terus memeriksa ekspresinya melalui kaca spion. Jiko tidak tahu apakah Verrel sedang tidur atau masih bangun, tetapi ekspresinya sangat datar.Jiko berkata dengan penuh maksud, "Pak Verrel, hari ini adalah hari ulang tahun Tuan Muda Davin. Mungkin Nona Kayla membeli celana itu untuk dihadiahkan kepada Tuan Muda Davin."Orang yang duduk di kursi belakang tidak menjawab. Setelah sekian lama, Verrel perlahan-lahan membuka matanya. "Kalau kamu memberikan pakaian dalam sebagai hadiah ulang tahun lawan jenis, apa nggak perlu dibungkus? Kamu akan memberikannya secara terang-terangan? Apa kamu mesum?"Dia menelan seteguk air liur. "Aku nggak tertarik dengan Nona Kayla. Hubungi staf Perusahaan Oliver, sampaikan bahwa penawaran nggak bisa dinegosiasikan. Mari bersaing secara adil, teknik menarik ulur seperti ini nggak ada gunanya."Ketika Verrel berbicara, Jiko terus mengawasinya d
Read more

Bab 424 Rabalah dengan Tangan

Kayla tahu pesta kolam renang selalu diadakan tiap tahun di Klub Blurs. Meskipun dinamani sebagai pesta, ini adalah ajang pencarian jodoh. Para tamu yang diundang adalah tuan muda dari keluarga kaya.Kayla berkata, "Kemudian aku mengambil undangan itu dan mengajaknya pergi ke pesta kolam renang? Dia pasti akan menganggapku sebagai orang mesum yang mendambakan tubuhnya.""Memangnya kenapa kalau dia berpikiran seperti itu?" Bella berkata dengan santai, "Lagian kamu ingin melepas celananya, 'kan? Meskipun ini adalah pesta kolam renang, nggak semua orang memakai pakaian renang. Kamu hanya perlu mencari alasan untuk mengajaknya pergi ke sana, lalu cari kesempatan untuk menendangnya masuk ke kolam. Dengan begitu, lukanya akan mengembang. Kalau nggak terlihat, rabalah dengan tangan."Kayla dikejutkan oleh ide ini. "Beginikah hubunganmu dan Pak Darius dimulai?"Beberapa hari ini, Bella kurang beristirahat. Begitu menggelengkan kepala, kepalanya akan terasa sakit, apalagi setelah mendengarkan n
Read more

Bab 425 Apa Maumu?

Kayla tidak tahu bahwa Jiko membuang undangan itu. Pada hari pesta dilangsungkan, Bella datang menjemputnya. "Nanti di tengah pesta berlangsung, lampu akan dipadamkan selama dua menit. Manfaatkan kesempatan ini untuk mendorong Verrel ke kolam renang, lalu ulurkan tanganmu untuk meraba apakah ada bekas luka di pantatnya. Kalaupun dia bukan Theo, kamu nggak akan malu. Di tengah kegelapan seperti itu, dia nggak akan tahu siapa yang menyentuhnya."Kayla tertegun.Walaupun demikian, Kayla tetap berkata, "Bekas lukanya rata, nggak bisa disentuh, hanya bisa dilihat.""Oh, kalau begitu lupakan saja. Jangan mendorongnya ke dalam air. Carilah kesempatan untuk merayunya masuk ke dalam kamar. Setelah itu, buka celananya.""Apa pesta ini seliar itu?" Kayla tidak pernah berpartisipasi dalam pesta ini. Saat ini, dia merasa agak tertekan. Dia memang ingin mencari tahu soal Verrel, tetapi dia tidak berencana untuk melibatkan diri sendiri."Dibagi menjadi dua kelompok, ada yang liar, ada yang nggak. Ora
Read more

Bab 426 Mencarikan Ayah untuk Anak

Mereka berdiri berhadapan. Kayla bisa mencium aroma parfum di tubuh Verrel. Theo tidak pernah memakai parfum sehingga tubuhnya selalu diselimuti oleh aroma pewangi yang diletakkan di dalam lemari.Kayla mendongak sehingga keduanya pun bertatapan. Awalnya, Kayla merasa tingkat kemiripan mereka hanya mencapai 70-80%, tetapi dari jarak sedekat ini dan terlepas dari aura maupun cara berpakaian, wajah mereka sama persis.Melihat wajah ini, Kayla otomatis mengulurkan tangan untuk mengangkat poni yang menutupi kening Verrel.Namun, sebelum ujung jarinya mengenai wajah Verrel, Verrel sudah menghentikannya. "Nona Kayla."Verrel menelan seteguk air liur, suaranya menjadi sangat serak dan pelan. "Aku Verrel."Mendengar nama "Verrel", tatapan Kayla perlahan-lahan menjadi linglung. Matanya yang semula jernih seolah-olah dilapisi oleh suatu kabut yang membuatnya tampak kesepian dan kebingungan."Aku tahu aku mirip dengan mendiang Pak Theo, wajar kalau Nona Kayla menganggapku sebagai dia. Tapi Verrel
Read more

Bab 427 Bagaimana Kalau Kamu Coba Menyentuhnya?

Karena takut Kayla akan menolak, dia menambahkan, "Penyelenggara bilang siapa yang memiliki kontak tamu paling banyak akan memperoleh hadiah. Kami boleh membawa orang tua kami pergi berlibur ke luar negeri."Keduanya hampir sama tinggi, tetapi Verrel malah mengandalkan wibawanya untuk berlagak hebat. Dia berkata dengan sinis, "Apa kamu nggak baca cerita? Di saat seperti ini, beraninya kamu berpartisipasi dalam kegiatan berlibur ke luar negeri yang diselenggarakan oleh perusahaan? Kamu nggak takut mati atau nyawamu memang lebih dari satu?"Kayla tercengang.Model pria itu berbalik untuk memandang Verrel. Setelah memindai dari atas sampai bawah, pandangannya pun berhenti di perut Verrel. "Nona Kayla, dia memang tampan, tapi nggak berguna. Dia pasti nggak punya otot, bersamanya nggak akan membuatmu merasa aman. Kalau bertemu dengan orang jahat, kamu mungkin harus berdiri di depannya untuk melindunginya."Verrel meliriknya. Tatapan dingin ini membuatnya otomatis bergidik. "Tampan tapi ngga
Read more

Bab 428 Menangani Kebutuhan Fisiologis

Setelah melonggarkan dasinya, Darius mulai membuka kancing kemejanya. Jakunnya yang seksi mengenai ujung jarinya. Bella yang melihat adegan ini pun menelan ludah.Tubuhnya sangat kekar. Kalau disentuh, rasanya pasti sangat menyenangkan. Lagi pula, Bella tidak akan rugi hanya karena menyentuh tubuhnya. Hanya saja, Bella tidak tahu apakah ukurannya setara dengan tinggi badannya ....Bella otomatis mengurungkan semua pikirannya yang tidak rasional itu. Dia menepuk keningnya dengan kuat sambil berkata, "Pak Darius, bilang saja apa yang kamu inginkan. Jangan menggodaku seperti ini, takutnya aku akan kehilangan kendali dan melakukan sesuatu padamu."Melihat tulang selangka Darius yang melengkung, suaranya menjadi agak pelan. "Berapa lama hukuman dari melakukan kekerasan seksual? Biar kuhitung dulu layak nggak."Darius tertegun. Dia mengancingkan kemejanya yang terbuka sambil berkata, "Aku hanya kepanasan, ponselmu berdering."Kayla yang meneleponnya. Bella menjawab panggilan sambil bergegas
Read more

Bab 429 Anak Kedua

Perusahaan Lufto.Verrel memejamkan mata sambil mengusap keningnya dengan satu tangan. Keningnya berkerut hebat, dia tampak kurang sehat.Pintu kantor perlahan-lahan dibuka dan seseorang masuk. Suara kaki yang menginjak karpet mengeluarkan suara gemeresik.Mendengar suara ini, Verrel yang sedang mengusap kening pun tertegun. Dia membuka matanya dan melihat ke arah pintu. "Kenapa datang ke sini?"Ekspresinya sangat dingin, tetapi tatapannya terhadap orang yang datang dipenuhi dengan kasih sayang."Kudengar Jiko nggak sengaja jatuh dari tangga dan kakinya patah. Aku takut kalau nggak ada yang mengawasimu, kamu akan mengabaikan kesehatanmu." Melihatnya sedang mengusap kening, Riko Yuwanta pun bertanya, "Sakit lagi?"Riko adalah pemuda yang tampan, kurus dan berkulit putih. Kulitnya yang putih membuatnya terkesan seperti tidak pernah terkena sinar matahari. Alis dan keningnya memancarkan aura energik yang dimiliki oleh pemuda berusia dua puluhan tahun, bahkan matanya pun bersinar."Nggak,
Read more

Bab 430 Tolong Lebih Bijaksana

Herman bilang dia mengajak orang lain, tetapi setelah mereka selesai berganti pakaian dan memasuki lapangan, orang tersebut belum terlihat.Sekarang, orang-orang menganggap Kayla sebagai ibu hamil yang tidak boleh melakukan olahraga berat, tetapi dia tetap mengenakan pakaian olahraga. "Pak Herman, apakah kontrak kerja sama yang kukirimkan pada Bapak dua hari yang lalu ...."Herman mengangkat stik sambil melambaikan tangan ke arahnya. "Nona Kayla, jangan membahas urusan pekerjaan saat berolahraga. Jarang-jarang punya waktu luang seperti ini, mari bersantai."Dia melirik Kayla. "Coba Nona Kayla tebak, apakah aku bisa mencetak gol dalam satu kali pukulan?"Sebelum Kayla menjawab, Davin sudah berkata, "Kudengar Pak Herman sangat ahli dalam bermain golf, bahkan pernah memenangkan penghargaan. Bagi Bapak, mencetak gol dalam satu kali pukulan adalah hal yang mudah."Herman tersenyum sambil menganggukkan kepalanya. Mereka sama-sama adalah pria, tentu saja dia memahami maksud Davin.Ketika beri
Read more
PREV
1
...
4142434445
...
82
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status