All Chapters of Pak Theo, Nyonya Pergi Berkencan Lagi: Chapter 91 - Chapter 100

815 Chapters

Bab 91 Menendangnya dengan Kasar

Kayla mengucapkan kalimat ini untuk mengejek Theo, tetapi reaksi Theo tidak sesuai dengan dugaannya. Selain tidak marah, Theo juga menatapnya sambil berkata dengan tenang, "Bagaimana kamu tahu nggak akan ada yang membelamu? Apa kamu sudah coba?"Kayla kebingungan.Apa penyakit Theo kambuh lagi?Kayla memanyunkan bibirnya sambil mundur beberapa langkah. Dia seolah-olah sedang berkata, "Tolong, di sini ada pria mesum."Melihat reaksinya, ekspresi Theo berubah muram. "Apa maksudmu?"Kayla meletakkan piring di tangannya ke atas meja sambil berkata, "Menjauh darimu agar nggak tertular. Aku nggak mau jadi cerewet sepertimu."Dia pergi ke kamar mandi. Begitu keluar dari bilik, beberapa orang langsung mengadangnya."Kayla, kenapa kamu nggak berkumpul dengan teman-teman lamamu ini?" Orang yang memimpin adalah sahabat Elsy yang juga teman kuliah Kayla. Begitu pula dengan beberapa orang di belakangnya.Namun, mereka berbeda jurusan, Kayla tidak mengenal mereka.Kayla mengangkat alisnya sambil ter
Read more

Bab 92 Menyesal

Theo memandang Kayla dengan nakal. "Kalau begitu, coba katakan apa yang ingin kulakukan?"Kayla memutar bola matanya sambil berpikir, 'Mana kutahu.'Setelah termenung beberapa saat, Kayla mengangkat kakinya dan pergi. Saat dia melewati Theo, Theo berbisik di telinganya, "Kamu nggak perlu bersusah payah untuk membuat wanita itu meminta maaf padamu."Kayla menoleh ke arah Theo, terlihat ekspresi sombong Theo yang mengisyaratkan "memohonlah padaku".Kayla memiringkan dagunya dengan ekspresi menantang, "Jangan mimpi.""Kayla." Theo memandang Kayla dengan galak, bahkan urat di dahinya pun berdenyut. "Apa etikamu sudah dimakan anjing?"Hari ini Theo mengenakan pakaian berwarna gelap hingga garis wajahnya terlihat makin tajam. Jessy dan yang lainnya bersandar ke dinding karena ketakutan, hanya Kayla yang berani menghadapinya. "Bukankah kamu yang memakannya?"Setelah berkata demikian, Kayla mengabaikannya dan langsung berjalan menuju aula.Jessy memandang Theo yang masih berdiri di tempat. Dia
Read more

Bab 93 Beri Tahu Dia Kamu Tidak Mencintainya Lagi

Elsy mengambil mikrofon dari tangan pembawa acara, wajahnya memerah karena marah dan malu, bahkan sekujur tubuhnya pun memanas. Dia menggertakkan giginya sambil memegang mikrofon dengan erat hingga buku jarinya menonjol.Meminta maaf secara terbuka dalam acara seperti ini sama dengan menginjak harga diri Keluarga Hosana. Melihat ekspresi Josh, dia dapat menebak apa yang akan terjadi setelah acara berakhir, tetapi kalau dia tidak meminta maaf ... dan mengabaikan Kayla, dia akan berakhir tragis!"Aku Elsy ingin meminta maaf pada Kayla ...."Kayla menyaksikan adegan ini dengan tenang. Ketika Theo meregangkan tangan, Kayla langsung mengeluarkan tangannya. Dia langsung berjalan ke tempat parkir tanpa mengucapkan sepatah kata pun.Hari ini dia datang dengan mengendarai mobilnya sendiri. Ada langkah kaki yang mengikutinya, dia tahu itu adalah Theo, tetapi dia tidak peduli.Setelah kejadian itu, orang-orang otomatis meninggalkan acara.Hanya ada satu tempat parkir di kediaman Keluarga Hosana,
Read more

Bab 94 Theo Sekarat karena Berkendara dalam Keadaan Mabuk

Theo menatap Kayla dengan ekspresi datar. "Jadi sekarang aku nggak perlu menelepon Raline lagi? Kamu rela menanggung kesulitan apa pun demi Davin?"Theo mengulurkan tangan ke arah Kayla. Melihat garis alis Theo yang dipenuhi dengan amarah, dia merasa Theo mungkin akan mencekiknya sampai mati.Kayla bersandar ke belakang untuk menghindari sentuhan Theo. Tangannya berhenti di udara dan dia pun mengepalkan jari-jarinya sambil berkata, "Soal bercerai ...."Theo sengaja membuat Kayla penasaran. Melihatnya tidak lanjut berbicara, Kayla pun menatapnya sambil memanyunkan bibir.Theo memandang Kayla dengan cuek, lalu suatu senyum sinis muncul di wajahnya yang datar. "Jangan harap."Kayla menggertakkan giginya dengan kesal.Pria berengsek ini!Dia sudah mengendalikan amarahnya, tetapi ketika dipermainkan oleh Theo, amarahnya tetap meluap ke puncak dan hampir meledak!"Keluar."Theo memejamkan matanya dengan santai. "Jalan, jangan lupa kamu masih berutang padaku. Nggak memenuhi kewajiban suami is
Read more

Bab 95 Sudah Hamil

Di bangsal, Theo sedang bersandar di ujung kasur sambil menelepon. Ketika mendengar suara langkah kaki, dia langsung menoleh ke arah datangnya suara. Dia melirik Kayla sambil mengerutkan keningnya. "Carlos yang meneleponmu?"Kayla memutar bola matanya dengan marah. "Dia bilang kamu sudah mau mati dan menyuruhku datang untuk menandatangani surat izin menghentikan pertolongan agar bisa dikremasi."Setelah masuk, Kayla langsung duduk di samping kasur.Saat melewati ruang dokter, dia sudah bertanya pada dokter. Theo sakit maag karena minum alkohol dalam keadaan perut kosong, setelah sakit mereda, Theo sudah boleh pulang.Theo melemparkan ponselnya ke meja samping tempat tidur sambil berkata, "Aku lapar."Kayla menatapnya selama beberapa detik, lalu mengeluarkan ponselnya untuk memesan makanan. Dia hanya ingin segera memberikan makanan pada tuan muda ini dan pulang ke rumah masing-masing. Dia tidak ingin ditelepon oleh Carlos lagi setelah pulang, apalagi disuruh kembali ke rumah sakit.Dia
Read more

Bab 96 Dokter pun Tidak Bisa Menyembuhkannya

Kayla memandang Bella dengan mulut yang dipenuhi dengan gelembung pasta gigi, tetapi tidak membuatnya penasaran dan langsung berkata, "Theo yang kasih."Bella bisa memperoleh informasi ini dengan mudah karena Theo tidak berniat menyembunyikan hal ini. Namun, tindakan ini juga menandakan bahwa Theo bukanlah pria yang baik. Biasanya suami istri selalu sepemikiran, tetapi dia malah memberikan uang kepada orang yang menindas istrinya.Kayla sama sekali tidak mengetahui hal ini. "Berapa banyak yang dia kasih?"Bella mengulurkan tangannya dan terlihat sebuah angka yang mengejutkan. "Tanpa uang ini, jangankan berinvestasi di Perusahaan Montana, Viola bahkan harus merogoh kantongnya untuk makan enak."Kayla mengangguk. "Aku mengerti, terima kasih."Awalnya, dia ingin membuat Viola dipecat dari Perusahaan Montana untuk membalas perbuatan Viola yang sudah menyebarkan audio ke media sosial. Namun, karena Viola adalah pemegang saham di Perusahaan Montana, dia terpaksa memikirkan cara lain.Mereka
Read more

Bab 97 Menampar Raline

Axel pernah datang ke sini untuk membantu Theo mengambil dokumen, jadi dia mengetahui lokasi ruang kerjanya dan berjalan ke pintu dengan ligat. "Nona Kayla, Nyonya menyuruhku ... melihat apakah kamu sudah menemukan laporan."Tadi dia mendengar semua pembicaraan Evi dan Warni di bawah dan tahu tidak ada laporan di ruang kerja.Kayla mendongak. Matanya memerah dan wajahnya sangat pucat. Dia menatap Axel dengan linglung. Meskipun matanya tertuju pada Axel, dia seperti tidak melihat Axel.Axel bertanya, "Apa Anda kurang sehat?""Nggak." Kayla mengeluarkan lukisan itu dari laci, dia tidak menyembunyikan tindakannya dari Axel. Ketika berjalan sampai pintu dan melihat mata Axel tertuju pada lukisan di tangannya, dia pun menunjukkan lukisan itu pada Axel sambil bertanya, "Bagus nggak? Aku berencana untuk membawanya pulang dan menggantungnya di dinding kamar."Axel terdiam.Melihat lukisan gelap dan suram itu, Axel hanya bisa menelan ludah.Mungkin akan lebih cocok digantung di depan pintu untu
Read more

Bab 98 Dia Masih Melindungi Orang Lain

Mendengar ucapan ini, ekspresi Raline berubah drastis. Sudut bibirnya sontak terangkat, tetapi dia berusaha untuk menahan diri.Theo melindunginya.Seperti dugaannya, Theo bersikap dingin padanya karena dia meninggalkan Theo pergi ke luar negeri.Kayla mengepalkan jari-jarinya, lalu mengangkat dagunya untuk menatap Theo. Dia seperti ayam jago yang pantang menyerah. "Jangan mimpi, aku nggak akan minta maaf pada Raline."Wajah Theo dipenuhi dengan amarah, seperti angin puting beliung yang akan menerpa Kayla ke dalam badai. "Aku nggak menyuruhmu meminta maaf pada Raline, minta maaf pada anak."Raline yang hendak mengalah untuk menunjukkan kemurahan hatinya pun terdiam.Kayla mendengus dingin sambil tersenyum sinis. "Ternyata kamu adalah ayah yang baik."Theo mengabaikan ejekan Kayla. Dia berdiri dan menggunakan tubuhnya yang kekar untuk memberikan tekanan pada Kayla, lalu meraih pergelangan tangan Kayla dan menarik Kayla ke dalam pelukannya. "Minta maaf."Dia belum membersihkan kopi di wa
Read more

Bab 99 Mengajarinya Cara Merayu Pria

Mereka berpisah dengan keadaan tidak menyenangkan. Begitu meninggalkan Perusahaan Oliver, Kayla langsung menghubungi Morgan. "Aku mau gugat cerai."Sebelumnya Morgan sudah menguraikan pro dan kontra dari menggugat cerai, jadi sekarang Morgan pun tidak banyak bicara. Dia langsung menyampaikan dokumen apa saja yang perlu disiapkan Kayla.Setelah menutup telepon, Kayla mengembuskan napas panjang.Awalnya, Kayla tidak ingin memperburuk keadaan. Dia hanya ingin bercerai secara diam-diam. Bagaimanapun, keluarga bangsawan seperti Keluarga Oliver sering diawasi wartawan, rumor sekecil apa pun dapat menimbulkan sensasi besar. Dia tidak ingin masa terpuruk dalam pernikahannya terekspos ke publik, apalagi sampai dibahas, dikasihani dan diejek orang.Tak disangka, pada akhirnya dia tetap harus berhadapan dengan Theo di pengadilan.Dia mencari sebuah kafe, lalu memesan camilan. Satu jam kemudian, dia berjanji untuk bertemu dengan seseorang di sini.Pukul 6.40, seorang pria yang mengenakan jaket pan
Read more

Bab 100 Kamu Kira Aku Ingin Menciummu?

Theo tidak menjawab. Dia bersandar di kursi sambil memejamkan matanya untuk beristirahat. Sepertinya dia sangat lelah karena kantung matanya terlihat jelas.Namun, Darius yang merupakan pengacaranya pun berkata, "Nyonya Kayla, pengadilan berharap Anda dan Pak Theo melakukan mediasi. Suami istri bertengkar adalah hal yang umum, kalau sampai hasil banding diumumkan ke publik, kalian sama-sama rugi."Morgan sudah memberi tahu Kayla bahwa akan ada langkah mediasi di sidang perceraian dan ini merupakan prosedur hukum.Biasanya, mediasi dilakukan beberapa hari sebelum sidang, tetapi Karena Theo terlalu sibuk, terpaksa ditunda sampai sekarang.Kayla berkata, "Kalau begitu suruh dia setuju untuk bercerai. Setelah itu, aku akan langsung mencabut gugatan."Darius terdiam, tidak terlihat sedikit pun perubahan emosi di wajahnya. Kalimat yang dia ucapkan tadi hanyalah formalitas, dia sama sekali tidak terpengaruh oleh ucapan Kayla.Tak lama kemudian, hakim mendatangkan staf terkait untuk menengahi
Read more
PREV
1
...
89101112
...
82
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status