All Chapters of Pak Theo, Nyonya Pergi Berkencan Lagi: Chapter 401 - Chapter 410

815 Chapters

Bab 401 Ayah, Silakan Minum Teh

Kedai teh.Dua orang duduk berhadapan selama setengah jam tanpa mengucapkan sepatah kata pun.Ferry menyeduh secangkir teh dan meletakkan di hadapan Kayla. "Apa ada yang ingin kamu tanyakan padaku?"Sudah tiga hari berlalu sejak Yovita mengungkapkan identitasnya, bahkan anggota Keluarga Karsian pun sudah datang membuat keributan dan mengatakan bahwa mereka tidak keberatan dengan status janda Kayla. Mereka bersikeras ingin mengganti calon pengantin, tetapi Kayla yang merupakan tokoh utama sama sekali tidak mengirimkan pesan kepada Ferry.Kayla mengambil cangkir itu. "Kenapa hari ini Yuni nggak akan datang ke Gunung Bullard?"Ferry tertegun.Bukan pertanyaan ini yang ingin dia dengar.Melihat ekspresi Kayla, dia merasa kalau dirinya tidak berinisiatif membahas hal ini, Kayla tidak akan mengungkit hal ini seumur hidup."Setelah mendengar omongan Yovita, apa nggak ada yang ingin kamu tanyakan?""Nggak."Menghadapi tatapan Ferry yang mengisyaratkan "cepat tanyakan padaku", Kayla pun menguru
Read more

Bab 402 Bersikeras Ingin Bunuh Diri

Theo sama sekali tidak merasakan adanya aura permusuhan dari Ferry. "Karena nggak ada kandidat yang cocok di Kota A, bagaimana kalau Anda memilih kandidat dari Kota Bapura?"Ferry tersenyum dingin. Dia berkata sambil menggertakkan gigi, "Pak Theo benar. Ardian, nanti rangkumkan semua anak muda berbakat di Kota Bapura, selain Pak Theo."Setelah berkata demikian, dia mengalihkan perhatian ke Kayla. "Saat itu tiba, kamu bisa langsung berkencan buta dengan dua orang dalam sehari. Kalau ada yang kamu suka, kita pertimbangkan. Kalau nggak suka, tinggalkan saja. Mumpung masih muda, pacari beberapa ...."Theo tidak akan membiarkan Ferry menanamkan prinsip seperti ini pada Kayla. Kalau tidak, kelak dia harus mengawasi Kayla setiap hari, jadi dia segera menyela, "Sepertinya Ibu meninggalkanmu karena prinsip berpacaranmu ini."Ferry tertegun.Matanya masih tertuju pada Kayla. Setelah hidup sekian lama, dia pun mengerti apa yang disebut dengan senjata makan tuan."Kayla, alasan aku berpisah dengan
Read more

Bab 403 Mendaftarkan Pernikahan Dulu

Vila Aeris.Begitu Kayla masuk, Theo langsung memeluknya. "Pak Ferry benar-benar adalah ayahmu?"Kayla membelalakkan mata dengan kaget. "Kamu nggak tahu?""Nggak yakin.""Nggak yakin, tapi kamu memanggilnya ayah?" Kayla tidak bisa berkata-kata. Melihat Theo memanggil dengan percaya diri, dia mengira Theo sudah menemukan bukti tertentu."Dia hendak memperkenalkan pacar baru padamu, bukankah aku harus melakukan sesuatu untuk menunjukkan kepemilikan?" Suara Theo dipenuhi dengan amarah dan tekanan. "Saat dia bilang mau memperkenalkan pria lain padamu, kamu pun nggak menolak."Kayla berkata, "Aku baru saja mau membelamu, tapi kamu sudah masuk."Mendengar penjelasan Kayla, suasana Theo menjadi jauh lebih baik. Sudut bibirnya terangkat dan dia pun menggosokkan kepalanya di bahu Kayla. Dia tampak seperti seekor anjing.Karena dia tinggi, posisi ini kurang nyaman baginya. "Kay, aku sudah melihat kalender. Tanggal 18 ini adalah hari baik yang langka. Bagaimana kalau kita mendaftarkan pernikahan
Read more

Bab 404 Siapa Ayahmu?

Theo berkata, "Pernah kok. Aku selalu berada di belakangmu. Setelah kamu selesai sembahyang, aku baru sembahyang. Kalau kamu berbalik ke belakang, kamu akan langsung melihatku."Kayla memandangnya dengan tatapan yang mengisyaratkan "apa kamu gila?". "Apa kamu pernah melihat orang menoleh ke belakang setelah selesai sembahyang? Untuk melihat apakah ada yang datang mencuri uang?"Theo tertegun.Setelah selesai menyembah kakek, keduanya pun meninggalkan kuburan bersama-sama. Karena Theo datang dengan sopir, Theo menyuruh sopir mengendarai mobil Kayla pulang.Tempat ini agak jauh dari Vila Aeris, jadi mereka pun makan di luar.Theo bertanya, "Kapan kamu akan memberikan hadiah yang kamu janjikan itu?"Karena hal ini terus tertunda, Theo pun mulai merasa bahwa hadiah ini sangat tidak berjodoh dengannya.Dia meletakkan sendok dengan kesal. Sejak mengenal Kayla sampai sekarang, Kayla tidak pernah memberinya hadiah.Setelah melihat waktu, Kayla pun menjawab, "Setelah selesai makan?"Suasana hat
Read more

Bab 405 Kebenaran Terungkap

Keduanya berdiri berhadapan. Hanya dengan mengangkat kepala, mereka bisa melihat satu sama lain. Ferry berkata dengan kesal, "Bisakah kamu lebih berpendirian? Bisa-bisanya kamu menyetujui permintaannya, apa kamu nggak tahu betapa bahayanya meninggalkan dia sendirian di dalam ruangan."Theo menjawab, "Kalau aku nggak setuju, Bapak pasti akan bilang aku nggak menyayangi istri, nggak bertanggung jawab dan nggak memenuhi syarat untuk menjadi suaminya. Setelah itu, Bapak akan memperkenalkan pemuda lain padanya."Ferry tertegun sejenak. "Sebaiknya kamu bisu. Dengan begitu, aku mungkin bisa menerimamu."Di dalam ruangan.Kayla setengah berjongkok hingga posisinya sejajar dengan Yuni. Dia tahu bahwa Yuni menganggapnya sebagai Maria. Sembari menatap Yuni, jantungnya berdebar kencang. Pada akhirnya, dia bertanya dengan pelan, "Yuni, kenapa kamu menyakitiku?"Awalnya dia tidak yakin bahwa caranya ini akan berhasil. Bagaimanapun, dia tidak pandai meniru suara orang lain dan suaranya berbeda dengan
Read more

Bab 406 Kusuruh Jangan Bergerak

Martin mulai panik. "Kayla, aku melakukan semua ini demi keselamatanmu. Saat menikah dengan ibumu dulu, satu-satunya permintaannya adalah memperlakukanmu seperti anak kandung. Ayah kandungmu itu miskin, berengsek dan nggak berguna. Kakekmu hampir menyeret ibumu pergi melakukan aborsi. Saat itu, kalau bukan karena aku, ibumu akan dihujat oleh banyak orang.""Aku benar-benar mencintainya. Kalau nggak, pria mana yang bersedia menjadi ayah dari anak orang lain? Walaupun demikian, aku tetap berusaha untuk mendapatkan hatinya."Ferry bukanlah orang yang pemarah. Namun, ketika mendengar ucapan ini, suatu api kemarahan pun melonjak di hatinya. Dia mengepalkan tinjunya sambil menyalahkan diri sendiri. Kalau dia menggunakan cara yang lebih lembut untuk berkomunikasi dengan Maria, mereka tidak akan berpisah, apalagi menyia-nyiakan satu sama lain dan hidup kesepian.Dia memandang Martin dengan kesal. "Kamu sungguh mengotorinya."Martin tidak mengenal Ferry, tetapi dilihat dari aura dan pakaian mew
Read more

Bab 407 Lamaran

Kantor polisi.Pengacara adalah seorang wanita muda yang cantik dan menawan. Bibir merahnya membuatnya tampak sangat berwibawa. Setelah selesai menginterogasi, dia pun mengunci tasnya.Rafael bertanya, "Kapan aku bisa keluar?"Rafael sama sekali tidak tampak khawatir. Dia hanya tidak menyukai suasana kantor polisi yang kacau dan merasa hal ini memakan waktunya.Vilanya tidak menyelundupkan barang-barang terlarang, polisi yang menggeledah vilanya dapat bersaksi. Mengenai Yuni yang dikurung, mereka memang berpacaran, tetapi karena kondisi mental Yuni yang terganggu, dia sangat tidak berdaya.Pengacara itu bertanya, "Apa Pak Rafael nggak tahu siapa yang sudah Bapak singgung? Umumnya, Anda bisa dibebaskan dengan jaminan, tetapi ada yang sudah menurunkan perintah bahwa Anda nggak boleh dibebaskan."Orang pertama yang muncul di benak Rafael adalah Ferry. Belakangan ini, Ferry terus memberinya tekanan di perusahaan. Hubungan persaudaraan mereka sudah lama hancur, tetapi dia segera tersadar ba
Read more

Bab 408 Mempersiapkan Kejutan

Melihat berlian berwarna merah muda yang berkilauan, Ferry hanya mengerutkan bibirnya tanpa mengucapkan sepatah kata pun.Seseorang berjalan menghampiri mereka dari tengah kegelapan. "Pak Ferry, Nona Kayla, silakan naik ke kapal."Kayla mengenali orang yang datang, dia adalah asisten Rafael. Mereka pernah bertemu di ruang gawat darurat rumah sakit, dia datang untuk mengurus prosedur rawat inap Yovita.Ferry maju untuk menghalangi jalan Kayla. "Masalah generasi tua nggak seharusnya melibatkan generasi muda. Aku ikut dengan kalian, yang lainnya nggak usah.""Pak Ferry ....""Dia sudah sampai di sini, memangnya kenapa kalau dia naik ke kapal?"Selama masih berada di daratan, apa pun yang terjadi, Ferry yakin Theo bisa melindungi Kayla, apalagi ada begitu banyak pengawal yang melindungi mereka.Berbeda halnya dengan di laut. Ombak bisa menerkam manusia. Di hadapan alam, manusia hanyalah sosok yang kecil dan lemah. Sekalipun seseorang kaya dan berkuasa, air laut tetap akan menenggelamkannya
Read more

Bab 409 Langsung Membunuhnya

Total ada 15 anggota musuh di kapal ini, termasuk nakhoda dan asisten yang sepertinya tidak pandai berkelahi, menghabisi mereka bukanlah hal yang sulit."Pak Theo nggak perlu terlalu mewaspadaiku." Terdengar suara Rafael dari luar.Beberapa orang menoleh ke arah datangnya suara.Rafael mengenakan batik berbahan katun, dia diikuti oleh seorang asisten. Sekilas, asisten itu tidak tampak berbahaya. "Aku mengumpulkan kalian semua karena masih ingin hidup. Setelah mengobrol, kuharap kalian melepaskanku dan berhenti menjeratku."Dia duduk sambil berkata, "Tanganku memang pernah berlumuran darah, tapi aku nggak pernah membunuh orang. Meskipun aku melakukan beberapa hal tercela di dunia bisnis, aku nggak melanggar aturan, jadi nggak takut diselidiki ...."Ekspresinya yang santai tiba-tiba berubah muram. Seketika, nada bicaranya pun berubah. "Kak, mana lukisan yang kuminta?"Theo mengerutkan kening. "Kok kamu bisa berada di kapal?"Sebelum menaiki kapal, anggota Ferry sudah memeriksa dan menand
Read more

Bab 410 Kayla, Mati Kamu

Kayla tidak peduli dengan misteri di balik lukisan itu. "Ibuku sudah setuju untuk membantumu memperbaiki lukisan itu, kenapa kamu masih ingin membunuhnya?""Tentu saja karena kakakku ini. Saat itu, Ayah terus mempromosikannya. Ke mana pun dia pergi, semua orang akan menghormatinya dan dia bisa menangani segala sesuatu dengan mudah. Selain ibumu, nggak ada hal lain yang bisa menjatuhkannya."Kemudian, Ferry berkata, "Saat itu, kondisi kesehatan Ayah kurang baik. Beliau sedang menyerahkan kekuasaan padaku dan terjadi perseteruan hebat di Keluarga Mars."Keduanya tahu bahwa satu sama lain bukanlah orang baik. "Kalau aku meninggalkan Keluarga Mars di saat seperti itu, posisiku akan lenyap. Tapi aku ... nggak tahu kalau dia kecelakaan.""Karena Ayah menyembunyikan masalah ini." Masalah ini sudah berlalu begitu lama, tetapi saat diungkit kembali, Rafael tetap menggertakkan gigi. "Dia akan segera dikubur, tapi demi kamu, dia memperingatkanku secara lisan. Bisa dilihat betapa pilih kasihnya di
Read more
PREV
1
...
3940414243
...
82
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status