All Chapters of Pak Theo, Nyonya Pergi Berkencan Lagi: Chapter 431 - Chapter 440

815 Chapters

Bab 431 Theo, Apa yang Ingin Kamu Lakukan?

Herman sudah berusia, apalagi dia baru saja bermain dengan Davin. Sekarang, lengannya sangat pegal dan sulit diangkat. Setelah gagal memasukkan bola dua kali, dia pun berdiri di samping sambil menonton Verrel bermain bola.Awalnya, dia merasa Verrel hanya beruntung, tetapi seiring berjalannya waktu, dia pun kaget dan memuji dengan tulus, "Pak Verrel sungguh hebat. Selain para pemain profesional, aku nggak pernah melihat ...."Dia terdiam sejenak, lalu berkata sambil tersenyum, "Yang keterampilannya sehebat Pak Verrel."Verrel menjawab, "Bukan aku yang hebat, tapi keterampilan Pak Herman yang masih perlu diasah."Herman tercengang.Bisa dibilang ini lebih memalukan daripada diejek secara terang-terangan.Sial.Kecerdasan emosional Verrel pasti sangat rendah, 'kan? Kenapa begitu tidak setara dengan kecerdasan intelektualnya? Dia pernah mendengar rumor bahwa Verrel bermulut tajam, tetapi tidak pernah mendengar bahwa Verrel adalah pria yang tidak memiliki kecerdasan emosional. Sekarang, ak
Read more

Bab 432 Keguguran

Kayla berpamitan dengan Herman. Pria paruh baya yang baru saja mengabaikannya tersenyum cerah, sikapnya pun menjadi sangat ramah. "Nona Kayla, jangan terburu- buru, baru jam setengah lima. Aku sudah meminta asistenku memesankan restoran, kebetulan kita bisa membahas kerja sama."Karena Herman sudah berkata demikian, Kayla pun sungkan untuk menolak."Kalau begitu kita pergi setelah Pak Verrel keluar."Kayla tertegun.Herman memesan restoran masakan Timur yang terletak tidak jauh dari lapangan golf, hidangan di sini dimasak oleh seorang koki pribadi yang perlu direservasi.Kayla dan rombongannya berjalan di belakang. Saat memasuki ruang pribadi, hanya tersisa tiga kursi kosong di samping Verrel.Begitu Davin hendak duduk di samping Verrel, Verrel yang sedang menatap ponsel tiba-tiba mengangkat kepala sambil tersenyum sinis. "Hari ini Tuan Muda Davin hanya mendampingi orang, 'kan? Apa pantas duduk di sini?"Meskipun dia sedang duduk, sekujur tubuhnya dipenuhi dengan aura merendahkan.Davi
Read more

Bab 433 Biar Kuperiksa

Melihat ekspresinya berubah, Galih segera menepuk punggungnya untuk menghiburnya. "Nggak keguguran, tapi ...."Dia menggertakkan giginya dan memberikan diri untuk berkata, "Tapi memang nggak ada. Kayla nggak hamil, hanya saja saat itu kondisimu sangat buruk. Melihatmu nggak mau makan dan minum, kami sangat mengkhawatirkanmu. Kebetulan kamu salah paham ...."Dia berbicara dengan sangat cepat. Dia khawatir kalau dia agak lambat, Evi akan pingsan. Walaupun demikian, dia terus menatap Evi dan meletakkan tangannya di punggung Evi.Sebelum dia selesai berbicara, Evi sudah memahami maksudnya. Evi mengerutkan kening dan berkata dengan sedih, "Jadi cucuku sudah nggak ada?"Galih mengoreksi ucapannya. "Bukan sudah nggak ada, memang nggak ada.""Bukannya sama saja?""Sebenarnya ...."Tidak sama.Evi mendeliknya dengan tatapan mengancam, seolah-olah sedang mengisyaratkan "beraninya kamu berdebat denganku?".Galih mengurungkan kata-kata yang hendak dia lontarkan. Dia memeluk Evi sambil berkata, "Ya
Read more

Bab 434 Mendorongnya di Tangga

Kayla mengangkat dagunya sehingga cahaya lampu terpantul ke matanya. Dia berkata dengan mata yang bersinar, "Aku akan memarahimu karena sudah mengatakan dia meninggal."Verrel tercengang.Sudut bibirnya terangkat, tetapi dia segera menurunkan bibirnya. "Kamu begitu menyukainya?""Ini adalah masalahku dengannya, nggak ada hubungannya dengan orang luar.""Tapi kudengar kamu dan Pak Theo sudah bercerai. Kalau kamu begitu menyukainya, kenapa kalian nggak rujuk."Kayla mengangkat dagu ke arahnya. "Aku akan memberitahumu setelah kamu melepaskan celanamu."Sikapnya saat mengucapkan kalimat ini tidak kalah serius dengan mahasiswa yang sedang fokus menulis makalah. Bisa-bisanya dia mengucapkan kalimat ambigu seperti ini dengan tenang sehingga sama sekali tidak menggugah hasrat lawan bicara.Verrel bertanya, "Menurutmu kalau Pak Theo masih hidup, apakah dia akan mencampakkanmu dan anakmu?"Dia melangkah mendekati Kayla dan mengulurkan tangan lainnya untuk menyentuh perut Kayla. "Atau kalau aku a
Read more

Bab 435 Mencairkan Baja

Riko memandang Verrel yang sedang membaca dokumen. Dari sudut pandangnya, dia hanya bisa melihat poni Verrel yang panjang. "Ayah bilang dia akan kembali untuk merayakan kesuksesanmu saat Perusahaan Oliver diumumkan bangkrut."Verrel membalikkan halaman. "Apakah kali ini Ayah pergi ke tempat yang sangat terpencil? Kenapa nggak bisa dihubungi?""Ya," jawab Riko dengan sembrono. Kemudian, dia mengeluarkan obat dari laci. "Kak, kamu sudah minum obat?""Sudah."Kali ini, Riko tidak memeriksa jumlah obat, dia langsung melemparkan botol obat itu ke dalam laci. Kebetulan asisten masuk dengan membawakan makanan manis, dia pun pergi makan.Saat sepotong kue masuk ke dalam mulutnya, dia menyipitkan matanya dengan puas, seperti seekor rubah yang kegirangan setelah mencicipi makanan lezat.Di tengah proses ini, Verrel sangat sibuk. Kalau tidak membaca dokumen atau mengadakan rapat, Verrel pasti sedang bertelepon. Riko memegang dagunya sambil menatap Verrel dengan mata bersinar.Tak lama kemudian, R
Read more

Bab 436 Pria yang Diselingkuhi

Terdengar keheningan dari ujung lain telepon. Setelah beberapa saat, terdengar suara lembut Davin. "Ya, apakah kamu suka?"Melihat begitu banyaknya tas yang berisikan peralatan ibu hamil, Kayla pun mengusap keningnya. "Davin, aku nggak memerlukan peralatan ibu hamil ini. Kembalikan saja.""Sebentar lagi sudah bisa digunakan. Sekarang kamu perlu bekerja di Perusahaan Oliver dan agak sibuk, kamu nggak punya waktu untuk membeli barang-barang ini." Sepertinya Davin sedang sibuk, terus terdengar suara membalikkan kertas. "Barang yang sudah dibeli sulit dikembalikan. Simpanlah, lagian kelak juga harus membelinya. Kalau kamu segan padaku, beberapa hari lagi aku perlu menghadiri sebuah pesta, aku sudah memilih beberapa pakaian, tapi nggak yakin mau pakai yang mana. Bantulah aku memilihnya.""Davin, aku nggak hamil. Jadi, aku nggak membutuhkan semua ini."Dia berpura-pura hamil hanya untuk membungkam mulut para pemegang saham yang berniat jahat pada Perusahaan Oliver. Davin bukanlah bagian dari
Read more

Bab 437 Pemanasan Terlalu Singkat

Bella tertegun.Bisa dibilang dia tertangkap basah, sial sekali.Dia mengangkat cangkirnya dengan canggung. Ketika dia menyesap seteguk air, Darius berkata, "Aku nggak punya pacar, nggak pernah diselingkuhi, nggak pernah mengadiahkan mobil sebagai hadiah pernikahan siapa pun dan nggak pernah memelihara anjing."Kalau pria lain yang mengucapkan kalimat ini, Bella tidak akan percaya. Namun, omongan yang keluar dari mulut Darius sudah pasti nyata.Berdasarkan sifat buruk Darius, Darius tidak mungkin mempunyai pacar. Wanita mana yang bersedia disiksa oleh pacarnya?"Jadi, kapan kita bisa pergi mendaftarkan pernikahan?""Pfft."Bella tidak sanggup menahan diri, dia menyemburkan air yang baru saja masuk ke mulutnya.Butiran air menetes dari wajah tampan Darius hingga mengenai bahunya. Bella menampung tetesan air itu sambil menyeka air di wajahnya. Setelah sekian lama, Bella baru menyadari bahwa air tidak bisa dibersihkan dengan tangan dan harus menggunakan tisu. Bella segera berbalik untuk m
Read more

Bab 438 Suamiku Masih Duduk di Bangku TK

Tepat ketika Kayla ingin bertanya "kapan aku menyumbangkan pakaian", dia teringat bahwa Davin menyumbangkan setumpuk barang itu atas namanya. Dalam tumpukan itu, sepertinya memang ada beberapa kantong berisikan baju. "Kok kamu tahu aku menyumbangkan baju?"Davin bukanlah orang yang suka memamerkan diri, apalagi barang-barang yang disumbangkan sangat mahal. Barang-barang itu disumbangkan secara terpisah kepada warga di area kumuh. Jika dibandingkan dengan donatur yang menyumbangkan barang dengan truk besar, tindakan Davin sama sekali tidak mencolok."Kudengar dari orang." Verrel bertanya dengan pelan, "Bukannya kamu memerlukan barang-barang itu? Kenapa disumbangkan?"Saat ini, Verrel masih merupakan kompetitor Perusahaan Oliver. Tentu saja, Kayla tidak akan memberi tahu Verrel bahwa dirinya pura-pura hamil. Dia pun tidak terlalu memahami kondisi market dan khawatir isu ini akan membawakan dampak buruk pada perusahaan. "Davin beli terlalu banyak, nggak semuanya bisa kupakai dan kukonsums
Read more

Bab 439 Tidak Bisa

Cairan pahit yang pedas pun mengalir dari tenggorokan dan masuk ke perutnya hingga menyebar ke seluruh anggota tubuhnya. Sekujur tubuh Verrel memanas, bahkan wajahnya pun memerah.Axel berkata, "Pak Verrel memang adalah peminum yang hebat."Dia menuangkan segelas arak untuk Verrel lagi, seluruh kata-kata pujian seperti hidangan gratis yang terus disajikan. Mulai dari sukses dan berbakat, pemimpin masa depan dunia bisnis Kota Bapura, cahaya Perusahaan Lufto, penguasa langit dan bumi.Sejak kecil, Verrel tidak pernah dipuji. Dia menatap Axel yang terus memujinya, tetapi tidak bermaksud untuk meminum segelas arak pun.Axel berkata, "Pak Verrel, semoga semua keinginan Anda terkabul dan Anda segera memperoleh yang Anda inginkan."Setelah berkata demikian, dia pun melirik Kayla.Verrel mulai merasa tertekan. Dia baru menghilang berapa lama, Axel sudah menyemangati orang lain mengejar Kayla, bahkan mendoakan orang tersebut "semua keinginan terkabul dan segera memperoleh yang diinginkan". Namu
Read more

Bab 440 Mengumumkan Hubungan Kita

Kayla mencoba untuk mengelabuinya. "Setelah kamu buka, aku akan menciummu."Kalau dia adalah Theo, Kayla akan menciumnya. Namun, kalau dia bukan Theo, Kayla akan langsung melemparnya ke luar.Verrel memanyunkan bibirnya. "Nggak, kamu membohongiku. Kalau kamu nggak menciumku, berarti kamu bukan pacarku."Kayla tersenyum, nada bicaranya sangat lembut. Dibandingkan dengan tatapan Verrel yang tulus, dia tampak seperti mak lampir yang sedang membujuk anak-anak untuk makan. "Aku benar-benar adalah pacarmu ....""Tunggu." Verrel tiba-tiba menyelanya dengan serius, lalu menyalakan perekam suara di ponsel. "Ulangi perkataanmu tadi."Kayla tertegun.Oke, pria ini berhasil menguras kesabarannya.Dia tidak berbasa-basi dengan Verrel lagi dan langsung mengulurkan tangan untuk melepas celana Verrel.Gerakannya terlalu kuat sehingga sebagian besar baju Verrel pun terangkat. Meskipun dia tahu tubuh Verrel dipenuhi dengan luka, dia tidak menyangka akan sebanyak ini.Kayla menyentuh bekas luka baru deng
Read more
PREV
1
...
4243444546
...
82
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status