Beranda / Romansa / Crash Melody / Bab 151 - Bab 160

Semua Bab Crash Melody: Bab 151 - Bab 160

164 Bab

Crash Melody 151

Karra membuka matanya perlahan. Dia memicingkan mata ketika merasakan sakit di kepalanya sebelah kiri. Setelah penglihatannya sempurna dan tak buram lagi, Karra mencoba mengingat apa yang terjadi hingga akhirnya dia terbaring lemah di ranjang ini.Dia ingat betul saat dia menceramahi Endra lantaran laki-laki itu hampir menabrak kendaraan lain. Lalu, dalam perdebatan mereka yang masih berlangsung mobil Endra dihantam dari arah berlawanan oleh sebuah mini bus. Karra juga masih ingat betul kalau saat itu dia melihat Endra yang langsung tak sadarkan diri. Mengingat Endra, Karra lantas berusaha turun dari ranjang. Dia ingin segera melihat keadaan bosnya itu sekarang juga.Karra dihentikan ibunya ketika dia keluar dari kamar. Wamita itu menatap Karra dengan raut terkejut tapi juga tampak senang. “kamu sudah bangun, Nak?” katanya.Karra mengangguk. Dia bermaksud melanjutkan langkahnya tapi ditahan ibunya.“Kamu ini mau ke mana?” kata ibu Karra, “baru siuman bukannya istirahat dulu.”“Karra m
Baca selengkapnya

Crash Melody 152 

Lya membelalakkan mata. “Jadi lo udah jadian sama Endra?” tanya Lya.Karra menggeleng. “Sayangnya dia nggak bilang cinta ke gue,” kata Karra. Dia lalu menghembuskan napas panjang.“Tapi menurut gue pernyataan itu nggak sepenting itu sih, Kar,” sahut Lya.Karra mengerutkan kening. “Nggak penting bagaimana maksud lo?” tanyanya, “Penting kali kalo menurut gue, Lya. Seenggaknya ada ungkapan yang menyatakan kita itu official jadi pasangan.”Lya menghembuskan napas panjang. “Ya maybe next day kalo Endra udah baikan dia bakalan bawain lo cincin sama ngajakin lo dinner romantis.”“Makasih doanya,” kata Karra. Dia tersenyum lebar dan matanya berbinar.***Dania mengepak baajudan segala barang yang dia butuhkan dengan teliti. Dia memastikan tak ada satupun barang yang ketinggalan. Setelah menutup rapat koper dan satu tas jinjing yang dia bawa, Dania lalu kelua dari kamar. Dia melangkahkan kakinya ke dapur untuk mengambil minuman.Saat mengambil air dari dispenser, Talia masuk ke dapur. Dia lalu
Baca selengkapnya

Crash Melody 153

Selama seminggu Endra dirawat di rumah sakit. Sementara itu, Karra hanya dirawat selama dua hari. Total sudah tiga minggu berlalu sejak kecelakaan itu karena per hari ini Endra sudah bekerja selama dua minggu sejak pertama masuk kerja pasca kecelakaan.Selama itu, Endra sama sekali tak pernah menyinggung kejadian di rumah sakit. Laki-laki itu bahkan terkesan menjaga jarak dengan Karra. Saat Karra mengajak bicara Endra dengan topik yang sekiranya bisa jadi bahasan yang luas, Endra hanya membalas seperlunya. Fakta itu tentu saja menmbuat Karra frustrasi.Pada akhirnya, Karra memutuskan untuk menjaga jarak juga dengan Enda. Dia hanya berbicara dengan Endra saat membahas pekerjaan. Bahkan saat makan siang bersama pun keduanya saling diam.Lama-kelamaan Endra jengah juga dengan apa yang terjadi anytara dirinya dan Karra. Dia hanya sanggup bertahan seminggu menghadapi situasi yang seperti itu dengan Karra. Pada akhirnya dia yang mulai mengajak Karra biacara saat dia hendak mengantarkan gadi
Baca selengkapnya

Crash Melody 154

“Ceprtan lo ceritain ke gue bagaimana awalnya sampe Endra bisa nyatain perasaannya ke lo,” kata Lya.Karra lalu menceritakan secara detail semuanya kepada Lya. Mulai saat dia masuk ke mobil Endra sampai saat laki-laki itu menyatakan perasaannya.“Rasanya kaya gue pengen ngulang momen itu terus, Lya,” kata Karra.Terdengar suara Lya dari seberang. “Ntar habis ini jug alo bakalan sering dapet lagi,” katanya.Karra lantas tertawa mendengarnya.***Dania mengetahui Karra telah resmi menjadi kekasih Endra dari sosial media gadis itu. Awalnya dia tidak berpikir apa-apa karena sebelumnya Karra juga sering membuat story Instagram tentang Endra. Dia baru sadar setelah Karra memposting tangannya yang sedang menggenggam tangan Endra. Caption ‘officialy be mine’ yang gadis itu tulis sangat mencolok untuk membuat semua orang tahu kalau gadis itu dengan Endra telah resmi menjadi pasangan kekasih.Dania tak merasa sakit hati. Tapi dia merasa sedikit insecure. Kenapa semudah dan secepat itu Endra men
Baca selengkapnya

Crash Melody 155

Dania masih tak menanggapi dengan serius penawaran dari Zevan ketika mereka berada di Lombok. Sampai beberapa hari setelah pulang ke rumah juga dia masih tak memikirkan hal itu dengan serius. Tapi setelah melihat postingan di Instagram Karra tiga hari setelah pulang dari liburan, dia berubah pikiran.Betapa tidak, di foto yang Karra unggah, gadis itu tampak sedang menyandarkan kepala di pundak Endra. Mereka duduk di sebuah sofa panjang. Dari backgroundnya sepertinya mereka ada di rumah Karra. Karena untuk ukuran ruang tengah rumah Endra, itu kurang luas.Dania merasa seolah Karra sengaja mengumbar kemesraan dengan Endra di sosmed di saat dirinya sedang tak mempunyai pasangan. Dia merasa tak terima dengan keadaan itu. Pada akhirnya dia merasa kalau menerima tawaran Endra bukanlah hal yang buruk.Dania lalu memutuskan untuk menelepon Zevan. Dia menghembuskan napas lega saat akhirnya Zevan merespon panggilannya di percobaannya yang ketiga.“Halo,” sahut Zevan dari seberang.“Gue berubah
Baca selengkapnya

Crash Melody 156

Sebenarnya Karra sudah diberi tahu Endra tentang acara peresmian hotel baru itu sejak jauh-jauh hari. Tapi mendekati hari-H dia tetap saja merasa gugup bukan main. Dia merasa tidak siap kalau hubungannya harus diketahui banyak orang di kantor.“Kamu yakin mau ngenalin aku sebagai pasangan kamu di acara itu?” tanya Karra saat mereka makan siang bersama di sebuah restoran.Endra mengangguk. “Iya dong,” sahut Endra, “kan aku sudah bilang dari awal.”“Nggak apa-apa kalo pada akhirnya semua orang tahu kalau Bapak Endra sang CEO pacarannya sama sekertarisnya sendiri?” tanya Karra.Endra terbahak. “Emangnya kenapa?” tanyanya.Karra mengangkat bahu. “Kamu nggak gengsi?” tanya Karra.Endra terbahak. “Nggak lah,” katanya, “ngapain harus gengsi?”Karra lantas tersenyum. Dia merasa lega karena Endra bisa menerimanya apa adanya. Dia lalu menatap Endra dalam-dalam. Sebisa mungkin dia tak melewatkan setiap detik waktu yang dia lalui dengan Endra secara detail.“Keanapa?” tanya Endra.Karra menggelen
Baca selengkapnya

Crash Melody 157

Karra seperti tak berada di bumi saat jemari tangan kiri Endra merayap di dada kirinya. Sensasi seperti itu baru dia rasakan untuk yang pertama kali seumur hidupnya. Namun, dia hanya merasakan gejolak itu dalam waktu sekitar semenit karena Endra segera menarik diri bersamaan dengan terdengarnya suara batuk ibu Karra.“Sorry,” kata Endra saat dia melihat Karra merapikan kerah blusnya lalu mengancingkan dua kancing teratas yang terbuka.Karra tersenyum. “For what?” katanya.“Karena sudah nyentuh kamu sembarangan,” kata Endra.Karra tertawa kecil. “It’s okey,” katanya, “bukanya sekarang aku punya kamu ya? Kamu berhak ngelakuin apa saja. Hanya mungkin waktunya aja yang nggak tepat.”Endra terkekeh. “Yaudah lain kali kita cari waktu sekaligus tempat yang tepat,” katanya setelah tawanya reda.Karra membelalakkan mata. “Dasar,” katanya. Dia lalu membuka pintu mobil, “good night. See you tomorrow.”“Good night. I love you,” balas Endra. Dia lalu menurunkan kaca mobil.“I love you too,” balas
Baca selengkapnya

Crash Melody 158

“Sayang, kamu tadi udah makan belom?” tanya Zevan.Dania membelalakkan mata namun akhirnya dia menjawab pertanyaan Zevan juga. “Be ... belum sih,” katanya.“Mau aku suapin nggak?” tanya Zevan.Dania menyahut, “boleh,” sambil melirik Endra dan Karra sekilas. Jelas sekali mereka tampak syok.Rasa percaya diri Dania muncul seiring dengan raut canggung yang tampak di wajah pasangan kekasih yang duduk di sampingnya. Terutama Endra. Laki-laki itu tak bisa menutupi keterkejutannya.Selama dua puluh menit berikutnya, Dania melakonkan drama-nya dengan Zevan dengan sangat sempurnya. Endra dan Karra dibuat mati kutu melihat kemesraan yang mereka perlihatkan. Dania bahkan berinisiatif untuk bergantian menyuapi Endra. Gadis itu tersenyum lega saat akhirnya Endra mengajak Karra menghindar ke tempat lain. Laki-laki itu tampak sangat tidak nyaman.Sementara itu, Zevan tertawa puas setelah Endra dan Karra menghilang dari pandangan matanya.“Akting gue bagus kan?” kata Dania. Dia lalu merebut piring b
Baca selengkapnya

Crash Melody 159

“Ayo buruan,” kata Hana.Endra menghembuskan napas kasar. Dia lalu maju lebih dulu.“Zevan buruan!” kata Hana.Akhirnya Zevan ikut maju juga. Mereka berdua akhirya saling bersalaman walau tak saling pandang. Hana geleng-geleng kepala melihatnya. Wanita itu lalu menghembuskan napas panjang.“Cepetan balik ke kamar sana, Endra,” kata Fajar, “Papa nggak mau ya ngeliat kalian berkelahi lagi kaya gini.”“Nggak janji,” kata Endra. Dia lalu beranjak pergi.***Seperti yang sudah Zevan duga sebelumnya. Kemunculannya dengan Dania di pesta malam itu pasti akan mengundang perhatian publik. Zevan tak tahu siapa pelaku pertama yeng mengunnggah video itu di internet. Yang pasti keesokan harinya setelah pesta itu selesai, videonya berdansa dengan Dania sudah tersebar di sosial media. Di X bahkan hastag ZevanDania masuk ke dalam sepuluh besar trending.Zevan ada jadwal nanti jam satu siang. Mungkin, dia baru akan keluar rumah sekitar jam sebelas pagi atau jam setengah dua belas siang. Selama itu dia
Baca selengkapnya

Crash Melody 160

Endra tentu saja panik melihat Karra. Dia lalu berusaha menenangkan gadis itu.“Hei, udah dong nangisnya. Aku minta maaf,” kata Endra, “Dia lalu mengusap pipi Karra yang basah dengan ujung ujung jarinya.“Sini,” kata Endra. Dia lalu mendekap Karra Erat-erat.“Jadinya kamu kenapa kok jadi aneh sikapnya ke aku setelah pesta malem itu?” tanya Dania setelah Endra melepaskan pelaukannya.Endra menghembuskan napas kasar. “Aku cuma masih syok aja ngelihat Zevan jaian sama seseorang yang pernah ada hubungan sama aku.”Karra menghembuskan napas panjang. “Beneran cuma itu? Sykur deh kalau kecurigaanku gak bener.”Endra tersenyum. Dia lalu mendekatkan wajahnya ke Karra. Tanpa aba-aba, dia menyematkan kecupan lembut dan dalam di bibir gadis itu. Rasanya seperti sudah lama sekali dia tak menyalurkan perasaannya pada Karra. Maka, dia lampiaskan semuanya sekarang. Perlahan, tangan kanannya pun mulai merayap di bawah rok Karra. Namun ketika mencapai pinggul gadisya itu, tangannya terhenti lantaran te
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
121314151617
DMCA.com Protection Status